Nim : 201091011
No absen : 11
Prodi : Sarjana terpan kebidanan
Semester : 4
Tugas Medikasi dan POR
Jawab
1. Prinsip dasar pemberian obat harus menggunakan 7 prinsip bJawab yaitu klien yang benar, obat
yang benar, dosis yang benar, waktu yang benar, rute yang benar, dokumentasi yang benar, dan
informasi yang benar. Selain itu pedoman pemberian obat harus diperhatikan. Beberapa pedoman
umum dalam pemberian obat dijelaskan dalam prosedur pemberian obat yang benar yang terdiri
dari 4 langkah (persiapan, pemberian, pencatatan, dan hal-hal yang tidak boleh dalam pemberian
obat).Dalam pemberian obat pasien juga memiliki hak. Hak tersebut adalah hak pasien untuk
mengetahui alasan pemberian obat dan hak pasien untuk menolak pengobatan.
2. Penggunaan obat rasional adalah menggunakan obat berdasarkan indikasi yang manfaatnya jelas
terlihat dapat diramalkan (Evidence based therapy).
Menurut WHO, pemakaian obat dikatakan rasional jika memenuhi kriteria:
Sesuai dengan indikasi penyakit.
Tersedia setiap saat dengan harga terjangkau.
Diberikan dengan dosis yang tepat.
Cara pemberian dengan interval waktu pemberian obat yang tepat.
Lama pemberian yang tepat.
Obat yang diberikan harus efektif, dengan mutu terjamin dan aman.
4. Penggunaan obat rasional ditinjau dari tiga indikator utama yaitu peresepan, pelayanan pasien,
dan fasilitas.
7. Cara untuk menghidar atau mencegah kesalahan dalam pemberian obat bisa dilakukan dengan
memperhatikan aturan pakai obat membaca peringatan pada kemasan obat dan bisa bertanya ke
apoteker mengenai obat tersebut atau apa saja efek dari obat tersebut, bagaimana rute pemberian
obatnya.
8. A. Cara pemilihan
Untuk menetapkan jenis obat yang dibutuhkan perlu diperhatikan :
Gejala atau keluhan penyakit
Kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, diabetes mellitus dan lain-lain.
Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat tertentu.
Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping dan interaksi obat yang
dapat dibaca pada etiket atau brosur obat.
Pilihlah obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi obat dengan obat
yang sedang diminum.
Untuk pemilihan obat yang tepat dan informasi yang lengkap, tanyakan kepada Apoteker.
B. Cara Penggunaan Obat
Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menerus.
Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur.
Bila obat yang digunakan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, hentikan penggunaan
dan tanyakan kepada Apoteker dan dokter.
Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit sama.
Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap, tanyakan kepada
Apoteker.
9. Cara pemberian obat menggunakan suntikan(parenteral). Biasanya, cara ini dibedakan dari lokasi
suntiknya. Beberapa di antaranya:
Subcutan. Obat ini disuntikkan ke jaringan lemak tepat di bawah kulit. Obat ini kemudian
masuk ke pembuluh darah kecil (kapiler) menuju alirah darah untuk diedarkan ke seluruh
tubuh. Insulin adalah salah satu yang paling sering menggunakan cara pemberian obat yang
satu ini.
Intramuskular. Metode ini ditujukan untuk pasien yang membutuhkan obat dengan dosis
yang lebih besar. Obat disuntikkan langsung ke jaringan otot lengan atas, paha, atau pantat
menggunakan jarum berukuran besar.
Intravena. Sering disebut sebagai infus, cara pemberian obat melalui intravena dilakukan
dengan menyuntikkan cairan mengandung obat langsung ke pembuluh vena. Obat dapat
diberikan dalam satu dosis atau berkelanjutan.
Intracutan. Cara ini ditujukan untuk mengobat penyakit pada otak, tulang belakang, serta
lapisan pelindungnya. Obat disuntikkan melalui jarum yang dimasukkan ke celah antara dua
tulang belakang bagian pinggang.
10.Pendokumentasian setiap pemberian obat merupakan penulisan dan pencatatan yang dilakukan
tentang informasi kesehatan klien termasuk data pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi
dan evaluasi.
11. Hal yang harus di lakukan ketika pasien menolak diberikan obat adalah menanyakan alasan
pasien dan mencatat alasan pasien tidak ingin diberikan obat.
12. Hal utama yang harus dicatat dalam pemberian obat adalah dosis obat , rute pemberian, waktu
pemberian, dan oleh siapa obat diberikan.
13. implikasi dalam perawatan dari setiap rute pemberian obat ialah:
A. Benar pasien
implikasi keperawatan benar pasien diantaranya mencakup memastikan klien dengan memeriksa
gelang identifikasi dan membedakan dua klien dengan nama yang sama.
B. Benar obat
implikasi keperawatannya benar obat. Pertama,
periksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah. Jika perintah tidak lengkap atau tidak sah,
beritahu perawat atau dokter yang bertangung jawab. Kedua, ketahui alasan mengapa pasien
mendapat terapi tersebut dan terakhir lihat label minimal 3 kali.
C. Benar Dosis
Implikasi dalam keperawatan benar dosis adalah perawat harus menghitung dosis dengan benar.
D. Benar rute
Implikasi dalam keperawatan benar rute bemberian obat termasuk :
Nilai kemampuan klien untuk menelan obat sebelum memberikan obat-obat per oral.
Pergunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat. Teknik steril dibutuhkan dalam
rute parenteral.
Berikan obat-obat pada tempat yang sesuai.
Tetaplah bersama klien sampai obat oral telah ditelan.
E. Benar waktu
Implikasi dalam keperawatan benar waktu mencakup :
Berikan obat pada saat yang khusus. Obat-obat dapat diberikan ½ jam sebelum atau sesudah
waktu yang tertulis dalam resep.
Berikan obat-obat yang terpengaruh oleh makanan seperti captopril, diberikan sebelum
makan
Berikan obat-obat, seperti kalium dan aspirin, yang dapat mengiritasi mukosa lambung,
diberikan bersama-sama dengan makanan.
Tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah dijadwalkan untuk
pemeriksaan diagnostik, seperti endoskopi, tes darah puasa, yang merupakan
kontraindikasi pemberian obat.
Periksa tanggal kadaluarsa. Jika telah melewati tanggalnya, buang atau kembalikan ke apotik
(tergantung peraturan).
Antibiotika harus diberikan dalam selang waktu yang sama sepanjang 24 jam (misalnya
setiap 8 jam bila di resep tertulis t.i.d) untuk menjaga kadar terapeutik dalam darah.