Disusun Oleh:
Kelompok B-3
Nama
Catatan Pelayanan
No Tanggal Nama Dokter Obat/Dosis/Cara
Apoteker
Pemberian
DOKUMENTASI KONSELING
Nama pasien :
Jenis kelamin :
Tanggal lahir :
Alamat :
Tanggal konseling :
Nama dokter :
Diagnosa :
Nama obat, dosis dan cara
:
Pemakaian
Riwayat alergi :
Keluhan :
Pasien pernah datang Ya/Tidak
:
konseling sebelumnya
Tindak lanjut
Pasien Apoteker
b) Inhaler
1. Batuk dan keluarkan dahak sebanyak mungkin.
2. Kocok aerosol sebelum digunakan.
3. Pegang aerosol sesuai petunjuk pada instruksi (biasanya dibalik).
4. Tangkupkan bibir pada mulut sediaan.
5. Condongkan kepala ke belakang sedikit.
6. Keluarkan nafas pelan-pelan, kosongkan udara sebanyak mungkin dari paru-paru.
7. Tarik nafas dalam-dalam dan semprotkan aerosol, jaga agar lidah tetap dibawah.
8. Tahan nafas selama sepuluh sampai lima belas detik.
9. Keluarkan nafas melalui hidung.
10. Berkumur dengan air hangat.
c) Handihaler
1. Buka bagian tutup (dust cap) handihaler dengan menariknya ke atas. Kemudian
buka mouthpiece dengan menariknya ke atas juga.
2. Masukkan capsul ke dalam center chamber. Tidak perlu diperhatikan ujung kapsul
yang mana yang dimasukkan terlebih dahulu.
3. Tutuplah mouthpiece dengan rapat sampai terdengar bunyi "klik".
4. Peganglah handihaler dengan mouthpiece berada di atas dan tekan tombol dengan
sempuma sekali tekan dan lepaskan. Hal ini akan membuat lubang-lubang pada
kapsul yang membuat isinya bisa terhirup.
5. Hembuskan nafas.
6. Masukkan handihaler ke dalam mulut dan katupkan bibir rapat-rapat pada
mouthpiece. Jaga posisi kepala tegak lurus dan tarik nafas melalui mulut dengan
pelan dan dalam. Tarik nafaslah sampai paruparu terasa penuh kemudian tahan
sedapat mungkin seraya mengeluarkan handihaler dari mulut. Untuk memastikan
semua dosis dalam satu kapsul terhirup maka ulangi langkah 5 dan 6 sekali lagi.
7. Setelah selesai, buka mouthpiece dan keluarkan cangkang kapsul yang telah
digunakan. Tutup mouthpiece dan dust cap. Simpan handihaler dengan baik.
d) Breezehaler
1. Buka penutup alat (cap) dengan cara didorong ke atas, lalu buka alat inhalasi dengan
cara tahan bagian dasar alat dengan kuat dan buka mouthpiece, kemudian ambil dan
masukkan kapsul ke dalam tempat kapsul bukan mouthpiece.
2. Tutup alat inhalasi sampai bunyi “klik”, lalu tekan tombol warna biru pada bagian
kanan alat inhalasi hingga bunyi klik
3. Melubangi kapsul dengan pegang alat inhalasi kearah atas dengan bagian
mouthpiece menghadap atas, tekan tombol satu kali dengan sepenuhnya, kemudian
terdengar suara klik menandakan kapsul sudah terlubangi, tombol dilepaskan
sepenuhnya
4. Sebelum meletakkan mouthpiece ke dalam mulut, buanglah nafas dengan
sepenuhnya, jangan membuang nafas ke mouthpiece
5. Sebelum menghirup obat letakkan mouthpiece ke dalam mulut dan tutup bibir
dengan rapat melingkari mouthpiece. Pegang atas inhalasi dengan tombolonya ke
kiri dan ke kanan ( bukan ke atas dan ke bawah), bernafas dengan cepat sedalam
mungkin tetapi stabil. Jangan menekan tombol
6. Ketika anda bernafas melalui alat inhalasi, kapsul akan berputas dalam wadahnya
dan anda akan mendengar suara bising. Anda akan merasakn manis yang
menandakan bahwa obat telah terhirup menuju paru-paru anda, jika anda tidak
mendengar suara bising, kemungkinan kapsul terperangkap di dalam wadahnya. Jika
hal ini tejadi, buka alat inhalasi dan bebaskan kapsul dengan hati-hati dengan cra
mengetuk bagian dasar alat. Jngan menekan tombol untuk membebaskan kapsul
7. Menahan nafas selama 5-10 detik atau senyaman yang anda inginkan sambil
melepaskan alat inhalasi dari mulut. Buka alat inhalasi untuk memastikan apakah
ada serbut obat yang tersisa di dalam kapsul, tutup kembali alat inhalasi dan ulangi
membuang nafas dan menghirup obat, bebrapa pasien menghirup isi kapsul
seluruhnya denngan satu atau dua kali inhalasi
8. Mengeluarkan kapsul dari alat inhalasi dengan membuka kembali mouthpiece
keluarkan kapsul kosong tersebut, kemudian segera dibuang. Tutup kembali alat
inhalasi beserta dengan penutup alatnya.
e) Swinghaler
1. Buka tutup swinghaler
2. Kocok swinghaler dengan cara mengayunkan naik turun sampai 5 kali
3. Klik 1 kali dengan cara mendorong bagian dasar dan bagian atas hingga terdengar
bunyi klik 1 kali. Ini bertujuan untuk membuka obat.
4. Hirup Obat dengan memasukkan ujung swinghaler (mouthpiece) ke dalam mulut,
lalu hirup obat yang dalam. Kemudian lepaskan swinghaler dari mulut dan tahan
napas selama 7 detik.
5. Klik kembali 1 kali dengan cara mendorong bagian dasar dan bagian atas hingga
terdengar bunyi klik 1 kali. Ini berarti obat sudah tertutup. Jangan lupa tutup juga
bagian luar swinghaler.
f) Turbuhaler
1. Buka penutup turbuhaler dengan memutar tutup ke kanan, posisikan turbuhaler
tegak lurus, dan putar grip ke kanan sejauh mungkin
2. Putar kembali ke kiri sejauh mungkin, hingga terdengar bunyi "klik".
3. Hembuskan nafas secara kuat, lalu letakkan mouthpiece diantara bibir kemudian
hisap turbuhaler secara kuat dan dalam, kemudian tahan nafas 5-10 detik, lalu
hembuskan secara perlahan.
4. Tutup kembali turbuhaler dan disarankan berkumur untuk membersihkan obat pada
rongga mulut
g) Discus inhaler
1. Cuci tangan sebelum menggunakan discus inhaler
2. Pegang Discus pada satu tangan, letakan ibu jari tangan yang lain untuk membuka
klep.
3. Bukalah Accuhaler dengan menekan ibu jari ke kanan sampai bagian mulut
Accuhaler diskus terlihat keluar.
4. Dorong klep dan tahan tuas Accuhaler. Dorong tuas semaksimal mungkin sampai
berbunyi klik dan kaca penutup mouthiece terbuka
5. Tarik nafas dan hembuskan jauh dari mouthpiece diskus, kemudian letakkan discus
di mulut antara gigi dan bibir, kemudian tarik napas secara kuat dan mendalam.
6. Tahan nafas selama 5-10 detik, lalu lepaskan mouthpiece diskus dari mulut dan
hembuskan nafas secara perlahan.
7. Tutup diskus dengan menggeser slide penutup luar. Jika diperlukan dosis tambahan,
maka dapat diulangi langkah 1-4.
h) Tetes mata
1. Cuci tangan hingga bersih
2. Jangan menyentuh ujung penetes.
3. Mata melihat ke atas.
4. Tarik kelopak mata bagian bawah sehingga terjadi bagian “penampungan”.
5. Letakkan penetes sedekat mungkin pada bagian mata yang akan diteteskan tanpa
menyentuh mata.
6. Teteskan sesuai dosis yang telah ditentukan.
7. Tutup mata sekitar dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat.
8. Kelebihan cairan dapat dibersihkan dengan kertas tissu.
9. Jika lebih dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang digunakan,
tunggu sedikitnya lima menit sebelum tetesan berikutnya diberikan.
10. Tetes mata dapat menyebabkan rasa pedih tetapi seharusnya hanya berlangsung
selama beberapa menit. Jika berlangsung cukup lama, konsultasikan pada dokter
atau apoteker.
Langkah 4 dan 5
Pemberian tetes mata pada anak:
1. Minta anak bersandar dengan kepala lurus.
2. Mata anak dalam keadaan tertutup.
3. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan ke dalam sudut dalam mata.
4. Jaga agar kepala tetap tegak.
5. Bersihkan cairan yang berlebih
i) Tetes telinga
1. Hangatkan tetes telinga dengan cara digenggam dalam telapak tangan atau ketiak
untuk beberapa menit. Jangan menggunakan aliran air panas dari kran, karena
suhunya menjadi tidak terkontrol.
2. Kepala dimiringkan ke samping atau berbaring dengan posisi telinga ke atas.
3. Tarik daun telinga sedemikian rupa sehingga lubang telinga terbuka lebar.
4. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan.
5. Tunggu lima menit sebelum meneteskan obat pada telinga lainnya.
6. HANYA jika direkomendasikan untuk menutup telinga, gunakan kapas untuk
menutup saluran lubang telinga setelah meneteskan obat.
7. Obat tetes telinga seharusnya tidak menyebabkan rasa terbakar atau menyengat lebih
dari beberapa menit.
Langkah 4 dan 5
m) Ovula
Tanpa menggunakan aplikator
1. Cuci tangan terlebih dahulu.
2. Buka pembungkus tablet.
3. Celupkan tablet dalam air suam-suam kuku untuk sekedar melembabkan.
4. Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
5. Sisipkan secara pelan-pelan tablet ke bagian depan vagina sedalam mungkin,
tanpa menggunakan kekuatan.
Langkah 4 dan 5
Dengan aplikator
1. Pastikan sudah cuci tangan sebelum menggunakan alat ini
2. Keluarkan tablet dari pembungkus.
3. Tempatkan tablet ke bagian yang terbuka dari aplikator.
4. Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha.
5. Sisipkan secara pelan-pelan aplikator berisi tablet ke bagian depan vagina
sedalam mungkin, tanpa menggunakan kekuatan.
6. Tekan ujung aplikator sehingga tablet terlepas.
7. Tarik aplikator.
8. Buang aplikator jika merupakan alat sekali pakai.
9. Bila bukan alat sekali pakai, cucilah kedua bagian dari aplikator dengan sabun
dan air hangat jika bukan merupakan alat sekali pakai.
10. Cuci tangan.
Langkah 6
o) Patch duragesic
1. Letak penempelan patch lihat instruksi yang terdapat pada kemasan obat atau
konsultasikan dengan apoteker.
2. Jangan ditempelkan pada kulit yang memar atau luka.
3. Jangan ditempelkan dalam lipatan kulit atau di bawah pakaian ketat. Pindahkan
tempat patch setiap periode tertentu.
4. Pasang patch dengan tangan yang bersih dan kering.
5. Bersihkan dan keringkan tempat pemasangan patch.
6. Ambil patch dari wadah, jangan sentuh bagian obatnya.
7. Tempelkan pada kulit dan tekan kuat. Gosok bagian tepi agar menempel.
8. Lepaskan dan ganti sesuai petunjuk. Langkah 7 Langkah 8
Skrining resep
Kriteria Pemeriksaan Checklist DRP/Medication error
Nama Dokter √
SIP √
Alamat Dokter √
Tanggal Penulisan Resep √
Persyaratan Administratif
Dosis Obat
Farmasetis
j Potensi Obat √
i Stabilitas √
a
Inkompatibilitas √
n
Adanya Alergi √
Efek Samping Farsifen adalah obat dengan kandungan Ibuprofen
R (NSAID). NSAID memiliki efek samping
e meningkatkan resiko terjadinya iritasi pada GI.
s Pasien memiliki riwayat penyakit sekarang yaitu
e maag, sehingga penggunaan farsifen dapat
p meningkatkan risiko efek sampingnya . (DIH Ed
17)
Interaksi Terdapat interaksi antara antasida (promag yang
dikonsumsi rutin oleh pasien) dengan Baquinor
Forte. Antasida berinteraksi dengan antibiotik
golongan quinolon dengan cara menurunkan
absorbsinya (DIH Ed 17). Antasida dapat
menurunkan serum level pada antibiotik goloongan
quinolon ( Stockley’s Edisi 9) Pada resep tersebut
digunakan obat Baquinor forte yang memiliki
kandungan ciprofloxacin (termasuk dalam
golongan fluoroquinolon)
Kesesuaian (Dosis, Durasi, Dosis :
JumlahObat, dll) Obat Baquinor forte memiliki kandungan
ciprofloxacin 500 mg dengan dosis harian
ciprofloxacin untuk demam tifoid yaitu 500 mg tiap
12 jam, pada resep digunakan 1500 mg untuk sehari
sehingga dosis hariannya berlebih (DIH Ed 17).
Durasi pemakaian :
Penggunaan baquinor forte untuk 10 hari sehingga
jika dilihat dari dosis maks 2x sehari, jumlah tablet
yang diresepkan terlalu banyak, seharusnya jumlah
obat yang diberikan seharusnya 20 tablet untuk 10
hari pengobatan (DIH Ed 17)
Hal yang harus dilakukan :
1. Menanyakan informasi yang kurang pada pasien untuk mengkonfirmasi informasi pasien pada
bagian skrining administrasi resep
2. Melakukan analisis terhadap masalah skrining klinis yang ditemukan, seperti yang tercantum
pada Form Drug Therapy Problem (DTP) berikut :
Resep MASALAH ADMINISTRATIF
Inscriptio : Lengkap
Signatura : Lengkap
Invocatio : Lengkap
Subscriptio: Lengkap
Prescriptio : Tidak terdapat informasi Berat Badan (BB)
R/ Baquinor Forte XX
s.bdd tab 1
para
R/ Farsifen XXX f
s.tdd tab 1
para
f
KIE
1. Memberikan informasi kepada pasien terkait :
- Indikasi dari Farsifen (penurun demam) dan Baquinor Forte (mengatasi
kejadian infeksi pada pasien).
- Aturan pakai dari Baquinor Forte (1 tablet diminum sebanyak dua kali sehari
setiap 12 jam yang diberikan selama 10 hari. Waktu minum dilakukan pada
jam yang sama setiap harinya dan diminum sampai habis untuk mencegah
resistensi dari bakteri,) dan Farsifen (1 tablet diminum sebanyak tiga kali
sehari setiap 8 jam). Karena pasien rutin minum Promag, maka pasien
diberikan penjelasan terkait interaksi antara Promag dengan Baquinor Forte
jika diminum secara bersamaan, sehingga pemberiannya diberi jeda, yaitu
Baquinor Forte diminum setidaknya 2 jam sebelum mengkonsumsi Promag.
- Menyarakankan pasien untuk menghindari pemberian susu dalam 1-2 jam
setelah pemberian Baquinor Forte karena dapat mengurangi bioavailabilitas
Baquinor Forte.
- Efek samping yang mungkin terjadi setelah pemberian obat (misal: nyeri
lambung/maag), sehingga pasien perlu melakukan monitoring terkait efek
samping obat tersebut.
- Menghubungi dokter apabila terjadi efek samping yang tidak diinginkan,
gejala menetap atau tidak kunjung membaik.
2. Memberikan edukasi kepada pasien, antara lain :
- Makan secara teratur dan perbanyak minum air putih
- Menjaga pola makan dengan agar nyeri lambung/maag yang tidak sering
kambuh. seperti menjauhi makan makanan pedas dan asam.
- Menjaga kebersihan makanan seperti menghindari makan/jajan di tempat
yang kurang bersih. Disarankan pada saat kerja membawa bekal sendiri dari
rumah agar lebih terjamin kebersihannya.
- Istirahat yang cukup
DAFTAR PUSTAKA
Aberg, J.A., Lacy, C., Amstrong, L., Goldman, M. and Lance, L.L., 2009, Drug Information
Handbook 17th Edition, American Pharmacist Association.
Baxter, K. (Ed.), 2009. Stockley’s Drug Interactions 9th edition. London: Pharmaceutical
Press.
Permenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.73 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.