FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TUGAS RESUME
PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP
3) Timbangan
4) Kalkulator
5) Alat tulis
6) Sumber informasi obat (Contoh : MIMS, ISO, DIH, Software
Informasi Obat)
7) Komputer
8) Mortar + Stamper
PELAKSANAAN PENGKAJIAN RESEP
1. Terima resep elektronik atau manual yang diserahkan ke bagian farmasi
2. Jika sudah menggunakan system informasi, cetak resep elektronik
3. Jika resep manual tidak terbaca, hubungi dokter penulis resep
Harus memenuhi 3 syarat utama (rawat inap dan rawat jalan), yaitu :
Syarat administrasi
Syarat farmasetik
Syarat klinik
4. Periksa kelengkapan administrative berupa :
a. Identitas pasien
Nama
No. rekam medis/tanggal lahir
Jenis kelamin
Berat badan
Tinggi badan
*Berat badan : harus diketahui untuk pasien pediatrik, geriatric,
kemoterapi, gangguan ginjal, epilepsy, gangguan hati, dan pasien
bedah
*Tinggi badan : harus diketahui untuk pasien pediatrik, kemoterapi
b. Identitas penulis resep
Nama dokter penulis resep
No. SIP dokter (khusus resep narkotika)
Alamat
Paraf
Kewenangan klinis dokter, serta akses lain
c. Identitas resep
Tanggal penulisan resep
Ruangan/unit asal resep
*Jaminan yang digunakan pasien (jika umum, lakukan persetujuan
tentang harga obat)
5. Lakukan pengkajian dari aspek farmasetik, meliputi :
Nama obat
Bentuk sediaan
Kekuatan sediaan
Dosis dan jumlah obat
Stabilitas
Aturan dan cara penggunaan
*Kompatibilitas (tambahan dari petunjuk standar pelayanan
kefarmasian di Rumah Sakit)
BSA (m2) =
√ Berat Badan ( kg ) x Tinggi Badan(cm)
3600
Tepat cara pemberian
1. Pastikan cara/rute pemberian ada dalam signa pada resep
2. Pastikan instruksi lengkap untuk pemberian IV infus/syringe pump (misal:
syringe pump 20 mg/kg dalam 50 mL NaCl tiap 24 jam)
3. Untuk obat pro renata pastikan kapan harus diminum (missal: jika masih
demam)
Tepat waktu pemberian
1. Pastikan waktu pemberian ada dalam signa
2. Disarankan menggunakan aturan jam
3. Jika pemberian 1 kali sehari, pastikan waktu pemberian sesuai dengan
obatnya (missal: simvastatin diminum malam hari sebelum tidur)
Tepat frekuensi pemberian
1. Pastikan frekuensi pemberian ada dalam signa
2. Disarakankan menggunakan aturan jam
3. Pastikan frekuensi penggunaan obat sesuai dengan aturan masing-masing
obat
Tidak ada interaksi obat
1. Pastikan tidak ada interaksi obat yang berbahaya
2. Interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan
3. Gunakan tools Drug Interaction Checker untuk mempermudah
4. Jika terdapat interaksi yang berbahaya, komunikasikan dengan penulis
resep
5. Jika terdapat interaksi moderate (sedang), komunikasikan ke Apoteker
klinis untuk melakukan monitoring
6. Tidak semua obat yang berinteraksi harus diganti
Tidak ada duplikasi
1. Pastikan tidak ada obat yang sama. Kategori duplikasi meliputi :
Merek beda, komposisi sama
Dokter berbeda, meresepkan obat yang sama
Obat dalam golongan yang sama (kebanyakan analgetika, NSAID)
2. Jika terjadi, konfirmasi ke dokter penulis resep untuk
pembatalan/penggantian
Tidak ada kontraindikasi
1. Pastikan obat tidak kontraindikasi untuk pasien. Pasien dengan potensi
kontraindikasi :
Bayi dan anak
Ibu hamil/menyusui
Geriatric (usia>60 tahun)
2. Jika terjadi kontraindikasi, komunikasian ke penulis resep
Tertera dalam formularium Rumah Sakit
1. Pastikan obat yang diresepkan tercantum dalam formularium Rumah Sakit
2. Komunikasikan ke penulis resep untuk pergantian jika terdapat
ketidaksesuaian
TELAAH OBAT
Tepat pasien
1. Pastikan nama pasien yang ada pada resep sesuai dengan nama pasien
yang ada pada etiket
2. Konfirmasi kembali bahwa pasien yang mengambil obat adalah pasien
yang dipanggil
3. Jika obat diantarkan ke ruangan perawatan, pastikan bahwa pasien benar
dirawat pada ruang perawatan tersebut
4. Pastikan pasien bertanda tangan pada saat penyerahan resep
Tepat obat
1. Pastikan semua obat yang terdapat dalam resep ada (cek jumlah dan
kesesuaiannya)
2. Pastikan pasien menerima obat sesuai dengan jumlah obat yang diresepkan
Tepat dosis
1. Pastikan dosis pada resep sesuai dengan etiket
2. Waspadai penggantian kekuatan sediaan obat (missal: asam mefenamat
250 mg diganti menjadi 500mg)
Tepat rute pemberian
1. Pastikan rute pemberian pada resep sesuai dengan etiket
2. Gunakan warna etiket yang sesuai (putih: enteral/oral, biru: parenteral)
Tepat waktu pemberian
1. Pastikan waktu pemberian pada resep sesuai dengan etiket
PENYERAHAN RESEP
Setelah penyiapan obat, dilakukan hal sebagai berikut :
1) Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan
pemeriksaan kembali mengenai penulisan nama pasien pada etiket,
cara penggunaan serta jenis dan jumlah obat (kesesuaian antara
penulisan etiket dengan resep)
2) Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
3) Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien
4) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
5) Memberikan informasi cara penggunaan obat dan hal-hal lain yang
terkait dengan obat tersebut, antara lain manfaat obat, makanan dan
minuman yang harus dihindari, kemungkinan efek samping, cara
penyimpanan obat
6) Penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara
yang baik dan sopan, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat
mungkin emosinya kurang stabil
7) Memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau
keluarganya
8) Membuat Salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
apoteker (bila diperlukan)
9) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan yang
memudahkan untuk pelaporan
EVALUASI
1. Evaluasi pengkajian dan pelayanan resep dilakukan secara berkala
setidaknya setiap 3 bulan. Evaluasi meliputi jumlah penyampaian
konfirmasi dan rekomendasi kepada penulis resep terkait kesalahan
penulisan resep, kesalahan penyiapan obat, kepatuhan penulisan resep
sesuai formularium nasional, kepatuhan pelayanan sesuai formularium
nasional dan kecepatan pelayanan resep
2. Evaluasi ini dapat dijadikan sebagai bahan dalam kajian system
manajemen dan penggunaan obat tahunan
RESUME PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)
Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian
informasi, rekomendasi obat yang independent, akurat, tidak bias, terkini, dan
komprehensif yang dilakukan oleh apoteker kepada dokter, apoteker, perawat,
profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar Rumah sakit.
Perkembangan obat yang semakin cepat dengan bermunculannya obat-
obat baru
Literatur obat yang semakin banyak dan kompleks
Kebutuhan informasi obat yang obyektif dan patient oriented
Tugas PIO :
Mendukung pelayanan kefarmasiaan dengan menjawab pertanyaan
Memberikan informasi secara aktif melalui bulletin dan website
Melakukan edukasi kepada tenaga kesehatan mahasiswa dan masyarakat
Terlibat dengan kegiatan KFT
- Mengembangkan kebijakan penggunaan obat
- Membuat dan merevisi formularium
Fungsi PIO :
Mendukung pelaksanaan formularium
Mendukung pekerjaan apoteker di bangsal
Membantu dokter mengambil keputusan terapi
Upgrading formularium
Meningkatkan professional tas apoteker
Sebagai materi edukasi dan konseling bagi nakes dan pasien
Pelayanan informasi obat (PIO) dilakukan oleh Apoteker :
Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik
Menunjukkan kompetensi professional dalam penelusuran, penyeleksian
dan evakuasi sumber informasi
Mengetahui tentang fasilitas perpustakaan di dalam dan di luar rumah
sakit, metodologi penggunaan data elektronik
Memiliki latar belakang pengetahuan tentang terapi obat
Memiliki kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun
Sasaran informasi obat :
Dokumentasi :
Setelah terjadi interaksi antara penanya dan pemberi jawaban, maka
kegiatan tersebut harus di dokumentasikan. Pendokumentasikan sangat penting
karena dapat membantu menelusuri Kembali data informasi yang dibutuhkan
dalam wak tu yang relatif lebih singkat. Pendokumentasian tersebut juga
memperjelas beban kerja dari apoteker. Dokumentasikan yang dilakukan
meliputi :
1. No. dokumen
2. Nama penanya
3. Profesi (tenaga kesehatan, pasien, masyarakat umum)
4. Telepon
5. Alamat
6. Tanggal dan jam pertanyaan diterima
7. Metode bertanya
8. Penyampaian jawaban (segera <24 jam, >24 jam)
9. Tanggal dan jam jawaban diberikan
10. Metode menjawab
11. Latar belakang pertanyaan
12. Kategori pertanyaan
13. Jawaban yang diberikan
14. Referensi
15. Paraf dan nama apoteker yang menjawab pertanyaan
EVALUASI
Dilakukan evaluasi setiap akhir bulan dengan merekapitulasi jumlah
pertanyaan, penanya, jenis pertanyaan, ruangan, dan tujuan pemberian
informasi
Evaluasi ini digunakan untuk menilai/mengukur keberhasilan pelayanan
informasi obat itu sendiiri dengan cara membandingkan tingkat
keberhasilan sebelum dan sesuadah dilaksanakan pelayanan informasi obat
Untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan PIO yang dilakukan , harus
ada indicator yang digunakan. Indicator tersebut ialah :
1. Meningkatnya jumlah pertanyaan yang diajukan
2. Menurunnya jumlah pertanyaan yang tidak dapat dijawab
3. Meningkatnya kualitas kinerja pelayanan
4. Meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan(leaflet, bulletin,
ceramah)
5. Meningkatnya pertanyaan berdasar jenis pertanyaan dan tingkat
kesulitan
6. Menurunnya keluhan atas pelayanan
PIO pada pasien & keluarga pasien sering dikenal dengan konseling atau KIE
(Komunikasi, Informasi, Edukasi)
Aktivitas pada pasien :
Mendengar
Bertanya
Menilai/ menafsirkan
Memberik informasi : aktif dan pasif
Memberi saran
Memotivasi
Memberikan informasi
1. Aktif
Pelayanan informasi kepada pasien atau keluarga pasien di RS
Bersama apoteker melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar
Bersama apoteker melakukan homecare pada pasien
Bersama apoteker melakukan bakti sosial atau kunjungan ke tempat-
tempat yang perlu untuk dikunjungi guna mensosialisasikan
sehubungan dengan obat
2. Pasif
Mengumpulkan materi secara berkala untuk pembuatan brosur , leaflet
poster dan madding untuk dipasang pada dinding sarana kesehatan. Hal ini
dapat membantu kita untuk memberikan informasi kepada pasien secara
tidak langsung, dibuat dengan semenarik mungkin untuk membuat pasien
tertarik membacanya.
KELENGKAPAN ADMINISTRATIF
Identitas Pasien Identitas Penulis Resep Identitas Resep
Ket Ket
Ket
Nama Nama dokter -
No. RMIK/ No. SIP Tanggal
-
Tgl Lahir dokter penulisan
Jenis Alamat resep
kelamin
Berat badan - Paraf Ruangan/unit
Tinggi badan Kewenangan asal resep -
-
klinis
KELENGKAPAN FARMASETIK
Nama obat Codein
Bentuk sediaan -
Kekuatan sediaan -
Dosis dan jumlah obat 2 x sehari 1 tablet (10 tablet)
Stabilitas -
Aturan dan cara penggunaan -
KELENGKAPAN KLINIS
Ketepatan indikasi - Nyeri
- Batuk
(AHFS)
Dosis Dewasa :
Batuk : 10-20mg/4-6 jam
Nyeri : 30 mg/4 jam sesuai
kebutuhan; range dosis 15-60mg/4
jam sesuai kebutuhan
*Kurangi dosis untuk pasien
geriatric
(AHFS)
Waktu penggunaan obat Batuk : tiap 4-6 jam
Nyeri : tiap 4 jam
(AHFS)
Duplikasi pengobatan -
Alergi dan ROTD Konstipasi dan kantuk
(AHFS)
Kontraindikasi Tidak dikontraindikasikan untuk
geriatric
(Medscape)
Interaksi Obat -
b. Resep psikotropika
KELENGKAPAN ADMINISTRATIF
Identitas Pasien Identitas Penulis Resep Identitas Resep
Ket Ket
Ket
Nama Nama dokter
No. RMIK/ No. SIP Tanggal
-
Tgl Lahir dokter penulisan
-
Jenis Alamat resep
kelamin
Berat badan - Paraf Ruangan/unit
Tinggi badan Kewenangan asal resep
-
klinis
KELENGKAPAN FARMASETIK
Nama obat Paracetamol
Diazepam
Amitriptyline
Bentuk sediaan Kapsul
Kekuatan sediaan Paracetamol : 350mg
Diazepam : 1 mg
Amitriptyline : 6,25 mg
Dosis dan jumlah obat 9 kapsul
Stabilitas
Aturan dan cara penggunaan 3 kali sehari 1 kapsul
KELENGKAPAN KLINIS
Ketepatan indikasi Paracetamol : Nyeri dan demam
Diazepam : Kecemasan dan
kejang
Amitriptyline : Penyakit
kecemasan dan depresi
Dosis Paracetamol :650mg atau 1 g tiap
4-6 jam jika perlu (maksimum 4 g
per hari)
Diazepam : 2-10mg/2-4 kali sehari
(tergantung tingkat gejala)
Amitriptyline : max 16 dan 200
mg per hari
Waktu penggunaan obat Tiap 8 jam
Duplikasi pengobatan Terjadi duplika
Alergi dan ROTD -
Kontraindikasi -
Interaksi Obat Diazepam + Amitriptyline :
meningkatkan efek sedasi
Diazepam + Acetaminophen :
diazepam menurunkan konsentrasi
acetaminophen dengan
meningkatkan metabolisme
(MINOR)
c. Resep Racikan
KELENGKAPAN ADMINISTRATIF
Identitas Pasien Identitas Penulis Resep Identitas Resep
Ket Ket
Ket
Nama Nama dokter
No. RMIK/ No. SIP Tanggal
- -
Tgl Lahir dokter penulisan
-
Jenis Alamat resep
-
kelamin
Berat badan Paraf Ruangan/unit
Tinggi badan Kewenangan asal resep -
-
klinis
KELENGKAPAN FARMASETIK
Nama obat Ambroxol
CTM
Methylprednisolone
Bentuk sediaan Serbuk bagi
Kekuatan sediaan
Dosis dan jumlah obat 10 bungkus
Stabilitas Ambroxol tidak dapat diracik
karena bersifat higroskopis
Aturan dan cara penggunaan 3 kali sehari 1 bungkus
KELENGKAPAN KLINIS
Ketepatan indikasi Ambroxol
CTM
Methylprednisolone
Dosis Ambroxol
CTM
Methylprednisolone
Waktu penggunaan obat Tiap 8 jam
Duplikasi pengobatan -
Alergi dan ROTD -
Kontraindikasi -
Interaksi Obat -
d. Resep Nonracikan
KELENGKAPAN ADMINISTRATIF
Identitas Pasien Identitas Penulis Resep Identitas Resep
Ket Ket
Ket
Nama Nama dokter
No. RMIK/ No. SIP Tanggal
-
Tgl Lahir dokter penulisan
Jenis Alamat resep
kelamin
Berat badan Paraf Ruangan/unit
Tinggi badan Kewenangan asal resep -
-
klinis
KELENGKAPAN FARMASETIK
Nama obat Lansoprazole
Domperdidon
Enzyplex
Rhillus
Bentuk sediaan Lansoprazole : tablet
Domperdidon : tablet
Enzyplex : tablet
Rhillus : tablet
Kekuatan sediaan Lansoprazole : 20g
Domperdidon : 10
Enzyplex : -
Rhillus : -
Dosis dan jumlah obat Lansoprazole : 10 tablet
Domperdidon : 15 tablet
Enzyplex : 15 tablet
Rhillus : 10 tablet
Stabilitas -
Aturan dan cara penggunaan Lansoprazole : 1 x sehari 1 tablet
Domperdidon : 3 x sehari 1 tablet
sebelum makan
Enzyplex : 3 x sehari 1 tablet
setelah makan
Rhillus : 2 kali sehari 1 tablet
KELENGKAPAN KLINIS
Ketepatan indikasi Lansoprazole : tukak lambung
ringan
Enzyplex : digestive
Enzyplex : -
Rhillus :
Waktu penggunaan obat Lansoprazole : Tiap 4-8 jam
Enzyplex : -
Enzyplex : -
Rhillus : -
Kontraindikasi -
Interaksi Obat -
COPY RESEP
Nama Dr : Abidin
Nomor : 0176 Tgl : 02/08/2021
Pro : Tn Rudi Umur :
R/ Kafmoxilin No X
S 3 dd 1 (pc)
det
b. Kepada pasien
Halaman 1/2
LOGO RS No. 001
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
BAHAGIA
SELALU PELAYANAN INFORMASI OBAT Tanggal berlaku
01/08/2021
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan yang dilakukan
oleh Apoteker untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat,
tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
1) Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau kartu
pengobatan pasien (medication record) atau kondisi kesehatan pasien
baik lisan maupun tertulis
2) Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis
untuk memberikan informasi.
3) Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti,
tidak bias, etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis
4) Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien :
o Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat
o Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang
meliputi : bagaimana cara memakai obat, kapan harus
mengkonsumsi/memakai obat, seberapa banyak/dosis
dikonsumsi sebelumnya, waktu sebelum atau sesudah makan,
frekuensi penggunaan obat/rentang jam penggunaan
o Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan Peringatan
atau efek samping obat
o Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat
o Tata cara penyimpanan obat (sediaan farmasi/alkes)
Pentingnya kepatuhan penggunaan obat
5) Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll)
6) Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat
Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh