Anda di halaman 1dari 26

KONSEP ANATOMI SISTEM

SYARAF

Disusun oleh : ISTIQOMAH


KONSEP SISTEM SYARAF
Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas sel
neuron yang memiliki fungsi mengkoordinasikan
aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau
menghentikan masukan dari hasil sensasi pancaindra,
dan mengaktifkan aksi .
ANATOMI SISTEM SYARAF
1. Sistem Syaraf Pusat

a. Otak
Otak diselimuti oleh selaput
meninges yang terdiri dari 3
lapisan yaitu :
• Lapisan Durameter
• Lapisan Araknoid
• Lapisan Piameter
lanj

Otak dibagi menjadi


Beberapa bagian antara
lain yaitu :
1. Cerebrum/otak besar
2. Mesencephalon / otak
tengah
3. Diencephalon / otak depan
4. Cerebellum
lanj

Lobus otak terdiri dari 4


yaitu :
1. Lobus frontal
2. Lobus temporal
3. Lobus oksipetal
4. Lobus parietal
lanj

b. Medula
• Medula obongata
(batang otak )
• Medula Spinalis
(sumsum tulang
belakang )
lanj

2. Sistem Syaraf Perifer

Sistem saraf perifer terdiri dari


2 yaitu :
a. Sistem saraf sadar/somatik
•Sistem saraf pada otak
•Sistem saraf pada sumsum
spinalis (sumsum tulang
belakang)
b. Sistem tidak sadar (otonomik)
PEMERIKSAAN SYARAF
lanj
lanj

GANGGUAN FUNGSI OTAK

1. Penurunan kesadaran,
6. Disfasia/perubahan
2. Perubahan respon pupil, komunikasi bahasa
3. Perubahan gerakan 7. Agnosia atau kegagalan
mata, mengenali stimulus,

4. Perubahan suhu tubuh, 8. Dimensia,

5. Perubahan respon 9. Peningkatan tekanan

motorik/pergerakan, intrakranial dan


10. Kematian batang otak
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STROKE

STROKE

Menurut WHO, stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang


berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau
global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab
lain yang jelas selain vaskular.
FAKTOR RISIKO

1. Hipertensi.
2. Obesitas.
3. Hiperkolesterol.
4. Peningkatan hematokrit.
5. Penyakit kardiovaskuler : AMI, CHF, LVH, AF.
6. DM.
7. Merokok.
8. Alkoholisme.
9. Penyalahgunaan obat : kokain.
ETIOLOGI STROKE
1. Thrombosis Cerebral
Penyebab nya yaitu :
• Atherosklerosis
• Hypercoagulasi pada polysitemia
• Arteritis (radang pada arteri )
2. Emboli
Penyebab nya yaitu :
• Katup-katup jantung yang rusak
akibat Rheumatik Heart Desease
(RHD) .
• Myokard infark
• Fibrilasi
LANJ

3. Haemorhagi
4. Hypoksia Umum
5. Hipoksia setempat
PATOFISIOLOGI

•Infark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu

di otak. Luasnya infark bergantung pada faktor-faktor seperti

lokasi dan besarnya pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi

kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah yang

tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat

atau cepat) pada gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan

dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum

(hipoksia karena gangguan paru dan jantung).


KLASIFIKASI STROKE
1. Patologi Serangan Stroke

a. Stroke Hemoragik b. Stroke Non

Perdarahan otak dibagi dua, Hemoragik/Iskemik

yaitu ; Penyebab nya yaitu :

• Perdarahan Intra Cerebri • Perjalanan

• Perdarahan Sub Araknoid penyakit/stadium.


• TIA
• Stroke Involusi
• Stroke Komplet
Perbedaan Perdarahan Intraserebri dengan Perdarahan
Subarakhnoid

Gejala PIS PSA


Timbulnya Dalam 1 jam 1-2 menit
Nyeri Kepala Hebat Sangat hebat
Kesadaran Menurun Menurun sementara
Kejang Umum Sering fokal
Tanda rangsangan meningeal +/- +++
Hemiparese ++ +/-
Gangguan saraf otak + +++
TANDA DAN GEJALA STROKE

1. Kehilangan/menurunnya
kemampuan motorik.
2. Kehilangan/menurunnya
kemampuan komunikasi.
3. Gangguan persepsi.
4. Kerusakan fungsi kognitif
dan efek psikologik.
5. Disfungsi : 12 syaraf kranial,
kemampuan sensorik,
refleks otot, kandung kemih.
KOMPLIKASI STROKE
1. Hipoksia serebral 6. Kontraktur
2. Penurunan aliran darah 7. Tromboplebitis
serebral 8. Abrasi kornea
3. Embolisme serebral 9. Dekubitus
4. Pneumonia aspirasi 10. Encephalitis
5. ISK, Inkontinensia 11. CHF
12. Disritmia, hidrosepalus,
vasospasme
PEMERIKSAAN PADA PASIEN STROKE

Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan Laboratorium

1. CT Scan 1. Darah rutin


2. MRI 2. Gula darah
3. Angiografi Serebri 3. Urine rutin
4. USG Doppler 4. Cairan serebrospinal
5. EEG 5. Analisa gas darah (AGD)
6. Sinar X tengkorak 6. Biokimia darah
7. Pungsi Lumbal 7. Elektrollit
PENATALAKSANAAN STROKE

Untuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor

kritis sebagai berikut:

1. Berusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan :


• Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir yang
sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu pernafasan.
• Mengontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk usaha
memperbaiki hipotensi dan hipertensi.

2. Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.

3. Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter

4. Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin
pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.
PENCEGAHAN STROKE
1. Hindari merokok, kopi,
4. Batasi makanan
dan alkohol.
berkolesterol dan lemak
2. Usahakan untuk dapat
(daging, durian, alpukat,
mempertahankan berat
keju, dan lainnya).
badan ideal (cegah
5. Pertahankan diet dengan
kegemukan).
gizi seimbang (banyak
3. Batasi intake garam bagi
makan buah dan sayuran).
penderita hipertensi.
6. Olahraga secara teratur.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN STROKE

A. PENGKAJIAN

1. Identitas klien 6. Pemeriksaan Fisik


2. Keluhan utama • Kepala
3. Data riwayat kesehatan • Mata
• Riwayat kesehatan sekarang
• Hidung
• Riwayat penyakit dahulu
• Mulut
• Riwayat penyakit keluarga
• Dada
4. Riwayat psikososial dan
• Abdomen
spiritual
5. Aktivitas sehari-hari • Ekstremitas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan perpusi jaringan otak berhubungan dengan perdarahan intraserebral, oklusi
otak, vasospasme, dan edema otak.

2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan akumulasi secret,


kemampuan batuk menurun, penurunan mobilitas fisik sekunder, dan perubahan
tingkat kesadaran.
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan hemipearese atau hemiplagia,
kelemahan neuromoskuler pada ekstremitas

4. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.
5. Defisist perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler, menurunya
kekuatan dan kesadaran, kehilangan kontrol otot atau koordinasi di tandai oleh
kelemahan untuk ADL, seperti makan, mandi dll.

6. Gangguan eliminasi alvi (konstipasi) berhubunagn dengan imobilisasi dan asupan


cairan yang tidak adekuat.
7. Gangguan eliminasi urin ( inkontinensia urin) berhubungan dengan lesi pada UMN.
TUGAS
- Susunlah Prioritas Diagnosa keperawatan pada stroke
- Susunlah Intervensi Keperawatan, yang memuat unsur
observasi, terapeutik, edukasid an kolaborasi
- Lengkapi dengan rasionalnya

Anda mungkin juga menyukai