KELOMPOK 9
NILUH GABRIELA
RAHMA
UMI KALSUM
Anatomi fisiologi
otak terdiri dari 3 bagian penting:
1. Serebelum (otak kecil)
Fungsi serebelum adalah:
a.Pusat penerima impuls dari reseptor sensori u
mum(paleaserebelum)
b.Untuk keseimbangan dan rangsangan pende
ngaran ke otak(arkhioserebelum)
c. Untuk mengatur gerakan (noeserebekum)
2. Sereberum (otak besar)
Otak besar merupakan bagian terluar dan terbe
sar dari otak, berbentuktelur dan mengisi pe
nuh bagian depan atas rongga tengkorak.Se
rebelum terdiri 4 lobus yaitu,:
a. Lobus frontalis
b. Lobus parietalis
c. Lobus temporalis
d. Lobus oktipitalis
Lanjutan…
3. Batang otak
Batang otak terdiri dari diensefalon, mesensefalon, pons varoli danmedula oblongata.
Diensevalon, bagian batang otak paling atas yang berfungsi:
1. Vasokonstriktor, mengecilkan pembuluh darah,
2. Respiratori/membantu proses pernafasan,
3. Mengontrol kegiatan refleks,
4. Membantu pekerjaaan jantung.
a. Mesensefalon berfungsi:
1. Membantu bola mata dan mengangkat kelopak mata,
2. Memutar mata dan pusat pergeraakaan mata.
b. Pons varoli berfungsi:
3. Penghubung antara kedua bagian serebelum,
4. Pusat saraf trigeminus
c. Medula oblongata berfungsi:
1. Mengontrol pekerjaan jantung
2. Mengecilkan pembuluh darah
3. Pusat pernafasan
4. Mengontrol kegiatan reflex
Lanjutan…
Cairan serebro spinalis diperoleh dalam
ventrikel otak, didalam kanalis
System sirkulasi pada otak
sentralis medulla spinalis dan terdiri dari perpaduan
didalam organ subaraknoid. Lingual arteri-arteri yang besar
bekerja sebagai bantalan pada
system saraf menunjang bobot otak. mengirimkan darah
cairan serebro spinal dibuat pada kedaerah:
ventrikel dipleksus khoroidesus
mensekresi 500-570ml cairan 1. Arteri karotis antara 60%-
serebsopinal. Namun hanya 125- 80% dari suplai darah
150ml yang bersirkulasi disekitar
otak dan medulla spinalis. Cairan 2. Arteri vertebralis 20%
kembali keotak dan di arbsorb dari suplai darah
diruruang subrakhoid. Kemudian
cairan serenro spinalis terus masuk
kedalam sirkulasi sistematik.
Lanjutan…
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan untuk mengontrol factor-faktor risiko
yang dimiliki individu, tetapi belum terkena stroke dengan cara
melaksanakan gaya hidup sehat bebas stroke.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder diberikan kepada penderita yang baru terkena atau
terancam akan menderita stroke melalui diagnosis dini serta pemberian
pengobatan yang cepat dan tepat untuk mencegah stroke berulang atau
agar stroke tidak berlanjut menjadi kronis.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier dapat dilakukan dalam bentuk rehabilitasi fisik,
mental dan sosial. Rehabilitasi akan diberikan oleh tim yang terdiri dari
dokter, perawat, ahli fisioterapi, ahli terapi wicara dan bahasa, ahli
okupasional, petugas sosial dan peran serta keluarga.
PROSES KEPERAWATAN SECARA TEORI
Pengkajian
1. Identitas Klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia
tua), jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor
register, diagnose medis.
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat penyakit keluarga
Pengkajian Fokus:
1. Aktivitas dan istirahat
Data Subyektif:
a. kesulitan dalam beraktivitas ; kelemahan, kehilangan sensasi atau paralysis.
b. mudah lelah, kesulitan istirahat ( nyeri atau kejang otot )
Data obyektif:
a. Perubahan tingkat kesadaran
b. Perubahan tonus otot ( flaksid atau spastic), paraliysis ( hemiplegia ) ,
kelemahan umum.
c. gangguan penglihatan
2. Sirkulasi
Data Subyektif:
a. Riwayat penyakit jantung ( penyakit katup jantung, disritmia, gagal jantung ,
endokarditis bacterial ), polisitemia.
Data obyektif:
a. Hipertensi arterial
b. Disritmia, perubahan EKG
c. Pulsasi : kemungkinan bervariasi
d. Denyut karotis, femoral dan arteri iliaka atau aorta abdominal
3. Integritas ego
Data Subyektif:
a. Perasaan tidak berdaya, hilang harapan
Data obyektif:
a. Emosi yang labil dan marah yang tidak tepat,
kesediahan , kegembiraan
b. kesulitan berekspresi diri.
4. Eliminasi
Data Subyektif:
a. Inkontinensia, anuria
b. distensi abdomen ( kandung kemih sangat penuh ),
tidak adanya suara usus( ileus paralitik )
Lanjutan…
5. Respirasi
Data Subyektif:
a. Perokok ( factor resiko )
6. Keamanan
Data obyektif:
a. Motorik/sensorik : masalah dengan penglihatan
b. Perubahan persepsi terhadap tubuh, kesulitan untuk melihat objek, hilang
kewasadaan terhadap bagian tubuh yang sakit
c. Tidak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang pernah dikenali
d. Gangguan berespon terhadap panas, dan dingin/gangguan regulasi suhu
tubuh
e. Gangguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap keamanan,
berkurang kesadaran diri
7. Interaksi social
Data obyektif:
a. Problem berbicara, ketidakmampuan berkomunikasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN