Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA
STROKE
NAMA KELOMPOK

 Aristia Nurdayanti (1420119050)

 Ayu Sita Utami (1420119006)

 Bella Alfilayli Nikmah (1420119028)

 Chyntia Daryanti (1420119050)

 Chiena Maria Pereira Tilman (1420119012)


Definisi

Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa


kelumpuhan saraf (deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran
darah ke otak. Secara sederhana stroke didefinisikan sebagai penyakit
otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke
iskemik) atau perdarahan (stroke hemoragik) (Junaidi, 2011). Stroke
adalah salah satu syndrome neurologi yang dapat menimbulkan
kecacatan dalam kehidupan manusia. Stroke adalah gangguan
peredaran darah otak yang menyebabkan deficit neurologis mendadak
sebagai akibat iskemik atau hemoragik sirkulasi saraf otak (Misbach,
2011).
Etiologi
Terhalangnya suplai darah ke otak pada stroke perdarahan
(stroke hemoragik) disebabkan oleh arteri yang mensuplai darah
ke otak pecah. Penyebabnya misalnya tekanan darah yang
mendadak tinggi dan atau oleh stress psikis berat. Peningkatan
tekanan darah yang mendadak tinggi juga dapat disebabkan
oleh trauma kepala atau peningkatan tekanan lainnya, seperti
mengedan, batuk keras, mengangkat beban, dan sebagainya.
Pembuluh darah pecah umumnya karena arteri tersebut
berdinding tipis berbentuk balon yang disebut aneurisma atau
arteri yang lecet bekas plak aterosklerotik (Junaidi, 2011)
Fakto resiko

Faktor risiko medis

Faktor risiko pelaku

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi


Faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi
KLASIFIKASI

a. Stroke Hemoragi

Merupakan pendarahan serebral dan mungkin pendarahan subrachnoid


disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak, pada daerah otak tertentu.
Kesadaran pasien umumnya menurun, pendarahan otak dibagi menjadi 2:
1) Pendarahan Intraserebra
2) Pendarahan subrakhonoid

b. Stroke Non Hemoragi

Dapat berupa iskemia atau emboli dan throms=bosis serebral, biasanya


terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau pagi hari.
Patofisiologi

Otak merupakan bagian tubuh yang sangat sensisitif oksigen dan glukosa karena
jaringan otak tidak dapat menyimpan kelebihan oksigen dan glukosa seperti
halnya pada otot. Meskipun berat otak sekitar 2% dari seluruh badan, namun
menggunakan sekitar 25% suplay oksigen dan 70% glukosa. Jika aliran darah ke
otak terhambat maka akan terjadi iskemia dan terjadi gangguan metabolism otak
yang kemudian terjadi gangguan perfusi serebral. Area otak disekitar yang
mengalami hipoperfusi disebut penumbra. Jika aliran darah ke otak terganggu,
lebih dari 30 detik pasien dapat mengalami tidak sadar dan dapat terjadi
kerusakan jaringan otak yang permanen jika aliran darah ke otak terganggu lebih
dari 4 menit untuk mempertahankan aliran darah ke otak maka tubuh akan
melakukan dua mekanisme tubuh yaitu mekanisme anastomis dan mekanisme
autoregulasi (Tarwoto, 2013).
Pathway
Manifestasi Klinis
01 Defisit lapangan Penglihatan

Defisit Motorik
02

Defisit Verbal
03

04 Defisit Kognitif

05 Defisit emosional
Pemeriksaan penunjang

A. Head CT Scan
B. Elektro Kardiografi (EKG)
C. Ultrasonografi Dopller
D. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan Khusus atau indikasi
Komplikasi

Setelah mengalami stroke pasien akan mengalami komplikasi, komplikasi ini


dapat dikelompkan berdasarkan :
a) Berhubungan dengan mobilisasi infeksi pernafasan ,nyeri
pada daerah tekan ,konstipasi dan thrompobophhlebitis
b) Berhubungan dengan paralisis nyeri pada daerah
punggung,dislokasi sendi,deformitas dan terjatuh
c) Berhubungan dengan Kerusakan otak epilepsy dan sakit
kepala
d) Hydrocephalus
Individu yang menderita stroke berat pada bagian otak yang
mengontrol respon pernafasan atau kardiovaskuler dapat
meninggal
Penatalaksanaan Medis

Tujuan Intervensi adalah berusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan melakukan tindakan
sebagai berikut :

a. Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir yang sering ,
oksigenisasi, kalua perlu lakukan trakeostomi, membantu pernafasan
b. Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi pasien , termasuk usaha memperbaiki
hipotensi dan hipertensi
c. Berusaha menentukan dan memperbaiki aritmia jantung
d. Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat harus dilakukan secepatmungkin pasien harus
dirubah posisi setiap 2jam dandilakukan latihan-latihan gerak pasif
e. Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK
Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi kepala yang berlebihan
Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan Perfusi jaringan serebral


2. Gangguan Komunikasi Verbal
3. Defisit perawatan diri
4. Hambatan Mobilitas Fisik
5. Resiko kerusakan integritas kulit
 
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai