TINJAUAN TEORI
A. Definisi Stroke
Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan
oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan
dapat menimbulkan cacat atau kematian (Munir, 2015).
Definisi stroke menurut World Health Organization adalah tanda-tanda
klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak baik fokal
maupun global, dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau lebih, dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain
selain vaskuler (Munir, 2015).
B. Etiologi Dan Faktor Resiko
1. Trombosis (bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak)
atau sensasi.
1. Hipertensi
2. Penyakit kardiovaskuler
3. Kolesterol tinggi
4. Obesitas
5. Peningkatan hematokrit
6. Diabetes
7. Kontrasepsi oral
8. Merokok
9. Penyalahgunaan obat
ASKEP
2. Diagnosa Keperawatan
Langkah-langkah menentukan diagnosa:
a. Perawat mengumpulkan data untuk membuat diagnose keperawatan
mengenai duka cita atau reaksi klien terhadap duka cita
b. Perilaku yang menandakan duka cita maladaptive termasuk yang
berikut ini:
1) Aktivitas berlebihan tanpa rasa kehilangan
2) Perubahan dalam hubungan dengan teman dan keluarga
3) Permusuhan terhadap orang tertentu
4) Depresi, agitasi dengan ketenangan, agitasi, insomnia, perasaan
tidak berharga, rasa bersalah yang berlebihan, dan kecenderungan
untuk bunuh diri
5) Hilang keikutsertaan dalam aktivitas keagamaan dan ritual yang
berhubungan dengan budaya klien.
6) Ketidakmampuan untuk mendiskusikan kehilangan tanpa
menangis (terutama lebih dari 1 tahun) serta terjadi kehilangan
7) Rasa kesejahteraan yang salah.
3. Perencanaan
Perawat harus lebih toleran dan rela untuk meluangkan waktu lebih
lama bersama klien menjelang ajal untuk mendengarkan klien dalam
mengekspresikan duka cita dan untuk mempertahankan kualitas hidup
mereka.
Tujuan tambahan bagi klien menjelang ajal antara lain:
a. Mencapai kembali dan mempertahankan kenyamanan kemandirian
dalam aktivitas sehari-hari
b. Mempertahankan harapan,
c. Mencapai kenyamanan spiritual
d. Meraih kelegaan akibat kesepian dan isolasi
Diagnosa Keperawatan Evaluasi Perencanaan
(Kriteria Hasil)
D.0119 I.13492 L.13118
Gangguan komunikasi verbal Promosi Komunikasi: Setelah dilakukan tindakan
berhubungan dengan Defisit Bicara asuhan keperawatan
penurunan sikulasi serebral Observasi selama ... jam diharapkan
- Monitor kecepatan, nyeri berkurang dengan
tekanan, kuantitas, volume kriteria hasil:
dan diksi bicara - - Kemampuan berbicara
Identifikasi perilaku meningkatkan dari 2 menjadi
emosional dan fisik 4
sebagai bentuk - Kemampuan mendengar
komunikasi meningkat dari 2 menjadi 4
Terapeutik - Pemahaman komunikasi
- Berikan dukungan membaik dari 2 menjadi 4
psikologis - Gunakan juru
bicara, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan berbicara
perlahan - Ajarkan pasien
dan keluarga proses
kognitif, anatomis dan
fisiologis yang
berhubungan dengan
kemampuan bicara
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli patologi
bicara atau terapis
D..0109 I.11348 L.11103
Defisit perawatan diri Dukungan Perawatan Setelah dilakukan Tindakan
berhubungan dengan Diri keerawatan dalam ... jam
neuromuskuler Observasi dihaarapkan :
- Identifikasi kebiasaan - Kemampuan mandi
aktivitas Observasi - meningkat dari 2 menjadi 4
Identifikasi kebiasaan - Kemampuan menggunakan
aktivitas pakaian meningkat dari 2
- Monitor tingkat menjadi 4
kemandirian - Kemampuan makan
Terapeutik meningkatkan dari 2 menjadi
- Dampingi dalam 4
melakukan perawatan diri - Kemampuan ke toilet
sampai mandiri meningkat dari 2 menjadi 4
- Jadwalkan rutinitas
perawatan diri
sesuai usia
- Monitor tingkat
kemandirian
Terapeutik
- Dampingi dalam
melakukan perawatan diri
sampai mandiri
- Jadwalkan rutinitas
perawatan diri
Edukasi
- Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan
D.0054 I.05173 L.05042
Gangguan mobilitas fisik Dukungan Mobilisasi Setelah dilakukan tindakan
berhubungan dengan Observasi asuhan keperawatan
neuromuskular - Monitor kondisi umum selama ... jam diharapkan
selama melakukan dengan kriteria hasil:
mobilisasi - Identifikasi - Pergerakan ekstremitas
toleransi fisik melakukan meningkat dari 2 manjadi 4
pergerakan - Kekuatan otot meningkat
Terapeutik dari 2 menjadi 4
- Fasilitasi aktivitas - Rentang gerak (ROM)
mobilisasi dengan alat meningkat dari 2 menjadi 4
bantu
- Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
D.0005 I.01011 L.01004
Pola nafas tidak efektif Manajemen Jalan Nafas Setelah dilakukan tindakan
berhubungan dengan Observasi asuhan keperawatan
gangguan neuromuskular - Monitor pola nafas selama ... jam diharapkan:
(frekuensi, kedalaman, - Dispnea membaik dari 2
usaha nafas) menjadi 4
- Monitor sputum (jumlah, - Penggunaan otot bantu
warna, aroma) nafas membaik dari 2
Terapeutik - Posisikan menjadi 4
semifowler atau fowler - Frekuensi nafas membaik
- Berikan minum hangat dari 2 menjadi 4
- Lakukan fisioterapi dada
jika perlu
Edukasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
AHA (2015). Heart Disease And Stroke Statistic. American Heart Asociation
Journal.
Anggun Dika Pradani (2017). Konsep Perawatan Paliataif Care Pada Pasien Stroke.
Diaskes Dari https://id.scribd.com/presentation/375331966/ppt-askep-paliatif-care-
stroke
Fepi Susilawati (2018). Jurnal Faktor Resiko Kejadian Stroke Di Rumah Sakit
Khairunnisa (2017). Jurnal Faktor Resiko Yang Berhubugan Dengan Kejadian Stroke
Pada Pasien Di Rsud H.Sahudin Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara
Nur’aeni Yuliatun Rini, (2017). Asuhan Keperawatan Pada Klien Stroke Non
Hemoragik Dengan Masalah Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral Di
Ruang Kenanga RSUD Dr. Soedirman Kebumen, Program Studi DIII Akademi
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Oktavianus. (2015). Asuhan Keperawatan pada Sistem Neurobehavior. Yogyakarta:
Graha Ilmu
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Sofyan A.M. dkk (2012). Hubungan Umur, Jenis Kelamin, dan Hipertensi dengan
Kejadian Stroke. Universitas negeri Haluole. Sulawesi Tenggara