Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

Dengan Kasus CVA (CerebroVasculerAccident)

I. KONSEP PENYAKIT

A. Pengertian

 Cerebrovaskular accident atau stroke merupakan gangguan neurology yang


disebabkan olehadanya gangguan pada peredaran darah di otak (Black, 1997)
 Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan
oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit
serebrovaskulerselama beberapa tahun. (Smeltzer C. Suzanne, 2002 dalam
ekspresiku-blogspot 2008)
 Stroke adalah sindorm klinis yang awal timbunya mendadak, proses cepat,
berupa defisitneurologi fokal atau global,yang berlangsung 24 jam/lebih,atau
langsung menimbulkan kematiandan semata-mata disebabkan oleh gangguan
peredaran otak non traumatik. (MansjoerArief,Kapita Selekta Kedokteran,hal 17)
 Stroke adalah terhentinya aliran darah serebral yang menyebabkan kelainan
otak yang permanen.(Agenda Gawat Darurat,hal 488)
 Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan
oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit
serebrovaskulerselama beberapa tahun. (Smeltzer C. Suzanne, 2002 dalam
ekspresiku-blogspot 2008)
 Cerebrovaskular accident atau stroke merupakan gangguan neurology yang
disebabkan olehadanya gangguan pada peredaran darah di otak (Black,
1997)Berdasarkan etiologinya, stroke dibedakan menjadi :
 Stroke perdarahan atau strok hemoragik
 Strok iskemik atau stroke non hemoragikStroke non hemoragik atau yang
disebut juga strok iskemik didefinisikan, secara patologis,sebagai kematian
jaringan otak karena pasokan darah yang tidak adekuat.
B. Etiologi
Menurut Smeltzer, 2002 penyebab stroke non hemoragic yaitu:
• Trombosis (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher)
Stroke terjadi saat trombus menutup pembuluh darah, menghentikan aliran darah ke
jaringanotak yang disediakan oleh pembuluh dan menyebabkan kongesti dan
radang. Trombosis initerjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemia jaringanotak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti
di sekitarnya. Trombosis biasanya
terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi kare
na penurunanaktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat
menyebabkan iskemia serebral.Tanda dan gejala neurologis seringkali memburuk
pada 48 jam setelah trombosis.
• Embolisme cerebral
Emboli serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari bagian
tubuh yanglain) merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah,
lemak dan udara. Padaumumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang
terlepas dan menyumbat sistem arteriserebral. Emboli tersebut berlangsung cepat
dan gejala timbul kurang dari 10-30 detik

Pendapat lain dikemukakan oleh Junaidi, 2006 yang menyatakan ada beberapa
etiologilain yang dapat menyebabkan terjadinya stroke non hemorhagik, antara lain :

a. AterosklerosisTerbentuknya aterosklerosis berawal dari endapan ateroma


(endapan lemak) yang
kadarnya berlebihan dalam pembuluh darah. Endapan yang terbentuk menyebab
kan penyempitan lumen pembuluh darah sehingga mengganggu aliran darah.
b. EmboliBenda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi darah.
Biasanya benda asing ini berasal dari trombus yang terlepas dari
perlekatannya dalam pembuluh darah jantung, arteri atauvena.
c. InfeksiPeradangan juga dapat menyebabkan menyempitnya pembuluh darah,
terutama yang menujuotak. Yang mampu berperan sebagai faktor risiko stroke
adalah tuberkulosis, malaria, lues,leptospirosis, dan in feksi cacing.
d. Obat-obatanAda beberapa obat-obatan yang justru dapat menyebabkan stroke
seperti amfetamin dan kokaindengan jalan mempersempit lumen pembuluh
darah otak.
e. Hipotensi atau hipertensi.Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa
menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak,yang biasanya menyebabkan
seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika hipotensi ini
sangat parah dan menahun. Sedangkan Hipertensi dapat mengakibatkan pecah
nya maupunmenyempitnya pembuluh darah otak.
C. Manifestasi Klinis
Stroke menyebabkan berbagai deficit neurologik, gejala muncul akibat daerah
otaktertentu tidak berfungsi akibat terganggunya aliran darah ke tempat tersebut,
bergantung padalokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang
perfusinya tidak adekuat,dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau
aksesori).Gejala tersebut antara lain :
• Umumnya terjadi mendadak, ada nyeri kepala
• Parasthesia, paresis, Plegia sebagian badan
• Stroke adalah penyakit motor neuron atas dan mengakibatkan kehilangan control
volunterterhadap gerakan motorik. Di awal tahapan stroke, gambaran klinis yang
muncul biasanya adalah paralysis dan hilang atau menurunnya refleks tendon
dalam
• Dysphagia
• Kehilangan komunikasiFungsi otak lain yang di pengaruhi oleh stroke adalah
bahasa dan komunikasi. Stroke adalah penyebab afasia paling umum. Disfungsi
bahasa dan komunikasi dapat dimanifestasikan oleh hal berikut; disartria
(kesulitan berbicara), disfasia atau afasia (gangguan berbicara karena
gangguan pada otak), apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan
yang dipelajari sebelumnya).
• Gangguan persepsiPersepsi adalah ketidakmampuan untuk menginterpretasikan
sensasi. Stroke dapatmengakibatkan disfungsi persepsi visual, gangguan dalam
hubungan visual-spasial dankehilangan sensori. Disfungsi persepsi visual karena
gangguan jaras sensori primer di antaramata dan korteks visual. Gangguan
hubungan visual-spasial (mendapatkan hubungan dua ataulebih objek dalam
area spasial) sering terlihat pada pasien dengan hemiplegia kiri. Pasienmungkin
tidak dapat memakai pakaian tanpa bantuan karena ketidakmampuan
untukmencocokkan pakaian ke bagian tubuh.Untuk membantu pasien ini,
perawat dapat mengambillangkah untuk mengatur lingkungan dan
menyingkirkan perabot karena pasien dengan
masalah persepsi mudah terdistraksi. Akan bermanfaat dan memberikan pengin
gat lembut tentang dimana objek ditempatkan. Kehilangan sensori karena stroke
dapat berupa kerusakan sentuhanringan atau mungkin lebih berat, dengan
kehilangan propriosepsi (kemampuan untuk merasakan posisi dan gerakan
bagian tubuh) serta kesulitan dalam menginterpretasikan stimuli visual, taktildan
auditorius
• Perubahan kemampuan kognitif dan efek psikologisBila kerusakan terjadi pada
lobus frontal, mempelajari kapasitas, memori atau fungsi intelektualkortikal yang
lebih tinggi mungkin rusak. Disfungsi ini dapat ditunjukan dalam lapang
perhatianterbatas, kesulitan dalam pemahaman, lupa dan kurang motivasi yang
menyebabkan pasien inimenghadapi masalah frustasi dalam program rehabilitasi
mereka. Masalah psikologik lain jugaumum terjadi dan dimanifestasikan oleh
labilitas emosional, bermusuhan, frustasi, dendam dankurang kerjasama.
• Disfungsi Kandung KemihSetelah stroke pasien mungkin mengalami
inkontinensia urinarius sementara karena konfusi,ketidakmampuan
mengkomunikasikan kebutuhan, dan ketidakmampuan untuk menggunakanurinal
karena kerusakan kontrol motorik dan postural. Kadang-kadang setelah stroke
kandungkemih menjadi atonik, dengan kerusakan sensasi dalam respon
terhadap pengisian kandungkemih. Kadang-kadang kontrol sfingter urinarius
eksternal hilang atau berkurang.
Selama periode ini dilakukan kateterisasi interminten dengan teknik steril.
Ketika tonus otot meningkatrefleks tendon kembali, tonus kandung kemih
meningkat dan spastisitas kandung kemih dapat terjadi.
D. Penatalaksanaan
Untuk mendukung pemulihan dan kesembuhan pada klien yang mengalami stroke
infark
maka penatalaksanaan pada klien stroke infark terdiri dari penatalaksanan medis/farma
kologi, penatalaksanan keperawatan dan penatalaksanaan diet.

1. Penatalaksanaan medis (Arif Mansjoer, 2000)


a. Membatasi atau memulihkan infark akut yang sedang berlangsung dengan menggun
akantrombolisis dengan rt-PA (recombinant tissue – Plasminogen Activator).
b. Mencegah perburukan teritori neurologis:
 Edema yang progresif dan pembengkakan akibat infark yaitu terapi dengan mani
tol.
 Ekstensi infark yaitu dengan pemberian heparin.
 Konversi hemorargik yaitu jangan memberikan anti koagulan
c. Mencegah stroke berulang dini yaitu dengan heparin.

2. Penatalaksanaan KeperawatanPenatalaksanaan keperawatan pada klien dengan


stroke infark bertujuan untuk mencegahkeadaan yang lebih buruk dan komplikasi yang
dapat ditimbulkan. Untuk itu dalam merawat pasien stroke perlu diperhatikan faktor-
faktor kritis seperti mengkaji status pernafasan,mengobservasi tanda-tanda vital,
memantau fungsi usus dan kandung kemih, melakukankateterisasi kandung kemih, dan
mempertahankan tirah baring.

3. Penatalaksanaan DietPenatalaksanaan nutrisi yang dianjurkan pada klien dengan


stroke infark yaitu denganmemberikan makanan cair agar tidak terjadi aspirasi dan
cairan hendaknya dibatasi dari hari pertama setelah cedera serebrovaskuler (CVA)
sebagai upaya untuk mencegah edema otak, sertamemberikan diet rendah garam dan
hindari makanan tinggi lemak dan kolesterol.
E. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A.Pengkajian.

1. Identitas.Stroke dapat terjadi pada siapapun dan pada usia berapapun tapi 2/3
stroke biasanya terjadi padausia lebih dari 65 tahun
2. Keluhn utamaPenderita stroke biasanya mengalami sakit kepala yang sangat
berat,yang tiba-tiba dan adanya penurunan kesadaran serta abnormalitas pada
tanda-tanda vital(Kelemahan anggota geraksebelah badan,bicara pelo,dan tidak
dapat berkomunikasi)
3. Riwayat penyakit sekarangBiasanya klien menderita penyakit hipertensi atau DM
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Timbul secara mendadak dan disebabkan karena gangguan peredaran darah
otak,saat klienmelakukan aktivitas biasanya nyeri kepala,mual muntah,bahkan
mengalami kelumpuhan separoh badan.
6. Pemeriksaan fisika.

a. Keadaan umum
Kesadaran : Mengalami penurunan kesadaran/lemah
Suara : Kadang mengalami gangguan bicara yang sukar di mengerti

b. Body system
1.Sistempernapasan
I : Terdapat penapasan cuping hidung
P : Menggunakan otot bantu pernapasan
P : Sonor
A : Terdapat ronchi

2.Sistem kardiovaskuler
I : Ictus cordis kadang tampak
P : Ictus cordis teraba pada ICS 4-5
P : Redup
A : Ada suara tambahan (mur-mur)

3.Sistem integument
Kulit : Klien tampak pucat karena kurang O2 dan jika kekurangan cairan maka
turgor kulit menurun
Kuku : Adanya cyanosis

4.Sistem eliminasi alviBiasanya terjadi konstipasi

5.Sistem eliminasi uriTerdapat inkontinesia uri


6.Sistem muskuluskletalKlien biasanya kejan otot/ nyri oto

7.Sistem neurologi
a.Pemeriksaan sensoriPenglihatan kabur,pendengaran menurun
b.MotorikTerjadi kelumpuhan,kelemahan pada salah satu tubuh

Anda mungkin juga menyukai