Disusun Oleh
Kelompok 9 :
Puji syukur tiada tara kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena telah
memberikan kemampuan dan waktu kepada kami untuk menyelesaikan penulisan makalah
tentang Asuhan Keperawatan Kardiomiopati ini. kami berharap makalah ini dapat
dimanfaatkan untuk salah sumber belajar bagi Mahasiswa. Apa yang disajikan dalam paper
ini hanyalah merupakan garis besar materi kuliah Untuk memperluas dan memperdalam
wawasan dalam bidang ini diharapkan mahasiswa membaca berbagai refensi yang relevan,
terutama buku-buku dijadikan acuan dalam penulisan paper ini kami menyadari bahwa
banyak kelemahan yang terdapat pada paper ini, baik yang menyangkut isi, pengungkapan,
maupun sistematika penulisan. Untuk itu saran serta kritik yang konstruktif senantiasa kami
harapkan.
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
C. Tujuan Masalah…............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ........................................................................................
B. Patofisiologi.....................................................................................
C. Manifestasi klinis............................................................................
D. Metode diagnostik.…….................................................................
E. Penatalaksanaan medis.....................................................................
F. Pengkajian.........................................................................................
G. Diagnosa keperawatan.....................................................................
H. Intervensi keperawatan.....................................................................
Kesimpulan..........................................................................................
Saran………………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jantung merupakan organ paling penting dalam tubuh, jantung berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh, oleh karena itu kita harus senantiasa memperhatikan
kesehatan jantung kita, selain itu penyakit jantung merupakan penyakt maut yang
mematikan dieluruh dunia. Salah satunya yaitu kardiomiopati, yang akhir-akhir ini
semakin meningkat frekuensinya. Dibeberapa negara, kardiomiopati merupakan
penyebab kematian sampai sebesar 30%. Kardiomiopati adalah sekumpulan kelainan
pada jantung dengan kelainan utama terbatas pada miokardium. Kondisi ini seringkali
berakhir dengan menjadi gagal jantung. Kardiomiopati dapat dibagi menjadi tiga
berdasarkan perubahan anatomi yang terjadi, yaitu kardiomiopati dilatasi, kardiomiopati
hipertrofi, dan kardiomiopati restriksi. 1–3 Di Indonesia, jenis kardiomiopati yang paling
banyak dijumpai adalah kardiomiopati dilatasi. Pada kardiomiopati dilatasi, ukuran
jantung membesar. Saat jantung membesar, jantung menjadi kurang efektif dalam
memompa darah, yang akan menyebabkan gagal jantung dan irama jantung menjadi tidak
normal (aritmia). Diperkirakan sekitar 1 dari 2500 orang terkena kardiomiopati dilatasi,
meskipun pada kenyataannya mungkin lebih sering terjadi. Kardiomiopati dilatasi dapat
mengenai laki-laki maupun perempuan, serta dapat mengenai orang dewasa maupun
anak-anak. Asuhan keperawatan yang tepat dan baik dapat membantu dalam proses
penyembuhan bagi pasien yang mengidap penyakit kardiomiopati. Maka dengan ini lah
kami menyusun makalah ini sebagai bahan ajar untuk mengetahui lebih lanjut terkait
asuhan keperawatan kardiomiopati.
B. RUMUSUN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian dari kardiomiopati.
2. Untuk mengatahui patofisiologi dari kardiomiopati.
3. Untuk mengetahui manifestasi klinik dari kardiomiopati.
4. Uuntuk mengetahui metode diagnostik dari kardiomiopati.
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis apa yang dapat dilakkukan.
6. Untuk mengetahui pengkajian apa yang dapat dilakukan.
7. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan apa yang dapat diangkat.
8. Untuk mengetahui intervensi apa yang dapat dilakukan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
B. PATOFISIOLOGI
D. METODE DIAGNOSTIK
Riwayat pasien, singkirikan penyebab gagal jantung lain
Ekokardiogram, MRI jantung, EKG, foto rontgen dada, kateterisasi jantung, dan
kemungkinan biopsy endomiokardial
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan medis diarahkan pada upaya mengidentifikasikan dan menangani
kemungkinan penyebab yang mendasari atau mempresipitasi memperbaiki gagal jantung
dengan obat-obatan, diet rendah natrium, dan regimen olahraga/istirahat dan mengontrol
disritmia dengan obat antiaritmia dan kemungkinan alat elektronik yang ditanam, seperti
defibrillator kardioverter yang dapat ditanam.
Intervensi bedah ( mektomi, transpalasi jantung ) di pertimbangkan ketika gagal
jantung telah lanjut dan terapi tidak lagi efektif.
Dalam beberapa kasus, alat bantu ventricular ( alat bantu ventrikel kiri [ LVAD ]
diperlukan untuk membantu jantung yang telah gagal berfungsi sampai donor
yang tepat tersedia )
PROSES KEPERAWATAN
F. PENGKAJIAN
Dapatkan riwayat lengkap mengenai manifestasi tanda dan gejala dan kemungkinan
faktor etiologi
Lakukan pengkajian riwayat psikososial secara cermat : identifikasi system pendukung
keluarga dan libatkan keluarga dalam panatalaksanaan pasien
Pengkajian fisik diarahkan pada tanda dan gejala gagal jantung. Evaluasi tanda-tanda
vital ( tekanan nadi ) , berat badan dan adanya penambahan/penurunan berat badan,
palpasi adanya pergeseran kesebelah kiri titik denyut maksimal, aukultasi adanya bising
sistolik dan bunyi jantung S3 dan S4, aukultasi paru untuk mendengar danya krekels,
pengukuran distensi vena jugularis, dan edema
G. DIAGNOSIS
Diagnosis keperawatan
Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan gangguan strukrural, sekunder akibat
kardiomiopati atau disritmia.
Ketidakefektifan perfusi jantung paru ( kardiopulmonal ), serebral, perifer, dan jaringan
ginjal yang berhubungan dengan penurunan aliran darah perifer.
Gangguan perukaran gas yang berhubungan dengan kongesti paru, sekunder akibat
kegagalan miokardium.
Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan penurunan curah jantung atau kelebihan
volume cairan, atau keduanya.
Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan dan fungsi peran.
Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan proses penyakit
Ketidakpatuhan terhadap medikasi dan terapi diet.
Masalah kolaboratif atau komplikasi potensial
Gagal jantung
Disritmia vertikel dan atrium
Defek konduksi jantung
Embolisme paru atau serebral
Disfungsi valvular atau katup jantung
Tujuan utama untuk pasien mencangkup peningkatan atau pemeliharaan curuh jantung,
peningkatan toleransi aktivitas, penurunan ansietas, kepatuhan terhadap program perawatan diri,
peningkatan rasa berkuasa dalam pengambilan keputusan, dan tidak mengalami komplikasi.
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
Bantu pasien keposisi istirahat ( biasanya duduk dengan kaki kebawah ) selama episode
gejala.
Berikan oksigen jika diindiksikan.
Berikan obat yang telah di programkan tepat waktu.
Tingkatkan makanan rendah natrium dan asupan cairan yang adekuat.
Upayakan agar pasien tetap hangat dan ganti posisi pasien secara sering untuk
menstimulasi sirkulasi dan mengurangi kerusakan kulit.
Meningkatkan Toleransi Aktifitas
Rencanakan asuhan keperawatan sehingga aktivitas terjadi dalam suatu siklus,bergantian
antara istrahat dengan aktivitas.
Pastikan pasien menyadari bahwa gejala ini mengidentifikasikan perlunya beristrahat dan
mengetahui tindakan yang harus di lakukan ketiga gejalah muncul.
Mengurangi ansietas
Dukungan spiritual,psikologis,dan emosional mungkin di indikasikan untuk
pasien,keluarga dan orang terdekat.
Berikan informasi yang tepat kepada pasien mengenai tanda dan gejala.
Ciptakan suasana yang membuat pasien merasa bebas mengukapakan kekewaktirannya
mereka masuk akal.
Bantu pasien mencapai tujuan ,meskipun kecil,untuk meningkatkan rasa sejatrah.
Berikan waktu kepada pasien untuk mendiskusikan kekewaktiran jika menghadapi
kematian atau menunggu transplantasi :berikan harapan yang realistis.
Bantu pasien,keluarga dan orang terdekat dalam menghadapi dukacita yang telah
diantisipasi.
Menurunkan rasa ketidakberdayaan
Bantu pasien mengidentifikasikan hal-hal yang telah hilang darinya(misalnya,makanan
yang di sukai).
Bantu pasien mengidentifikasikan respon emosional terhadap kehilangan (misalnya rasa
marah dan depresi).
Bantu pasien menidentifikasikan control yang masih di milikinya (misalnya memilih
pilihan makanan)
Meningkatkan Asuhan di rumah dan di komunitas
Mengajarkan pasien tentang perawatan diri:
Mengajarkan pasien tentang regimen medikasi,pemantauan gejala,dan penatalaksaan
gejala.
Bantu pasien menyeimbangkan gaya hidup dan kerja sambil mencapai aktifitas
terapeutik.
Bantu pasien menghadapi status penyakit mereka :bantu pasien menyesuaikan gaya
hidup mereka dan mengimplementasikan program perawatan diri di rumah.
Melanjutkan Asuhan
Perkuat penyuluhan sebelumnya dan laksanakan pengkajian yang berkelanjutan
mengenai gejala yang di alami pasien dan perkembangannya.
Bantu pasien dalam meninjau gaya hidup,dan informasikan strategi untuk
melaksanakan aktifitas terapeutik guna menyeimbangkan antara gaya hidup dan kerja.
Tekankan tanda dan gejala yang harus di laporkan ke dokter:ajarkan keluarga pasien
mengenai resusitasi jantung-paru jika perlu.
Kaji kebutuhan psikososial pasien dan keluarga secara berkelanjutan.
Bina hubungan saling percaya dengan pasien dan berikan dukungan selama
pengambilan keputusan akhir hayat.
Rujuk pasien untuk mendapatakan perawatan di rumah(home care) dan dukungan jika
perlu.
Evaluasi
PENUTUP
KESIMPULAN
Kardiomiopati jarang didapat pada saat puncak penyakit infeksinya karena akan tertutup
oleh manifestasi sistemis penyakit infeksi tersebut dan baru jelas pada fase pemulihan. Bentuk
ini umumnya sembuh dengan sendirinya, tetapi sebagian berlanjut menjadi bentuk kardiomiopati
dan ada juga yang menjadi penyebab aritmia, gangguan konduksi atau payah jantung yang secara
struktural dianggap normal. Sebagian besar keluhan klien tidak khas, mungkin didapatkan rasa
lemah, berdebar-debar, sesak napas, dan rasa tidak enak di dada. Nyeri dada biasanya ada bila
disertai perikarditis. Kadang-kadang didapatkan rasa nyeri yang menyerupai angina pektoris.
Gejala yang paling sering ditemukan adalah takikardia yang tidak sesuai dengan kenaikan suhu.
Kadang-kadang didapatkan hipotensi dengan nadi yang kecil atau dengan gangguan pulsasi.
SARAN
Sebagai perawat harus selalu sigap dalam penanganan penyakit kardiomiopati karena
akan menjadi fatal jika terlambat menanganinya. Selain itu perawat juga memberi health
education kepada klien dan keluarga agar mereka faham dengan kardiomiopati dan bagaimana
pengobatannya.
DAFTAR PUSTAKA
1.