Anda di halaman 1dari 11

Ny. A akan dilakukan operasi laparatomi untuk pembuatan kolostomi dengan general anestesi.

Oeprasi dilakukan tanggal 10


Desember 2021 dimauli pukul 10.00 WIB.

DO sebelum induksi :

TD arteri 115/78 mmHg

N 80x/menit

SPO2 98%

S 36,6 derajat celcius

Pukul 10.10 WIB induksi dilakukan dan dilakukan intubasi dengan pemasangan ETT yang terhubung dengan ventilator. TV 400 ml, R
12X/MENIT, PEEP 4, TD arteri 136 mmHg, N 76x/menit, SPO2 98%, S : 36 derajat celcius.

Pukul 10.25 wib terjadi perubahan N: 28x/menit dan TD arteri 90/60 mmHg.

1. Pengkajian
Pengkajian ttv respirasi belum terkaji., umur belum terkajaji, menanyakan riwayat penyakit terdahulu dan sekarang,
menanyakan penyakit keturunan.
Pasien mengatakan perut terasa kembung dan nyeri perut.
P : distensi abdomen, kanker colon
Q : melilit
R : bagian perut
S:6
T : hilang timbul
Pasien mengatakan baru pertama kali akan menjalani operasi, pasien merasa lebih cemas dari biasanya tetapi berusaha
menenangkan diri dengan berdoa.

2. Analisa data dan masalah kesehatan anestesi

No Waktu Data Masalah kesehatan anestesi


1 Pre Anestesi Nyeri akut
S : Pasien mengatakan perut
terasa kembung dan nyeri.
O : Ekspresi pasien
menahan nyeri dan
kesakitan, berkeringat, perut
terlihat membesar.

Pengkajian nyeri
P : distensi abdomen Ca
kolon
Q : melilit
R : di daerah perut
S : skala 6
T : hilang timbul
TD arteri 115/78 mmHg
N 80x/menit
SPO2 98%
S 36,6 derajat celcius
R : 21 x/menit
2 S : pasien mengatakan Cemas
belum pernah di operasi
sebelumnya dan merasa
lebih khawatir dari biasa
nya
O : Pasien tampak berdoa
terus menerus.

TD arteri 115/78 mmHg


N 80x/menit
SPO2 98%
S 36,6 derajat celcius
R : 21 x/menit.
3. INTRA ANESTESI Komplikasi pontesial syok
S : Pasien dalam pengaruh kardiogenik
anestesi
O : tanda tanda vital pada
tekanan darah dan nadi
menurun

TV 400 ml,
R 12X/MENIT,
PEEP 4,
TD arteri 90/60 mmHg,
N 28 x/menit,
SPO2 98%,
S : 36 derajat celcius
4. POST ANESTESI Ketidakefektifan bersihan jalan
S:- napas

O : pasien Tampak belum


sadar penuh dan terdengar
suara gurgling

R 20 X/MENIT,
TD arteri 100/60 mmHg,
N 72 x/menit,
SPO2 98%,
S : 36 derajat celcius
2. intervensi , Implementasi, dan rasional

N DIAGNOSA TUJUAN RENCANA INTERVENSI RASIONAL


O KEPERAWATAN
1 PRE Setelah dilakukan tindakan  Kaji tanda-tanda vital (TD, N,  Tanda-tanda vital sebagai indikator
ANESTESI keperawatan selama 15 menit RR, T) perkembangan status pasien
Nyeri akut nyeri pasien berkurang/hilang  Pantau keluhan nyeri seperti :  Nyeri hebat yang tidak hilang dengan
dengan kriteria : frekuensi, skala, region, tindakan rutin dapat menunjukkan
 Pasien menyatakan nyeri kualitas dan ada tidaknya terjadinya komplikasi / kebutuhan
berkurang dari skala 6 menjadi pembengkakan pada area luka. terhadap intervensi lebih lanjut.
3  Observasi reaksi nonverbal  Lingkungan yang nyaman meningkatkan
 Pasien tampak tenang dan dari ketidak nyamanan pasien. relaksasi dan fokus pasien.
kooperatif  Ajarkan manajemen nyeri,  Distraksi dapat menurunkan stimulus
 Tanda-tanda vital dalam batas misalnya. teknik relaksasi internal dengan adanya peningkatan
normal napas dalam produksi endorfin dan enkefalin yang
 Pasien terlihat rileks.  Pemberian posisi nyaman dapat memblok reseptor nyeri agar tidak
dana aman dikimkan ke korteks serebri.
 Kelola pemberian terapi medis  Pemberian posisi yang nyaman dapat
pemberian analgetik mengurangi rasa nyeri dan apsien terlihat
rileks
 Analgetik menekan rasa nyeri atau rasa
ketidaknyamanan

2 PRE Setelah dilakukan tindakan  Kaji tingkat kecemasan  Mengetahui tingkat kecemasan dapat
ANESTESI keperawatan selama 15 menit menentukan tindakan keperawatan.
Cemas cemas pasien berkurang/hilang  Jelaskan tindakan jenis  Pengetahuan yang cukup tentang
dengan kriteria : tindakan anestesi yanga akan tindakan pembiusan mengurangi
 Pasien menyatakan tahu dilakukan kecemasan
tentang proses kerja obat  Dampingi pasien dalam  Pendampingan kepada pasien
anestesi mengurangi rasa cemas. meningkatkan rasa nyaman dan aman.
 Pasien menyatakan siap  Kolaborasi dalam pemberian  Pemberian obat sedatif yang tepat
dilakukan pembiusan obat sedatif. mengurangi kecemasan pasien
 Pasien tampak tenang dan
kooperatif
 Tanda-tanda vital dalam batas
normal

3. INTRA Setelah dilakukan tindakan  Atur posisi pasien  Posisi yang tepat membuat pasien
ANESTESI keperawatan selama intra operasi  Monitor tekanan darah, menjasi lebih nyaman
pasien menunjukkan nadi dan pernapasan  Tekanan darah, nadi dan pernapasan
hemodinamik stabil, dengan  Beri oksigenasi menunjukan perubahan hemodinamik
kriteria :  Evaluasi repon pasien pasien
 Hemodinamik dalam batas terhadap terapi oksigen  Oksigenasi yang cukup mengurangi
normal  Kolaborasi dalam beban jantung
pemberian obat  Respon pasien terhadap terapi
emergency, atropine dan menentukan tindakan keperawatan
efedrin selanjutya
 Sebagai anti bradikardia dan anti
hipotensi
4. POST Setelah dilakukan tindakan
ANESTESI keperawatan selama post operasi  Atur posisi pasien  Posisi yang aman dan nyaman
pasien menunjukkan :  Lakukan suction meminimalkan pasien dari cidera
 Lakukan penilaian aldrete  Pembebasan jalan napas
 Hemodinamik dalam batas skor Mempertahankan  Aldrete skor menentukan pasien bisa
 Tidak ada suara gurgling jalan nafas dipindah ke ruangan atau belum
 Tidak ada Secret  Mengatur posisi,
suctioning dan
pemasangan mayo/gudel
 Mempertahankan
ventilasi/oksigenasi

3. Evaluasi

. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

WAKTU KEPERAWATA
N
Nyeri akut Pre Operasi S : Pasien mengatakan nyeri berkurang

 Mengkaji tanda-tanda vital (TD, N, RR)


 Memantau keluhan nyeri seperti :
O:
frekuensi, skala, region, kualitas dan ada
TD: 115/80 mmHg; N: 68x/mnt; RR: 20x/mnt
tidaknya pembengkakan pada area luka.
P : ca kolon
 Mengobservasi reaksi nonverbal dari
Q : melilit
ketidak nyamanan pasien.
R : perut
 Mengajarkan manajemen nyeri, misalnya.
S : skala nyeri 4
teknik relaksasi napas dalam
T : Nyeri hilang timbul

A : Nyeri akut

P : Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik


Cemas Pre Operasi S:-

 mengkaji tingkat kecemasan O : KU sedang kesadaran CM

 menjelaskan tindakan jenis tindakan Pasien tampak lebih tenang, pasien kooperatif
anestesi yanga akan dilakukan
TD: 115/80 mmHg; N: 68x/mnt; RR: 20x/mnt
 mendampingi pasien dalam mengurangi A : Cemas teratasi
rasa cemas.
 Menganjurkan pasien untuk berdoa P : Lanjutkan intervensi pendampingan pasien di
meja operasi, pindahkan pasien dari ruang
 berkoolaborasi dalam pemberian obat
penerimaan ke meja operasi. Kolaborasi pemberian
sedatif.
premedikasi obat sedatif pramedikasi diazepam

Komplikasi Intra Operasi S:


potensial syok
 Mengatur posisi pasien di meja operasi Pasien mengatakan agak sedikit pusing
kardiogenik
 Memonitor keluhan, TD,Nadi, SpO2, dan O:
Respirasi pasien serta mencatat dalam
KU sedang kesadaran CM
catatan monitor pasien di lembar rekam
TD: 116/75 mmHg; N: 72x/mnt; RR: 20x/mnt
medis pasien
SpO2 : 99%,
 Kolaborasi dengan dokter anestesi dalam
pemberian oksigen dan cairan pada Denyut nadi perifer kuat dan teratur
pasien, antihipotensi. antibradikardi
A : Potensial syok kardiogenik
teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi sampai dengan


pasien selesai dilakukan tindakan di kamar
operasi
Ketidakefektifan  Pasien selesai tindakan di meja operasi, S:
bersihan jalan memindahkan pasien menggunakan
-
napas tempat tidur kemudian dibawa ke RR
O: KU sedang kesadaran CM
 Memposisikan pasien di tempat tidur
Pasien tampak tenang, ekspresi wajah rileks
 Membantu membebaskan jalan napas
Pengaman tempat tidur terpasang dengan baik dan
 Melakukan penilaian aldrete skor benar

TD: 116/74 mmHg; N: 72x/mnt; RR: 19x/mnt


SpO2 : 100%

Nilai aldrete skor 10

A : Ketidakefektifan
bersihan jalan napas
teratasi sebagian

P : Memasang nasal kanul 2 l

Anda mungkin juga menyukai