DO sebelum induksi :
N 80x/menit
SPO2 98%
Pukul 10.10 WIB induksi dilakukan dan dilakukan intubasi dengan pemasangan ETT yang terhubung dengan ventilator. TV 400 ml, R
12X/MENIT, PEEP 4, TD arteri 136 mmHg, N 76x/menit, SPO2 98%, S : 36 derajat celcius.
Pukul 10.25 wib terjadi perubahan N: 28x/menit dan TD arteri 90/60 mmHg.
1. Pengkajian
Pengkajian ttv respirasi belum terkaji., umur belum terkajaji, menanyakan riwayat penyakit terdahulu dan sekarang,
menanyakan penyakit keturunan.
Pasien mengatakan perut terasa kembung dan nyeri perut.
P : distensi abdomen, kanker colon
Q : melilit
R : bagian perut
S:6
T : hilang timbul
Pasien mengatakan baru pertama kali akan menjalani operasi, pasien merasa lebih cemas dari biasanya tetapi berusaha
menenangkan diri dengan berdoa.
Pengkajian nyeri
P : distensi abdomen Ca
kolon
Q : melilit
R : di daerah perut
S : skala 6
T : hilang timbul
TD arteri 115/78 mmHg
N 80x/menit
SPO2 98%
S 36,6 derajat celcius
R : 21 x/menit
2 S : pasien mengatakan Cemas
belum pernah di operasi
sebelumnya dan merasa
lebih khawatir dari biasa
nya
O : Pasien tampak berdoa
terus menerus.
TV 400 ml,
R 12X/MENIT,
PEEP 4,
TD arteri 90/60 mmHg,
N 28 x/menit,
SPO2 98%,
S : 36 derajat celcius
4. POST ANESTESI Ketidakefektifan bersihan jalan
S:- napas
R 20 X/MENIT,
TD arteri 100/60 mmHg,
N 72 x/menit,
SPO2 98%,
S : 36 derajat celcius
2. intervensi , Implementasi, dan rasional
2 PRE Setelah dilakukan tindakan Kaji tingkat kecemasan Mengetahui tingkat kecemasan dapat
ANESTESI keperawatan selama 15 menit menentukan tindakan keperawatan.
Cemas cemas pasien berkurang/hilang Jelaskan tindakan jenis Pengetahuan yang cukup tentang
dengan kriteria : tindakan anestesi yanga akan tindakan pembiusan mengurangi
Pasien menyatakan tahu dilakukan kecemasan
tentang proses kerja obat Dampingi pasien dalam Pendampingan kepada pasien
anestesi mengurangi rasa cemas. meningkatkan rasa nyaman dan aman.
Pasien menyatakan siap Kolaborasi dalam pemberian Pemberian obat sedatif yang tepat
dilakukan pembiusan obat sedatif. mengurangi kecemasan pasien
Pasien tampak tenang dan
kooperatif
Tanda-tanda vital dalam batas
normal
3. INTRA Setelah dilakukan tindakan Atur posisi pasien Posisi yang tepat membuat pasien
ANESTESI keperawatan selama intra operasi Monitor tekanan darah, menjasi lebih nyaman
pasien menunjukkan nadi dan pernapasan Tekanan darah, nadi dan pernapasan
hemodinamik stabil, dengan Beri oksigenasi menunjukan perubahan hemodinamik
kriteria : Evaluasi repon pasien pasien
Hemodinamik dalam batas terhadap terapi oksigen Oksigenasi yang cukup mengurangi
normal Kolaborasi dalam beban jantung
pemberian obat Respon pasien terhadap terapi
emergency, atropine dan menentukan tindakan keperawatan
efedrin selanjutya
Sebagai anti bradikardia dan anti
hipotensi
4. POST Setelah dilakukan tindakan
ANESTESI keperawatan selama post operasi Atur posisi pasien Posisi yang aman dan nyaman
pasien menunjukkan : Lakukan suction meminimalkan pasien dari cidera
Lakukan penilaian aldrete Pembebasan jalan napas
Hemodinamik dalam batas skor Mempertahankan Aldrete skor menentukan pasien bisa
Tidak ada suara gurgling jalan nafas dipindah ke ruangan atau belum
Tidak ada Secret Mengatur posisi,
suctioning dan
pemasangan mayo/gudel
Mempertahankan
ventilasi/oksigenasi
3. Evaluasi
WAKTU KEPERAWATA
N
Nyeri akut Pre Operasi S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
A : Nyeri akut
menjelaskan tindakan jenis tindakan Pasien tampak lebih tenang, pasien kooperatif
anestesi yanga akan dilakukan
TD: 115/80 mmHg; N: 68x/mnt; RR: 20x/mnt
mendampingi pasien dalam mengurangi A : Cemas teratasi
rasa cemas.
Menganjurkan pasien untuk berdoa P : Lanjutkan intervensi pendampingan pasien di
meja operasi, pindahkan pasien dari ruang
berkoolaborasi dalam pemberian obat
penerimaan ke meja operasi. Kolaborasi pemberian
sedatif.
premedikasi obat sedatif pramedikasi diazepam
A : Ketidakefektifan
bersihan jalan napas
teratasi sebagian