0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan10 halaman
Laporan kegiatan perawat mengenai pengawasan dan evaluasi pasien Tn. S yang menjalani operasi perbaikan uretra posterior. Pasien mengeluhkan nyeri pada area bekas operasi dengan skala 3/2 yang membaik setelah perawat memberikan instruksi relaksasi dan posisi nyaman. Perawat juga melakukan monitoring terhadap integritas kulit dan tanda vital pasien yang stabil.
Laporan kegiatan perawat mengenai pengawasan dan evaluasi pasien Tn. S yang menjalani operasi perbaikan uretra posterior. Pasien mengeluhkan nyeri pada area bekas operasi dengan skala 3/2 yang membaik setelah perawat memberikan instruksi relaksasi dan posisi nyaman. Perawat juga melakukan monitoring terhadap integritas kulit dan tanda vital pasien yang stabil.
Laporan kegiatan perawat mengenai pengawasan dan evaluasi pasien Tn. S yang menjalani operasi perbaikan uretra posterior. Pasien mengeluhkan nyeri pada area bekas operasi dengan skala 3/2 yang membaik setelah perawat memberikan instruksi relaksasi dan posisi nyaman. Perawat juga melakukan monitoring terhadap integritas kulit dan tanda vital pasien yang stabil.
FORMAT LAPORAN KEGIATAN PERAWAT ASOSIET/ PELAKSANA
RUANGAN : Orchid 07-03
NAMA PESERTA DIDIK : Monika Selfi Epriani NIM : 01503210243
Inisial Pasien/Patient’s Initial : Tn. S
Tgl Lahir / Usia/Date of Birth/Age : 23 Oktober 1968 / 53 tahun Diagnosa Medis /Medical Diagnose : Post repair uretra posterior Tanggal Pengkajian/Nursing Assessment Date : 08 Februari 2022 Pengkajian/Assessment Keluhan utama/Major compliance: Pasien mengatakan nyeri setelah operasi pada area luka bekas operasi, nyeri di skala 3/2, nyeri paling berat berada pada area selangkangan, nyeri terasa seperti ditarik pada area bekas operasi dan tidak menyebar. Pasien juga mengatakan rasa tidak nyaman karena banyak terpasang selang. Riwayat kesehatan sebelum dirawat di RS / health history before admitted to hospital Pasien mengatakan sebelum masuk RS, pasien jatuh dari atap saat sedang memperbaiki genteng rumah, posisi saat itu dibawah ada kursi untuk pasien turun dari genteng, namun karena licin pasien terjatuh dalam posisi menimpa gagang kursi sehingga pasien merasakan nyeri pada area selangkangan dan saluran kencing. Pasien mengatakan ia segera berobat ke rumah sakit terdekat karena ia memiliki keluhan perih saat BAK. Selanjutnya pasien dirujuk ke RS Siloam untuk dilakukan tindakan ureteroskopi. Pengkajian data fokus dan data pendukung diagnostik (lab, xray, dll)/Focus assessments and diagnostic test (lab, xray, etc). Permeriksaan Laboratorium Hematologi Hasil Unit Nilai Rujukan Hemoglobin 14.0 g/dL 12.0-16.0 Jumlah leukosit 8.2 10^3/uL 5.0-10.0 Eritrosit 5.09 10^6/uL 4.20 – 5.40 Hematokrit 41.9 % 37.0-47.0 Trombosit 316 10^3u/L 150-400 Data Subjektif Data Objektif Diagnosa Intervensi dan Rasional Implementasi dan respon Evaluasi (SOAP) Keperawatan - Pasien - TTV Nyeri akut 1. Observasi tanda vital pasien 1. Melakukan observasi tanda S : Pasien mengatakan TD : 129/74 berhubungan Rasional : Untuk mengetahui vital pasien mengatakan nyeri nyeri pada mmHg, HR dengan agen status kesehatan pasien Respon : TTV sudah berkurang bagian bekas : 69 x/menit, cedera fisik 2. Observasi reaksi nonverbal TD : 129/74 mmHg, HR : 69 menjadi skala 2/1 operasi nyeri RR :20 ditandai dari ketidaknyamanan. x/menit, RR :20 x/menit, O : TTV : 117/65 dengan skala x/menit, dengan Rasional : Untuk mengetahui SpO2 : 97%, S : 37,0OC. mmHg, HR : 86 3/2 SpO2 : 97%, pasien tingkat nyeri yang dirasakan 2. Melakukan Observasi reaksi x/menit, RR : 18 - Pasien S : 37,0OC. menyatakan 3. Lakukan pengkajian nyeri nonverbal dari x/menit, SpO2 : mengatakan - Pasien nyeri daerah secara komprehensif ketidaknyamanan. 98%, S : 37,1OC. nyeri semakin terpasang bekas termasuk lokasi, Respon : Pasien tampak A : Masalah berat ketika infus di operasi karakteristik, durasi, perlahan merubah posisi keperawatan nyeri pasien metacarpal dengan skala frekuensi, kualitas dan faktor 3. Melakukan pengkajian nyeri akut belum bergerak sinistra IV 3/2 terasa presipitasi. secara komprehensif teratasi, lanjutkan - Pasien cath no.20, nyeri ketika Rasional : Untuk mengetahui termasuk lokasi, intervensi mengatakan cairan banyak spesifikasi nyeri yang karakteristik, durasi, P: nyeri terasa asering 500 digerakkan dirasakan pasien frekuensi, kualitas dan - Motivasi berat pada ml/12 jam, 4. Kaji tipe dan sumber nyeri faktor presipitasi. pasien untuk bagian tetesan Rasional : Untuk Respon : pasien mengatakan melakukan selangkangan lancar. menentukan intervensi nyeri hanya dibagian bekas teknik - Pasien - Pasien selanjutnya yang tepat bagi luka operasi, tidak menyebar relaksasi nafas mengatakan terpasang pasien dan nyeri terasa seperti dalam secara nyeri hanya urine kateter 5. Bantu pasien ditarik dan kencang dengan mandiri ada pada dan spuling memaksimalkan dukungan skala 3/2 - Berikan posisi bagian bekas sedang dari sumber-sumber yang 4. Mengkontrol lingkungan yang nyaman luka operasi dengan WFI klien miliki seperti keluarga, yang dapat mempengaruhi bagi pasien dan tidak 1000 ml teman dan orang-orang nyeri seperti suhu ruangan, - Kolaborasi menyebar, - Pasien disekitar klien. pencahayaan, kebisingan, pemberian nyeri terasa tampak Rasional : Untuk membantu dsb analgetik jika seperti ditarik perlahan pasien dalam mengatasi nyeri Respon : pasien mengatakan nyeri kembali untuk dengan cara pengalihan nyeri berkurang ketika memperberat merubah suasana cahaya cukup menyinari posisi 6. Kontrol lingkungan yang ruangan tempat tidurnya dapat mempengaruhi nyeri 5. Mengajarkan klien tentang seperti suhu ruangan, pengendalian nyeri dengan pencahayaan, kebisingan, cara non farmakologi seperti dsb. Rasional : Untuk membantu teknik relaksasi, distraksi, pasien dalam mengurangi dsb. nyeri dengan memberikan Respon : pasien mengatakan kenyamanan setelah melakukan relaksasi, 7. Pilih dan lakukan nyeri berkurang menjadi penanganan nyeri baik secara skala 2/1 farmakologi (analgesik) dan 6. Memberikan posisi yang non farmakologi. nyaman bagi pasien untuk Rasional : Untuk mengurangi mengurangi nyeri nyeri sesuai dengan Respon : pasien mengatakan kebutuhan pasien supine membuat lebih rileks 8. Ajarkan klien tentang dan nyeri berkurang pengendalian nyeri dengan cara non farmakologi seperti teknik relaksasi, distraksi, dsb. Rasional : Untuk membantu pasien dalam mengurangi nyeri secara mandiri 9. Berikan posisi yang nyaman bagi pasien untuk mengurangi nyeri Rasional : Untuk meningkatkan kenyamanan bagi pasien 10. Kolaborasi pemberian terapi anti nyeri Rasional : Untuk mengurangi nyeri secara komprehensif - Pasien - TTV Kerusakan 1. Observasi TTV 1. Melakukan observasi S : Pasien mengatakan TD : 129/74 integritas Rasional : untuk mengetahui TTV mengatakan bekas luka mmHg, HR kulit status hemodinamik Respon : TTV setelah sudah ada operasi terasa : 69 x/menit, berhubungan 2. Observasi kelembaban kulit TD : 129/74 mmHg, HR instruksi untuk hangat RR :20 dengan Rasional : untuk membantu : 69 x/menit, RR :20 boleh bergerak - Pasien x/menit, tindakan proses penyembuhan kulit. x/menit, miring kanan dan mengatakan SpO2 : 97%, invasive 3. Monitor kulit yang sering SpO2 : 97%, S : 37,0OC. kiri, pasien segera luka bekas S : 37,0OC. ditandai mendapatkan tekanan dan 2. Melakukan observasi memiringkan sayatan tidak - Pasien dengan gesekan kelembaban kulit badannya dengan ada rembesan terpasang kerusakan Rasional : untuk mengurangi Respon : kulit sekitar perlahan - Pasien infus di pada lapisan adanya resiko kerusakan kulit aera balutan tampak O : TTV : 117/65 mengatakan metacarpal kulit, yang baru kering dan tidak ada mmHg, HR : 86 balutan masih sinistra IV prosedur 4. Monitor adanya kemerahan rembesan x/menit, RR : 18 kering cath no.20, insisi pada sekita daerah kerusakan 3. Memonitor kulit yang x/menit, SpO2 : - Pasien cairan pembedahan, kulit sering mendapatkan 98%, S : 37,1OC. mengatakan asering 500 kulit tidak Rasional : untuk mengetahui tekanan dan gesekan Pasien sudah dapat ingin segera ml/12 jam, utuh adanya kerusakan kulit baru Respon : tidak ada luka miring kanan dan miring kanan tetesan yang akan muncul tekan pada arean sekitar kiri dengan dan kiri lancar. 5. Monitor temperatur kulit balutan perlahan ataupun - Pasien Rasional : untuk mengetahui 4. Memonitor adanya A : Masalah duduk terpasang tanda tanda kerusakan kulit kemerahan pada daerah keperawatan - Pasien urine kateter 6. Berikan salep jika dibutuhkan kerusakan kulit resiko kerusakan mengatakan dan spuling Rasional : untuk membantu Respon : tidak ada integritas kulit, kulit bekas sedang proses penyembuhan kemerahan pada area lanjutkan sayatan terasa dengan WFI kerusakan kulit sekitar kerusakan kulit intervensi lebih kencang 1000 ml 7. Lakukan pembalutan dengan 5. Memonitor temperature P: tidak seperti - Kulit bekas tepat kulit - Berikan sebelumnya area luka Rasional : untuk menjaga Respon : kulit bekas bantuan jika operasi kelembaban kulit dan luka operasi teraba pasien teraba menghindari kulit dari bakteri hangat memerlukan hangat 8. Bersihkan luka dengan cairan 6. Mengubah posisi setiap bantuan - Tidak ada yang tidak berbahaya 1-2 jam sekali untuk - Kontrol tanda-tanda Rasional : untuk menjaga mencegah adanya aktivitas yang kemerahan kebersihan dan mengindari penekanan pada area dilakukan pada kulit infeksi pada area kerusakan kerusakan pasien kulit sekitar 9. Instruksikan pasien untuk Respon : pasien dapat - Menjaga balutan mengubah posisi setiap 1-2 melakukan miring kanan lingkungan - Tidak ada jam sekali untuk mencegah dan kiri perlahan secara sekitar pasien rembesan adanya penekanan pada area mandiri tetap aman dan pada balutan kerusakan nyaman Rasional : untuk menghindari - Memonitor adanya tekanan dan gesekan adanya pada area kerusakan gesekan dan tekanan pada area karusakan kulit - Memonitor adanya kemerahan dan kelembaban area kerusakan kulit - Pasien - TTV Hipertermi 1. Observasi tanda tanda vital 1. Melakukan observasi S : Pasien mengatakan TD : 129/74 berhubungan pasien tanda tanda vital pasien mengatakan kulit demam mulai mmHg, HR dengan Rasional : untuk mengetahui Respon : TTV TD : sudah tidak teraba dari tadi : 69 x/menit, penyakit status kesehatan pasien 129/74 mmHg, HR : 69 panas, tubuh malam setelah RR :20 ditandai 2. Observasi warna kemerahan x/menit, RR : 20 x/menit, pasien sudah mulai operasi x/menit, dengan suhu pada kulit SpO2 : 97%, S : 37,0OC. berkeringat, pasien - Pasien SpO2 : 97%, tubuh Rasional : untuk mengetahui 2. Melakukan Observasi juga mengatakan mengatakan S : 38,9OC. 38,9oC, kulit tanda-tanda kenaikan atau warna kemerahan pada sudah tidak demam - Pasien teraba penurunan suhu pada tubuh kulit kedinginan dan sampai terpasang hangat, kulit Respon : kulit pasien menggigil pasien sekarang infus di tampak tampak memerah karena O : TTV : 117/65 masih turun metacarpal kemerahan, 3. Monitor temperatur pasien demam mmHg, HR : 86 naik sinistra IV pasien paling sedikit setiap 2 jam 3. Memonitor temperatur x/menit, RR : 18 - Pasien cath no.20, tampak Rasional : Untuk memantau pasien paling sedikit x/menit, SpO2 : mengatakan cairan menggigil suhu tubuh pasien setiap 2 jam 98%, S : 37,1OC, kepala teraba asering 500 4. Monitor intake dan output Respon : suhu pasien kulit pasien teraba panas ml/12 jam, pasien sesuai dengan 38,9OC setelah diberikan hangat, kemerahan - Pasien tetesan kebutuhan sanmol via IV dilakukan pada kulit sudah mengatakan lancar. Rasional : Untuk cek suhu 2 jam setelah berkurang dingin dan - Pasien mengumpulkan dan diberikan terapi, suhu A : Maslaah menggigil terpasang menganalisis data pasien menjadi 37,1OC keperawatan - Pasien urine kateter untuk mengatur keseimbangan 4. Memonitor komplikasi hipertermi belum mengatakan dan spuling terkait demam (kejang, teratasi, lanjutkan cairan. satu selimut sedang penurunan kesadaran, intervensi masih kurang dengan WFI 5. Berikan cairan melalui IV status ketidakabnormalan P: untuk 1000 ml dengan jumlah sesuai anjuran elektrolit, - Kolaborasi tubuhnya - Pasien Rasional : Untuk ketidakseimbangan asam pemberian tampak meemberikan hidrasi cairan basa) terapi mengigil tubuh secara parenteral Respon : tidak ada tanda- antipiretik - Mukosa 6. Berikan kompres hangat pada tanda penurunan sesuai bibir tampak dahi pasien kesadaran pada pasien kebutuhan pucat Rasional : untuk membantu 5. Memberikan edukasi - Anjurkan - Akral teraba menurunkan suhu dalam pasien untuk konsumsi air pasien untuk hangat dan tubuh yang banyak sesuai banyak minum wajah 7. Monitor komplikasi terkait dengan kebutuhan demam (kejang, penurunan tampak kesadaran, status Respon : pasien meminta kemerahan ketidakabnormalan elektrolit, air hangat karena dari tadi ketidakseimbangan asam pagi belum minum sama basa) sekali Rasional : Untuk menentukan 6. Melakukan kolaborasi intervensi selanjutnya yang pemberian obat anti dapat dilakukan piretik dengan dosis sesuai anjuran dokter 8. Edukasi pasien untuk Respon : pasien sudah konsumsi air yang banyak tidak demam setelah sesuai dengan kebutuhan diberikan sanmol via IV Rasional : untuk mempertahankan cairan tubuh 9. Kolaborasi pemberian obat anti piretik dengan dosis sesuai anjuran dokter Rasional : untuk menurunkan panas dalam tubuh hingga berada dalam rentang normal