Anda di halaman 1dari 10

Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1 Maret 2021

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN HEMOROID

Kadek Helen Yustika Pradiantini1, I Gede Surya Dinata2


1
Prodi Kedokteran, Universitas Pendidikan Ganesha
2
Prodi Kedokteran, Universitas Pendidikan Ganesha

e-mail: helen.yustika@undiksha.ac.id, surya.dinata@undiksha.ac.id

Abstrak
Hemoroid merupakan jaringan normal yang terdapat pada semua orang. Hemoroid
terdiri dari pleksus arteri-vena yang berfungsi sebagai katup dalam saluran anus untuk
membantu sistem sfingter anus, mencegah inkontinensia flatus dan cairan. Bila
hemoroid menyebabkan suatu keluhan seperti rasa tidak nyaman, gatal pada anus atau
bahkan perdarahan lewat anus, maka perlu diperhatikan dan ditangani lebih lanjut.
Hemoroid dapat diklasifikasikan menjadi hemoroid interna dan hemoroid eksterna.
Penyebab dari hemoroid belum diketahui secara pasti, tetapi ada hal-hal paling umum
yang diduga dapat memicu terjadinya hemoroid, yaitu, mengejan terlalu keras saat
proses defekasi, kehamilan, asites dan faktor usia. Untuk menegakkan diagnosis
hemoroid dibutuhkan pemeriksaan penunjang yang mendukung. Hemoroid merupakan
kondisi yang sangat umum dan mempengaruhi sekitar 10 juta orang per tahun. Satu
studi memperkirakan bahwa lebih dari 50% populasi AS yang berusia di atas 50 tahun
memiliki pengalaman tentang penyakit hemoroid. Dari beberapa penelitian yang
dilakukan, orang yang lebih sering menderita hemoroid berjenis kelamin laki-laki dan
puncak terjadinya hemoroid berada pada usia 35 sampai 65 tahun dan jarang terjadi
pada usia dibawah 20 tahun. Meskipun hemoroid tidak mengancam jiwa, tetapi
penyakit ini sangat berpotensi mengurangi kualitas hidup seseorang. Tatalaksana untuk
hemoroid tergantung dari derajat keparahan hemoroid itu sendiri. Terapi untuk
hemoroid dapat berupa terapi konservatif, terapi non bedah dan terapi bedah.

Kata kunci: Hemoroid, Gejala, Klasifikasi, Tatalaksana.

Abstract
Hemorrhoids are normal tissue that can be found in all people. Hemorrhoids consist of
arterial-venous plexuses which function as valves in the anal canal to help the anal
canal sphincter system prevent flatus and fluid incontinence. If hemorrhoids cause a
complaint such as discomfort, itching of the anus, or even anal bleeding, it needs to be
considered and treated further. Hemorrhoids can be classified into internal hemorrhoids
and external hemorrhoids. The cause of hemorrhoids is not yet known with certainty,
but there are things that are most commonly thought to trigger hemorrhoids, namely,
straining too hard during defecation, pregnancy, ascites and age. To make a diagnosis
of hemorrhoids is needed supporting investigations. Hemorrhoids are a very common
condition and affect about 10 million people per year. One study estimates that more
than 50% of the US population over the age of 50 years have experience of
hemorrhoidal disease. From several studies conducted, people who more often suffer
hemorrhoids is male sex and the peak occurrence of hemorrhoids occurs at the age of

GMJ | 38
Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1 Maret 2021

35 to 65 years and rarely occurs at the age of under 20 years. Although hemorrhoids
are not life-threatening, this disease has the potential to reduce one's quality of life.
Treatment for hemorrhoids depends on severity of hemorrhoids. Treatment for
hemorrhoids is divided into conservative therapy, non-surgical therapy and surgical
therapy.

Keywords : Hemorrhoids, Symptoms, Classification, Treatment.

PENDAHULUAN
Rektum merupakan bagian paling berperan adalah otot sfingter.
ujung dari usus besar yang berbentuk (Sherwood, 2019).
lurus (setelah kolon sigmoid) dan Hemoroid merupakan jaringan
berakhir di anus. Rektum dibatasi oleh normal yang dimiliki oleh semua orang.
mukosa epitel kolumnar yang Hemoroid terdiri dari pleksus arteri-
dipersarafi oleh sistem saraf simpatis vena yang berfungsi sebagai katup di
dan parasimpatis yang mengakibatkan dalam saluran anus untuk membantu
rektum kurang sensitif. Pasokan sistem sfingter anus, mencegah
pembuluh darah dan limfatiknya inkontinensia flatus dan cairan
berasal dari sistem hipogastrik (Ganz, (Sjamsuhidajat, 2016). Apabila
2013). Rektum memiliki ukuran hemoroid mengalami pelebaran dan
sepanjang 12 cm dan berfungsi penting inflamasi maka akan ditandai dengan
dalam defekasi (proses pengeluaran perdarahan dan prolaps pada bantalan
kotoran dalam tubuh) karena ketika anal kanal yang mengakibatkan
kolon mendorong feses ke dalam perubahan struktur anatomi, perubahan
rektum, peregangan yang terjadi di fisiologis, dan manifestasi klinis dari
rektum merangsang reseptor regang di perubahan tersebut yang memerlukan
dinding rektum, memicu refleks penanganan lebih lanjut (Lalisang,
defekasi dan timbul keinginan untuk 2016).
buang air besar, atau rektum juga bisa Hemoroid merupakan pelebaran
disebut sebagai tempat penyimpanan dan inflamasi pembuluh darah vena di
feses sementara (Sherwood, 2019). anus dari pleksus hemoroidalis.
Anus memiliki ukuran sepanjang Hemoroid dibedakan menjadi dua
3-4 cm dan dilapisi oleh anoderm. bagian yaitu hemoroid eksterna dan
Anoderm merupakan epitel skuamosa hemoroid interna berdasarkan letaknya
yang dimodifikasi dan sensitif yang dari garis mukokutan (garis dentata).
dipersarafi oleh saraf sensorik somatik Hemoroid eksterna timbul dari
dan dipasok oleh nervus hemoroid pelebaran dan inflamasi vena subkutan
inferior (Ganz, 2013). Anus berperan (di bawah kulit) di bawah atau di luar
sebagai saluran untuk mengeluarkan garis dentate dan hemoroid interna
feses dari dalam tubuh saat defekasi. timbul dari dilatasi vena submukosa (di
Proses defekasi ini dipengaruhi oleh bawah mukosa) di atas garis dentata
sistem saraf dan otot. Otot yang paling (Sudarsono, 2015).

GMJ | 39
Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1 Maret 2021

Hemoroid merupakan kondisi


yang sangat umum dan mempengaruhi
sekitar 10 juta orang per tahun. Satu
studi memperkirakan bahwa lebih dari
50% populasi AS yang berusia di atas
50 tahun memiliki pengalaman tentang
penyakit hemoroid (Foxx-Orenstein,
2014). Hemoroid sebelum usia 20
tahun jarang terjadi namun, tidak
menutup kemungkinan untuk terjadi.
Orang kulit putih dan status sosial
ekonomi yang lebih tinggi lebih sering
terkena dampak daripada orang kulit
hitam dan orang yang status sosial
Gambar 1. Anorektum dengan ekonomi rendah. Namun, hubungan ini
hemoroid interna dan hemoroid mungkin mencerminkan perbedaan
eksterna (Sandler & Peery, 2019) dalam perilaku pencarian kesehatan
daripada prevalensi yang sebenarnya.
Etiologi hemoroid tidak dapat Di Inggris, hemoroid dilaporkan
dipastikan. Sejak diteliti oleh Burkitt dan mempengaruhi 13% -36% dari populasi
Graham-Stewart pada tahun 1970-an, umum. Namun, estimasi ini mungkin
hemoroid dianggap disebabkan oleh lebih tinggi daripada prevalensi yang
diet rendah serat dan konstipasi sebenarnya karena studi berbasis
(sembelit). Keyakinan saat ini adalah komunitas terutama mengandalkan
bahwa konstipasi kronis dan feses yang laporan diri dan pasien dapat
keras dapat mengakibatkan degenerasi menghubungkan gejala anorektal
jaringan pendukung di saluran anus dengan hemoroid (Lohsiriwat, 2012).
dan pergeseran dari bantalan anal Penelitian yang dilakukan di
kanal (Sandler & Peery, 2019). RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Mengejan yang terlalu lama, kehamilan Palembang tahun 2009 hingga 2013
dan asites juga dapat berkontribusi yang memenuhi kriteria inklusi
terhadap dilatasi, pembengkakan, dan didapatkan sampel yang mengalami
prolaps jaringan pembuluh darah hemoroid dimulai dari usia 15 tahun
hemoroid (Mounsey, Halladay & Sadiq, dan mengalami peningkatan seiring
2011). Peningkatan tekanan intra pertambahan usia serta mencapai
abdomen karena tumor, usia tua, puncak pada usia 39-46 tahun
hubungan seksual peranal, kurang (27,84%), lalu mengalami penurunan
minum air, kurang olahraga/imobilisasi secara bertahap mulai dari usia 63
diyakini juga sebagai faktor risiko tahun. Pada penelitian ini, usia tertua
terjadinya hemoroid. Meskipun penderita hemoroid adalah 78 tahun.
hemoroid tidak mengancam jiwa, tetapi Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
penyakit ini sangat berpotensi yang menyatakan bahwa orang dewasa
mengurangi kualitas hidup seseorang mengalami hemoroid dengan insiden
(Septadina & Veronica, 2015). puncak antara usia 45 hingga 65 tahun.

GMJ | 40
Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1 Maret 2021

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan bercampur dengan feses, dapat hanya
penelitian yang dilakukan oleh Nugroho berupa garis pada feses atau kertas
bahwa persentase hemoroid sangat pembersih sampai pada pendarahan
kecil ditemukan pada usia kurang 20-30 yang terlihat menetes atau mewarnai
tahun (Septadina & Veronica, 2015). air toilet menjadi merah. Gejala lain
Penelitian yang dilakukan di yang sering muncul adalah sensasi
RSUP Haji Adam Malik Medan pada prolaps jaringan. Hemoroid internal
periode 2009 hingga 2011 didapatkan yang sudah mengalami prolaps dapat
95 dari 166 pasien hemoroid berjenis disertai inkontinensia fekal ringan,
kelamin laki-laki (Utomo, 2009-2013). keluarnya lendir, sensasi kepenuhan
Pada penelitian epidemiologi yang perianal, dan iritasi kulit perianal yang
dilakukan di Osijek, Kroasia tahun 2018 dapat menimbulkan rasa gatal yang
yang melibatkan 46 peserta dari kedua dikenal dengan pruritus anus dan
jenis kelamin, usia rata-rata 23-80 disebabkan oleh kelembaban yang
tahun, yang menderita gejala hemoroid terus-menerus serta rangsangan
internal derajat I dan II (perdarahan, mukus. Rasa nyeri lebih jarang terjadi
prolaps, nyeri, dan gatal-gatal). Di dibandingkan dengan hemoroid
antara mereka, ada 24/46 laki-laki eksterna (Sun & Migaly, 2016).
(52,2%) dan 22/46 perempuan (47,8%). Kadang perdarahan hemoroid
Menurut derajat hemoroid interna yang berulang dapat menyebabkan anemia
mereka derita, ada 23/46 (50,0%) berat. Jika sudah muncul prolaps
peserta dengan hemoroid interna menetap dan tidak dapat didorong
derajat I dan 23/46 (50,0%) peserta masuk lagi, biasanya disertai keluarnya
dengan hemoroid interna derajat II. mukus dan terdapatnya feses pada
Menurut ada atau tidak adanya riwayat pakaian dalam (Sjamsuhidajat, 2016).
keluarga dengan hemoroid, ada 27/46 Hemoroid eksterna lebih
(58,7%) peserta dengan riwayat cenderung dikaitkan dengan rasa sakit,
keluarga positif hemoroid dan 19/46 karena aktivasi persarafan perianal
(41,3%) peserta dengan riwayat yang diakibatkan oleh trombosis.
keluarga negatif hemoroid (Miškulin Pasien biasanya menggambarkan
dkk, 2018). massa perianal yang nyeri yang terasa
lunak saat dipalpasi. Massa mungkin
HASIL DAN PEMBAHASAN meningkat dalam ukuran dan
Gejala dari hemoroid yang paling keparahan dari waktu ke waktu.
umum adalah pendarahan di anus dan Pendarahan juga dapat terjadi jika
keluhan yang paling utama adalah ulserasi berkembang dari nekrosis
ditemukannya massa atau tonjolan di hemoroid trombosis, dan darah ini
daerah anus (Song & Kim, 2011). cenderung lebih gelap dan lebih
Pada hemoroid interna, menggumpal daripada perdarahan dari
perdarahan merupakan gejala paling hemoroid interna (Sun & Migaly, 2016).
umum yang dilaporkan. Pendarahan ini Pada patofisiologi hemoroid, ada
biasanya disebabkan karena feses beberapa faktor yang berperan penting
yang keras. Darah yang keluar dalam perkembangan hemoroid.
berwarna merah segar dan tidak Pertama, sifat mekaniknya. Setiap

GMJ | 41
Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1 Maret 2021

kelemahan jaringan pendukung dan kapiler, kerapuhan endotel, dan


ligamen pengikat bantalan anal kanal nekrosis dari dinding pembuluh darah
membuat bantalan anal kanal prolaps (Lalisang, 2016).
selama mengejan dengan buang air Patogenesis hemoroid dikatakan
besar. Kebiasaan buang air besar multifaktorial. Banyak faktor yang
dalam posisi duduk memainkan peran mempengaruhi seperti pola makan dan
penting dalam perkembangan kebiasaan diet, tonisitas sfingter anal,
hemoroid, karena sumbu dubur massa feses keras, mengejan, gestasi
diposisikan dengan beban terfokus dan toileting dalam posisi duduk.
pada anus. Selanjutnya, bantalan anal Faktor-faktor ini menyebabkan
kanal prolaps seperti itu tidak dapat gangguan aliran balik diikuti oleh
dikurangi secara spontan, tetapi secara edema dan tonjolan bantalan anal
manual (Lalisang, 2016). kanal, penurunan tonus sfingter yang
Kedua yaitu, hemodinamik. Aliran memperburuk prolaps bantalan anal
balik vena karena tersumbatnya kanal yang dimanifestasikan dalam
anastomosis dari arteriovenous yang benjolan dan atau perdarahan anus
menyebabkan pembengkakan dan (Lalisang, 2016).
penebalan serta memperbesar Hemoroid dapat diklasifikasikan
bantalan anal kanal, membiarkannya menjadi hemoroid interna dan hemoroid
prolaps yang tidak dapat dikurangi eksterna. Hemoroid interna adalah
karena ada penjepit sfingter anal yang pembengkakan vena pada pleksus
ketat. Faktor-faktor ini ditemukan hemoroidalis superior, di atas linea
sesuai dengan satu dominan. Hemoroid dentate dan tertutup oleh mukosa.
internal ditemukan sebagai kombinasi Hemoroid interna dapat dikelompokkan
dari buang air besar dengan feses yang dalam empat derajat. Pada derajat
keras dan kerusakan bantalan anal pertama, hemoroid menyebabkan
kanal yang merupakan semacam perdarahan merah segar tanpa nyeri
degenerasi jaringan pendukung. pada waktu defekasi. Pada stadium
Kerusakan seperti itu membuat aliran awal seperti ini tidak terdapat prolaps.
darah pada pleksus hemoroidalis Pada derajat kedua, hemoroid
mengalami stagnasi (tidak lancar) dan menonjol melalui kanalis analis pada
edema lebih lanjut menyebabkan saat mengedan ringan tetapi dapat
bantalan anal kanal yang membesar. masuk kembali secara spontan. Pada
Suatu kondisi yang membuat bantalan derajat ketiga, hemoroid menonjol saat
anal kanal mengalami prolaps secara mengejan dan harus didorong masuk
permanen atau bermanifestasi sebagai secara manual sesudah defekasi. Dan
perdarahan anus karena area tersebut pada derajat keempat, hemoroid yang
diketahui rentan bermasalah. Statis menonjol keluar dan tidak dapat dapat
aliran vaskuler menyebabkan didorong masuk kembali (Lohsiriwat,
marginalisasi leukosit yang kemudian 2015).
melekat pada endotelium dan diikuti Hemoroid eksterna adalah
oleh pelepasan mediator inflamasi terjadinya varises pada pleksus
seperti prostaglandin dan radikal hemoroidalis inferior dibawah linea
bebas, peningkatan permeabilitas dentate dan tertutup oleh kulit.

GMJ | 42
Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1 Maret 2021

Hemoroid ini diklasifikasikan sebagai sejarah neoplasma kolorektal baik


akut dan kronik. Bentuk akut berupa pribadi maupun keluarga, penyakit
pembengkakan bulat kebiruan pada radang usus, perubahan kebiasaan
tepi anus dan sebenarnya merupakan buang air besar, penurunan berat
hematoma. Walaupun disebut badan yang signifikan baru-baru ini,
hemoroid trombosis eksterna akut, dan pada pemeriksaan laboratorium
bentuk ini sangat nyeri dan gatal ditemukan anemia defisiensi besi
karena ujung-ujung saraf pada kulit (Trompetto dkk, 2015).
merupakan reseptor nyeri. Hemoroid Pemeriksaan dengan anoskopi
eksterna kronik berupa satu atau lebih diperlukan untuk melihat hemoroid
lipatan kulit anus yang terdiri dari interna yang tidak menonjol keluar.
jaringan dan sedikit pembuluh darah Anoskop dimasukkan dan diputar untuk
(Sudarsono, 2015). mengamati keempat kuadran.
Terdapat beberapa diagnosis Hemoroid interna terlihat sebagai
banding untuk hemoroid seperti, struktur vascular yang menonjol ke
karsinoma kolorektum, penyakit dalam lumen. Apabila penderita diminta
divertikel, polip dan kolitis ulserosa, mengejan sedikit, ukuran hemoroid
karena memiliki manifestasi klinis yang akan membesar dan penonjolan atau
sama dengan gejala yang paling sering prolaps akan lebih nyata
terjadi di kasus hemoroid yaitu (Sjamsuhidajat, 2016).
pendarahan pada rektum Proktosigmoidoskopi perlu
(Sjamsuhidajat, 2016). dikerjakan untuk memastikan bahwa
Untuk menegakkan diagnosis keluhan bukan disebabkan oleh proses
untuk penyakit hemoroid diperlukan radang atau proses keganasan di
pemeriksaan penunjang untuk tingkat yang lebih tinggi (Sjamsuhidajat,
membantu untuk menyingkirkan 2016).
kemungkinan dari diagnosis banding. Endosonografi anorektal
Pada pemeriksaan colok dubur, biasanya tidak dilakukan untuk
hemoroid interna tidak dapat diraba diagnosis penyakit hemoroid, tetapi
sebab tekanan vena di dalamnya tidak dapat bermanfaat untuk menentukan
cukup tinggi dan biasanya tidak nyeri apakah hemoroid berhubungan dengan
jika derajat hemoroid masih dalam penebalan jaringan submukosa dan
tahap awal, tetapi pemeriksaan colok sfingter anal internal dan eksternal
dubur diperlukan untuk menyingkirkan (Trompetto dkk, 2015).
kemungkinan karsinoma rektum Penatalaksanaan untuk hemoroid
(Sjamsuhidajat, 2016). tergantung dari derajat keparahan
Pasien dengan umur dibawah 50 hemoroid itu sendiri. Penatalaksanaan
tahun yang memiliki resiko rendah hemoroid dibagi menjadi terapi non-
terkena hemoroid, dapat dilakukan bedah dan terapi bedah. Pilihan
pemeriksaan fleksibel sigmoidoskopi spesifik perawatan tergantung pada
yang terbukti sebagai pemeriksaan usia pasien, keparahan gejala, dan
awal yang tepat (Trompetto dkk, 2015). komorbiditas (Sun & Migaly, 2016).
Kolonoskopi wajib dilakukan pada Terapi konservatif seperti modifikasi
pasien yang lebih tua dan memiliki gaya hidup dan diet adalah perawatan

GMJ | 43
Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1 Maret 2021

medis andalan untuk terapi konservatif pleksus hemoroidalis tersebut. Nekrosis


penyakit hemoroid yang termasuk karena iskemia terjadi dalam beberapa
dalam terapi non-bedah. Secara hari. Mukosa bersama karet akan lepas
khusus, modifikasi gaya hidup harus sendiri. Fibrosis dan jaringan parut
mencakup peningkatan asupan cairan akan terjadi pada pangkal hemoroid
yang cukup, mengurangi konsumsi tersebut. Pada satu kali terapi hanya
makanan berlemak dan pedas, diikat satu kompleks hemoroid,
menghindari tegang, dan olahraga sedangkan ligasi berikutnya dilakukan
teratur. Rekomendasi diet harus dalam jarak waktu dua sampai empat
mencakup peningkatan asupan serat minggu (Sjamsuhidajat, 2016).
dan menghindari mengejan terlalu Penyembuhan total terjadi beberapa
keras atau berlebihan saat defekasi minggu kemudian. Komplikasi sangat
(Sun & Migaly, 2016). jarang, tetapi yang mungkin terjadi
Terdapat sejumlah metode yang adalah rasa sakit, retensi urin,
tidak melibatkan eksisi bedah tersedia perdarahan tertunda, dan sepsis
untuk mengobati pasien dengan perineum yang sangat jarang terjadi
hemoroid. Prosedur ini biasanya (Sun & Migaly, 2016).
dilakukan di ruangan dokter dan tidak Skleroterapi biasanya digunakan
memerlukan anestesi (Gami, 2011). untuk pasien dengan hemoroid interna
Seperti yang dinyatakan oleh ACRCS, derajat I dan II. Seperti ligasi gelang
ada 3 tujuan utama dari dilakukannya karet, skleroterapi tidak memerlukan
terapi hemoroid tanpa tindakan bedah anestesi lokal. Dilakukan melalui
yaitu, pertama untuk mengurangi anoskop, hemoroid internal ditemukan
vaskularisasi hemoroid, kedua untuk dan disuntikkan larutan kimia yang
mengurangi jaringan yang berlebihan, merangsang misalnya 5% fenol dalam
dan ketiga untuk memfiksasi hemoroid minyak nabati ke dalam submukosa.
ke dinding rektum untuk mengurangi Selanjutnya akan menyebabkan
dan memperbaiki prolaps (Ganz, 2013). fibrosis, fiksasi ke saluran anus, dan
Terapinya berupa ligasi dengan akhirnya obliterasi jaringan hemoroid
gelang karet, skleroterapi, krioterapi yang redundan. Komplikasi skleroterapi
atau bedah beku dan koagulasi termasuk ketidaknyamanan kecil atau
inframerah adalah prosedur yang paling berdarah. Namun, fistula dubur atau
umum tetapi tidak ada konsensus perforasi bisa sangat jarang terjadi
tentang perawatan yang optimal (Sun & karena suntikan yang salah tempat
Migaly, 2016). (Sun & Migaly, 2016).
Ligasi dengan gelang karet Krioterapi atau bedah beku
biasanya digunakan untuk mengobati adalah tindakan dengan membekukan
hemoroid interna derajat II dan III. hemoroid pada suhu yang sangat
Dengan bantuan anuskop, mukosa di rendah. Krioterapi atau bedah beku ini
atas hemoroid yang menonjol dijepit tidak dipakai secara luas karena
dan ditarik atau dihisap ke dalam mukosa yang nekrotik sukar ditentukan
tabung ligator khusus. Gelang karet luasnya. Krioterapi atau bedah beku ini
didorong dari ligator dan ditempatkan lebih cocok untuk terapi paliatif
dengan rapat di sekeliling mukosa

GMJ | 44
Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1 Maret 2021

karsinoma rektum yang inoperable termasuk skin tag, abses, fistula, dan
(Sjamsuhidajat, 2016). kebocoran anal (Mounsey, Halladay &
Koagulasi inframerah dilakukan Sadiq, 2011).
dengan memfokuskan radiasi Stapled hemorrhoidopexy
inframerah dari lampu tungsten- merupakan terapi alternatif untuk
halogen melalui ujung probe polimer ke hemoroid derajat II sampai IV. Alat
pangkal hemoroid. Ini menciptakan yang digunakan akan menghilangkan
tukak yang kemudian sembuh, kolom melingkar mukosa dan
menghasilkan cicatrisation (jaringan submukosa tepat di atas hemoroid,
parut) yang mengurangi aliran darah ke sehingga mengganggu pasokan darah.
hemoroid. Prosedur ini ditoleransi Cincin staples memperbaiki bantal
dengan baik, tetapi tingkat vaskular yang dipindahkan ke bawah
keberhasilannya lebih rendah dari ligasi kembali ke lokasi semula untuk
dengan gelang karet. Koagulasi yang mengembalikan anatomi dan fungsi.
tidak seimbang dapat dipertimbangkan Pasca operasi, pasien memiliki garis
pada pasien yang menggunakan terapi staples melingkar di atas garis dentata,
antikoagulan (Mounsey, Halladay & yang akan terkubur di dalam mukosa
Sadiq, 2011). dari waktu ke waktu. Staples dapat
Selanjutnya ada pula terapi dicatat dalam rektum selama berbulan-
hemoroid dengan tindakan bedah. bulan setelah prosedur dan dapat
Terapi dengan tindakan bedah ini menyebabkan perdarahan rektum.
biasanya digunakan untuk hemoroid Dibandingkan dengan hemoroidektomi
interna yang sudah cukup parah atau eksisi, stapled hemorrhoidopexy lebih
bahkan sudah mencapai derajat IV dan baik dalam hal rasa sakit pasca
sangat mengganggu aktivitas pasien. operasi, waktu sampai kembali bekerja,
Terapi bedah yang sering digunakan dan komplikasi pruritus dan urgensi
untuk hemoroid adalah hemoroidektomi tinja (Mounsey, Halladay & Sadiq,
eksisi, stapled hemorrhoidopexy dan 2011).
Hemorrhoidal artery ligation (HAL) yang Dan yang terakhir adalah HAL-
dikombinasikan dengan recto-anal RAR. Hemorrhoidal artery ligation
repair (RAR). (HAL) yang dikombinasikan dengan
Pada hemoroidektomi eksisi, recto-anal repair (RAR) merupakan
sayatan elips dibuat di atas kompleks teknik alternatif untuk pengobatan
hemoroid, yang kemudian dimobilisasi hemoroid derajat I sampai derajat IV.
dari sphincter yang mendasarinya dan Dengan hasil awal yang menjanjikan,
dikeluarkan. Luka ditutup dengan skor nyeri lebih rendah daripada
jahitan. Dalam sebuah penelitian hemoroidektomi, dengan prosedur
menunjukkan bahwa hemoroidektomi invasif minimal. HAL-RAR melibatkan
eksisi adalah pengobatan yang paling anoscope dengan Doppler untuk
tepat untuk hemoroid interna derajat III mengidentifikasi posisi dan kedalaman
dan IV dan hemoroid yang berulang arteri rektal, yang dapat diikat secara
ketika perawatan lain tidak efektif. selektif 3-4 cm di atas garis dentate.
Komplikasi pasca operasi Teknik ini telah diusulkan karena
hemoroidektomi eksisi lainnya praktis, mudah dipelajari, invasif

GMJ | 45
Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1 Maret 2021

minimal, dan aman (Pusparani & Diagnosis banding untuk


Purnomo, 2019). hemoroid yaitu karsinoma kolorektum,
penyakit divertikel, polip dan kolitis
KESIMPULAN ulserosa. Untuk menegakkan diagnosis
Hemoroid merupakan jaringan dapat dilakukan pemeriksaan
normal yang dimiliki oleh semua orang penunjang seperti colok dubur, fleksibel
tetapi, bila hemoroid mengalami sigmoidoskopi, kolonoskopi, anoskopi,
pelebaran dan inflamasi pada proktosigmoidoskopi dan endosonografi
pembuluh darah vena di anus dari anorektal.
pleksus hemoroidalis akan Penatalaksanaan hemoroid dapat
menyebabkan ketidaknyamanan yang berupa terapi konservatif, terapi non-
mengganggu. Meskipun hemoroid tidak bedah dan terapi bedah yang
mengancam jiwa, tetapi penyakit ini disesuaikan dengan derajat dari
sangat berpotensi mengurangi kualitas keparahan hemoroid itu sendiri. Pilihan
hidup seseorang spesifik perawatan tergantung pada
Hemoroid dibagi menjadi dua usia pasien, keparahan gejala, dan
yaitu hemoroid interna dan hemoroid komorbiditas.
eksterna. Hemoroid interna diklasifikasi
menjadi derajat I, II, III dan IV, dan DAFTAR PUSTAKA
hemoroid eksterna dibagi berdasarkan Danar Fahmi Sudarsono. (2015).
sifatnya menjadi akut dan kronis. Diagnosis Dan Penanganan
Hemoroid umumnya lebih sering terjadi Hemoroid. J Majority, 4(6), 31–34.
pada orang dengan usia diatas 50 Foxx-Orenstein, A. E., Umar, S. B., &
tahun tetapi tidak menutup Crowell, M. D. (2014). Common
kemungkinan dapat terjadi pada usia anorectal disorders.
yang lebih muda. Gastroenterology and Hepatology,
Penyebab pasti dari hemoroid 10(5), 294–301.
belum diketahui tapi banyak hipotesis Gami, B. (2011). Academic Sciences.
yang menyebutkan bahwa mengejan 3, 5–13.
berlebihan saat defekasi, penggunaan Ganz, R. A. (2013). The evaluation and
toilet duduk, kehamilan, asites, treatment of hemorrhoids: A guide
peningkatan tekanan intra abdomen for the gastroenterologist. Clinical
karena adanya tumor, usia tua, Gastroenterology and Hepatology,
hubungan seksual peranal, jarang 11(6), 593–603. https://doi.org/10
berolahraga, kurang minum dan .1016/j.cgh.2012.12.020
kurangnya konsumsi makanan berserat Hill, C., & Carolina, N. (2011).
diakui dapat memicu terjadinya Copyright © 2011 American
hemoroid. Dan menurut beberapa Academy of Family Physicians.).
penelitian yang telah dilakukan, American Family Physician, 84(2),
hemoroid cenderung lebih sering terjadi 204–210.
pada laki-laki. Insiden terjadinya Lalisang, T. J. (2016). Hemorrhoid:
hemoroid paling banyak pada usia 45- Pathophysiology and Surgical
65 tahun. Management Literature review.
The New Ropanasuri Journal of

GMJ | 46
Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1 Maret 2021

Surgery, 1(1), 31–36. https://doi. Septadina, I. S., & Veronica, F. (2015).


org/10.7454/nrjs.v1i1.9 Gambaran Histopatologi Epitel
Lohsiriwat, V. (2012). Hemorrhoids: Transisional Kolorektal pada
From basic pathophysiology to Pasien Hemoroid. Jurnal
clinical management. World Kedokteran Dan Kesehatan, 2(1),
Journal of Gastroenterology, 18 85–91. http://ejournal.unsri.ac.id/
(17), 2009–2017. https://doi.org/ index.php/jkk/article/view/2537
10.3748/wjg.v18.i17.2009 Sjamshuhidajat & de jong. 2017. Buku
Lohsiriwat, V. (2015). Treatment of Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
hemorrhoids: A coloproctologist’s Song, S. G., & Kim, S. H. (2011).
view. World Journal of Optimal treatment of symptomatic
Gastroenterology, 21(31), 9245– hemorrhoids. Journal of the
9252. https://doi.org/10.3748/wjg. Korean Society of Coloproctology,
v21.i31.9245 27(6), 277–281. https://doi.org/10.
Miškulin, M., Lalić, Z., Dumić, A., 3393/jk sc.2011.27.6.277
Miškulin, I., Ličanin, M. M., & Sun, Z., & Migaly, J. (2016). Review of
Pavlović, N. (2018). New topical Hemorrhoid Disease: Presentation
treatment of symptomatic internal and Management. Clinics in Colon
hemorrhoids in a general practice and Rectal Surgery, 29(1), 22–29.
setting. Journal of Health https://doi.org/10.1055/s-0035-
Sciences, 8(3), 148–153. https:// 1568144
doi.org/10.17532/jhsci.2018.454 Utomo, F. D. Hubungan antara Usia
Pusparani, C. A., & Purnomo, S. dan Jenis Kelamin terhadap
(2019). Hemorrhoid artery ligation Derajat Hemoroid Internal di
and recto-anal repair treatment for RSUD dr. Soedarso Pontianak
hemorrhoid: a case series. Bali Tahun 2009-2013. Jurnal
Medical Journal, 8(3), 550. Mahasiswa PSPD FK Universitas
https://doi.org/10.15562/bmj.v8i3.1 Tanjungpura, 2(2).
550 Trompetto, M., Clerico, G., Cocorullo,
Sandler, R. S., & Peery, A. F. (2019). G. F., Giordano, P., Marino, F.,
Rethinking What We Know About Martellucci, J., Milito, G.,
Hemorrhoids. Clinical Mistrangelo, M., & Ratto, C.
Gastroenterology and Hepatology, (2015). Evaluation and
17(1), 8–15. https://doi.org/10. management of hemorrhoids:
1016 /j.cgh.2018.03.020 Italian society of colorectal surgery
Sherwood, L. (2018). Pertahanan (SICCR) consensus statement.
Tubuh. Fisiologi manusia : dari Techniques in Coloproctology,
sel ke sistem. Edisi 9. EGC : 19(10), 567–575. https://doi.org/10
Jakarta. .1007/s1015 1-015-1371-9

GMJ | 47

Anda mungkin juga menyukai