Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN PALIATIF

PADA PASIEN DENGAN CA. COLON

Disusun Oleh:

CHARLES ABRAHAM APITULEY (01503180049)

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KEPERAWATAN
TANGERANG
2019
I. Definisi Keperawatan Paliatif
Pendekatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan
keluarganya saat menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan
penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara mencegah dan mengurangi
penderitaan melalui identifikasi dini, pengkajian cermat menyeluruh,
meredakan rasa sakit dan gejala lainnya dalam hal fisik, psikososial, dan
spiritual.
Tujuan perawatan paliatif :
 Membebaskan nyeri dan gejala distress lain.
 Menerima kehidupan dan menunjukkan bahwa kematian merupakan
proses normal.
 Tidak mempercepat atau menunda kematian.
 Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dalam asuhan pasien.
 Memberikan support system untuk membantu pasien seaktif mungkin
sampai meninggal.
 Memberikan support system untuk membantu keluarga menghadapi
pasien sakit dan berduka.
 Menggunakan pendekatan tim dalam memenuhi kebutuhan pasien dan
keluarga, termasuk konseling berduka, bila dibutuhkan.
 Meningkatkan kualitas hidup yang mungkin mempengaruhi penyakit
secara positif. (WH0, 2014), Dalam (Nety, 2017)

Definisi Total Pain menurut Dame Cecily Saunders (1960) dalam David (2014)

Nyeri total mengakui sifat holistik dari rasa sakit dan interaksi
kesejahteraan psikologis dan sosial, spiritualitas, dan budaya. Gejala jarang
terjadi dalam isolasi; melainkan, mereka mengelompok dengan gejala lain dan
dipengaruhi oleh karakteristik psikologis, sosial, dan budaya individu.
II. Definisi
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal atau
neoplasma yang muncul dari jaringan ephitel dari kolon. (Haryono, 2010).
Kanker kolon merupakan suatu tumor malignant yang mucul pada jaringan
ephiteldari colon atau rektum. Umumnya tumor kolorektal adalah
adenokarsinoma yang berkembang dari polip abdomen (Schwartz, 2011). Jadi,
kanker kolon biasanya terjadi karena perkembangan polip abdomen yang
abnormal yang muncul pada jaringan ephitel dari kolon atau rektum.

III. Etiologi
Adapun beberapa faktor yang memengaruhi kejadian kanker kolon
(Muttaqin, 2013) yaitu :
1. Usia
Resiko terkena kanker kolon meningkat dengan bertambahnya usia.
Kebanyakan kasus terjadi pada orang yang berusia 60-70 tahun.
2. Polip
Adanya polip pada kolon, khususnya polip jenis adenomatosa. Jika polip ini
langsung dihilangkan pada saat ditemukan, tindakan penghilang tersebut
akan bisa mengurangi resiko terjadinya kanker kolon di kemudian hari.
3. Riwayat Kanker
Seseorang yang pernah terdiagnosa mengidap kanker kolon (bahkan pernah
dirawat untuk kanker kolon) beresiko tinggi terkena kanker kolon lagi
dikemudian hari. Wanita yang pernah mengidap kanker ovarium (indung
telur), kanker uterus, dan kanker payudara juga memiliki resiko yang lebih
besar untuk terkena kanker kolon.
4. Faktor keturunan/genetika
Sejarah adanya kanker kolon dalam keluarga, khususnya pada keluarga
dekat. Orang yang keluarganya punya riwayat penyakit FAP (Familial
Adenomatous Polyposis) atau polip adenomatosa familial memiliki resiko
100% untuk terkena kanker kolon sebelum usia 40 tahun bila FPA-nya tidak
diobati.
5. Penyakit kolitis (radang kolon) ulseratif yang tidak terobati.
6. Kebiasaan merokok.
Perokok memiliki risiko jauh lebih besar untuk terkena kanker kolon
dibandingkan dengan yang bukan perokok.
7. Kebiasaan makan
Pernah diteliti nahwa kebiasaan makan banyak daging merah (dan sebaliknya
sedikit makan buah, sayur serta ikan) turut meningkatkan risiko terjadinya
kanker kolon. Sebab daging merah (sapi dan kambing) banyak mengandung
zat besi. Jika sering mengkonsumsi daging merah berarti akan kelebihan zat
besi.
8. Terlalu banyakl mengomnsumsi makanan yang mengandung pewarna,
apalagi pewarnanya adalah pewarna non-makanan.
9. Terlalu banyak mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung bahan
pengawet.
10. Kurangnya aktivitas fisik, orang yang beraktifitas lebih banyak memliki
risiko lebih rendah untuk terkena kanker kolon.
11. Berat badan berlebih (Obesitas).
12. Infeksi virus tertentu HPV(Human Papiloma Virus) turut andil dalam
terjadinya kanker kolon.
13. Kontak dengan zat-zat kimia tertentu. Misalnya logam berat, toksin dan
ototoksin serta gelombang elektromaknetik.
14. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol, khususnya bir. Usus
mengubah alkohol menjadi asetilaldehida yang meningkatkan resiko
terkena kanker kolon.
15. Bekerja sambil duduk sehartian. Misalnya para eksekutif, pegawai
administrasi, atau pengemudi kendaraan umum.

IV. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala dari kanker kolon sangat bervariasi dan tidak spesifik.
Keluhan utama pasien dengan kanker kolorektal berkaitan dengan besar dan
lokasi dari tumornya. Tumor yang berada pada kolon kanan, dimana isi kolon
berupa cairan, cenderung tetap tersamar hingga lanjut sekali. Sedikit
kecenderungan menyebabkan obstruksi karena lumen usus lebih besar dan feses
masih encer. Gejala klinis sering berupa rasa penuh, nyeri abdomen, perdarahan
dan simptomatik anemia (menyebabkan kelemahan, pusing dan penurunan berat
badan) (Kumar, 2009).

Di sisi lain, tumor yang berada pada kolon kiri cenderung


mengakibatkan perubahan pola defekasi sebagai akibat iritasi dan respon
refleks, perdarahan, mengecilnya ukuran feses, dan konstipasi karena lesi kolon
kiri yang cenderung melingkar mengakibatkan obstruksi. Sedangkan, tumor
pada rektum atau sigmoid biasanya prognosisnya lebih jelek. Beberapa pasien
pada tahap lanjut bisa mengalami komplikasi berupa obstruksi atau perforasi.
(Casciato, 2009).

Menurut Japries (2013) kanker kolon dibagi menjadi dua stadium,


yaitu :

1. Stadium dini
a. Tanda iritasi usus dan perubahan kebiasaan defekasi : sering buang air
besar, diare atau obstipasi, kadang kala obstipasi dan diare silih
berganti, tenesmus, anus turun tegang, sering terdapat nyeri samar
abdomen. Pada lansia bereaksi tumpul dan lamban, tidak peka nyeri,
kadang kala setelah perforasi tumor, peritonitis baru merasakan nyeri
dan berobat.
b. Hematokezia : tumor luka ulserasi berdarah, kadang kala merah segar
atau merah gelap, biasanya tidak banyak, intermitan.
c. Ileus : ileus merupakan tanda lanjut kanker kolon. Ileus kolon sisi kiri
sering ditemukan kanker kolon tipe ulseratif atau hiperplastik
menginvasi kesekitar dinding usus membuat lumen usus menyempit
hingga ileus, sering ileus berupa ileus mekanik nontotal kronis, mula-
mula timbul perut kembung, rasa tak enak perut intermiten, borbogini,
obstipasi atau feses menjadi kecil (seperti pensil atau tahi kambing)
bahkan tak dapat buang angin atau feses.
d. Massa abdominal : ketika tumor tumbuh hingga batas tertentu didaerah
abdomen dapat dirabah adanya massa, sering ditemukan pada kolon
belahan kanan. Pasien lansia umumnya mengurus, dinding abdomen
relatif longgar, massa mudah diraba.
e. Anemia, pengurusan, demam, astenia dan gejala toksik iskemik lain.
2. Stadium lanjut
Invasi luas tumor dalam kavum pelvis menimbulkan nyeri daerah
lumbosakra, iskialgia dan neuralgia obturatoria, ke anterior menginvasi
mukosa vagina dan vesika urinaria menimbulkan pendarahan
pervaginam atau hematuria, bila parah dapat timbul fistel rektovaginal,
fistel rektovesikel; obstruksi ureter bilateral menimbulkan anuria,
uremia; tekan pada retra menimbulkan retensi urin; asites, hambatan
saluran limfatik atau tekanan pada vena iliaka menimbulkan peritonitis
akut, abses abdomen; metastasis ke paru menimbulkan batuk, nafas
memburu, hematoptisis; metastasis ke otak menyebabkan koma;
metastasis ke tulang menimbulkan nyeri tulang, pincang dll. Akhirnya
dapat timbul kakeksia, kegagalan sistemik.

V. Patofisiologi

Kanker kolorektal (95%) muncul dari lapisan epitl usus.dan di mulai


dari polip jinak tetapi berubah menjadi tidak terkendalikan dan
merusak fungsi usus daan meluas kedalam struktur sekitarnya,sel
kanker dapat terlepas dai tumor primer dan menyebar kebagian tubuh
yang lain dan umunya menyebar ke hati (Japaris, 2013).

Tingkatan kanker kolon menurut (Diyono, 2013) adalah sebagai


berikut ;

· Stadium 1 yaitu : terbatas hanya pada mukosa kolon

· Stadium 2 yaitu : sudah menembus dinding otot dan belum


metastase

· Stadium 3 yaitu : sudah melibatkan kelenjar limfe

· Stadium 4 yaitu : sudah metastase ke kelenjar limfe yang


berjauhan dan ke organ organ yang lain.
Kanker kolorektal merupakan salah satu kanker usus yang tumbuh
secraa local dan ber metastase secara luas. Cara penyebaran kanker
kolorektal ini ada beberapa cara sebagai berikut ;

▪ Penyebaran secara local


Penyebaran cara ini biasaanya masuk kedalam lapisn
dinding usus sampai keserosa dan lemak mesentrik.dan setelah itu
sel kanker tersebut akan mengenai organ sekitar nya.

▪ Penyebran yang lebih luas


Adapun penybaran yang lebih luas di dalam lumen usus yaitu
melalui limfatik dn system sirkulasi.apabila sel tersebut masuk ke
organ hati kemudin metastase ke organ paru paru,

Penyebaran lain dapat ke adrenal ,ginjal, kulit,tulang dan otak.sel


kanker pun dapat menyebar ke daerah peritoneal pda saat akan di
lakukan reseksi tumor (Diyono, 2013).

Hamper semua kanker kolon ini berkembang dari polip adenoma


jenis villous dan tubular danvilautubular. yang perkirakan akan
menjadi premaligna.tapi dari ke tiga jenis polip tersebut hanya
jenis villous dan tubular yang akan menjadi premaligna. Jenis
polip tubular itu berstuktur seperti bola dan bertangkai.

Jenis villous berstuktur tonjolan seperti jari jari tangan tangan dan
tidak bertagkai.

Kedua jenis polip tersebut tumbuh seperti bunga kol di dalam


kolon sehingga berat nya tersebut akan menekan dinding mukosa
kolon.peneknan yang terus menerus akan mengaalmi lesi lesi
ulserasi yang pada akhirnya akan menajdi pendarahan kolon.

Secara genetik kanker kolorektal merupakan penyakit yang


kompleks.perubahan genetic sering kali di kaitkan
dnegan perkembangan dari lesi lesi permalignan(adenoma),untuk
adenokarsinoma invasive.rankain peristiwa molekuler dan genetic
yang menyebabkan transformasi dari keganasana
adenomatosa.prosel awalnya adalah mutasi Adenomatous
Poliposis Gen (APC) yang pertama kali di temukan
pada adenomatosa poliposis (Familial Adenomatous
Polyposis=FAP). Protein yang di kodekan AOC sangat penting
dalam pantogen c-myc dan siklinD1 yang mendirong pertumbuhan
menjadi fenotipe ganas (Muttaqin,2013).

VI. Masalah Keperawatan


Masalah keperawatan yang bisa muncul dari kanker kolon adalah :
a). Nyeri kronik b.d agen cedera: tumor yang mengifiltrasi jaringan dan organ
sekitar.

b). Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d


ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien.

c). Gangguan keseimbang cairan dan elektrolit b.d asupan cairan yang tidak
adekuat sekunder akibat kanker kolon.

d). Hambatan mobilitas fisik b.d kelemahan.

e). Ansietas b.d adanya ancaman perubahan status kesehatan.


Daftar Pustaka

Casciato. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kanker Kolon Dengan Pendekatan Peaceful End Of Life
Dan Edukasi Perawatan Kolostomi Berdasarkan Evidence Base Nursing Di RSKD Jakarta.
Retrieved Maret 15, 2019, from http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-5/20391123-SP-
Aries%20Asmorohadi.pdf

Clark, D. (2014). ‘Total pain’: the work of Cicely Saunders and the maturing of a concept. Retrieved
Maret 16, 2019, from http://endoflifestudies.academicblogs.co.uk/total-pain-the-work-of-
cicely-saunders-and-the-maturing-of-a-concept/

Haryono. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ca. Colon. Retrieved Januari 21, 2019, from
http://repository.ump.ac.id/1366/3/BHAYU%20BANGKIT%20ARAFAT%20BAB%20II.pdf

Japaries. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ca. Colon. Retrieved Maret 15, 2019, from
http://repository.ump.ac.id/1366/3/BHAYU%20BANGKIT%20ARAFAT%20BAB%20II.pdf

Kumar. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kanker Kolorektal. Retrieved Maret 15, 2019, from
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/60929/Chapter%20II.pdf?sequenc
e=4&isAllowed=y

Muttaqin. (2013). Asuihan Keperawatan Pada Pasien Ca. Colon. Retrieved Maret 15, 2019, from
http://repository.ump.ac.id/1366/3/BHAYU%20BANGKIT%20ARAFAT%20BAB%20II.pdf

Rustikayanti, N. (2017). Asuhan Keperawatan Paliatif. Retrieved Maret 15, 2019, from
http://dosen.stikesdhb.ac.id/nety/wp-content/uploads/sites/51/2017/09/Asuhan-
Paliatif.pdf

Schwartz. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Kanker Kolon Dengan Pendekatan Peaceful End Of Life
Dan Edukasi Perawatan Kolostomi Berdasarkan Evidence Base Nursing Di RSKD Jakarta.
Retrieved Maret 15, 2019, from http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2015-5/20391123-SP-
Aries%20Asmorohadi.pdf

Anda mungkin juga menyukai