Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN ARTRITIS RHEUMATOID

DISUSUN OLEH :

JULAETA PALIMBONG

JURNIAWATI GEMALA G. PERORI

KRISMA BASIANG

KURNIA CINORA TALUBUN

LIDYA GRACELYA PAULUS

PROFRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS MAKASSAR

TAHUN AKADEMI 2020/2021


KONSEP DASAR KEPERAWATAN (KDK)

ATRITIS RHEUMATOID

SKENARIO 2

Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang berobat ke Rumah Sakit dengan


keluhan nyeri pada sendi terutama pada pagi hari, kaku jika digerakkan dan
berkurang jika istirahat, mudah lelah dan terdapat tenosynovitis, pasien juga
mengatakan jika lututnya sering sakit kadang ada bunyi “krek”, pasien memiliki
riwayat obesitas. Pasien juga mengeluh nyeri pada punggung, pasien juga
mengatakan bahwa ia mengkosumsi obat prednisolone. Dari hasil pemeriksaan,
pasien tampak meringis dengan skala nyeri 7. Pasien mengatakan bahwa ia pernah
merokok dan minum alkohol, pasien bekerja sebagai kuli bangunan. TTV: TD:
140/90 mmhg, S: 380C, R: 24x/menit, N: 100x/menit, IMT: 18,2 kg/m2. Hasil
laboratorium WBC 15.000 mcl. LED 40mm. Hasil mielografi terdapat
penyempitan L4-L5 adanya herniasi nucleus dan hasil rontgen terdapat osteofit

A. Pengkajian
1. Identitas

Nama : Tn.S

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 50 thn

Alamat :-

Pekerjaan :Kuli bangunan

Diagnosa Medis : Artritis Rheumatoid (AR)

2. Pengkajian pola gordon


a. Pola Presepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan kalau sakit berobat ke rumah sakit dan saat ini
sedang mengkonsumsi obat prednisolone
I. Keluhan utama :
a. Nyeri pada sendi terutama pada pagi hari
b. TTV :
- TD :140/90 mmHg
- Nadi : 100 x/menit
- Pernafasan : 24 x/menit
- Suhu : 38°C
II. Riwayat Dahulu :
pasien memiliki riwayat obesitas.
b. Pola Aktivitas dan Latihan.
Pasien susah beraktivitas disebabkan karena nyeri pada sendi
terutama pada pagi hari, kaku jika digerakkan Pasien juga mengalami
nyeri pada punggung dan lututnya sering sakit kadang ada bunyi
“krek”.
c. Pola Tidur dan Istirahat
Pasien susah untuk istirahat karena sendi- sendi terasa sakit pada
pagi hari ,akan terasa kaku jika digerakkan.
d. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien mengatakan rajin beribadah dan sholat 5 waktu

B. Analisa data
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS : Agen cedera fisik Nyeri akut
 Klien mengeluh nyeri sendi pada pagi
hari
 Klien mengeluh keram sendi jika
digerakan
 Klien mengeluh nyeri punggung
DO :
 Pasien tampak meringis
 Skala nyeri 7
 Pemeriksaan tanda – tanda vital
 nadi 100x/ menit
 R: 24x/ menit,
 TD: 140/90 mmhg,
 S: 380C.
 IMT: 18,2 kg/m2,
 Hasil laboratorium WBC 15.000
mcl
 LED 40mm.
 Hasil miografi terdapat
penyempitan L4-L5 adanya
herniasi nucleu
 pemeriksaan rontgen di dapatkan
osteofit

DS : - Penyakit Hipertermi
DO:
 Klien tampak lemas
 Suhu: 380c
 Terdapat tenosynos vitis
 WBC: 15.000 mcl
Gangguan Hambatan
DS : muskuloskeletal mobilisasi fisik
 klien mengatakan lututnya sering
sakit da nada bunyi krek
 klien mengatakan klien bekerja
sebagai kuli bangunan
DO :
 Pemeriksaan tanda – tanda vital
 nadi 100x/ menit
 R: 24x/ menit,
 TD: 140/90 mmhg,
 S: 380C.
 IMT: 18,2 kg/m2,
 Hasil laboratorium WBC 15.000
mcl
 LED 40mm.
 Hasil miografi terdapat
penyempitan L4-L5 adanya
herniasi nucleu
 pemeriksaan rontgen di dapatkan
osteofit

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d Agen cedera fisik
2. Hipertermi b/d penyakit
3. Hambatan mobilisasi fisik b/d gangguan muskuloskeletal
D. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA NOC NIC
1. Nyeri akut b/d Agen Cidera Setelah melakukan tindakan Pemberian Analgesik
Fisik keperawatan selama 3x24 - Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan keparahan nyeri
jam,hasil yang diharapkan: sebelum mengobati pasien
- Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi
Kontrol nyeri obat analgesik yang diresepkan
- Menggunakan tindakan - Tentukan pilihan obat analgesik (narkotik, non narkotik, atau
pencegahan di NSAID), berdasarkan tipe dan keparahan nyeri
pertahankan pada skala 3 - Monitor tanda vital sebelum dan setelah memberikan
ditingkatkan ke skala 4 analgesik narkotik pada pemberian dosis pertama kali atau
- Menggunakan tidakan jika ditemukan tanda-tanda yang tidak biasanya
penguragan nyeri tanpa - Berikan analgesik sesuai waktu paruhnya, terutama pada
analgesik dipertahankan nyeri yang berat
pada skala 2 ditingkatkan - Dokumentasi respon terhadap analgesik dan adanya efek
ke skala 4 samping
- Melaporkan nyeri yang - Kolaborasikan dengan dokter apakah obat, dosis, rute
terkontrol dipertahankan pemberian atau perubahan interval dibutuhkan, buat
pada skala 2 di tingkatkan rekomendasi khusus berdasarkan prinsip analgesik
ke skala 4
Manajemen nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri kompherensif yang meliputi
lokasi, karkteristik, onset/durasi, frekuensi, intensitas dan
beratnya nyeri dan faktor pencetus
- Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat menurunkan
atau memperberat nyeri
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
respon pasien terhadap ketidaknyamanan
- Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
- Berikan individu penurun nyeri yang optimal dengan
peresepan analgesik
- Dukung istirahat / tidur yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
2 Hipertermi b/d penyakit Setelah dilakukan tindakan - Pantau tekanan darah,denyut nadi,dan frekuensi pernafasan.
. keperawatan selama 3x24 - Pantau suhu minimal setiap dua jam,sesuai dengan
jam ,diharapkan . kebutuhan.
- Melaporkan kenyamanan - Lepaskan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien dengan
suhu dipertahankan pada selimut saja.
skala 1 ditingkatlan ke - Beri kompres hangat
skala 4 - Ajarkan pasien dan keluarga dalam mengukur suhu untuk
- Peningkatan suhu tubh mencegah dan mengenali secara dini hipertermia
dipertahankan pada skala - Beri obat antipiretik jika perlu
1ditingkatkan ke skala 4
3 Hambatan mobilitas fisik Setelah melakukan tindakan Terapi Latihan Ambulasi
.
berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 3x24 - Sediakan tempat tidur berketinggian rendah yang sesuai
muskuloskeletal jam hasil yang diharapkan: - Bantu pasien untuk duduk disisi tempat tidur untuk
Pergerakan memfasilitasi penyesuaian sikap tubuh
- Bergerak dengan mudah - Konsultasikan pada ahli terapi fisik mengenai rencana
(skala 1−5)
- Berjalan (skala 1−5) ambulasi sesuai kebutuhan
- Bantu pasien untuk perpindahan sesuai kebutuhan
- Bantu pasien untuk berdiri dan ambulasi dengan jarak
tertentu dan dengan sejumlah staf tertentu
- Dorong pasien untuk bangkit sebanyak dan sesering yang
diinginkan, jika sesuai.

Anda mungkin juga menyukai