DISUSUN OLEH :
JULAETA PALIMBONG
KRISMA BASIANG
ATRITIS RHEUMATOID
SKENARIO 2
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Tn.S
Usia : 50 thn
Alamat :-
B. Analisa data
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS : Agen cedera fisik Nyeri akut
Klien mengeluh nyeri sendi pada pagi
hari
Klien mengeluh keram sendi jika
digerakan
Klien mengeluh nyeri punggung
DO :
Pasien tampak meringis
Skala nyeri 7
Pemeriksaan tanda – tanda vital
nadi 100x/ menit
R: 24x/ menit,
TD: 140/90 mmhg,
S: 380C.
IMT: 18,2 kg/m2,
Hasil laboratorium WBC 15.000
mcl
LED 40mm.
Hasil miografi terdapat
penyempitan L4-L5 adanya
herniasi nucleu
pemeriksaan rontgen di dapatkan
osteofit
DS : - Penyakit Hipertermi
DO:
Klien tampak lemas
Suhu: 380c
Terdapat tenosynos vitis
WBC: 15.000 mcl
Gangguan Hambatan
DS : muskuloskeletal mobilisasi fisik
klien mengatakan lututnya sering
sakit da nada bunyi krek
klien mengatakan klien bekerja
sebagai kuli bangunan
DO :
Pemeriksaan tanda – tanda vital
nadi 100x/ menit
R: 24x/ menit,
TD: 140/90 mmhg,
S: 380C.
IMT: 18,2 kg/m2,
Hasil laboratorium WBC 15.000
mcl
LED 40mm.
Hasil miografi terdapat
penyempitan L4-L5 adanya
herniasi nucleu
pemeriksaan rontgen di dapatkan
osteofit
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d Agen cedera fisik
2. Hipertermi b/d penyakit
3. Hambatan mobilisasi fisik b/d gangguan muskuloskeletal
D. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA NOC NIC
1. Nyeri akut b/d Agen Cidera Setelah melakukan tindakan Pemberian Analgesik
Fisik keperawatan selama 3x24 - Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan keparahan nyeri
jam,hasil yang diharapkan: sebelum mengobati pasien
- Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi
Kontrol nyeri obat analgesik yang diresepkan
- Menggunakan tindakan - Tentukan pilihan obat analgesik (narkotik, non narkotik, atau
pencegahan di NSAID), berdasarkan tipe dan keparahan nyeri
pertahankan pada skala 3 - Monitor tanda vital sebelum dan setelah memberikan
ditingkatkan ke skala 4 analgesik narkotik pada pemberian dosis pertama kali atau
- Menggunakan tidakan jika ditemukan tanda-tanda yang tidak biasanya
penguragan nyeri tanpa - Berikan analgesik sesuai waktu paruhnya, terutama pada
analgesik dipertahankan nyeri yang berat
pada skala 2 ditingkatkan - Dokumentasi respon terhadap analgesik dan adanya efek
ke skala 4 samping
- Melaporkan nyeri yang - Kolaborasikan dengan dokter apakah obat, dosis, rute
terkontrol dipertahankan pemberian atau perubahan interval dibutuhkan, buat
pada skala 2 di tingkatkan rekomendasi khusus berdasarkan prinsip analgesik
ke skala 4
Manajemen nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri kompherensif yang meliputi
lokasi, karkteristik, onset/durasi, frekuensi, intensitas dan
beratnya nyeri dan faktor pencetus
- Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat menurunkan
atau memperberat nyeri
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
respon pasien terhadap ketidaknyamanan
- Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
- Berikan individu penurun nyeri yang optimal dengan
peresepan analgesik
- Dukung istirahat / tidur yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
2 Hipertermi b/d penyakit Setelah dilakukan tindakan - Pantau tekanan darah,denyut nadi,dan frekuensi pernafasan.
. keperawatan selama 3x24 - Pantau suhu minimal setiap dua jam,sesuai dengan
jam ,diharapkan . kebutuhan.
- Melaporkan kenyamanan - Lepaskan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien dengan
suhu dipertahankan pada selimut saja.
skala 1 ditingkatlan ke - Beri kompres hangat
skala 4 - Ajarkan pasien dan keluarga dalam mengukur suhu untuk
- Peningkatan suhu tubh mencegah dan mengenali secara dini hipertermia
dipertahankan pada skala - Beri obat antipiretik jika perlu
1ditingkatkan ke skala 4
3 Hambatan mobilitas fisik Setelah melakukan tindakan Terapi Latihan Ambulasi
.
berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 3x24 - Sediakan tempat tidur berketinggian rendah yang sesuai
muskuloskeletal jam hasil yang diharapkan: - Bantu pasien untuk duduk disisi tempat tidur untuk
Pergerakan memfasilitasi penyesuaian sikap tubuh
- Bergerak dengan mudah - Konsultasikan pada ahli terapi fisik mengenai rencana
(skala 1−5)
- Berjalan (skala 1−5) ambulasi sesuai kebutuhan
- Bantu pasien untuk perpindahan sesuai kebutuhan
- Bantu pasien untuk berdiri dan ambulasi dengan jarak
tertentu dan dengan sejumlah staf tertentu
- Dorong pasien untuk bangkit sebanyak dan sesering yang
diinginkan, jika sesuai.