Anda di halaman 1dari 9

ASKEP

TUMOR WILMS

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Ibu pasien mengatakan anaknya Agen Resiko
sejak 1 bulan SMRS merasakan pencedera Perdarahan
nyeri pada bagian benjolan di perut fisiologis
DO : (neoplasma)
- perut tampak cembung
- lingkar perut ukuran 52 cm, teraba
massa ( dilakukan dengan hati-hati,
abdomen) , tidak melewati garis
tengah, ukuran 6 x 4 cm, nyeri tekan
(+), hepar : tidak teraba,
lien : tidak teraba, ginjal :
ballotement +/-, Bruit ( - ), pada saat
palpasi abdomen anak tampak
Menangis
- skala nyeri 7

2. DS: Hambatan Hipertermia


DO: Upaya nafas (
-Suara nafas Bronkhovaskular
- Pola nafascepat pendek dan
dangkal
- RR= 36x/mnt
3 DS : Gangguan Resiko
DO :- hasil ct scan thorax tampak mekanisme Ketidakseimban
hidro pneumothorax sinistra, kolaps regulasi gan cairan
pulmo sinistra
- Albumin2,9gr/dl
- LP : 52 cm
4. DS : Proses Hipovolemia
Ibu pasien mengatakan anaknya juga inflamasi
sering demam ± sejak penyakit
1 bulan yang lalu dengan frekuensi
hilang timbul biasanya membaik
dengan hanya diberikan obat
penurun panas dan tidak disertai
kejang.

DO :
kulit hangat , CRT < 2 detik
TD : 100/60 mmHg
N : 132 x/menit
S : 38 °C
R : 36 x/menit
5. DS: Faktor Defisit Nutrisi
Ibu pasien mengatakan pada saat psikologi (D.0019)
sakit An.A susah makan karena (keenganan
adanya benjolan yang menyebabkan untuk makan)
nyeri. Makanan sehari-hari hanya
bubur, nasi, sayur.
DO:
a. BB sebelum sakit : 14,5 kg
BB ketika sakit : 12 kg
b. TB : 92 cm
c. LK : 49 cm
d. LIDA : 47 cm
e. LP : 52 cm
f. LILA : 16,50 cm
6 DS: Ibu mengatakan kuatir & tidak Kurang Defisit
mengerti akan penyakit yang diderita terpapar Pengetahuan
anaknya
informasi (D.0111)
DO: ibutampak cemas dengan
kondisi anaknya

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut
2. Pola NafasTidak Efektif
3. Hipervolumia
4. Hipertermia
5. Risiko defisit nutrisi
6. Defisist Pengetahuan

Intervensi Keperawatan

N Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan


o Keperawatan dan Kriteria
Hasil
1 Nyeri akut ( D.0077) Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
tindakan keperawatan (I.08238), Tindakan:
3x24 jam diharapkan Observasi:
tingkat nyeri menurun - Identifikasi lokasi,
dengan Kriteria Hasil: karakteristik, durasi,
1. Keluhan nyeri frekuensi, kualitas, intensitas
menurun nyeri
2. meringis menurun - identifikasi skala nyeri
3. Gelisah menurun - identifikasi respon nyeri
4. Kesulitan tidur non verbal
menurun - Identifikasi faktor yang
5. Diaforesis menurun memperberat dan
6. Frekuensi nadi memperingan nyeri
membaik - Monitor efek samping
7. Tekanan darah penggunaan analgetik
membaik
8. nafsu makan membaik Terapeutik:
9. pola tidur membaik - Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis,
TENS, hipnosis,akupresur,
terapi musik, terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis,
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
- fasilitas istirahat dan tidur
- pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemberian strategi
meredakan nyeri

Edukasi:
- Jelaskan penyebab,
periode,dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggnakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
analgetik

2. Pola nafas tidak Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas


tindakan keperawatan (I.01011)
efektif (D.0005)
selama 2x24 jam pola Tindakan :
nafas membaik, dengan Observasi :
kriteria hasil: - Monitor pola nafas
(frekuensi, kedalaman,
-Penggunaan otot bantu Upaya nafas)
nafas menurun - Monitor bunyi nafas
-frekuensi nafas tambahan
membaik - Monitor produksi
-tekanan ekspirasi sputum (
meningkat Terapeutik :
-tekanan inspirasi - pertahankan kepatenan
meningkat jalan nafas
-Ortopnea menurun -posisikan
- Diameter thoraks semifowler/fowler
anterior posterior - berikan oksigenisasi
meningkat jika perlu
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, jika perlu

3 Hipervolumia (D.0022) Setelah dilakukan Manajemen


tindakan keperawatan Hipervolumia (I.03114)
selama 2x24 jam Tindakan :
Keseimbangan cairan Observasi :
meningkat, dengan - Monitor tanda gejala
kriteria hasil: hipervolumia
- Output urin meningkat - Identifikasi penyebab
- membran mukosa hipervolumia
lembap - Monitor hasil
- Asites menurun pemeriksaan
- Tekanan darah laboratorium (mis,
membaik elektrolit, berat jenis
- frekuensi nadi membaik urine, BUN)
- kekuatan nadi membaik - Monitor dtatus
Tekanan arteri rata-rata hemodinamik
membaik Terapeutik :
Mata cekung membaik - Catat intake-output dan
- turgor kulit membaik hitung balance cairan
- berat badan membaik 24jam
- Berikan asupan cairan,
sesuai kebutuhan
- berikan cairan intravena
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
diuretik, jika perlu

4 Hipertermia (D.0130) Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia


tindakan keperawatan (I.15506)
selama 2x24 jam
diharapkan termoregulasi Observasi:
membaik, dengan kriteria - Identifikasi penyebab
hasil: hipertermia (mis: dehidrasi,
1. Suhu tubuh membaik terpapar lingkungan panas,
Suhu kulit membaik penggunaan inkubator)
- Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor haluaran urin
- Monitor komplikasi akibat
hipertermia

Terapeutik:
- Sediakan lingkungan yang
dingin
- Longgarkan atau lepaskan
pakaian
- Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari atau
lebih sering jika mengalami
hyperhidrosis (keringat
berlebih)
- Lakukan pendinginan
eksternal (mis: selimut
hipotermia atau kompres
dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
- Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
- Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi:
- Anjurkan tirah baring

Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena bila perlu

5 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi


(D.0019)
Tindakan keperawatan (I.03119)
selama 2x24 jam Observasi:
diharapkan status nutrisi - Identifikasi status nutrisi
membaik dengan kriteria - Identifikasi alergi dan
hasil: intoleransi makanan
1. Porsi makan yang - Identifikasi makanan yang
dihabiskan meningkat disukai
2. Berat badan membaik - Identifikasi kebutuhan
3. Indeks massa tubuh kalori dan jenis nutrien
(IMT) membaik
- Identifikasi perlunya
penggunaan selang
nasogastrik
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium

Terapeutik:
- Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis: piramida
makanan)
- Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
- Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
- Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen
makanan, jika perlu
- Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasogastik jika asupan oral
dapat ditoleransi

Edukasi:
- Ajarkan posisi duduk, jika
mampu
- Ajarkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis: Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu

6. Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan Edukasi Kemoterapi


(D.0111) (I.1238)
Tindakan keperawatan
Tindakan :
selama 2x24 jam Observasi :
- Identifikasi kesiapan
diharapkan tingkat
menerima informasi
pengetahuan membaik Terapeutik :
- Sediakan materi dan
dengan kriteria hasil:
media pendidikan
1. perilaku sesuai ajaran kesehatan
- jadwalkan pendidikan
meningkat
kesehatan sesuai
2. kemapuan kesepakatan
-Berikan kesempatan
menjelaskan pengetahuan
untuk bertanya
tentang tumor wilms
Kolaborasi :
meningkat
- jelaskan efek obat-
3. kemapuan obatan antineoplasma
pada sel-sel maligna
menggambarkan
-ajarkan pasien dan
pengetahuan tentang keluarga cara mencegah
infeksi
tumor wilms meningkat
-anjurkan menghindari
penggunaan produk
aspirin

Anda mungkin juga menyukai