Anda di halaman 1dari 19

HIV (HUMAN IMMUNODEFICEINCY

VIRUS)

Nama : islah ananda jarnawi


Nim : 2104014
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang
dapat menyebabkan penyakit AIDS. HIV menyerang manusia dan
menyerang sistem imun (kekebalan) tubuh, sehingga tubuh menjadi
lemah dalam melawan infeksi yang menyebabkan kekurangan
(defisiensi) sistem imun. Acquired Immune Deficiency Syndrome
adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan
hasil akhir dari infeksi oleh HIV.
ETIOLOGI

hubungan seksual (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi


(tanpa kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV
jarum suntik/tindik/tato yang tidak steri dan dipakai bergantian

 mendapatkan transfuse darah yang mengandung virus HIV

 ibu penderita HIV (+) kepada bayinya ketika dalam kandungan,


saat melahirkan/melalui ASI (NANDA, 2013)
TANDA GEJALA

Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah terinfeksi.


Tidak ada gejala.
Fase infeksi  Human Immunodeficiency Virus (HIV) primer akut.
Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu likes illness.
Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala tidak
ada.
Supresi imun simtomatik. Di atas 3 tahun dengan gejala demam, keringat
malam hari, BB menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi
mulut.
KOMPLIKASI
1.      Pneumonia pneumocystis (PCP)
2.      Tuberculosis (TBC)
3.      Esofagitis
4.      Diare
5.      Toksoplasmositis
6.      Leukoensefalopati multifocal prigesif
7.      Sarcoma Kaposi
8.      Kanker getah bening
9.      Kanker leher rahim (pada wanita yang terkena HIV)
PENATALAKSANAAN

Pengendalian Infeksi Opurtunistik

Terapi AZT (Azidotimidin)

Terapi Antiviral Baru

Vaksin dan Rekonstruksi Virus

Pendidikan untuk menghindari alcohol dan obat terlarang,


Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

• Resiko infeksi berhubungan


dengan imununosupresi
• Bersihan jalan napas tidak
efektif berhubungan dengan
sekresi yang bertahan
• Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan kelemahan
RUANGAN : I C L A N TA I 3
KAMAR : 2
TA N G G A L P E N G K A J I A N : 31-01-2022

Nama : Tn.M
Tempat/tanggal lahir (umur) : Palopo, 26-04-1990 (32 tahun)
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Belum kawin
Agama/suku : Islam
Warga negara : WNI
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : S1 (Satra)
Pekerjaan : Karwayan BUMN
Alamat : Jl dusun salugalote
Data Subjektif Data Objektif

1. Klien mengatakan nyeri kepala 1. Klien nampak meringis bila nyeri muncul
Skala nyeri 2. Klien nampak lemas
P: nyeri kepala 3. Aktivitas klien nampak dibantu oleh keluarga
Q: Tertusuk-tusuk 4. Klien nampak tidak mampu berbicara dengan orang lain
R: Kepala 5. Pergerakan dada asimestris, pergerakan dada saat bernafas
S: Skala nyeri 5 (sedang) cepat,tarikan interkosta
T: Hilang timbul 6. Ekspansi paru meningkat,taktil fremitus menurun
2. Klien mengatakan sesak napas 7. Suara Wheezing unilateral
3. Klien mengatakan batuk 8. Terpasang kateter
4. Klien mengatakan lemas 9. Aktivitas harian
5. Klien mengatakan makan mengunakan NGT Makan : 3
6. Kesadaran menurun Mandi :2
7. Tidak mampu melawan gaya gravitasi (gerakan pasif) Berpakaian: 4
Tidak ada kontraksi otot Kerapian: 4
  BAB : 3
  BAK : 3
  Mobilisasi ditempat tidur : 2
  Ambulasi : 3
  10. TTV
  TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,5°C
Nadi : 60 x/menit
P : 22x/menit
SPo2 :98 %
No Diagnosa Keperawatan Nama Jelas

1 Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis Tn.M


(inflamasi)
2 Pola napas tidak efektif b/d depresi pusat Tn.M
pernapasan
3 Intoleransi ativitas b/d kelemahan Tn.M

4. Resiko jatuh berhubungan dengan Tn.M


kekuatan otot menurun
Diagnosis Keperawatan Intervensi Keperawatan

  SLKI SIKI
1. Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
pencedera fisiologis keperawatan selama 1x24 Observasi
(inflamasi) jam diharapkan tingkat nyeri -Identifikasi lokasi karaktristik
  berkurang dengan kreteria hasil ; durasi,frekuensi,kualitas,intesits nyeri
  -Keluhan nyeri menurun -Identifikasi skala nyeri
  -Meringis menurun -Identifikasi factor yng memperberat dan
  -Menarik diri menurun memperingan nyeri
  -Berfokus pada diri sendiri Terapeutik
  meningkat -Berikan teknik nonfarmakolgis untuk mengurangi
    rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur,
    terapi music, biofeedband, terapi pijat, aromaterapi,
    teknik imajinasi terbimbing, kompres air
    hangat/dingin, terapi bermain)2
   
-Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
   
    -Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
    pemilihan strategi meredakan nyeri
    Edukasi
   
    -Jeleaskan penyebab , periode dan penyebab pemicu
    nyeri
    -Jelaskan strategi meredakan nyeri
   
    Kolaborasi
    -Kolaborasi pemberian nalgesik, jika perlu
1. Pola napas tidak Setelah dilakukan Manajemen jalan napas
efektif b/d tindakan keperawatan 2 x Observasi
depresipusat 24 jam tingkat pola napas -Monitor pola napas
pernapasan membaik dengan kriteria (frekuensi,kedalaman,usaha napas)
  hasil : -Monitor bunyi napas tambahan
  1. Frekuensi napas (ms.gurgling,mengi,wheezing,ronkhi
  membaik kering)
  2. Kedalaman napas
-Monitor
  membaik
sputum(jumlah,warna,aroma)
  3. Edukasi dada
  membaik Teraupeutik
    1. Posisikan semi fowler atau fowler
    2. Berikan minuman hangat
    3. Lakukan fisioterapi dada jika
    perlu
  4. Lakukan penghisap lendir kurang
  dari 15 detik
  5. Berikan oksigen ,jika perlu
  Edukasi
6. Ajarkan teknik batuk efektif
1. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi
berhubungan dengan keperawatan 2 x 24 jam Observasi
kelemahan diharapkan konservasi energi -Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
  meningkat dengan mengakibatkan kelelahan
  kriteria hasil : -Monitor kelelahan fisik
  1. Aktivitas -Monitor pola dan jam tidur
  fisik yang -Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
  direkomend selama melakukan aktivitas
  asikan Terapeutik
  meningkat -Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
  2. Teknik stimulus(mis. Cahayasuara,kunjungan)
  konservasi -Lakukan latihan rentang gerak pasif dan
  energi aktif
  meningkat Edukasi
  3. Pembatasan - Anjurkan tirah baring
  aktivitas -Anjurkan melakukan aktivitas secara
  meningkat bertahap
    -Ajarkan strategi koping untuk
    mengurangi kelelahan
    Kolaborasi
    -Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
  meningkatkan asupan makanan
 
 
1. Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan Pencegahan jatuh
keperawatan 2 x 24 jam
berhubungan Observasi
diharapkan resiko jatuh
dengan menurun dengan -idntifikasi factor resiko jatuh
kekuatan otot kriteria hasil :
-identifikasi resiko jatuh setidaknya sekali
-jatuh dari tempat tidur
menurun setiap shif
meenurun
-jatuh saat duduk menurun -identifikasi factor lingkungan yang
-jatuh saat di pindahkan meningkatkan resiko jatuh
menurun
-hitung resiko jatuh
 
  Terapeotik
Orientasikan ruangan pada pasien dan
keluarga
-pastikan roda tempat tidur dalam kondisi
terkunci
-pasang handrail tmpat tidur
-atur tempat tidur mekanis pada posisi rendah
Edukasi
-anjurkan memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan untuk berpindah
 
DIAGNOSA HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI

1. Nyeri akut b/d Senin, 31/01/2022   Manajemen nyeri S : Klien mengatakan kepala
agen pencedera
fisiologis 09.00 -Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, P: nyeri kepala
(inflamasi)   frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Q: Tertusuk-tusuk
    Hasil : R: Kepala
  P: nyeri kepala S: Skala nyeri 5 (sedang)
  Q: Tertusuk-tusuk T: Hilang timbul
  R: Kepala O:
  S: Skala nyeri 5 (sedang) Klien nampak meringis bila nyeri muncul
  T: Hilang timbul A : Masalah belum teratasi
09.10 -Identifikasi skala nyeri P : Lanjutkan Intervensi
  Hasil :  
  Pasien mengatakan skala nyeri 5 (sedang)  
09.20 -Identifikasi respons nyeri non verbal  
  Hasil :
  Pasien nampak meringis bila nyeri muncul
  -Identifikasi faktor yang memperberat dan
09.30 memperingan nyeri
  Hasil :
  Pasien mengatakan nyeri terasa saat beraktivitas
  Terapeutik
  -Berikan teknik nonfarmakologis untuk
  mengurangi rasa nyeri (mis, hipnosis, terapi
09.50 musik, aromaterapi)
  Hasil :
Pasien melakukan teknik relaksasi napas dalam.
-Fasilitas istirahat dan tidur
1. Pola napas Selasa,   Manajemen jalan napas S:
tidak efektif -Monitor pola napas
b/d depresi 01/02/2022 10.00 -Klien mengatakan sesak napas
(frekuensi,kedalaman,usaha napas)
pusat     Hasil : Klien mengatakan masih -Klien mengatakan batuk
pernapasan   sesak napas O:
  10.10 -Monitor bunyi napas tambahan -Terpasang oksigen nasal kanul
(ms.gurgling,mengi,wheezing)
  -Pergerakan dada asimestris,
Hasil :
  pergerakan dada saat bernafas
-Pergerakan dada asimestris,
  cepat,tarikan interkosta
pergerakan dada saat bernafas
  -Ekspansi paru meningkat,taktil
cepat,tarikan interkosta
  fremitus menurun
-Ekspansi paru meningkat,taktil
  -Perkusi dada reduo (dullness
fremitus menurun
10.20 -Suara Wheezing unilateral
-Suara Wheezing unilateral
  A : Masalah belum teratasi
Terapeutik
  P : Lanjutkan intervensi
-Posisikan semi fowler atau fowler
 
Hasil :posisi klien supine tidak bisa
 
posisi fowler
 
-Berikan minuman hangat
 
Hasil :klien minum air hangat
 
melalui NGT
 
1. Intoleransi Selasa, 10.30 Manajemen Energi S:
aktivitas -Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang -Klien mengatakan makan mengunakan NGT
berhubungan 01/02/2021  
mengakibatkan kelelahan
dengan kelemahan    
Hasil :klien nampak lemas
-Kesadaran menurun
    -Monitor kelelahan fisik -Tidak mampu melawan gaya gravitasi
  Hasil : O:
  Tidak mampu melawan gaya gravitasi (gerakan -Klien nampak lemas
  pasif) -Aktivitas klien nampak dibantu oleh keluarga
  Tidak ada kontraksi otot -Klien nampak tidak mampu berbicara dengan
-Monitor pola dan jam tidur
  orang lain
Hasil : Klien mengatakan dimalam hari
  Aktivitas harian
tertidur 7-8 jam,siang 2-3 jam
  -Makan : (3 )Bantuan orang dan alat
-Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
  melakukan aktivitas - Mandi : (2)Bantuan orang
  Hasil : klien tidak mampu melakukan aktivitas -Berpakaian: (4) Bantuan penuh
mandiri ,aktivitas klien nampak dibantu oleh
10.40 -Kerapian: (4)Bantuan penuh
keluarga
  Terapeutik -BAB : (3) Bantuan orang dan alat
  -Sediakan lingkungan nyaman dan rendah -BAK :(3)Bantuan orang dan alat
  stimulus(mis. Cahaya suara,kunjungan) -Mobilisasi ditempat tidur : (2)Bantuan orang
Hasil : klien tertidur dengan mati lampu
  -Lakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif
  Hasil : Tidak mampu melawan gaya gravitasi -Monitor kelelahan fisik
  (gerakan pasif) 1. Monitor pola dan jam tidur
  Edukasi 2. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
  - Anjurkan tirah baring selama melakukan aktivitas
Hasil : klien nampak terbaring supine
  3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
-Anjurkan melakukan aktivitas secara
  bertahap stimulus(mis. Cahayasuara,kunjungan)
  Hasil : Aktivitas harian 4. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan
10.50 Makan :(3 )Bantuan orang dan alat aktif
  Mandi :(2)Bantuan orang -Anjurkan tirah baring
  Berpakaian:(4) Bantuan penuh -Anjurkan melakukan aktivitas secara
  Kerapian:(4)Bantuan penuh bertahap
Resiko jatuh Selasa/ 21.00 -mengidenntifikasi factor resiko jatuh S:
berhubungan dengan 01/02/22   Hasil : Pasien terlihat linglung
kekuatan otot menurun   Pasien dengan resiko jatuh Pasien nampak lemah
21.15 -mengidentifikasi resiko jatuh setidaknya sekali  
  setiap shif O:
  Hasil : Kekuatan otot menurun
21.20 Selalu di pantau perawat
  -hitung resiko jatuh A:
  Hasil :
21.30 Resiko jatuh skor 15 Masalah resiko jatuh belum teratasi
  Terapeotik
  -mengorientasikan ruangan pada pasien dan P:
21.35 keluarga
  Hasil : Pertahankan intervensi
  Telah dilakukan orientasi
21.40 -memastikan roda tempat tidur dalam kondisi
  terkunci
21.50 Hasil :
  Roda selalu terkunci
  -memasang handrail tempat tidur
22.00 Hasil :
Selalu memasang handrail
-mengatur tempat tidur mekanis pada posisi
rendah
Hasil :
Sudah di atur dengan lebih rendah
Edukasi
-menganjurkan memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan untuk berpindah
Hasil :
Keluarga memanggil jika butuh batuan
Thank you

Anda mungkin juga menyukai