Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

DENGAN SINUSITIS

Oleh :
TRI YUNIARTI
VIVI YARSI
WISA FEBRINA LESTARI
YULIANA FITRI

Dosen:

Ns Aulia Putri, M.Kep

PROGRAM KHUSUS STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR

BUKITTINGGI TAHUN 2021/2022


1. SINUSITIS

Seorang pasien laki-laki berusia 38 tahun datang ke poli THT dengan keluhan nyeri pada area
frontal, dahi dan pelipis kanan mata. Pasien mengatakan nyeri dirasakan setiap saat dan nyeri
bertambah saat melakukan aktivitas yang melawan gravitasi seperti rukuk atau sujud. Keadaan
umum klien compos mentis (sadar penuh), namun klien tampak lesu dan lemas. Tanda-tanda
vital klien setelah di periksa suhu tubuh 38,5°C, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 72 x/i,
pernafasan 28x/i, skala, Tinggi badan 163 cm, BB 72 kg. Bentuk kepala klien simetris dengan kulit
kepala yang bersih, rambut lebat dan tidak berbau dengan warna kulit sawo matang, struktur
wajah klien simetris. Kelengkapan dan kesimetrisan pada kedua mata klien lengkap dan simetris,
konjunctiva tampak anemis, tekanan bola mata tidak dilakukan pemeriksaan. Hidung klien
terdapat adanya pembengkakan dan sekret berlendir, secret berwarna kuning kehijauan. Fungsi
pendengaran klien baik. Pada saat pengkajian, Klien mengatakan nyeri pada skala 7, susah
bernafas melalui hidung, merasa hidungnya berlendir dan bau, klien juga mengeluh sulit untuk
tidur pada malam hari karena hidung terasa tersumbat.

Analisa data

No Data Masalah Etiologi

1 DS: Nyeri Radang sinus


 Pasien mengatakan nyeri
pada area frontal,dahi
dan pelipis kanan mata
 Pasien mengatakan nyeri
dirasakan setiap saat dan
nyeri bertambah saat
melakukan aktivitas yang
melawan gravitasi seperti
rukuk atau sujud
 Klien mengatakan skala
nyeri yang dirasakan 7

DO.
 tekanan darah 130/80
mmHg, nadi 72 x/ suhu
38,5 c
DO:
 Wajah pasien tampak
meringis saat menahan
nyeri
2 Bersihan jalan nafas tidak Proses infeksi
DS: efektif
 Pasien mengatakan susah
bernafas melalui hidung
 Klien merasa hidungnya
berlendir dan bau
DO:
 Td 130/80
 Pernafasan 28x/i
 Suhu 38,5
 Hidung klien terdapat
pembengkakan
 Adanya secret
berlendirberwarna
kuning kehijauan

3 DS: Gangguan pola tidur Hipersekresi secret


 Klien mengatakan susah
bernafas melalui hidung
 Pasien mengeluh sulit
untuk tidur pada malam
hari karna hidungnya
tersumbat.
DO:
 Konjungtiva tampak
anemis
 TD 130/80
 Nadi 72 xi

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan radang sinus
b. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan proses infeksi
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hipersekresi sekret

3. Intervensi keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi


hasil
 (D.0077) Tujuan Observasi
Setelah dilakukan
Nyeri berhubungan  lokasi, karakteristik,
Tindakan keperawatan
dengan radang sinus durasi, frekuensi,
2 x 24 jam, tingkat
kualitas, intensitas
Tanda gejala mayor nyeri menurun
nyeri
Subjektif :mengeluh Kriteria hasil
 Identifikasi skala nyeri
nyeri  Keluhan nyeri
 Identifikasi respon
Objektif: menurun
nyeri non verbal
 Tampak meringis  Meringis menurun
 Identifikasi faktor
 Bersikap protektif  Sikap protektif
yang memperberat dan
 gelisah menurun
memperingan nyeri
 frekuensi nadi  Gelisah menurun
 Identifikasi
meningkat  Kesulitan tidur
pengetahuan dan
 sulit tidur menurun
keyakinan tentang
Tanda gejala minor  Mual muntah
Objektif menurun nyeri
 Tekanan darah  Identifikasi pengaruh
meningkat budaya terhadap
 Pola napas respon nyeri
berubah  Identifikasi pengaruh
 Nafsu makan nyeri pada kualitas
berubah hidup
 Proses berfikir  Monitor keberhasilan
terganggu terapi komplementer
 Berfokus pada yang sudah diberikan
diri  Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
 Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur,
terapi musik,
biofeedback, terapi
pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
 kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan
tidur
 Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor
nyri secara mandiri
 Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

2 D0001 Tujuan Observasi:

Bersihan Jalan Nafas  Monitor pola


Tidak Efektif  Setelah
napas
berhubungan dengan dilakukan
 Monitor bunyi
proses infeksi Tindakan
napas tambahan
keperawatan 2 x
 Monitor sputum
24 jam,
(jumlah,warna,aro
oksigenasi
Nyeri berhubungan ma)
dan/atau
dengan agen eliminasi
Terapeutik
karbondioksida
pencedera fisiologis pada membran
 Pertahankan
alveolus-kapiler
Tanda gejalan dan Normal. kepatenan jalan
tanda mayor napas
Subjektif  Posisikan semi
fowler atau fowler
 Lakukan
1. Tidak tersedia fisioterapi dada,
jika perlu
Objektif  Lakukan
penghisapan lendir
kurang dari 15
1. Batuk tidak detik
efektif  Berikan oksigen,
2. Tidak mampu jika perlu
batuk
3. Sputum Edukasi
berlebih
4. Mengi,  Anjurkan asupan
wheezing cairan
dan/atau 2000ml/hari, jika
ronkhi kering tidak
5. Mekonium di kontraindikasi
jalan nafas
(pada Kolaborasi
neonatus)
 Kolaborasi
pemberian
Tanda gejala dan bronkodilator,
tanda minor ekspektoran,
Subjektif mukolitik, jika
perlu

1. Dispnea Pemantauan Respirasi


2. Sulit bicara Observasi:
3. Orthopnea
 Monitor pola
Objektif nafas
 Monitor frekuensi,
irama, kedalaman
1. Gelisah dan upaya napas
2. Sianosis  Monitor saturasi
3. Bunyi nafas oksigen, monitor
menurun nilai AGD
4. Frekuensi  Monitor adanya
nafas berubah sumbatan jalan
5. Pola nafas nafas
berubah  Monitor produksi
sputum

Terapeutik
 Atur Interval
pemantauan
respirasi sesuai
kondisi ps

Edukasi

 Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu

3 D.0055 Tujuan Intervensi Utama


Setelah dilakukan Dukungan Tidur
Gangguan Pola Tidur. Tindakan Observasi
keperawatan 3 x 24 1. Identifikasi pola
jam diharapkan aktivitas dan tidur
Tanda gejala mayor ekspektasi meliputi
2. Identifikasi faktor
subjektif: : Dengan kriteria
pengganggu tidur (fisik
 Mengeluh luaran :
dan/atau psikologis)
sulit tidur, 1. Pola tidur
 Mengeluh 1) Kecepatan nadi 3. Identifikasi makanan
tidak puas dari 80x/menit dan minuman yang
tidur 2) Tekanan darah mengganggu tidur
 Mengeluh normal
Terapeutik
istirahat tidak 3) Respiration Rate
cukup menjadi 20x/menit 1. Modifikasi lingkungan

Tanda dan gejala 2. Fasilitasi


minor menghilangkan stress
Subjektif sebelum tidur
 Menegluh
3. Lakukan prosedur
kemampuan
untuk meningkatkan
beraktivitas
kenyamann
menurun
Edukasi

Objektif 1. Anjurkan menepati


kebiasaan waktu tidur 59

2. Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu waktu tidur

3. Ajarkan relaksasi otot


autogenik atau cara
nonfarmokologi

Anda mungkin juga menyukai