Nama : Tn. S
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat :
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Status : Kawin
Pekerjaan : Sopir
Tgl. Pengkajian : 20-12-2020
Jam : 10.00 WIB
Diagnosa Medis : Post Operasi Hernia Inguinalis
1
tanggal 16 Desember 2020 di bawa ke RSUD Mojosari yaitu ke poli bedah
dengan nyeri hilang timbul, nyeri terasa cenut-cenut, skala nyeri 6, nyeri
yang dirasakan semakin meningkat bila di tekan atau digerakkan dan di
nyatakan dokter adalah hernia. Tanggal 17 Desember 2020 akhirnya pasien
menjalani operasi pada pukul 09.00 WIB dan dipindahkan ke ruangan
pada pukul 18.00 WIB. Pasien menjalani MRS selama 3 hari.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang sama, dan
pasien juga tidak mempunyai riwayat hipertensi atau penyakit menular
lainnya
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit
turunan seperti hipertensi atau diabetes dan juga tidak ada yang
mempunyai penyakit menular seperti TBC paru.
e. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 84 x/mnt
RR : 24 x/mnt
Suhu : 36,5 0C
f. Pola Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan ketika sakit klien akan berobat ke pelayanan
kesehatan
g. Pola Nutrisi
Pasien makan 3 x sehari dengan komposisi nasi, lauk dan sayur. Saat sakit
pola makan pasien tidak berubah.
h. Pola aktivitas
Pasien mengatakan sebelum sakit aktivitas dapat dilakukan secara mandiri,
tetapi setelah opersi aktivitas klien banyak dibantu keluarga, dan klien
hanya beraktivitas ringan
i. Pola Istirahat tidur
Selama sakit klien mengatakan sulit tidur, kualitas tidur sebentar kurang
lebih 5 menit bangun dalam sehari klien tidur kurang lebih 3-5 jam/hari
karena adanya nyeri luka post operasi
j. Pola Koping dan toleransi stress
Pasien mengatakan selalu mendiskusikan dengan keluarga setiap ada
peramasalahan untuk menentukan jalan keluarnya
B. Pengkajian Sistem
1. Breating
Inspeksi : Tidak terdapat pernafasan cuping hidung, RR : 24 x/menit,
bentuk dada simetris tidak terdapat benjolan, Pergerakan dinding dada
simetris, tidak ada tarikan interkoste, keluhan sesak (-), batuk (-), tidak ada
nyeri saat bernafas, pola nafas dan iramaregular. Palpasi : Tidak ada nyeri
tekan pada daerah dada. Perkusi : Sonor ( paru kiri dan paru kanan).
Auskultasi : suara nafas vesikuler, suara jantung normal , tidak ada bunyi
tambahan
2. Blood
TD : 130/90 mmhg, N : 84x/menit, S : 36.5 0C, CRT : < 2 detik, turgor
kulit normal. Tidak ada nyeri tekan ictus cordis teraba jelas tiga jari
C. Terapi
Mefenamid acid 500 mg 3x1,
Cefixime 100 mg 3x 1
D. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Klien mengatakan Diskontinuitas Nyeri Akut
nyeri pada perut kanan jaringan (luka)
bawah karena luka post karena tindakan
operasi pembedahan
(operasi)
DO :
P : nyeri semakin
meninggkat bila
digerakkan
Q : nyeri seperti terbakar
R : perut kanan bawah
S : skala nyeri 5
T : saat bergerak atau
ditekan, nyeri hilang
timbul
TD : 130/90 mmHg
N : 84 x/mnt
S : 36,5 oC
RR : 24 x/mnt
Ds : Nyeri Gangguan Pola tidur
Klien mengatakan tidur
tidak nyenyak karena nyeri
pada perut kanan bawah
DO :
Tampak lingkaran gelap
dibawah mata
Klien sering menguap
Nyeri akut Jam 08.00 WIB Jam 08.00 WIB Jam 08.00 WIB
1. Observasi TTV 1. Observasi TTV 1. Observasi TTV
TD : 140/70 TD : 140/80 TD : 130/70
mmhg mmhg mmhg
N :80 x/mnt, N :84 x/mnt, N :84 x/mnt,
S : 36,5 0C S : 36,5 0C S : 36,3 0C
RR : 24 x/mnt RR : 24 x/mnt RR : 24 x/mnt
2. Mengidentifikasi 2. Mengidentifikasi 2. Mengidentifikasi
karakteristik, karakteristik, karakteristik,
durasi, frekuensi, durasi, frekuensi, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas kualitas, kualitas, intensitas
nyeri. Skala nyeri intensitas nyeri. nyeri. Skala nyeri
5, nyeri masih Skala nyeri 3, 2, nyeri masih
hilang timbul dan nyeri masih berkurang
bertambah jika hilang timbul dan 3. Mengajarkan pada
digerakkan atau bertambah jika pasien teknik
kaki ditekuk digerakkan atau relaksasi untuk
3. Mengajarkan pada kaki ditekuk mengurangi nyeri
pasien teknik 3. Mengajarkan seperti tekni nafas
relaksasi untuk pada pasien dalam
mengurangi nyeri teknik relaksasi 4. Menjelaskan pada
seperti tekni nafas untuk keluarga cara
dalam mengurangi nyeri mengurangi nyeri
4. Menjelaskan pada seperti tekni yang terjadi ketika
keluarga cara nafas dalam di rumah dengan
mengurangi nyeri 4. Menjelaskan pada mengajarkan
yang terjadi ketika keluarga cara teknik relaksasi
di rumah dengan mengurangi nyeri nafas dalam
mengajarkan yang terjadi 5. Memberikan
teknik relaksasi ketika di rumah terapi obat pada
nafas dalam dengan pasien :
5. Memberikan terapi mengajarkan Asam mefenamat
obat pada pasien : teknik relaksasi 500 mg
Asam mefenamat nafas dalam Cefixim 100 mg
500 mg 5. Memberikan
Cefixim 100 mg terapi obat pada
pasien :
Asam mefenamat
500 mg
Cefixim 100 mg
H. Evaluasi
Diagnosa Tgl 21 Desember Tgl 22 Desember Tgl 23 Desember
Keperawatan 2020 2020 2020
Nyeri akut S: S: S:
Pasien mengatakan Pasien mengatakan Nyeri sudah
masih nyeri pada masih nyeri pada berkurang dan
perut kanan bawah, perut kanan bawah, terkadang tidak
nyeri semakin terasa nyeri semakin terasa terasa
jika kaki ditekuk, jika kaki ditekuk,
nyeri hilang timbul nyeri hilang timbul O:
dan terasa seperti dan terasa seperti k/u : cukup,
terbakar terbakar Kesadaran :
Composmentis
O: O: GCS 4-5-6
k/u : cukup, k/u : cukup,TTV :
Kesadaran : Kesadaran :
TD : 130/70 mmhg
Composmentis GCS Composmentis GCS N :84 x/mnt,
4-5-6 4-5-6 S : 36,3 0C
TTV : TTV : RR : 24 x/mnt
TD : 140/70 mmhg TD : 140/80 mmhg Wajah masih
N :80 x/mnt, N :84 x/mnt, menyeringai
S : 36,5 0C S : 36,5 0C menahan nyeri
RR : 24 x/mnt RR : 24 x/mnt Skala nyeri 2
Wajah masih Wajah masihPasien dapat
menyeringai menyeringai menyebutkan nyeri
menahan nyeri menahan nyeri karakteristik nyeri
Skala nyeri 5 Skala nyeri 3 yang dirasakan
Pasien dapat Pasien dapat
menyebutkan nyeri menyebutkan nyeri A : Masalah
karakteristik nyeri karakteristik nyeri teratasi
yang dirasakan yang dirasakan
P : Intervensi
A : Masalah belum A : Masalah belum Dihentikan
teratasi teratasi - Berikan HE
pada pasien
P : Intervensi P : Intervensi tentang teknik
dilanjutkan dilanjutkan distraksi dan
1. Identifikasi 1. Identifikasi relaksasi
lokasi, lokasi, dalam
karakteristik, karakteristik, mengurangi
durasi, durasi, nyeri yang
frekuensi, frekuensi, dirasakan
kualitas, kualitas, dengan cara
intensitas nyeri intensitas nyeri nafas dalam
2. Identifikasi 2. Identifikasi - Anjurkan
skala nyeri skala nyeri pasien
Identifikasi Identifikasi mengkonsum
respons nyeri respons nyeri si makanan
non verbal non verbal yang bergizi
3. Identifikasi 3. Identifikasi untuk
faktor yang faktor yang mempercepat
memperberatda memperberatda proses
n memperingan n memperingan penyembuhan
nyeri nyeri luka
DAFTAR PUSTAKA
Ariska, D. W., & Ali, M. S. (2019). Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Junk Food
Terhadap Kejadiaan Obesitas Remaja. Jurnal Kesehatan Surya Mitra
Husada, 1–7.
Bickley Lynn S & Szilagyi Peter G. (2018). Buku Saku Pemeriksaan Fisik &
Riwayat Kesehatan (p. 49). p. 49.
Corwin. E.J, (2011), Patofisiologi, Alih Bahasa Brahm U, Pandit Jakarta : EGC.
Jong, S. & de. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
Sudoyo. (2011). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta : FKUI IPD
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI