Anda di halaman 1dari 8

RESUME 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

K DENGAN ULKUS DIABETIKUM


DI KLINIK ASRI WOUND CARE
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. P
Tanggal lahir/Umur : 55 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Agama : ISLAM

Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn.J
Umur : 60Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Suku/bangsa : Jawa

II. PENGKAJIAN
a. Keluhan Utama:
Klien mengatakan nyeri pada ulkus diabetikum.
b. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien masuk klinik dengan diagnosa medis diabetes mellitus tipe 2, hiperglikemia Pada awal
masuk GDS pasien adalah 350 mg/dL.riwayat penggunaan obat metformin 480 mg dengan dosis
2x sehari. Pasien tidak mengetahui jika menderita diabetes mellitus tipe 2 karena keluhan terasa
baru 1 bulan terakhir,
c. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pada saat pengkajian klien mengatakan 3 minggu yang lalu terkena duri pada kaki dan tidak
kunjung sembuh terasa nyeri sudah sejak 1 bulan lalu. Klien mengatakan lemas dan mudah lelah
serta mual dan muntah
d. Riwayat Keluarga:
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat penyakit diabetes mellitus dalam keluarganya

III.DATA FOKUS

A. Data Subjektif
klien mengatakan 3 minggu yang lalu terkena kayu pada kaki dan tidak kunjung
sembuh terasa nyeri sudah sejak 3 minggu yang lalu. Klien mengatakan lemas dan mudah
lelah,mual dan muntah
B. Data Objektif
Terdapat nyeri diluka kaki
P: Ulkus diabetik dikaki kiri
Q: seperti tertusuk-tusuk dan terbakar
R: Telapak kaki
S: 7
T: Terus-menerus
TD: 120/70 mmHg
HR: 85x/menit
RR:18x/menit
T: 36,5 C
GDS: 350 g/dl

IV. Analisis Data

DATA KLIEN MASALAH


No ETIOLOGI
(Data Subjektif & Data Objektif) KEPERAWATAN
1. DS: Nyeri Akut Gaya Hidup Tidak Bagus
klien mengatakan 3 mgg lalu
terkena duri pada kaki dan tidak
kunjung sembuh terasa nyeri sudah Produksi Insulin Menurun
sejak 3 mgg lalu. Klien
mengatakan lemas dan mudah
lelah Hiperglikemi
DO:
Terdapat nyeri diluka kaki
P: Ulkus diabetik dikaki kanan Neuropati Sensori
Q: seperti tertusuk-tusuk dan
terbakar
R: Telapak kaki Ulkus Diabetik
S: 7
T: Terus-menerus
TD: 120/70 mmHg
HR: 85x/menit
RR:18x/menit
T: 36,5 C
GDS: 350 g/dl

2. DS: Resiko Defisit Nutrisi Diabetes Mellitus


klien mengatakan mengatakan
lemas dan mudah lelah, mual dan
muntah serta tidak nafsu makan Sel B Terganggu
DO:
-Tampak mual dan muntah
-Tampak makan tidak habis Produksi Insulin Menurun
TD: 120/70 mmHg
HR: 85x/menit
RR:18x/menit Hiperglikemi
T: 36,5 C
GDS: 350 g/dl
Sel Kelaparan

Katabolisme
V. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut Berhubungan Dengan Ulkus Diabetik
2. Ketidakstabilan Gula Darah Berhubungan Dengan Retensi Insulin
VI. Rencana Keperawatan
No Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan (SIKI)
Keperawatan (SLKI)
(SDKI) Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
Nyeri akut keperawatan tingkat nyeri Observasi:
berhubungan (L.08066) menurun dengan 1. Identifikasi lokasi,
dengan agen kriteria hasil: karakteristik, durasi
pencedera fisik 1. Keluhan nyeri frekuensi, kulaitas nyeri,
(D.0077) menurun. intensitas nyeri, skala nyeri.
2. Meringis menurun. 2. Identifikasi respon nyeri
3. Sikap protektif non-verbal.
menurun. 3. Identivikasi factor yang
4. Gelisah menurun. memperberat dan
Frekuensi nadi membaik. memperingan nyeri.
Terapeutik:
4. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
5. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri.
6. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri. Edukasi:
7. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri.
8. Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
9. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Edukasi
10. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
11. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
12. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
13. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
bila perlu.
Defisit Nutrisi L. 03030 I.03119
Berhubungan Setelah dilakukan tindakan “Manajemen Nutrisi”
Dengan Intake keperawatan selama 3x24 jam Observasi
Nutrisi diharapkan keadekuatan asupan 1. Identifikasi status nutrisi
Berkurang (D. nutrisi untuk memenuhi 2. Identifikasi alergi
0019) kebutuhan metabolisme danintoleransi makanan
membaik. 3. Identifikasi makanan yang
Dengan kriteria hasil: disukai
1. Porsi makan yang 4. Identifikasi kebutuhan kalori
dihabiskan 4 (cukup dan jenis nutrien
meningkat) 5. Monitor asupan makanan
2. Berat badan 3 (sedang) 6. Monitor berat badan
3. Nafsu makan 4 (cukup 7. Monitoor hasil pemeriksaan
membaik) laboratorium
4. Bising usus 3 (sedang) Teraupetik
Membran mukosa 4 (cukup 8. Lakukan oral hygine
membaik) sebelum makan jika perlu
9. Fasilitasi menentukan
pedoman diet
10. Sajikan makanan secara
menarik
11. Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
12. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
13. Berikan suplemen makanan,
jika perlu
Edukasi
14. Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
15. Ajarkan diet yang
diprogramkan
16. Kolaborasi
17. Kolaborasi pmberian
medikasi sebelum makan
18. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan jika perlu
VII. Implementasi dan Evaluasi
Nomor Dx
Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan
Nyeri akut Manajemen nyeri (I.08238) S:
berhubungan dengan Observasi: klien mengatakan 3 mgg lalu
agen pencedera fisik 1. Mengidentifikasi lokasi, terkena duri pada kaki dan tidak
(D.0077) karakteristik, durasi kunjung sembuh terasa nyeri sudah
frekuensi, kulaitas nyeri, sejak 3 mgg lalu. Klien mengatakan
intensitas nyeri, skala lemas dan mudah lelah
nyeri. O:
2. Mengidentifikasi respon Terdapat nyeri diluka kaki
nyeri non-verbal. P: Ulkus diabetik dikaki kanan
3. Mengidentivikasi factor Q: seperti tertusuk-tusuk dan
yang memperberat dan terbakar
memperingan nyeri. R: Telapak kaki
Terapeutik: S: 7
4. Memberikan teknik T: Terus-menerus
non farmakologis TD: 120/70 mmHg
relaksasi relaksasi HR: 85x/menit
benson untuk RR:18x/menit
mengurangi rasa nyeri. T: 36,5 C
5. Mengontrol lingkungan GDS: 350 g/dl
yang memperberat rasa A:
nyeri. Masalah Belum Teratasi
6. Mempertimbangkan P:
jenis dan sumber nyeri Manajemen nyeri (I.08238)
dalam pemilihan Observasi:
strategi meredakan 1. Identifikasi lokasi,
nyeri. karakteristik, durasi
Edukasi: frekuensi, kulaitas nyeri,
7. Menjelaskan penyebab, intensitas nyeri, skala nyeri.
periode, dan pemicu 2. Identifikasi respon nyeri non-
nyeri. verbal.
8. Menjelaskan strategi 3. Identivikasi factor yang
meredakan nyeri. memperberat dan
9. Mengajarkan teknik memperingan nyeri.
non farmakologis Terapeutik:
relaksasi relaksasi 4. Berikan teknik non
benson untuk farmakologis relaksasi
mengurangi rasa nyeri. relaksasi benson untuk
Kolaborasi mengurangi rasa nyeri.
10. Berkolaborasi 5. Kontrol lingkungan yang
pemberian analgetik memperberat rasa nyeri.
bila perlu. 6. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Edukasi:
7. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri.
8. Jelaskan strategi meredakan
nyeri.
9. Ajarkan teknik non
farmakologis relaksasi
relaksasi benson untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian analgetik
bila perlu

Defisit Nutrisi I.03119 S:


Berhubungan “Manajemen Nutrisi” - klien mengatakan mengatakan
Dengan Katabolisme Observasi lemas dan mudah lelah, mual dan
(D. 0019) 1. Mengidentifikasi status muntah serta tidak nafsu makan
2. Memonitor asupan O:
makanan -Tampak mual dan muntah
3. Memonitor berat badan -Tampak makan tidak habis
4. Memonitoor hasil TD: 120/70 mmHg
pemeriksaan laboratorium HR: 85x/menit
Teraupetik RR:18x/menit
5. Melakukan oral hygine T: 36,5 C
sebelum makan jika perlu GDS: 350 g/dl
6. Memfasilitasi menentukan A:
pedoman diet Masalah Belum Teratasi
7. Menyajikan makanan P:
secara menarik .03119
8. Memberikan makanan “Manajemen Nutrisi”
tinggi serat untuk Observasi
mencegah konstipasi 1. Monitor asupan makanan
9. Memberikan makanan 2. Monitor berat badan
tinggi kalori dan tinggi 3. Monitoor hasil pemeriksaan
protein laboratorium
10. Memberikan suplemen Teraupetik
makanan, jika perlu 4. Lakukan oral hygine sebelum
Edukasi makan jika perlu
11. Menganjurkan posisi 5. Fasilitasi menentukan
duduk, jika mampu pedoman diet
12. Mengajarkan diet yang 6. Sajikan makanan secara
diprogramkan menarik
Kolaborasi 7. Berikan makanan tinggi serat
13. Berkolaborasi pmberian untuk mencegah konstipasi
medikasi sebelum makan 8. Berikan makanan tinggi kalori
14. Berkolaborasi dengan ahli dan tinggi protein
gizi untuk menentukan 9. Berikan suplemen makanan,
jumlah kalori dan jenis jika perlu
nutrien yang dibutuhkan Edukasi
jika perlu 10. Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
11. Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
13. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan jika perlu

Anda mungkin juga menyukai