Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu.
Rencana Tindakan Keperawatan
No Masalah Keperawatan SLKI SIKI
3. Gangguan integritas kulit b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan luka
factor mekanis d.d kerusakan diharapkan Integritas kulit dan jaringan Observasi
jaringan (D.0129) Meningkat dengan kriteria hasil : 1. monitor karakteristik luka
Nyeri menurun 2. monitor tanda-tanda infeksi
DS : - Perdarahan menurun Terapeutik
Kemerahan menurun 1. lepaskan balutan dan plester secara perlahan
DO : Suhu kulit membaik 2. bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih
Terdapat luka dikaki nontoksik sesuai kebutuhan
kanan, 3. berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika
luka tertutup kasa. perlu
Tampak kemerahan. 4. pasang balutan sesuai jenis luka
S : 36.80C 5. pertahankan teknik steril saat melakukan
perawatan luka
6. berikan diet dengan kalori 30-35
kkal/kgBB/hari dan protein 1,25-1,5
gram/kgBB/hari
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
kalori dan protein
Kolaborasi
1. kolaborasi pemberian antibiotik
Rencana Tindakan Keperawatan
NO. Masalah Keperawatan SLKI SIKI
4. Hipervolemia b.d kelebihan Setelah dilakukan intervensi keperawatan
asupan cairan d.d edema selama 3x24jam diharapkan keseimbangan Manajemen hipervolemia I.03114
anasarka cairan meningkat dengan kriteria hasil Observasi
Haluaran urin meningkat 1. Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis:
DS : Edema menurun ortopnes,dipsnea,edema, JVP/CVP
Pasien mengeluh sesak nafas meningkat, suara nafas tambahan)
Tekanan darah membaik
2. Identifikasi penyebab hipervolemia
Turgor kulit membaik
DO : 3. Monitor status hemodnamik
edema anasarka 4. Monitor intake dan output cairan
distensi vena jugularis 5. Monitor efek samping diuretik (mis :
hipotensi ortortostatik, hipovolemia,
cardiomegaly
hipokalemia, hiponatremia)
oliguria positif
Terapeutik
turgor kulit buruk
1. Batasi asupan cairan dan garam
2. Tinggikan kepala tempat tidur 30-400
Edukasi
1. Anjurkan melapor haluaran urin <0,5
mL/kg/jam dalam 6 jam
2. Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik
2. Risiko defisit nutrisi dibuktikan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nutrisi (I.03119)
dengan ketidakmampuan mencerna diharapkan status nutrisi bayi membaik Observasi :
makanan (D.0032) (L.030331). 1) Identifikasi status nutrisi
Kriteria hasil : 2) Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
1) Berat badan meningkat 3) Identifikasi perlunya penggunaan selang
2) Panjang badan meningkat nasogastric
3) Membran mukosa kuning membaik 4) Monitor berat badan
Terapeutik
1) Lakukan oral hygine sebelum makan,jika
perlu
Kolaborasi :
1) Kolaborasi ahli gizi , jika perlu
TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN LUARAN –KRITERIA INTERVENSI
DATA FOKUS HASIL
Penurunan Curah Jantung Setelah dilakukan intervensi PERAWATAN JANTUNG (I.02075)
(D.0008) keperawatan selama …x… Observasi
Penyebab : maka curah jantung L.02008 Identifikasi tanda/gejala primer
Perubahan irama jantung meningkat dengan kriteria Penurunan curah jantung
Perubahan frekwensi hasil : (meliputi dispenea, kelelahan,
jantung Kekuatan nadi perifer adema ortopnea paroxysmal
Perubahan kontraktilitas meningkat nocturnal dyspenea, peningkatan
Perubahan preload Ejection fraction (EF) CPV)
Perubahan afterload Left ventricular stroke Identifikasi tanda /gejala
work index (LVSWI) sekunder penurunan curah
Gejala dan tanda mayor meningkat jantung (meliputi peningkatan
Subjektif : Stroke volume index berat badan, hepatomegali
1. Perubahan irama jantung (SVI)meningkat ditensi vena jugularis, palpitasi,
: Palpitasi. Palpitasi menurun ronkhi basah, oliguria, batuk,
2. Perubahan preload : Bradikardia menurun kulit pucat)
lelah. Takikardia menurun Monitor tekanan darah
3. Perubahan afterload : Gambaran EKG (termasuk tekanan darah
Dispnea. aritmia menurun ortostatik, jika perlu)
4. Perubahan Lelah menurun Monitor intake dan output cairan
kontraktilitas : Edema menurun Monitor berat badan setiap hari
Paroxysmal nocturnal Distensi vena pada waktu yang sama
dyspnea (PND); jugularis menurun Monitor saturasi oksigen
Ortopnea; Batuk. Dyspnea menurun Monitor keluhan nyeri dada
objektif : Oliguria menurun (mis. Intensitas, lokasi, radiasi,
1. Perubahan irama jantung Pucat menurun durasi, presivitasi yang
: Paroxysmal nocturnal mengurangi nyeri)
Bradikardial / dyspnea (PND) Monitor EKG 12 sadapoan
Takikardia. menurun Monitor aritmia (kelainan irama
Gambaran EKG Batuk menurun dan frekwensi)
aritmia atau gangguan Ortopnea menurun Monitor nilai laboratorium
konduksi. Suara jantung jantung (mis. Elektrolit, enzim
2. Perubahan preload : S3menurun jantung, BNP, Ntpro-BNP)
Edema, Suara jantung S4 Monitor fungsi alat pacu jantung
Distensi vena menurun Periksa tekanan darah dan
jugularis, Murmur jantung frekwensi nadisebelum dan
Central venous menurun sesudah aktifitas
pressure (CVP) Berat badan menurun Periksa tekanan darah dan
meningkat/menurun, Hepatomegaly frekwensi nadi sebelum
Hepatomegali. menurun pemberian obat (mis.
3. Perubahan afterload. Pulmonary vascular Betablocker, ACEinhibitor,
Tekanan darah resistance (PVR) calcium channel blocker,
meningkat / menurun. menurun digoksin)
Nadi perifer teraba Systemic vascular Terapeutik
lemah. resitance (SVR) Posisikan pasien semi-fowler
menurun atau fowler dengan kaki
Capillary refill time >
Tekanan darah kebawah atau posisi nyaman
3 detik
membaik Berikan diet jantung yang sesuai
Oliguria.
Capillary refill time (mis. Batasi asupan kafein,
Warna kulit pucat dan (CRT) membaik natrium, kolestrol, dan makanan
/ atau sianosis. Pulmonary artery tinggi lemak)
4. Perubahan kontraktilitas wedge pressure Gunakan stocking elastis atau
Terdengar suara (PAWP) membaik pneumatik intermiten, sesuai
jantung S3 dan /atau
S4. Central venous indikasi
Ejection fraction (EF) pressure (CVP) Fasilitasi pasien dan keluarga
menurun. membaik untuk modifikasi hidup sehat
Berikan terapi relaksasi untuk
Gejala dan tanda minor mengurangi stres, jika perlu
Subjektif Berikan dukungan emosional
1. Perubahan preloas (tidak dan spiritual
tersedia) Berikan oksigen untuk
2. Perubahan afterload memepertahankan saturasi
(tidak tersedia) oksigen >94%
3. Perubahan kontraktilitas Edukasi
(tidak tersedia) Anjurkan beraktivitas fisik
4. Perilaku/ emosional sesuai toleransi
1) Cemas Anjurkan beraktivitas fisik
2) Gelisah secara bertahap
Anjurkan berhenti merokok
Objektif Ajarkan pasien dan keluarga
1. Perubahan preload mengukur berat badan harian
1) Murmur jantung Ajarkan pasien dan keluarga
2) Berat badan mengukur intake dan output
bertambah cairan harian
3) Pulmonary artery Kolaborasi
wedge pressure Kolaborasi pemberian
(PAWP) menurun antiaritmia, jika perlu
2. Perubahan afterload Rujuk ke program rehabilitasi
1) Pulmonary vascular jantung.
resistance (PVR)
2) Systemic vascular PERAWATAN JANTUNG AKUT :
resitance (SVR) AKUT( I.02076)
meningkat/ menurun Observasi
3. Perubahan kontraktilitas Identifikasi karakteristik nyeri
1) Cardiac index (CI) dada (meliputi faktor pemicu
2) Left ventricular stroke dan dan pereda, kualitas, lokasi,
work index (LVSWI) radiasi, skala, durasi dan
menurun frekuensi)
3) Stroke volume index Monitor EKG 12 sadapan untuk
(SVI) perubahan ST dan T
4. Perilaku/ emosional Monitor Aritmia( kelainan irama
(tidak tersedia) dan frekuensi)
Monitor elektrolit yang dapat
meningkatkan resiko
aritmia( mis. kalium, magnesium
serum)
Monitor enzim jantung (mis.
CK, CK-MB, Troponin T,
Troponin I)
Monitor saturasi oksigen
Identifikasi stratifikasi pada
sindrom koroner akut(mis. Skor
TIMI, Killip, Crusade)
Terapiutik
Pertahankan tirah baring
minimal 12 jam
Pasang akses intravena
Puasakan hingga bebas nyeri
Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi ansietas dan stress
Sediakan lingkungan yang
kondusif untuk beristirahat dan
pemulihan
Siapkan menjalani intervensi
koroner perkutan, jika perlu
Berikan dukungan spiritual dan
emosional
Edukasi
Anjurkan segera melaporkan
nyeri dada
Anjurkan menghindari manuver
Valsava (mis. Mengedan sat
BAB atau batuk)
Jelaskan tindakan yang dijalani
pasien
Ajarkan teknik menurunkan
kecemasan dan ketakutan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antiplatelat, jika perlu
Kolaborasi pemberian
antiangina(mis. Nitrogliserin,
beta blocker, calcium channel
bloker)
Kolaborasi pemberian morfin,
jika perlu
Kolaborasi pemberian inotropik,
jika perlu
Kolaborasi pemberian obat
untuk mencegah manuver
Valsava (mis., pelunak, tinja,
antiemetik)
Kolaborasi pemberian trombus
dengan antikoagulan, jika perlu
Kolaborasi pemeriksaan x-ray
dada , jika perlu