K DENGAN
DIAGNOSIS MEDIS DIABETES MELLITUS DI
RUANG INPATIENT MIRAH RS PHC
SURABAYA
OLEH KELOMPOK 7
yaitu Diabetes Melitus yang terjadi pada masa kehamilan, dapat di diagnosa
dengan menggunakan test toleran glukosa, terjadi kira-kira pada 24 minggu
kehamilan.
Diabetes Melitus tipe lain
Diabetes Melitus sekunder atau akibat dari penyakit lain, yang mengganggu
produksi insulin atau memengaruhi/mengurangi kerja insulin
Etiologi dan faktor resiko Diabetes Melitus
1. Ketidakstabilan gula darah Setelah dilakukan tindakan keperawatan Menajemen Hiperglikemi (SIKI, I.03115)
berhubungan dengan selama 1x24 jam diharapkan kadar 1.Mengidentifikasi tanda dan gejala
ketidakseimbangan produksi glukosa darah normal (L.03027) dengan hipoglikemia
insulin kriteria hasil : 2.Monitor kadar glukosa darah
1.Mengantuk menurun 3.Monitor asupan oral
2.Pusing menurun 4.Kolaborasi pemberian dextrose
3.Kadar glukosa darah membaik
4.Lelah/lesu menurun
2. Gangguan Integritas Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Integritas Kulit (SIKI, I.11353)
Kulit/Jaringan berhubungan selama 2 x 24 jam, maka integritas 1.Identifikasi penyebab gangguan integritas
dengan Neuropati Perifer kulit meningkat, (L .14125) dengan kulit
kriteria hasil: 2.Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
3.Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Kerusakan lapisan kulit menurun 4.Kolaborasi pemberian obat topical
3. Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (SIKI I.08238)
dengan Agen Pencedera selama 2 x 24 jam tingkat nyeri menuru 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
Fisiologis (Inflamasi) (L.08066) dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
1.Keluhan nyeri menurun nyeri
2.Meringis menurun 2. Mengidentifikasi skala nyeri
3.Sikap protektif menurun 3. Mengidenfitikasi respon nyeri non
4.Gelisah menurun verbal
5.Kesulitan tidur menurun 4. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada
6.Frekuensi nadi membaik kualitas hidup
NO. HARI/
DX TGL IMPLEMENTASI PARAF
JAM
1. Senin, 1. Memonitor tanda dan gejala Hipoglikemi Dyah
18/3/202 H/ : Klien mengatakan badan lemas,keringat dingin
2. Memonitor kadar gula darah
4 H/ : Hasil GDA 26 mg/dl
07:00 3. Memonitor asupan oral
H/: Klien makan habis 1/2 porsi dan minum air gula 100 cc
1. Memberikan dekstroseH/ : klien mengatakan badan terasa lebih enak setelah
pemberian dekstrose 40 % 2 flash
2. Senin, 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit Dyah
18/3/202 H/ :Klien mengatakan kaki berwarna merah terasa panas dan agak bengkak
4 2. Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
08:00 H/ :Klien mengatakan nyaman dengan posisi yang diubah tiap 2 jam
3. Menganjurkan klien untuk meningkatakan asupan nutrisi
H/ : Klien mengatakan makan habis 1/2 porsi dan minum air 200cc
4. Memberikan obat topikal .kompres pz
H/ : Klien mengatakan kulit terasa dingin dan terasa lembab
3. Senin, 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas Dyah
18/3/202 nyeri
4
H/ : P: nyeri muncul tiba-tiba
08:00 Q:tertusuk-tusuk
R: kaki sebelah kiri
T : hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri
H/ : S: skala nyeri 4
3. Mengidenfitikasi respon nyeri non verbal
H/ : klien meringis ketika menahan nyeri
4. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
H/ : klien mengatakan ketika nyeri datang sulit tidur
NO. DX HARI/TGL IMPLEMENTASI PARAF
JAM
2. Selasa, 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit Dyah
19/3/2024 H/ :Klien mengatakan kaki berwarna merah terasa panas dan agak bengkak
07:00 2. Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
H/ :Klien mengatakan nyaman dengan posisi yang diubah tiap 2 jam
3. Menganjurkan klien untuk meningkatakan asupan
nutrisi
H/ : Klien mengatakan makan habis 1/2 porsi dan minum air 200cc
4. Memberikan obat topikal .kompres pz
H/ : Klien mengatakan kulit terasa dingin dan terasa lembab
3. Selasa, 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, Dyah
19/3/2024 intensitas nyeri
07:00
H/ : P: nyeri muncul tiba-tiba berkurang
Q: tertusuk-tusuk berkurang
R: kaki sebelah kiri
T : hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri
H/ : S: skala nyeri 2
3. Mengidenfitikasi respon nyeri non verbal
H/ : klien meringis ketika menahan nyeri berkurang
4. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
H/ : klien mengatakan ketika nyeri datang masih bisa untuk tidur tidur
No. Diagnosa Evaluasi
1. Ketidakstabilan gula S : Klien mengatakan badan tidak lemas
darah berhubungan O:
dengan - TD 130/90 mmhg,
Ketidakseimbangan - Nadi 84x/I
produksi insulin - RR 20 x/I
- Suhu 36,2°C
- GCS 456
- Spo2 98 %
- kesadaran komposmentis
- Perfusi hangat kering merah
- Pemberian dekstrose 2 flash
A : masalah teratasi
P :Pertahankan intervensi
-Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemi
-Monitor kadar glukosa darah
-Monitor asupan oral
No. Diagnosa Evaluasi
2 Gangguan Integritas Kulit/Jaringan S : Klien mengatakan kulit terasa lebih lembab
berhubungan dengan Neuropati Perifer O:
-Keadaan umum composmentis
-TD 130/90 mmhg,
-Suhu 36,2°C
-Nadi 84x/I
-Frekuensi napas 20x/mnt
-Spo2 98%
-Kesadaran composmentis
-Turgor kulit elastis
-Warna Merah dan bengkak dikaki berkurang