Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN NY.

K DENGAN
DIAGNOSIS MEDIS DIABETES MELLITUS DI
RUANG INPATIENT MIRAH RS PHC
SURABAYA

OLEH KELOMPOK 7

BENNY SANTOSO 2211009


TRI PRASTYA C 2211004
RODLIYAH HASANAH 2212044
MENIK SULISTYARI
2212036
SEPTIANA SETYA R
2212045
Pengertian

Diabetes mellitus adalah sekumpulan gangguan


metabolik yang ditandai dengan peningkatan
kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat
kerusakan pada kerja insulin,sekresi insulin atau
keduanya,tiga komplikasi akut tersebut terkait
ketidakseimbangan kadar glukosa yang
berlangsung dalam jangka waktu
Klasifikasi
Menurut Smeltzer & Bare (2016) dan Hans Tandra (2017) mengklasifikasikan
Diabetes Melitus menjadi:
Diabetes Melitus tipe 1

yaitu Diabetes Melitus yang bergantung pada insulin.


Diabetes Melitus tipe II

Diabetes Melitus tipe II masih bisa memproduksi insulin, tetapi kualitas


insulinnya buruk, tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai kunci untuk
memasukkan gula ke dalam sel.
Diabetes Melitus Gestasional

yaitu Diabetes Melitus yang terjadi pada masa kehamilan, dapat di diagnosa
dengan menggunakan test toleran glukosa, terjadi kira-kira pada 24 minggu
kehamilan.
Diabetes Melitus tipe lain

Diabetes Melitus sekunder atau akibat dari penyakit lain, yang mengganggu
produksi insulin atau memengaruhi/mengurangi kerja insulin
Etiologi dan faktor resiko Diabetes Melitus

 Usia diatas 45 tahun  Polystic ovarium syndrome


 Obesitas atau kegemukan yang diakibatkan resistensi
dari insulin
 Riwayat keluarga dengan DM  Wanita tidak terjadi ovulasi
 Lingkungan seperti virus (keluarnya sel telur dari
 Riwayat gangguan toleransi ovarium), tidak menstruasi,
glukosa (IGT) atau gangguan tumbuhnya rambut
glukosapuasa (IFG) berlebihan, tidak bisa hamil.
 Hipertensi  Etnik, terjadi pada orang
 Riwayat gestasional DM atau Amerika keturunan Afrika,
riwayat melahirkan bayi Asia.
diatas 4 kg  Kebiasaan diet dan kurang
olahraga atau kurang
beraktifitas fisik.
Pada DM tipe II merupakan suatu kelainan metabolik dengan
karakteristik utama adalah terjadinya hiperglikemik kronik.
Faktor genetik dikatakan memiliki peranan yang sangat
penting dalam munculnya DM tipe II. Faktor genetik ini akan
berinteraksi dengan faktor-faktor lingkungan seperti gaya
hidup, obesitas, rendahnya aktivitas fisik, diet, dan tingginya
kadar asam lemak bebas (Smeltzer dan Bare, 2015). Diabetes
melitus tipe II sebelumnya disebut sebagai non insulin-
dependent atau adult-onset diabetes, ditandai dengan
resistensi insulin, peningkatan pelepasan glukosa hati,
rusaknya penyimpanan glukosa, dan defisiensi insulin.
Tujuan jangka pendek dari manajemen diabetes yaitu untuk
menyeimbangkan asupan makanan dengan pengeluaran
energi dan memastikan jumlah insulin yang cukup (endogen
atau eksogen) untuk mempertankan kadar glukosa darah
mendekati normal.
Nama : Ny. K
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal MRS/Pengkajian : 14 maret 2024 /18 maret 2024
Diagnosa masuk : : DM hipoglikemi + selulitis pedis sinistra

Riwayat Penyakit Sekarang :


 Ny “K” dibawa ke IGD RS PHC pada tanggal 14/03/2024 pukul 11:59 wib
dengan keluhan badan lemas, mual,terdapat kemerahan pada kaki kiri,
TD 132/88 mmhg, nadi 70 x/mnt, suhu 36 °C, SpO2 98 %, RR 20x/mnt.
 Ny “K” pindah ke inpatient mirah tgl 14/03/2024 pukul 14:30 dengan
diagnosa medis DM HIPOGLIKEMI+SELULITIS PEDIS SINISTRA, saat
pengkajian didapatkan klien mengeluh badan lemas,mual,kemerahan
pada kaki kiri, ADL dibantu keluarga hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
yaitu TD 132/92 mmHg, Nadi 84 x/mnt, pernapasan 20x/mnt, suhu
tubuh 36 °C, GCS 456,GDA 28 mg/dl, terpasang infus D5 14 tpm,
dengan terapi inj.mecobalamin 1 amp, inj. Ranitidin 1 amp
Diagnosa Keperawatan
Ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan Ketidakseimbangan
produksi insulin dibuktikan dengan pasien mengatakan badan lemas,
Tampak lemas, GDA 28 mg/dl, TD 132/90 mmHg Nadi 84 x/mnt
pernapasan 20x/mnt suhu tubuh 36 °C GCS 456, SpO2 98 %, Konjungtifa
anemis, Hemoglobin 9.40 g/dl

Gangguan Integritas Kulit/Jaringan berhubungan dengan


Neuropati Perifer dibuktikan dengan Pasien mengatakan ada
kemerahan pada kaki kiri, Tampak lemah, Terdapat kemerahan
pada kaki kiri

Nyeri Akut Berhubungan dengan agen Pencedera Fisiologis (Inflamasi)


dibuktikan dengan Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri Kaki kiri
terasa sakit, Wajah tampak meringis, Pasien sulit tidur dan gelisah, Nadi
meningkat, Nyeri Pada kaki sebelah kiri, Skala nyeri 4, TD: 130/93 mmHg, Nadi:
120 x/mnt , RR: 20x/mnt , S: 36 °C , GCS 456, SpO2 98 %
No Masalah keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. Ketidakstabilan gula darah Setelah dilakukan tindakan keperawatan Menajemen Hiperglikemi (SIKI, I.03115)
berhubungan dengan selama 1x24 jam diharapkan kadar 1.Mengidentifikasi tanda dan gejala
ketidakseimbangan produksi glukosa darah normal (L.03027) dengan hipoglikemia
insulin kriteria hasil : 2.Monitor kadar glukosa darah
1.Mengantuk menurun 3.Monitor asupan oral
2.Pusing menurun 4.Kolaborasi pemberian dextrose
3.Kadar glukosa darah membaik
4.Lelah/lesu menurun
2. Gangguan Integritas Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Integritas Kulit (SIKI, I.11353)
Kulit/Jaringan berhubungan selama 2 x 24 jam, maka integritas 1.Identifikasi penyebab gangguan integritas
dengan Neuropati Perifer kulit meningkat, (L .14125) dengan kulit
kriteria hasil: 2.Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
3.Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Kerusakan lapisan kulit menurun 4.Kolaborasi pemberian obat topical

3. Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (SIKI I.08238)
dengan Agen Pencedera selama 2 x 24 jam tingkat nyeri menuru 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
Fisiologis (Inflamasi) (L.08066) dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
1.Keluhan nyeri menurun nyeri
2.Meringis menurun 2. Mengidentifikasi skala nyeri
3.Sikap protektif menurun 3. Mengidenfitikasi respon nyeri non
4.Gelisah menurun verbal
5.Kesulitan tidur menurun 4. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada
6.Frekuensi nadi membaik kualitas hidup
NO. HARI/
DX TGL IMPLEMENTASI PARAF
JAM
1. Senin, 1. Memonitor tanda dan gejala Hipoglikemi Dyah
18/3/202 H/ : Klien mengatakan badan lemas,keringat dingin
2. Memonitor kadar gula darah
4 H/ : Hasil GDA 26 mg/dl
07:00 3. Memonitor asupan oral
H/: Klien makan habis 1/2 porsi dan minum air gula 100 cc
1. Memberikan dekstroseH/ : klien mengatakan badan terasa lebih enak setelah
pemberian dekstrose 40 % 2 flash
2. Senin, 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit Dyah
18/3/202 H/ :Klien mengatakan kaki berwarna merah terasa panas dan agak bengkak
4 2. Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
08:00 H/ :Klien mengatakan nyaman dengan posisi yang diubah tiap 2 jam
3. Menganjurkan klien untuk meningkatakan asupan nutrisi
H/ : Klien mengatakan makan habis 1/2 porsi dan minum air 200cc
4. Memberikan obat topikal .kompres pz
H/ : Klien mengatakan kulit terasa dingin dan terasa lembab
3. Senin, 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas Dyah
18/3/202 nyeri
4
H/ : P: nyeri muncul tiba-tiba
08:00 Q:tertusuk-tusuk
R: kaki sebelah kiri
T : hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri
H/ : S: skala nyeri 4
3. Mengidenfitikasi respon nyeri non verbal
H/ : klien meringis ketika menahan nyeri
4. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
H/ : klien mengatakan ketika nyeri datang sulit tidur
NO. DX HARI/TGL IMPLEMENTASI PARAF
JAM
2. Selasa, 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit Dyah
19/3/2024 H/ :Klien mengatakan kaki berwarna merah terasa panas dan agak bengkak
07:00 2. Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
H/ :Klien mengatakan nyaman dengan posisi yang diubah tiap 2 jam
3. Menganjurkan klien untuk meningkatakan asupan
nutrisi
H/ : Klien mengatakan makan habis 1/2 porsi dan minum air 200cc
4. Memberikan obat topikal .kompres pz
H/ : Klien mengatakan kulit terasa dingin dan terasa lembab
3. Selasa, 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, Dyah
19/3/2024 intensitas nyeri
07:00
H/ : P: nyeri muncul tiba-tiba berkurang
Q: tertusuk-tusuk berkurang
R: kaki sebelah kiri
T : hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri
H/ : S: skala nyeri 2
3. Mengidenfitikasi respon nyeri non verbal
H/ : klien meringis ketika menahan nyeri berkurang
4. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
H/ : klien mengatakan ketika nyeri datang masih bisa untuk tidur tidur
No. Diagnosa Evaluasi
1. Ketidakstabilan gula S : Klien mengatakan badan tidak lemas
darah berhubungan O:
dengan - TD 130/90 mmhg,
Ketidakseimbangan - Nadi 84x/I
produksi insulin - RR 20 x/I
- Suhu 36,2°C
- GCS 456
- Spo2 98 %
- kesadaran komposmentis
- Perfusi hangat kering merah
- Pemberian dekstrose 2 flash
A : masalah teratasi
P :Pertahankan intervensi
-Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemi
-Monitor kadar glukosa darah
-Monitor asupan oral
No. Diagnosa Evaluasi
2 Gangguan Integritas Kulit/Jaringan S : Klien mengatakan kulit terasa lebih lembab
berhubungan dengan Neuropati Perifer O:
-Keadaan umum composmentis
-TD 130/90 mmhg,
-Suhu 36,2°C
-Nadi 84x/I
-Frekuensi napas 20x/mnt
-Spo2 98%
-Kesadaran composmentis
-Turgor kulit elastis
-Warna Merah dan bengkak dikaki berkurang

A : masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
-Ubah posisi tiap 2 jam
- Pemberian obat topikal

3. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen S:


Pencedera Fisiologis (Inflamasi) - Klien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri berkurang
O:
- Skala nyeri 2
- Wajah meringis berkurang
- Klien dapat tidur dan tidak gelisah
- TD: 130/90 mmHg
- Nadi: 84 x/mnt
- RR: 20x/mnt
- S: 36 °C
- GCS 456
- SpO2 98 %
- Sikap protektif terhadap nyeri berkurang
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi nyeri
- Skala nyeri
- Memberikan terapi farmakologi
- Perawatan luka sesuai jadwal
Kesimpulan

Dari hasil pengkajian, analisa data, diagnosa, intervensi/perencanaan,


implementasi/pelaksanaan tindakan dan evaluasi yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa masalah keperawatan yang didapatkan ada 3 yaitu
ketidakstabilan kadar glukosa darah, gangguan integritas kulit/jaringan, dan
nyeri akut dengan intervensi yang diberikan yaitu intervensi utama dengan
menajemen hiperglikemi, intervensi kedua dengan Perawatan Integritas
Kulit, dan intervensi ketiga yaitu management nyeri. Implementasi yang
dilakukan selama 1x24 jam untuk maslah keperawatan ketidakstabilan kadar
glukosa darah dan 2x24 jam untuk masalah keperawatan gangguan integritas
kulit/jaringan dan nyeri akut diharapkan agar masalah keperawatan yang
ada dapat teratasi dengan pemberian implementasi lewat pemberian
perawatan, pengobatan dan edukasi mengenai penyakit DM. Serta untuk
evaluasi dari ketiga masalah yang timbul disimpulkan dapat teratasi dan
teratasi sebagian dimana dilanjutkan secara mandiri oleh keluarga klien
sesuai dengan perencanaan tindakan yang dibuat oleh perawat.
KASI H
I MA
TR

Anda mungkin juga menyukai