Anda di halaman 1dari 24

ASKEP KGD SISTEM ENDOKRIN

HIPERGLIKEMIA

Yang Diampu Oleh :


Lestari Eko Darwati M.Kep., Ns
Setianingsih M. Kep., Ns

Disusun Oleh :
Feni Kumala Dewi (SK120017)
Fina Zidalutfiyani (, SK120018)
Pengertian

Hiperglikemia merupakan keadaan


peningkatan glukosa darah daripoada rentang
kadar puasa normal 80 – 90 mg / dl darah,
atau rentang non puasa sekitar 140 – 160
mg /100 ml darah . ( Elizabeth J. Corwin,
2001 )

Menurut Christine hancock (1999)


berpendapat bahwa hiperglikemia adalah
terdapatnya glukosa dengan kadar yang tinggi
didalam darah (rentang normal kadar glukosa
darah adalah 3,0-5,0 mmol/ liter).
Etiologi
Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya
diketahui kekurangan insulin adalah penyebab utama
dan faktor herediter yang memegang peranan penting.

Faktor predisposisi herediter, obesitas. Faktor


imunologi; pada penderita hiperglikemia khususnya DM
terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon
ini mereupakan repon abnormal dimana antibody terarah
pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai
jaringan asing.
Patofisiologi

Hiperglikemia dapat disebabkan defisiensi


insulin yang dapat disebabkan oleh proses
autoimun, kerja pancreas yang berlebih, dan
herediter.
Insulin yang menurun mengakibatkan
glukosa sedikit yang masuk kedalam sel. Hal
itu bisa menyebabkan lemas dengan kadar
glukosa dalam darah meningkat.
Kompensasi tubuh dengan meningkatkan
glucagon sehingga terjadi proses
glukoneogenesis
Penatalaksanaan Medis

Tujuan utama terapi Hiperglikemia


adalah mencoba menormalkan
aktivitas insulin dan kadar glukosa
darah dan upaya mengurangi
terjadinya komplikasi vaskuler serta
neuropati.
Ada 4 komponen dalam
penatalaksanaan hiperglikemia:
1. Diet
2. Latihan jasmani
3. Penyuluhan
4. Obat berkaitan Hipoglikemia
KASUS
K l i e n N y. E 6 2 T h d a t a n g k e I G D D r .
M o w e r d i P a d a Ta n g g a l 0 1 A p r i l 2 0 2 3
dengan keluhan klien sering merasa
haus,pusing dan lemas sudah 1 minggu
yang lalu,klien sudah diperiksakan ke
dokter dan diberi obat juga dicek
GDSnya 443 mg/dl. Kemudian klien
tidak kunjung sembuh dan kondisi
klien semakin memburuk, akhirnya
keluarga membawa klien ke IGD RS
Mowerdi.
Pengkajian I d e n ti t a s N a m a P a s i e n : N y . E
U s i a : 6 2 Ta h u n
Keperawatan
Keluhan utama : Pasien mengatakan
sering merasa haus, pusing dan
lemas sudah 1 minggu yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien


mengatakan kaki sering kesemutan,
merasa lemah dan pusing,
berkeringat, gatal-gatal di seluruh
tubuh pasien juga mengeluh nyeri
pada area kelamin luar saat
berkemih dan pasien juga
mengatakan terasa perih di area
luka pada perut sebelah kanan
Pemeriksaan Fisik :
1. P e m e r i k s a a n u m u m : L e m a h

2. K e s a d a r a n : C o m p o s m e n t i s G c s : ( E : 4 , M :
5 , V: 6 ) ,

3. Te k a n a n d a r a h : 1 3 0 / 8 0 M m H g

4. N a d i : 1 0 0 x / m e n i t

5. P e r n a f a s a n : 2 4 x / p e r m e n i t

6. S u h u : 3 6 , 5 ° C

7. G u l a d a r a h p u a s a : 2 2 7 m g / d l s e d a n g k a n
Glukosa darah 2 jam pp: 243 mg/dl,
Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakstabilan kadar glukosa


dalam darah berhubungan dengan
hiperglikemia

2. Nyeri akut berhubungan dengan


agen pencedera fiologis

3. Gangguan integritas kulit


berhubungan dengan factor
mekanis( menggaruk)
Rencana Asuhan Keperawatan

Ketidakstabilan kadar glukosa dalam


berhubungan dengan hiperglikemia.
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan
selama 3x24jam diharapkan kadar gula
normal.

Kriteria Hasil :
Keluhan pusing menurun, tidak berkeringat,
kadar glukosa dalam darah dalam batas
normal.
Rencana Asuhan Keperawatan

INTERVENSI
➢Identifikasi kemungkinan
penyebab hiperglikemia,
➢ monitor kadar glukosa darah,
➢ monitor tanda dan gejala
hiperglikemia,
➢ Anjurkan monitoring kadar
glukosa secara mandiri
➢ Anjurkan kepatuhan terhadap diet
dan olahraga
➢ kolaborasi pemberian insulin
novarapid 14 unit/sc
Rencana Asuhan Keperawatan
Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis

Tu j u a n :

Setelah diberikan tindakan keperawatan 3x24jam


diharapkan Nyeri membaik

Kriteria hasil:

keluhan nyeri menurun, tidak meringis, kesulitan


tidur menurun, tekanan darah membaik,
Rencana Asuhan Keperawatan

➢ i d e n ti fi k a s i l o k a s i ,
k a r a k t e r i s ti k , d u r a s i , f r e k u e n s i ,
kualitas, intensitas nyeri,
➢ i d e n ti fi k a s i n y e r i ,
➢ jelaskan penyebab
➢ periode/skala
➢ pemicu nyeri,
Pemberian Analgesic
Rencana Asuhan Keperawatan

Gangguan integritas kulit


berhubungan dengan faktor mekanis
(menggaruk)
Tu j u a n :
S e t e l a h d i l a k u k a n ti n d a k a n
keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan luka bisa membaik
Kriteri Hasil :
k e r u s a k a n l a p i s a n k u l i t , e l a s ti s i t a s
meningkat, kerusakan lapisan kulit
menurun, kemerahan menurun,
tektur kulit membaik, suhu kulit
membaik.
Rencana Asuhan Keperawatan

INTERVENSI

➢ i d e n ti fi k a s i p e n y e b a b g a n g g u a n
integritas kulit
➢ Anjurkan menggunakan pelembab
( l a ti o n )
➢ anjurkan minum air yang cukup,
anjurkan mandi dan menggunakan
sabun secukupnya
➢ a n j u r k a n u n t u k ti d a k m e n g g a r u k
area yang
Implementas i Keperawatan

Hari pertama tanggal 01 April 2023 yaitu : Diagnosa keperawatan 1:


ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah berhubungan dengan
hiperglikemia. Implementasi: Sabtu, 01, April 23 (jam 10.00): memonitor
kadar glukosa darah, memonitor tanda dan gejala hiperglikemia
(lelah/lesu sedang, pusing menurun, berkeringat sedang, kadar gula
dalam darah), Memonitor intake dan output cairan: hasil yang di
temukan pasien minum 500 cc/hari, cairan parentar 1500 ml, haluan
urin 2000 cc/hari. memonitor tekanan darah: 130/80 x/menit, RR:
20x/menit, Nadi: 90x/menit, suhu 36,7oc (jam 10.15), menganjurkan
monitoring kadar glukosa secara mandiri, Menganjurkan kepatuhan
terhadap diet dan olahraga, (jam 11.58). menginjeksikan obat Novarapid
14 unit secara subcutan pada lengan kanan atas pada pasien.
Implementas i Keperawatan

Diagnosa keperawatan 2: Nyeri akut berhubungan dengan


agen pencedera fisiologis. Manajemen Nyeri (SIKI: I.14518)
Implementasi: (jam 12.05) mengidentifikasi lokasi durasi,
frekuensi, kualitas, hasil yang di temukan: frekuensi nyeri
dengan skala 6, lokasi nyeri kelamin luar dan abdomen
kanan, tidak menjalar, sakit seperti terbakar pada saat
kencing, nyeri tekan/ peri pada abdomen. Berlangsung
sekitar 3-5 menit (13.00 ): memberika relaksasi napas dalam
untuk mengurangi nyeri, pemberian analgesic antrain 3x1
amp.
Implementas i Keperawatan

Diagnosa keperawatan 3: Gangguan integritas kulit


berhubungan dengan factor mekanis ( menggaruk), (SDKI:
D.0129) implementasi : jam 13.05 yaitu: Mengidentifikasi
penyebab gangguan integritas kulit, (jam 13,06)
menganjurkan menggunakan pelembab (lation),
menganjurkan minum air yang cukup, Menganjurkan mandi
dan menggunakan sabun secukupnya. Serta mengajarkan
kepada pasien dan Menganjurkan untuk tidak menggaruk
area yang gatal.
Evaluasi Keperawatan

Evaluasi pada hari selasa 04 April 23 Diagnosa keperawatan


pertama: ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah
berhubung dengan hiperglikemia. Jam: 14.00;
S: pasien mengatakan sudah tidak pusing, badan tidak
terlalu lemas lagi dan tidak berkeringat.
O: pasien masih tampak lemas, kadar glukosa dalam darah
puasa 120 mg/dl dan glukosa darah 2 jam pp: 170 mg/dl
A: masalah teratasi sebagian;
P: intervensi 1,2 dan 3 di lanjutkan.
Evaluasi Keperawatan

Evaluasi Diagonasa 2: Nyeri akut berhubungan dengan agen


pencedera fisiologis Selasa, 04 mei 2021, jam : 14.00; mS:
pasien mengatakan area kelamin tidak nyeri lagi dengan
skala 0;
O: wajah pasien tidak tampak meringis
A: masalah teratasi.
P: intervensi di hentikan.
Evaluasi Keperawatan

Evaluasi Diagonasa 3: Gangguan integritas kulit


berhubungan dengan factor mekanis ( menggaruk) kamis 04
April 23; jam : 14.15
S: pasien mengatakan badan masih gatal, tapi sudah
berkurang.
O: kulit masih tampak kering, dan masih tampak kemerahan
tapi sudah berkurang
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi 1,2,3,4 dan 5 di lanjutkan.
Kesimpulan

Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa


darah daripoada rentang kadar puasa normal 80 – 90 mg /
dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140 – 160 mg
/100 ml darah .
Tujuan utama terapi Hiperglikemia adalah mencoba
menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dan
upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta
neuropati.
SUMBER
Margharet, R. D. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal
B e d a h d a n P e n y a k i t d a l a m . N u s a m e d i k a Yo g y a k a r t a
Mughfuri, A. (2016). Buku Pintar Perawatan Luka Diabetes
Mellitus. Salemba Medika: jAKARTA
Najibmo, b. M. (2016).Keperawatan Medikal Bedah 1.
pusdik SDM Kesehatan: Jakarta selatan.
Padila. (2012). Buku ajar medikal bedah.cetakan 1. Nuha
m edi k a: Yogyak art a P erkeni . (2015). P engel ol aan dan
Pencegahan Diabetes Militus tipe 2 di Indonesia.
EKG: Jakarta.
Soelistidjo, D. (2015). Konsensus Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Mellitus
Ti p e 2 Ta h u n 2 0 1 5 . P B . P e r k e n i : J a k a r t a
Suddert, & B. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8. vol 2. EKG:
Jakarta
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2018.Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. edisi
1. cetakan III
Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2018.Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. edisi 1.
cetakan III..
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai