Anda di halaman 1dari 8

NAMA : FADLAN ABDUL FUAD MANURUNG

NIM : P07520221071
KELAS : 1B
PRODI/JURUSAN : SARJANA TERAPAN/KEPERAWATAN
MATKUL : KDK
DOSEN PENGAMPU : Dr. Dra. MEGAWATI, S. Kep, Ns, M. Kes

ASUHAN KEPERAWATAN UNTUK PENDERITA DM 1 & DM 2


1. Diabetes Mellitus 1 (DM 1)

1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
b. RiwayatKesehatanPasiendanPengobatanSebelumnya
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa,
bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk
menanggulangi penyakitnya.
c. Aktivitas/ Istirahat :
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
d. Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang
penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
e. IntegritasEgo
Stress, ansietas
f. Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
g. Makanan/Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.
h. Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia, gangguan penglihatan.
i. Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
j. Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
k. Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme
protein, lemak
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit
menurun dan membran mukasa kering.
c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer)
ditandai dengan gangren pada extremitas.
d. Kelelahan berhubungan dengan kondisi fisik yang kurang.
e. Risikotinggiinfeksiberhubungandenganglukosadarahyangtinggi.
f. Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan penglihatan.
Perencanaan Keperawatan
a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme
protein, lemak.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi.
Dengan Kriteria Hasil :
● Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat
● Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya.
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit
menurun dan membran mukosa kering.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan cairan atau hidrasi pasien
terpenuhi
Dengan kriteria Hasil :
● Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat
diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat secara individu dan kadar elektrolit
dalam batas normal.
c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer)
ditandai dengan gangren pada extremitas.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan tidakterjadi komplikasi.
Dengan Kriteria Hasil : - menunjukan peningkatan integritas kulit.
●Menghindari cidera kulit
d. Kelelahan berhubungan dengan kondisi fisik yang kurang.
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan kelelahan dapat teratasi.
Kriteria hasil klien: Mengidentifikasikan pola keletihan setiap hari, mengidentifikasi tanda dan gejala
peningkatan aktivitas penyakit yang mempengaruhi toleransi aktivitas, mengungkapkan peningkatan
tingkat energi. Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang
diinginkan.
e. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi.
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan tidak terjadi tanda-tanda infeksi.
Kriteria hasil : Tidak ada rubor, kalor, dolor, tumor, fungsiolesia. Terjadi perubahan gaya hidup untuk
mencegah terjadinya infeksi.
f. Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan penglihatan.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan tidak terjadi injuri.
Kriteria hasil :
●Dapat menunjukkan terjadinya perubahan perilaku untuk menurunkan factor risiko dan untuk
melindungi diri dari cidera.
●Mengubah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan.
2. Diabetes Mellitus 2 (DM 2)

1. Pengkajian
1) Identitas pasien
a) Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, agama,
suku, alamat, status, tanggal masuk, tanggal pengkajian, diagnosa medis).
b) Identitas penanggung jawab (nama, umur, pekerjaan, alamat, hubungan dengan
pasien).
2) Riwayat kesehatan pasien
a) Keluhan/ Alasan masuk Rumah Sakit
Cemas, lemah, anoreksia, mual, muntah, nyeri abdomen, nafas pasien mungkin
berbau aseton, pernapasan kussmaul, gangguan pada pola tidur, poliuri, polidipsi,
penglihatan yang kabur, kelemahan, dan sakit kepala.
b) Riwayat Penyakit Sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya penyakit, penyebab terjadinya penyakit serta upaya
yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.
c) Riwayat Penyakit Dahulu
Adanya riwayat penyakit diabetes melitus atau penyakit-penyakit lain yang ada
kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya riwayat
penyakit jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di
dapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita.
d) Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat atau adanya faktor resiko, riwayat keluarga tentang penyakit, obesitas,
riwayat pankreatitis kronik, riwayat melahirkan anak lebih dari 4 kg, riwayat
glukosuria selama stres (kehamilan, pembedahan, trauma, infeksi, penyakit) atau
terapi obat (glukokortikosteroid, diuretik tiasid, kontrasepsi oral).
e) Riwayat Psikososial
Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan, dan emosi yang dialami penderita
sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit
penderita.
3) Pola aktivitas sehari-hari
Menggambarkan pola latihan, aktivitas, fungsi pernafasan dan sirkulasi. Pentingnya
latihan/gerak dalam keadaan sehat dan sakit, gerak tubuh dan kesehatan berhubungan satu
sama lain.
4) Pola eliminasi
Menjelaskan pola fungsi eksresi, kandung kemih dan sulit kebiasaan defekasi, ada
tidaknya masalah defekasi, masalah miksi (oliguri, disuri, dan lain-lain), penggunaan
kateter, frekuensi defekasi dan miksi, karakteristik urin dan feses, pola input cairan,
infeksi saluran kemih, masalah bau badan, perspirasi berlebih.
5) Pola Makan
Menggambarkan masukan nutrisi, balance cairan dan elektrolit, nafsu makan, pola
makan, diet, fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan menelan, mual/muntah,
kebutuhan jumlah zat gizi, masalah/penyembuhan kulit, makanan kesukaan.
6) Personal Hygiene
Menggambarkan kebersihan dalam merawat diri yang mencakup, mandi, bab, bak, dan
lain-lain.
2. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Meliputi keadaan penderita tampak lemah atau pucat. Tingkat kesadaran apakah sadar,
koma, disorientasi.
2) Tanda-tanda Vital
Tekanan darah tinggi jika disertai hipertensi. Pernapasan reguler ataukah ireguler, adanya
bunyi napas tambahan, respiration rate (RR) normal 16-20 kali/menit, pernapasan dalam
atau dangkal. Denyut nadi reguler atau ireguler, adanya takikardia, denyutan kuat atau
lemah. Suhu tubuh meningkat apabila terjadi infeksi.
3) Pemeriksaan Kepala dan Leher
a) Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan tonjolan
frontal di bagian anterior dan oksipital di bagian posterior
b) Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak.
c) Mata : simetris mata, refleks pupil terhadap cahaya, terdapat gangguan penglihatan
apabila sudah mengalami retinopati diabetik.
d) Telinga : fungsi pendengaran mungkin menurun.
e) Hidung : adanya sekret, pernapasan cuping hidung, ketajaman saraf hidung menurun.
f) Mulut : mukosa bibir kering.
g) Leher : tidak terjadi pembesaran kelenjar getah bening.
4) Pemeriksaan Dada
a) Pernafasan : sesak nafas, batuk dengan tanpa sputum purulent dan tergantung
ada/tidaknya infeksi, panastesia/paralise otot pernafasan (jika kadar kalium menurun
tajam), RR > 24 x/menit, nafas berbau aseton.
b) Kardiovaskuler : takikardia/nadi menurun, perubahan TD postural, hipertensi
disritmia dan krekel.
5) Pemeriksaan Abdomen
Adanya nyeri tekan pada bagian pankreas, distensi abdomen, suara bising usus yang
meningkat.
6) Pemeriksaan Reproduksi
Raba vagina (jika terjadi infeksi), keputihan, impotensi pada pria, dan sulit orgasme pada
wanita.
7) Pemeriksaan Integumen
Biasanya terdapat lesi atau luka pada kulit yang lama sembuh. Kulit kering, adanya ulkus
di kulit, luka yang tidak kunjung sembuh. Adanya akral dingin, capillarry refill kurang
dari 3 detik, adanya pitting edema.
8) Pemeriksaan Ekstremitas
Kekuatan otot dan tonus otot melemah. Adanya luka pada kaki atau kaki diabetik.
9) Pemeriksaan Status Mental
Biasanya penderita akan mengalami stres, menolak kenyataan, dan keputus asaan.
3. Pemeriksaan Penunjang
1) Gula darah meningkat > 200 ml/dl
2) Aseton plasma (aseton) positif secara mencolok.
3) Osmolaritas serum : meningkat tapi biasanya < 330 mOsm/lt
4) Gas darah arteri pH rendah dan penurunan HCO3 (asidosis metabolik)
5) Alkalosis respiratorik
6) Trombosit darah : mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis dan hemokonsentrasi
menunjukkan respon terhadap stres atau infeksi.
7) Ureum/ kreatinin : mungkin meningkat/ normal lochidrasi/penurunan fungsi ginjal
8) Amilase darah: mungkin meningkat > pankacatitis akut.
9) Insulin darah : mungkin menurun/ tidak ada (Tipe I), normal sampai meningkat (Tipe II)
yang mengindikasikan insufisiensi insulin.
10) Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan
glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.
11) Urine : gula dan aseton positif, BJ dan osmolaritas mungkin meningkat
12) Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya ISK dan infeksi luka.
4. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
3) Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan tindakan pembedahan
neoplasma
4) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan pigmentasi
5) Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka post op
5. Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
1. Nyeri akut b.d agen NOC : NIC :
pencedera fisik 1) Pain level 1) Kaji nyeri
2) Pain control menggunakan
3) Comfort level metode (PQRST)
Setelah dilakukan tindakan melipui skala,
asuhan keperawatan selama 3 x frekuensi nyeri,
24 jam masalah nyeri berkurang dan lain-lain.
atau hilang dengan kriteria hasil 2) Pertahankan tirah
: baring dan posisi
1) Skala nyeri berkurang yang nyaman.
(0-10) menjadi 4. 3) Ajarkan teknik
2) Pasien terlihat rileks relaksasi napas
atau nyaman. dalam.
3) Pasien mampu 4) Monitor tanda-
mengontrol nyeri. tanda vital.
5) Kolaborasi untuk
pemberian
analgetik
2. Gangguan mobilitas NOC : NIC :
fisik b.d nyeri. 1) Joint Movement : Active 1) Kaji kemampuan
2) Mobility Level pasien dalam
3) Self care : ADLs mobilisasi setiap
4) Transfer performance hari.
Setelah dilakukan asuhan 2) Monitoring tanda-
keperawatan selama 3 x 24 jam tanda vital pasien
diharapakan gangguan perfusi sebelum dan
jaringan dapat diatasi dengan sesudah latihan.
kriteria hasil: 3) Bantu pasien
1) Nyeri berkurang atau dalam pemenuhan
hilang ADLs.
2) Pergerakan/aktivitas 4) Latih kemampuan
pasien bertambah dan pasien dalam
tidak terbatasi pemenuhan
3) Pasien mampu kebutuhan ADLs
memenuhi kebutuhan secara mandiri
secara mandiri sesuai kemampuan
pasien.
5) Kolaborasi dengan
keluarga pasien
untuk pemenuhan
ADLs pasien.
3. Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan asuhan NIC :
glukosa dalam darah keperawatan selama 3 x 24 jam 1) Kaji faktor yang
b.d tindakan kadar glukosa dalam darah stabil menjadi penyebab
pembedahan dengan kriteria hasil : 1. Kadar ketidakstabilan
neoplasma glukosa dalam darah normal (80- glukosa
100 mg/dL) 2) Pantau keton urine
3) Pantau tanda dan
gejala terjadinya
hipoglikemi dan
hiperglikemi
4) Memberikan
pendidikan
kesehatan
mengenai penyakit
ulkus diabetik, diit,
obat, resep
4. Gangguan integritas NOC : NIC :
kulit b.d agen 1) Tissue Integrity : Skin 1) Anjurkan pasien
pencedera fisik and Mucous memakai pakaian
2) Membranes yang longgar.
3) Hemodyalis acsess 2) Hindari dari
Setelah dilakukan asuhan kerutan tempat
keperawatan selama 3 x 24 jam tidur.
diharapkan masalah gangguan 3) Jaga kebersihan
integritas kulit dapat teratasi kulit agar tetap
dengan kriteria hasil : bersih dan kering.
1) Integritas kulit yang baik 4) Mobilisasi pasien
dapat dipertahankan. (ubah posisi),
2) Luka sembuh sesuai miring kanan,
kriteria. miring kiri, setiap
3) Tidak ada luka atau lesi. 2 jam.
4) Perfusi jaringan baik. 5) Monitor
5) Menunjukkan proses perkembangan
penyembuhan luka. kulit pada luka
post debridement
setiap hari.
6) Mengobservasi
luka :
perkembangan,
tandatanda infeksi,
kemerahan,
perdarahan,
jaringan nekrotik,
jaringan granulasi.
7) Lakukan teknik
perawatan luka
dengan prinsip
steril.
8) Kolaborasi
pemberian diit
kepada penderita
ulkus dm.
5. Resiko infeksi b.d NOC : NIC :
adanya luka post op. 1) Immune Status 1) Pertahankan teknik
2) Knowledge : Infection aseptik
control 2) Cuci tangan
3) Risk control sebelum dan
Setelah dilakukan asuhan sesudah tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam keperawatan.
diharapkan resiko infeksi dapat 3) Monitor tanda dan
dicegah dan teratasi dengan gejala infeksi.
kriteria hasil : 4) Meningkatkan
1) Pasien bebas dari tanda intake nutrisi.
dan gejala infeksi 5) Berikan perawatan
2) Menunjukkan luka pada area
kemampuan untuk epiderma.
mencegah timbulnya 6) Observasi kulit,
infeksi membran mukosa
3) Jumlah leukosit dalam terhadap
batas normal kemerahan, panas,
4) Menunjukkan perilaku drainase.
hidup sehat 7) Inspeksi kondisi
luka/insisi bedah.
8) Kolaborasi
pemberian
antibiotik.

6. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan
ke dalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu pasien mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
7. Evaluasi keperawatan
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan yang
sistemastis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang
dibuat pada tahap perencanaan.
a) Evaluasi Formatif
Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada saat setelah
dilakukan tindakan keperawatan. Ditulis pada catatan perawatan, dilakukan setiap selesai
melakukan tindakan keperawatan.
b) Evaluasi Sumatif SOAP Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status
kesehatan sesuai waktu pada tujuan. Ditulis pada catatan perkembangan yang merupakan
rekapan akhir secara paripurna, catatan naratif, penderita pulang atau pindah.

Anda mungkin juga menyukai