Anda di halaman 1dari 13

1.

Konsep Asuhan Keperawatan Diabetes mellitus

Proses keperawatan adalah suatu metode ilmiah yang sistematis dan

terorganisir untuk memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Kegiatan

dalam proses keperawatan dirancang langkah demi langkah dengan urutan

yang khusus dengan menggunakan pendekatan ilmiah, serta berfokus pada

respon manusia agar memperoleh pengertian yang relevan dengan status

kesehatan klien (Setiadi, 2012 : 1).

a) Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan

proses yang sistematis dalam pengumpulan data dri berbagai sumber data

untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Lyer et

all. 1996 dalam Setiadi. 2012)

Pengkajian dapat memudahkan menentukan intervensi perawatan pada

klien dengan tepat, cepat dan akurat. Adapun langkah pengkajiannya

sebagai berikut :

1) Pengumpulan Data

a) Identitas klien dan penanggung jawab

Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama,

pendidikan, pekerjaan, status marital, suku/bangsa, golongan

darah, no medrec, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, diagnosa

medis dan alamat. Sedangkan identitas penanggung jawab meliputi

nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama,

hubungan dengan klien, dan alamat.


a) Riwayat kesehatan klien

(1) Alasan Datang Berkunjung Ke Rumah Sakit

Mengukapkan keluhan klien dan keluarga sebelum pasien

dibawa ke rumah sakit, diantaranya, badan lemas,

keluhan disertai dengan mual dan muntah sehingga

pasien tidak mau makan.

(2) Keluhan Utama

Keluhan utama yang sering muncul pada pasien dengan

DM Cemas, lemah, anoreksia, mual, muntah, nafas

pasien mungkin berbau aseton pernapasan kussmaul,

nyeri abdomen, poliuri, polidipsi, penglihatan yg kabur,

kelemahan & sakit kepala

(3) Riwayat Penyakit Sekarang

Pada riwayat penyakit sekarang Berisi mengenai kapan

awal mula terjadinya penyakit (Coma Hipoglikemik,

KAD/ HONK), factor penyebab terjadinya penyakit ini,

serta upaya yg sudah dilakukan oleh penderita untuk

mengatasinya.

(4) Riwayat Kesehatan Dahulu

Pada riwayat penyakit pada pasien Adanya riwayat

penyakit DM atau penyakit – penyakit lain yg ada

kaitannya dengan defisiensi insulin contohnya penyakit

pankreas. Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas,


ataupun arterosklerosis, tindakan medis yg pernah di

dapat ataupun obat-obatan yg biasa dipakai oleh si

penderita.

(5) Riwayat Kesehatan Keluarga

Pada riwayat atau adanya factor resiko, riwayat keluarga

mengenai penyakit, obesitas, riwayat pankreatitis kronik,

riwayat pernah melahirkan anak lebih dari berat 4 kg,

riwayat glukosuria selama stress (kehamilan,

pembedahan, trauma, sebuah infeksi) atau terapi obat

(glukokortikosteroid, diuretik tiasid, kontrasepsi oral)..

b) Pola Aktivitas sehari

Pola aktivitas dikaji untuk mengatahui kesenjangan kebiasaan

pasien sebelum masuk rumah sakit dan setelah masuk rumah

sakit. Pada pasien DM akan ditemukan lemah, letih, sulit

bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot ↓, gangguan tidur /

istirahat. nutrisi yg dirumah bisa normal maka di rumah sakit

makan dan minum akan berkurang karena klien merasa mual

dan nyeri perut, pola tidurnya akan terganggu. Aktivitas

pasien akan memerlukan bantuan perawat ataupun keluarga

terutama pada diare yang berat.


c) Pemeriksaan fisik

(1) Sistem Pencernaan

Akan ditemukan keluahan pasien mencret lebih dari 3

kali/hari, mual, muntah, anoreksi, mules. Pada auskultasi

bising usus kan meningkat lebih dari 25 kali/menit, pada

Perkusi abdomen akan ditemukan tymphani pada

abdomen kembung, palpasi kemungkinan akan

ditemukan elastisitas diding abdomen optimal dan juga

nyeri tekan pada area abdomen.

(2) Sistem Kardivaskuler

Pada pengkajian akanditemukan tekanan darah yang

menurun, nadi cepat dan lemah, adanya peningkatan JVP,

pucat, sianosis. jika keadaan berlanjut akan ditemukan

bradikardi terutama pada lansia akan lebih cepat.

(3) Sistem Pernafasan

Pasien merasa kurang O2, batuk dengan atau tanpa sputum

(4) Sistem Genitourinaria

Pasien dikaji adanya poliuria, mokturia, resi tekan

abdomen, diare ditandai dengan urine, pucat, kuning :

poliuria (dapat berkembang menjadi olguria / anuria jika

terjadi hipovolemia berat), urine berkabut, bau buruk

(infak), abdomen keras, asites, bising usus lemah dan

hiperaktif (diare).

.
(5) Sistem Musculoskeletal

Dikaji adanya kelemahan fisik secara umum, akan

ditemukan kram otot ekstremitas.

(6) Sistem Integument

kulit dan membrane mukosa tampak kering, tampak

adanya atropi otot, adanya luka ganggren, tampak

pernapasan cepat dan dalam, tampak adanya retinopati,

kekaburan pandanga.

(7) Sistem Persyarafan

Pada pasien yang mengalami dehirasi akan mengeluh

nyeri kepala, lesu, lebih lanjut akan ditemukan gangguan

mental halusinasi, dan delirium.

(8) Sistem Endokrin

Pada endokrin gejala akan ditemukan pada sistem yang

lain seperti kardivaskuler, genitourinari.

d) Data psikososial

Dampak psikososial yang timbul pada pasien dengan DM

adanya Kecemasan akan bertambah jika keadaan berlanjut

kepada penyakit yang lebih berat.


e) Data penunjang

a) Darah

kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang

mencerminkan control DM yang kurang selama 4 bulan

terakhir ( lama hidup SDM) dan karenanaya sangat bermanfaat

untuk membedakan DKA dengan control tidak adekuat versus

DKA yang berhubungan dengan insiden ( mis, ISK baru).

b) Feses

Bakteri

c) Elektrolit

Mungkin normal, meningkat, atau menurun

d) Urinalisa

Urin pekat, gula dan aseton positif : berat jenis dan osmolalitas

mungkin meningkat.

e) Analisa Gas Darah

Biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO3 (

asidosis metabolic) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.

1) Analisa Data

Analisa data merupakan proses berpikir yang meliputi kegiatan

mengelompokan data, mencari kemungkinan penyebab dan

dampak, serta menentukan masalah keperawatan pada klien atau

penyimpangan yang merumuskan diagnosa keperawatan.


2) Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan yang jelas

tentang masalh kesehatan klien, diagnosa keperawatan di tetapkan

berdasarkan analisa data dan intervensi data yang diperoleh

melalui pengkajian. Diagnosa keperawatan memberikan

gambaran tentang masalah kesehatan klien yang nyata ataupun

resiko dan pemecahan masalahnya masih dalam wewenang

perawat. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada

pasien dengan Diabetes mellitus adalah :

1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Injury Biologis

2. Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan Kelemahan umum

3. Resiko Infeksi berhubungan dengan invasi mikroorganisme

dalam tubuh

4. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan kelebihan intake cairan

5. Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan hipoksemia

jaringan

a. Perencanaan

Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses

keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan

keperawatan dalam usaha membantu memenuhi kebutuhan klien.

Berikut perencanaan diganosa keperawatan pada pasien dengan

gastroenteritis.
1. Diagnosa Keperawatan 1 : Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Injury

Biologis

Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam nyeri berkurang

Kriteri hasil :  Mampu mengontro nyeri

 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan

menggunakan manajemen nyeri

 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

Intervensi :

1. Lakukan pengkajian yang komprehensif (meliputi lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi.

2. Observasi ketidak nyamanan non verbal

3. Ajarkan teknik non farmakologi misalnya relakssasi, distraksi, nafas

dalam

4. Monitoring tanda-tanda vital

5. Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian analgesik

2. Diagnosa Keperawatan 2 : Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan

Kelemahan umum

Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam klien meningkatkan ambulasi

atau aktivitas

Kriteri hasil :  Mampu meningkatkan aktivitas sehari-hari secara

mandiri

 Mampu berpindah dengan atau tanpa alat bantu


 Tanda-tanda vital normal

Intervensi :

1. Bantu klien mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

2. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan

kemampuan fisik ,psikologi dan sosial

3. bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam

beraktivitas

4. monitoring tanda-tanda vital

5. kolaborasi dengan tenaga medis lainnya

3. Diagnosa Keperawatan 3 : Resiko Infeksi berhubungan dengan invasi

mikroorganisme dalam tubuh

Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam diharapkan resiko infeksi

tidak terjadi

Kriteri hasil :  Klien bebas dari tanda dan gejalan infeksi

 Menunjukan kemampuan untuk mencegah

timbulnya infeksi

 Menunjukan perilaku hidup sehat

 Jumlah leukosit dalam batas normal

Intervensi :

1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal

2. Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan

3. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung

dan setelah berkunjung meninggalkan pasien


4. Tingkatkan intake nutrisi yang adekuat

5. Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya

4. Diagnosa Keperawatan 4 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin, mual,

proses infeksius

Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam diharapkan nutrisi lebih

kebutuhan nutrisi terpenuhi

Kriteri hasil :  Berat badan stabil

 memilih menu berdasarkan diet

 memantau glukosa dalam batas normal.

Intervensi :

1. Tentukan program diet dan pola makan pasien, bandingkan dengan

makanan yang dapat dihabiskan pasien.

2. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen/perut kembung,

mual dan pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi.

3. Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrient) dan

elektrolit.

4. Identifikasi makanan yang disukai/dikehendaki.

5. Libatkan keluarga pasien pada perencanaan

6. Observasi tanda-tanda hipoglikemia/hiperglikemia.

7. Lakukan pemeriksaan gula darah dengan dengan menggunakan

glikometer – finger stick.

8. Berikan pengobatan insulin secara teratur


9. Lakukan konsultasi ahli gizi.

5. Diagnosa Keperawatan 5 : perfusi jaringan tidak efektif berhubungan

dengan hipoksemia jaringan

Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam diharapkan perfusi jaringan

tidak edfektif tidak terjadi

Kriteri hasil :  Tidak ada peningkatan tekanan intrakranial

 Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan

kemampuan

 Tanta tanda vital normal

Intervensi :

1. Monitor TTV

2. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

3. Monitor adanya tromboflebitis

4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik


DAFTAR PUSTAKA
Andradjati Retnosari,dkk.2009.ISO Farmakoterapi.Jakarta:ISFI
Arisman, (2011). Diabetes Mellitus. Dalam: Arisman, ed. Buku Ajar Ilmu Gizi
Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC, 44-54.
Bilotta, Kimberly. A. J (ed). 2011. Kapita selekta penyakit : dengan implikasi
keperawatan. Jakarta : EGC.
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih
bahasa: Waluyo
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3.
Jakarta: EGC
Carpenito & suddarth.2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 vol
3. Jakarta: EGC

Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC

Diagnosis, dan Strategi Pengelolaan. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi IV. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1886-1888.

Indriastuti, Na. 2008. Laporan Asuhan Keperawatan Pada Ny. J Dengan Efusi
Pleura dan Diabetes Mellitus Di Bougenvil 4 RSUP dr Sardjito
Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second


Edition. New Jersey: Upper Saddle River

Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta:


Media Aesculapius

Manaf, Asman. 2006. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme.


Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 1868.

Newsroom, 2009. Diagnosa dan Medis Diabetes Melitus.

Nurarif, Amin Huda, Hardhi Kusuma.2013.Aplikasi asuhan keperawatan


berdasarkan diagnosa medis dan NANDA NIC –NOC, Jilid 1 Edisi Revisi.
Media Action Publishing

Rab, T. 2008. Agenda Gawat Darurat (Critical Care). Bandung: Penerbit PT


Alumni

Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.


Jakarta: Prima Medika
Suprajitno, 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai