Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan


kerja sama antara perawat dengan klien, keluarga dan masyarakat untuk mencapai
kesehatan yang optimal.
(Suyono, Slamet, Dr, Prof, SPDO, KG, “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II,
FKUI, Jakarta, 2001)

A). Pengkajian
1. Identitas
Data yang diperoleh meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa,
pekerjaan, pendidikan, alamat, tanggal masuk MRS dan diagnosa medis.

2. Keluhan Utama
Merupakan keluhan yang paling menggangu ketidak nyamanan dalam
aktivitas atau yang menggangu saat ini.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Di mana mengetahui bagaimana penyakit itu timbul, penyebab dan faktor
yang mempengaruhi, memperberat sehingga mulai kapan timbul sampai
di bawa ke RS.

4. Riwayat Kesehatan Penyakit Dahulu


Klien dengan batu ginjal didapatkan riwayat adaya batu dalam ginjal.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Yaitu mengenai gambaran kesehatan keluarga adanya riwayat keturunan
dari orang tua.

6. Riwayat psikososial
Siapa yang mengasuh klien, bagaimana hubungan dengan keluarga,
teman sebaya dan bagaimana perawat secara umum.

B). Pola-pola Fungsi Kesehatan


1. Pola persepsi dan tata laksana hidup
Bagaimana pola hidup orang atau klien yang mempunyai penyakit batu
ginjal dalam menjaga kebersihan diri klien perawatan dan tata laksana
hidup sehat.
2. Pola nutrisi dan metabolisme
Nafsu makan pada klien batu ginjal terjadi nafsu makan menurun karena
adanya luka pada ginjal.
3. Pola aktivitas dan latihan
Klien mengalami gangguan aktivitas karena kelemahan fisik gangguan
karena adanya luka pada ginjal.
4. Pola eliminasi
Bagaimana pola BAB dan BAK pada pasien batu ginjal biasanya BAK
sedikit karena adanya sumbatan atau bagu ginjal dalam perut, BAK
normal.
5. Pola tidur dan istirahat
Klien batu ginjal biasanya tidur dan istirahat kurang atau terganggu
karena adanya penyakitnya.
6. Pola persepsi dan konsep diri
Bagaimana persepsi klien terdapat tindakan operasi yang akan dilakukan
dan bagaimana dilakukan operasi.
7. Pola sensori dan kognitif
Bagaimana pengetahuan klien tarhadap penyakit yang dideritanya
selama di rumah sakit.
8. Pola reproduksi sexual
Apakah klien dengan nefrolitiasis dalam hal tersebut masih dapat
melakukan dan selama sakit tidak ada gangguan yang berhubungan
dengan produksi sexual.
9. Pola hubungan peran
Biasanya klien nefrolitiasis dalam hubungan orang sekitar tetap baik
tidak ada gangguan.
10. Pola penaggulangan stress
Klien dengan nefrolitiasis tetap berusaha dan selalu melakukan hal yang
positif jika stress muncul.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Klien tetap berusaha dan berdo’a supaya penyakit yang di derita ada obat
dan dapat sembuh.
(Handerson, M.A, “Ilmu Bedah Untuk Perawat” Yayasan Egsensia Medika
Yogyakarta, 1991)

C). Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum
- Klien biasanya lemah.
- Kesadaran komposmetis.
- Adanya rasa nyeri.
2. Kulit
- Teraba panas.
- Turgor kulit menurun.
- Penampilan pucat.
3. Pernafasan
- Pergerakan nafas simetris.
4. Cardio Vaskuler
- Takicardi.
- Irama jantung reguler.
5. Gastro Intestinal
- Kurang asupan makanan nafsu makan menurun.
6. Sistem Integumen
- Tampak pucat.
7. Geneto Urinalis
- Dalam BAK produksi urin tidak normal.
- Jumlah lebih sedikit karena ada penyumbatan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Urin lengkap, darah lengkap.
2. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi yang disebabkan oleh
obstruksi.
3. Pemeriksaan IVP

D). Diagnosa Keperawatan


Pada kasus nefrolitiasis didapatkan diagnosa keperawatan yang sering
muncul adalah :
1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi, iskemia jaringan.
2. Nutrisi kurang berhubungan dengan in take in adekuat.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakitnya.
4. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot.
5. Resiko terjadinya kekurangan cairan berhubungan dengan in take
peroral.

E). Perencanaan
Diagnosa 1
Tujuan : nyeri berkurang atau hilang dalam waktu 2 x 24 jam.
KH : - Perasaan nyeri berkurang.
- Klien tampak tenang.
Rencana tindakan
1. Jelaskan pada pasien tentang penyebab nyeri.
2. Kaji tingkat nyeri.
3. Alihkan perhatian klien pada hal yang positif
4. Observasi TTV.
5. Kolaborasi dengan tim dokter.
Rasional
- Klien mengerti akan proses terjadinya atau timbulnya penyakitnya.
- Mengetahui tingkat nyeri.
- Untuk mengurangi rasa nyeri.
- Mengetahui keadan umum pasien.
- Untuk membantu memberikan terapi.
Diagnosa 2
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan cukup.
KH : - BB pasien normal
- Tanda-tanda malnutrisi ada
- Nilai-nilai hasil laboratorium normal
- Turgor kulit normal
Intervensi :
1. Kaji kemampuan mengunyah, menelan, reftek batuk dan cara
pengeluaran sekret.
R/ : dapat menentukan pilihan cara pemberian makanan karena pasien
harus dilindungi dari bahaya aspirasi.
2. Timbang berat badan.
R/ : penimbangan berat badan dapat mendektoksi perkembangan BB
3. Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering baik melalui NGT
maupun oral.
R/ : memudahkan proses pencernaan dan toleransi pasien terhadap nutrisi.
4. Lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan (Analis) untuk pemeriksaan
proteintotal, globulin, albumin dan hb.
R/ : mengidentifikasi nutrisi, fungsi oragan dalam respon nutrisi serta
menentukan hiperalimentasi
Diagnosa 3
Tujuan : kebutuhan istirahat terpenuhi.
KH : wajah pasien tampak cerah
Intervensi :
1. Ciptakan lingkungan pasien yang tenang dan nyaman.
R/ : dengan lingkungan yang nyaman dan tenang dapat membantu untuk
istirahat yang nyaman.
2. Berikan posisi senyaman mungkin.
R/ : untuk menghindari terjadinya infeksi pada luka post op.
3. Berikan teknik relaksasi sebelum tidur.
R/ : dengan teknik relaksasi otot-otot akan kendur dan otot dapat
beristirahat.
4. Berikan kesempatan pada pasien untuk melakukan.
R/ : agar istirahat dapat lebih tenang dan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai