Disusun oleh :
Diana Friraz Pirandanie
402022049
1. Pengertian
2. inisi
3. Istirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan
4. emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi
5. istirahat juga membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
6. menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan
7. untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
8. keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan,
9. bahkan menjengkelkan
10. inisi
11. Istirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan
12. emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi
13. istirahat juga membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
14. menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan
15. untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
16. keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan,
17. bahkan menjengkelkan
18. stirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan
19. emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi
20. istirahat juga membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
21. menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan
22. untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
23. keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan,
24. bahkan menjengkelkan
25. stirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan
26. emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi
27. istirahat juga membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
28. menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan
29. untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
30. keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan,
31. bahkan menjengkelkan
32. stirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan
33. emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi
34. istirahat juga membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
35. menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan
36. untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
37. keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan,
38. bahkan menjengkelkan
39. stirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan
40. emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi
41. istirahat juga membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
42. menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan
43. untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
44. keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan,
45. bahkan menjengkelkan
46. stirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan
47. emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi
48. istirahat juga membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
49. menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan
50. untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
51. keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan,
52. bahkan menjengkelkan
53. irahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan
54. emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi
55. istirahat juga membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
56. menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan
57. untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
58. keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan,
59. bahkan menjengkelkan.
60. irahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan
61. emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi
62. istirahat juga membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
63. menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan
64. untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
65. keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan
66. irahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan
67. emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi
68. istirahat juga membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
69. menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu keadaan
70. untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
71. keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan
72. erupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan
73. emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi
74. istirahat juga membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
75. menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja
Istirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional, bukan
dalam keadaan tidak beraktifitas saja akan tetapi istirahat juga membutuhkan ketenangan.
Kata istirahat berarti menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras, suatu
keadaan untuk melepaskan diri dari segalah hal yang membosankan, menyulitkan,
bahkan menjengkelkan.
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun atau hilang dan dapat dibangunkan kembali dengan
stimulus dan sensori yang cukup. Selain itu tidur juga dikatakan sebagai keadaan tidak
sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan,
melainkan merupakan sesuatu urutan siklus yang berulang (Wahit Iqbal Mubarak et al.,
2015). Tidur merupakan suatu keadaan yang berulang-ulang, dimana perubahan status
kesadaran yang terjadi selama periode tertentu (Potter & Perry, 2006).
Gangguan pola tidur merupakan gangguan yang terjadi pada kualitas dan
kuantitas waktu tidur seseorang akibat faktor eksternal (SDKI, 2016).
Label kebutuhan dasar manusia
7. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap paling menentukan bagi tahapan proses
keperawatan selanjutnya yang perlu dikaji adalah:
a. Identitas pasien
Yang perlu dikaji adalah nama, umur, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan,
agama, suku, alamat, No. RM, tanggal MRS, tanggal pengkajian, dan sumber
informasi.
b. Identitas Penanggung jawab
Yang perlu dikaji adalah nama, umur, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
c. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Keluhan utama yang sering ditemukan pada klien dengan gangguan
istirahat tidur adalah klien mengeluh kesulitan untuk memulai tidur
atau sering terbangun pada saat tidur.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan sekarang berupa uraian mengenai keadaan klien
saat ini, mulai timbulnya keluhan yang dirasakan sampai saat
dilakukan pengkajian.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan dahulu seperti riwayat adanya masalah gangguan
istirahat tidur sebelumnya dan bagaimana penanganannya.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Apakah dalam keluarga ada yang mengalami gangguan istirahat
tidur seperti yang dialami oleh klien, atau adanya penyakit genetik
yang mempengaruhi istirahat tidur.
d. Pola Kesehatan Fungsional
1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Klien mengalami gangguan persepsi, klien mengalami gangguan
dalam memelihara dan menangani masalah kesehatannya.
2) Pola nutrisi
Klien dapat mengalami penurunan nafsu makan.
3) Pola eliminasi
Klien tidak mengalami polyuria atau dysuria, dan juga tidak
mengalami konstipasi.
4) Pola tidur dan istirahat
Klien mengalami kesulitan memulai tidur, terbangun dalam waktu
yang lama.
5) Pola aktivitas dan istirahat
Klien mengalami gangguan dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari karena
kelemahan akibat gangguan tidur.
6) Pola hubungan dan peran
Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien
terhadap anggota keluarga dan masyarakat tempat tinggal,
pekerjaan, tidak punya rumah, dan masalah keuangan.
7) Pola sensori dan kognitif
Klien mengalami ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan
minat dan motivasi. Untuk mengetahui status mental klien dapat
dilakukan pengkajian menggunakan Tabel Short Portable Mental
Status Quesionare (SPMSQ).
8) Pola persepsi dan konsep diri
Klien tidak mengalami gangguan konsep diri. Untuk mengkaji
tingkat depresi klien dapat menggunakan Tabel Inventaris Depresi
Beck (IDB) atau Geriatric Depresion Scale (GDS)
9) Pola seksual dan reproduksi
Klien mengalami penurunan minat terhadap pemenuhan kebutuhan
seksual.
10) Pola mekanisme koping
Klien menggunakan mekanisme koping yang tidak efektif dalam
menangani stress yang dialaminya.
11) Pola tata nilai dan kepercayaan
Klien tidak mengalami gangguan dalam spiritual
e. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Keadaan umum klien lansia yang mengalami gangguan istirahat
tidur biasanya lemah.
2) Kesadaran
Kesadaran klien composmentis
3) Tanda-tanda vital
Pada umumnya, lansia dengan gangguan tidur mengalami
peningkatan tekanan darah.
4) Pemeriksaan Review of System (ROS)
a) Sistem pernafasan
Dapat ditemukan peningkatan frekuensi nafas atau masih dalam
batas normal.
b) Sistem sirkulasi
Kaji adanya penyakit jantung, frekuensi nadi, sirkulasi perifer,
warna dan kehangatan
c) Sistem persyarafan
Kaji adanya hilang gerakan/sensasi, spasme otot, terlihat
kelemahan/hilang fungsi. Pergerakan mata/kejelasan melihat,
dilatasi pupil. Agitasi (mungkin berhubungan dengan
nyeri/ansietas).
d) Sistem perkemihan
Perubahan pola berkemih, seperti inkontinensia urin, disuria,
distensi kandung kemih, warna dan bau urin, dan kebersihannya.
e) Sistem pencernaan
Konstipasi, konsistensi feses, frekuensi eliminasi, auskultasi
bising usus, anoreksia, adanya distensi abdomen, nyeri tekan
abdomen.
f) System musculoskeletal
Kaji adanya nyeri berat tiba-tiba/mungkin terlokalisasi pada area
jaringan ringan, dapat berkurang pada imobilisasi, kekuatan otot,
kontraktur, atrofi otot, laserasi kulit dan perubahan warna.
f. Diagnosa Keperawatan
Menurut SDKI 2016 diagnosa yang sering muncul dalam gangguan tidur
adalah:
1) Gangguan pola tidur (D.0055)
a) Definisi
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal.
2) Batasan karakteristik
a) Kesulitan tidur
b) Ketidakpuasan tidur
c) Pola tidur berubah
d) Istirahat tidak cukup
3) Faktor yang berhubungan
a) Hambatan lingkungan
b) Kurang privasi
c) Kurang kontrol tidur
4) Kesiapan peningkatan tidur (D.0058)
a) Definisi
Pola penurunan kesadaran alamiah dan periodic yang
memungkinkan istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup yang
diinginkandan dapat ditingkatkan.
b) Batasan karakteristik
- Keinginan untuk meningkatkan tidur
- Perasaan cukup istirahat setelah tidur
c) Faktor yang berhubungan
- Nyeri kronis
- Pemulihan pasca operasi
- Kehamilan
- Sleep apnea
g. Perencanaan Keperawatan
Menurut SIKI (2018) dan SLKI (2019) rencana keperawatan dari diagnosa
keperawatan gangguan pola tidur dan kesiapan peningkatan tidur adalah
sebagai berikut:
TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL KEPERAWATAN
Setelah dilakukan Intervensi: Dukungan
Tindakan tidur
keperawatan Observasi Observasi
1. Untuk menentukan
selama ...x24 jam 1. Identivikasi pola seberapa besar gangguan
masalah tidur
diharapkan klien aktivitas dan tidur.
2. Untuk mengetahui
menunjukkan tidur 2. Identifikasi faktor kemungkinan adanya
penyebab dan frekuensi
yang membaik pengganggu tidur.
gangguan tidur yang
dengan 3. Identifikasi makanan disebabkan beberapa
faktor-faktor tersebut.
kriteria hasil: dan minuman yang
3. Untuk memgetahui asupan
1. Jam tidur klien mengganggu nutrisi yang diberikan
yang dapat membuat
tidak terganggu. tidur.
susah tidur
2. Tidak ada 4. Identifikasi obat tidur 4. Untuk mengetahui riwayat
kebiasaan meminum obat
masalah dengan yang dikonsumsi
tidur
pola, kualitas dan Terapeutik Teurapeutik
1. Lingkungan yang nyaman
rutinitas tidur. 1. Modifikasi
dapat memberikan tidur
3. Klien terlihat lingkungan yang nyenyak
2. Mengembalikan orientasi
segar setelah 2. Batasi waktu tidur waktu tidur pasien
bangun tidur. siang, jika perlu 3. Stress salah satu penyebab
tidur tidak berkualias
4. Klien dapat 3. Fasilitasi
mengidentifikasi menghilangkan stress
Tindakan yang sebelum tidur 4. Jadwal yang teratur dapat
meningkatkan kwalitas
dapat 4. Tetapkan jadwal tidur
tidur
meningkatkan rutin
5. kenyamanan dapat
tidur. 5. Lakukan prosedur membuat seseorang
untuk mudah
tidur dengan nyenyak.
meningkatkan
kenyamanan
6. massage punggung
6. Berikan terapi non mempunyai efek relaksasi
farmakologi (terapi dan memberikan
kenyamanan sehingga
massage mampu
punggung) meningkatkan kualitas
tidur.
Edukasi
1. Jelaskan pentingnya
tidur cukup
Edukasi
2. Anjurkan menepati 1. Pentingnya tidur dapat
kebiasaaan waktu memotivasi pasien untuk
meningkatkan kwalitas
tidur tidur
3. Anjurkan 2. Mengingatkan waktu tidur
agar pasien tidur sesuai
menghindari jadwal
makanan atau 3. Pasien dapat menghindari
makanan dan minuman
minuman yang bisa mengganggu
yang mengganggu tidur
4. Pasien mengerti cara
tidur meminum obat tidur
4. Anjurkan penggunaan 5. Agar pasien dapat
memfokuskan untuk tidur
obat tidur yang tidak 6. Pasien dapat meminta
mengandung supresor keluarga untuk massage
punggung bila ingin dan
terhadap tidur REM sulit tidur
5. Ajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan
tidur
6. Ajarkan cara
nonfarmakologi.
Daftar pustaka