UNIVERSITAS P
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................1
BAB I PENDHULUAN
1 .Latar belakang ........................................................................................................2
2. Tujuan ....................................................................................................................2
3. Manfaat ..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1.Pengertian istirahat dan tidur ..................................................................................3
2. Fisiologi tidur .........................................................................................................4
3. Waktu Yang Dibutuhkan Saat Tidur......................................................................
4.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur .............................................................6
5. Macam-macam gangguan tidur..............................................................................7
6.Manfaat Tidur. ........................................................................................................
7. Asuhan keperawatan ..............................................................................................8
BAB III PENUTUP
1.Kesimpulan .............................................................................................................10
2. Saran ......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
b) Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan
ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih
berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain
juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu
waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan
energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku
fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
2. FISIOLOGI TIDUR
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu : Reticular
Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR).
RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat
mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi Stimulus visual,pendengaran,nyeri,dan
sensori raba;serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,
sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR. (Hidayat, 2008).
Ritme Sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia,
bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misalnya: cahaya,
kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah
ritme sirkadian-yang melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut
jantung,tekanan darah, temperature, sekresi hormon, metabolisme dan penampilan serta perasaan
individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang
sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun yang
mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau
paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.
Tahapan Tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektro ensefalo gram (EEG),
elektro-okulo gram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu
non-rapid eye movement(NREM) dan rapid eye movement (REM). (Asmadi, 2008).
1) Tidur NREM
Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang
ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang
ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi
tubuh. Di samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital,
metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II
disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep
atau delta sleep)
2) Tidur REM
Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit\.Tidur
REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Selama
tidur REM,otak cenderung aktif dan metabolismenya meninggkat hingga 20%. Pada tahap
individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan
tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi
jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.Selama tidur , individu melewati tahap tidur
NREM dan REM.Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap
orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur.Siklus tersebut dimulai
dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III
berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu,
individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap REM muncul sesudahnya dan
berlangsung selama 10 menit.
Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan 1 siklus tidur rata-rata
45-60 menit.
Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur
sepanjang malam.
Todler(1-3 thn) : Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan Tidur sepanjang
malam + tidur siang.
Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM
Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM
Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur
Dewasa tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur
a) Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memrlukan waku tidur lebih banyak dari normal.
Namun demikian , keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya
pada pasien dengan gagguan pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiosvaskular,dan
pnyakit persarafan.
b) Lingkungan
Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan nyaman, kemudian terjadi
perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
c) Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap
bangun dan waspada menahan kantuk.
d) Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.
e) Kecemasan
Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga
mengganggu tidurnya.
f) Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal,seseorang yang tahan minum alkohol dapat
,mengakibatkan insomania dan lekasa marah.
g) Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidut antara lain:
h) Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari
protein yang dicerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mampercepat terjadinya
proses.
1. Insomnia insial adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat memulai tidur
2. insomnia intermiten adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat mempertahankan tidur atau
keadaan sering terjaga dari tidur.
3. insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.
Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu rasa nyeri,
kecemasan,ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.
b) Somnambulisme
Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan
semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur,
menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa
menit dankembali tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak, penderita
mempunyai resikoterjadinya cidera.
c) Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak,
remaja dan paling banyak pada laki-laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada bebrapa
factor yang menyebabkan Enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training yang
kaku.
d) Narkolepsi
Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur,
dapat dikatakan pula bahwa Narkolepsi serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat
tertidur pada setiap saat di mana serangn mengantuk tersebut datang. Penyebabnya secara pasti
belum jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan genetika sistem saraf pusat di mana periode
REM tidak dapat di kendalikan. Serangan narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila terjadi
pada waktu mengendarai kendaraan, pekerja yang bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau
berada di tepi jurang.
e) Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut.
Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan
mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian
belakang mulut mengendur lalu bergetar bila dilewati udara pernafasan.
6. Manfaat Tidur
Menurut Lawrence Epstein MD, penulis buku “The Harvard medical school guide to a good
night sleep”, semakin lama semakin terlihat adanya hubungan erat antara tidur dan kesehatan
tubuh. Ternyata saat kita tidur, tekanan darah dan detak jantung biasanya berada di titik terendah.
Bila kurang tidur, tekanan darah kita akan cenderung naik. Hubungan antara hipertensi dan lama
tidur seseorang dapat menjelaskan hasil penelitian lain yang mengaitkan kurang tidur dengan
risiko terkena serangan jantung, diabetes, naiknya berat badan dan penyakit penyakit lain.
Kurang tidur juga terbukti dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
4. Mencerdaskan Otak
Kurang tidur menimbulkan efek kognitif dan fisik mirip dengan orang yang minum alkohol.
Kondisi orang yang tidak tidur terus-menerus selama 17jam sama seperti orang yang kadar
alkohol dalam darahnya 0,05%, ini sama dengan minum dua gelas alkohol dalam satu jam.
Orang yang sulit tidur biasanya telat bangun, ritme ini akan membuat masalah dengan proses
kognitif seseorang, seperti menjadi pelupa dan sulit berkonsentrasi. Artinya anda akan menjadi
sedikit lebih bodoh setiap kali kurang tidur.
7. Asuhan Keperawatan
1. PENGKAJIAN
a. Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan pada: waktu tidur, jumlah jam tidur,
kualitas tidur, apakah mengalami kesulitan tidur, sering bangun pada saat tidur, apakah
maengalami mimpi yang mengancam.
b. Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari: apakah merasa segar saat bangun,apa yang
terjadi jika kurang tidur.
c. Adakah alat bantu tidur: apa yang anda lakukan sebelum tidur, apakah menggunakan obat-
obatan untuk tidur.
2. pemeriksaan fisik
3.pemeriksaan diagnostik
Diagnosa keperawatan
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
Setelah tindakan selesai dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, maka diadakan
evaluasi yang di tinjau antara kriteria hasil dan data yang kita peroleh baik dari data subyektif
maupun data obyektif. Evaluasi berisi tentang hasil Asuhan Keperawatan, apakah tujuan tercapai
keseluruhan, tujuan tercapai sebagian, atau bahakan tujuan tidak tercapai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap
individumempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur
yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek
fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan
memulihkankesegaran dan fungsi organ tubuh.
B. Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai
kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai
kegiatan dengan baik.Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur klien sesuai dengandengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai,
kopetensi yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap
klien dapat berjalan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/
http://jovian.yours.tv/t944-konsep-dasar-kebutuhan-istirahat-dan-tidur-manusia
http://sofiakurniati.blogspot.com/2012/06/makalah-keperawatan-pola-istirahat-dan.html
http://dinkes.agamkab.go.id/?agam=informasi&se=detil&id=147