Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

A. DEFINISI ISTIRAHAT TIDUR


1) Pengertian Istirahat
Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Kata istirahat
berati berhenti sebentar untuk melepaskan lelah berasantai untuk menyegarkan diri atau
suatu keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan menyulitkan bahkan
menjengkelkan.
2) Tidur
Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau
sensori yang sesuai (Guyton 2009) atau dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri
yang relative bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan tetapi lebih merupaka
suatu urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim memiliki
kesadaran yang bervariasi.

B. FISIOLOGI SISTEM /FUNGSI NORMAL SISTEM TIDUR DAN


Fisiologi Tidur: Siklus alami tidur diperkirakan dikendalikan oleh pusat yang terletak di bagian
bawah otak. Pusat ini secara aktif menghambat keadaan terjaga, sehingga menyebabkan tidur.
Seseorang dapat dikategorikan sedang tidur apabila terdapat tanda-tanda sebagai berikut:
 Aktivitas fisik minimal.
 Tingkat kesadaran yang bervariasi
 Terjadi perubahan
 perubahan proses fisiologis tubuh, dan
 Penurunan respons terhadap rangsanan dari luar. Selama tidur, dalam tubuh seseorang
terjadi perubahan proses fisiologis. Perubahan tersebut, antara lain:
 Penurunan tekanan darah, denyut nadi.
 Dilatasi pembuluh darah perifer.
 Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktur gastrointestinal.
 Relaksasi otot-otot rangka.
 Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%
C. ETIOLOGI GANGGUAN TIDUR
Gangguan tidur bukanlah suatu penyakit melainkan gejala yang memiliki banyak faktor yang
dapat menyebabkan atau dapat dikatakan tidak mempunyai penyebab pasti terjadinya gangguan
tidur ini. Menurut Remelda (2008) terdapat beberapa perilaku yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami gangguan tidur yaitu ;
1. Hiienitas tidur yang kurang secara umum (cuci muka,dll)
2. Kekhwatiran tidak dapat tidur
3. Mengkonsumsi caffein secara berlebihan
4. Minum alcohol sebelum tidur
5. Merokok sebelum tidur
6. Tidur siang/sore yang berlebihan
7. Jadwal tidur/bangun yang tidak teratur
8. Faktor psikologi (stress,depresi,sakit fisik,sesak nafas)
9. Faktor lingkungan (lingkungan sekitar dan gaya hidup)
Sedangkan menurut Tim Pokja SDKI(2016) terdaoat beberapa penyebab gangguan pola
tidur antara lain :
1. Hambatan lingkungan (mis. kelembapan lingkungan sekitar, suhu
lingkungan,pencahayaan,kebisingan,bau tidak sedap,jadwal
pemantauan/pemeriksaan/Tindakan
2. Kurang kontrol tidur
3. Kirang privasi
4. Reinstraint fisik
5. Ketiadaan teman tidur
6. Tidak familiar dengan peralatan

D. KLASIFIKASI GANGGUAN TIDUR


Menurut Remelda (2008) gangguan tidur terbagi atas 3 (tiga) jenis, yaitu :
1) Jenis Trainsent (artinya cepat berlalu), oleh karena itu gangguan tidur jenis hanya terjadi
beberapa malam saja
2) Jenis jangka pendek. Jenis ini dapat berlangsusng sampai beberapa minggu dan biasanya
akan Kembali seperti biasa.
3) Jenis kronis (atau parah) gangguan tidak dapat tidur berlangsusng lebih dari 3 minggu

E. PATOFISIOLOGI GANGGUAN TIDUR


Siklus tidur terjadi secara alami dan dikontrol oleh pusat tidur yaitu medulla, tepatnya di RAS
(Recticular system) dan BSR (Bulbar Synchronizing Region). RAS terdiri dari neuron-neuron di
medulla oblongata, pons dan midbrain. Pusat ini terlibat dalam mempertahankan status bangun
dan mempermudah beberapa tahp tidur. Selama tidur tubuh mengirim sedikit sekali stimulus
dari korteks cerebri atau reseptor sensori perofer pada RS. Individu bangun dari tidur jika celah
peningkatan dari stimulus BSR meningkat pada saat tidur, terjadinya insomnia ini dimungkinkan
karena RAS dan BSR tidak bekerja dengan semsetinya di batang otak (Haswita 2017)
Terdaoat beberapa faktor yang mempengaruhi tidur :
1. Penyakit
Sesorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal namun
demikian keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur.misalnya pada
pasien dengan gangguan pernapasan seperti Asma, Bronchitis dan Penyakit Persarafan
2. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman kemudian terjadi
perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya
3. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
waspada menahan ngantuk
4. Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM
5. Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga menggangu
tidurnya.
6. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal seseorang yang tahan minum alkohol dapat
mengakibatkan Insomnia
7. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur
8. Stres Psikologi
Kondisi psikologi dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa, hal tersebut terlihat
ketika seseorang yang memiliki masalah psikologis mengalami kegelisahan sehingga sulit
untuk tidur
9. Nutrusi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Protein yang
tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur kerena adanya Tryptophan yang merupakan
Asam Amino dari protein yang di cerna demikian sebaliknya kebutuhan Gizi yang kurang
dapat juga mempengaruhi proses tidur

F. Tanda dan Gejala


1. Keletihan saat bangun atau letih sepanjang hari
2. Perubahan mood
3. Mengantuk sepanjang hari

G. Penatalaksanaan
1. Terapi Nonfarmakologi
Merupakan pilihan utama sebelum menggunakan obat-obatan karena penggunaan obat-
obatan bisa memberikan efek keterbatasan.
1) Terapi relaksasi
2) Terapi pemijatan
3) Pengaturan posisi
4) Menejemen lingkungan
5) Terapi music
6) Pengurangan kecemasan
7) Terapi farmakologi.

Anda mungkin juga menyukai