DISUSUN OLEH :
VITRALIS TANDIABANG
22.04.007
1. KONSEP DASAR
A. Definisi
Istirahat adalah suatu keadaan tenang, relaks tanpa stress emosional, dan bebas
dari ansietas. Oleh karena itu, istirahat tidak selalu bermakna tidak selalu bermakna tidak
beraktivitas; pada kenyataannya, beberapa orang menemukan ketenangan dari beberapa
aktivitas tertentu seperti berjalan-jalan di udara segar (Kozier, 2011)
Sedangkan tidur adalah perubahan status kesadaran yang terjadi ketika persepsi
dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan
aktivitas fsik yang minimal, tingkat ubuh, dan kesadaran yang bervariasi, perubahan
proses fisiologis respons terhadap stimulus eksternal (Mubarak, 2008)
Kebutuhan tidur menurut usia(A.Aziz Azimul, 2009) :
C. Klasifikasi
Menurut situs melileaorganik (2008) gangguan tidur terbagi atas 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Jenis transient (artinya cepat berlalu), oleh karena itu gangguan tidur jenis ini hanya
terjadi beberapa malam saja.
2. Jenis Jangka pendek. Jenis ini dapat belangsung sampai beberapa minggu dan
biasanya akan kembali seperti biasa.
3. Jenis kronis (atau parah) gangguan tidak dapat tidur berlangsung lebih dari 3
minggu.
Pengontrolan siklus yang dialami selama tidur berpusat pada kedua tempat khusus
di batang otak yaitu Reticularis Activiting System (RAS) dan Bulbar
SynchconitingRegion BSR) di medulla. Dua system RAS dan BSR diperkirakan
terjadinya kegiatan/ pergerakan yang intermiten dan selanjutnya menekan pusat-pusat
otak. Rasdihubungkan dengan pernyataan tubuh tentang kewaspadaan dan menerima
impulssensori, seperti stimulus auditory, visual, nyeri dan stimulus taktil. Stimulus
sensori inimempertahankan keadaan bangun dan waspada. Selama tidur tubuh mengirim
sedikitsekali stimulus dari korteks cerebri.atau reseptor sensori perifer pada RAS.
Individu bangun dari tidur jika celah peningkatan dari stimulus BSR meningkat pada saat
tidur.Terjadinya insomnia dimungkinkan RAS dan BSR tidak bekerja dengan semestinya
di batang otak.(Johnson,2000)
Pathway :
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR
Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas tersebut dapat
menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat
sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan tidur, antara lain :
a. Status kesehatan
Seseorang yang kondisi tubuhnya sehat memungkinkan dapat tidur dengan
nyenyak. Tetapi pada orang yang sakit dan rasa nyeri, maka kebutuhan istirahat dan
tidurnya tidak dapat dipenuhi dengan baik sehingga tidak dapat tidur dengan nyenyak.
Banyak penyakit yang dapat memperbesar kebutuhan tidur, seperti penyakit yang
disebabkan oleh infeksi terutama infeksi limpa. Infeksi limpa berkaitan denga keletihan
sehingga penderitanya membutuhkan banyak tidur untuk mengatasinya. Banyak juga
keadaan sakit yang membuat penderitanya kesulitan tidur atau bahkan tidak bisa tidur.
Misalnya pada klien dengan gangguan pada sistem pernapasan. Dalam kondisinya yang
sesak napas, maka seseorang tidak mungkin dapat istirahat dan tidur.
b. Lingkungan Keadaan
Lingkungan yang nyaman dan aman bagi seseorang dapat mempercepat proses
terjadinya tidur. Sebaliknya, lingkungna yang tidak aman dan nyaman bagi seseorang
dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga mempengaruhi proses tidur.
c. Stress
Psikologis kecemasan merupakan perasaan yang tidak jelas, keprihatinan dan
kekhawatiran karena ancaman pada sistem nilai atau pola keamanan seseorang
(Carpenito, 2000). Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur.
Hal ini disebabkan karena pada kondisi cemas akan meningkatkan norepinefrin darah
melalui sistem saraf simpatis. Zat ini akan mengurangi tahap IV NREM dan REM.
d. Obat-obatan
Obat dapat juga memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang
memengaruhi proses tidur, seperti jenis golongan obat diuretic yang dapat menyebabkan
insomnia, antidepresan yang dapat menekan REM, kafein yangdapat meningkatkan saraf
simpatis sehingga menyebabkan kesulitan untuk tidur, golongan beta blocker dapat
berefek pada timbulnya insomnia, dan golongan narkotik dapat menekan REM sehingga
mudah mengantuk.
e. Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi
protein yang tinggi dapat menyebabkan individu tersebut akan mempercepat proses
terjadinya tidur karena dihasilkan tripofan. Tripofan merupakan asam amino hasil
pencernaan protein yang dapat membantu kemudahan dalam tidur. Demikian sebaliknya,
kebutuhan gizi yang kurang dapat juga memengaruhi proses tidur, bahkan terkadang
sulit untuk tidur.
f. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur,
sehingga dapat mempengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan untuk tidak tidur
dapat menimbulkan gangguan proses tidur.
4. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Dimulai dengan mengumpulkan data tentang :
1. Identitas (umur, sex, pekerjaan, pendidikan)
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit
4. Pemeriksaan fisik
Meliputi :
1. Inspeksi , palpasi , perkusi , auskultasi
2. TTV
3. Perilaku
Data Fokus
Data subjektif
1. Klien merasa lesu, mengantuk sepanjang hari
2. Mengeluh susah tidur, kurang istirahat
3. Pandangan dirasa kabur, mata berkaca-kaca
4. Emosi meningkat, mudah marah/tersinggung
5. Kepala pusing, berat
6. Mengeluh sering terbangun
Data objektif
1. Wajah nampak kurang bergairah (letih,lesu, lemah)
2. Prestasi kerja menurun/kurang konsentrasi
3. Gelisah, sering menguap
4. Mudah tersinggung
5. Ada bayangan hitam di bawah mata
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan masalah kebutuhan istirahat dan tidur
diantaranya adalah :
1. Gangguan pola tidur
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Suhu lingkungan sekitar
b. Perubahan pejanan terhadap cahaya gelap
c. Kurang kontrol tidur
2. Ansietas
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, status peran)
b. Stres, ancaman kematian
c. Kebutuhan yang tidak terpenuhi
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa yang Tujuan Intervensi Rasional
Mungkin Muncul
1. Gangguan pola Setelah diberikan a. 1. Kaji rutinitas tidur 1. Mengkaji dan
tidur asuhan yang biasa dilakukan mengidentifikasi
Kemungkinan keperawatan ....x 24 klien kebiasaan tidur klien
berhubungan jam diharapkan b. 2. Ciptakan 2. Meningkatkan
dengan : gangguan pola tidur lingkungan yang kenyamanan tidur
a. -Suhu lingkungan klien efektif dengan nyaman serta dukungan
sekitar kriteria hasil : fisiologis/psikologis
b. -Perubahan a. - Perasaan segar c. 3. Jelaskan 3. Istirahat adekuat
pejanan terhadap sesudah tidur atau pentingnya tidur dan tidur dapat
cahaya gelap istirahat yang adekuat meningkatkan status
c. - Kurang kontrolb. -Pola tidur, kualitas emosional
tidur dalam batas normal d. 4. Kolaborasi 4. Mungkin diberikan
c. - Jumlah jam tidur pemberian obat tidur untuk membantu
dalam normal 6-8 pasien tidur/istirahat
jam/hari selama periode
transisi dari rumah ke
lingkungan baru.
D. Implementasi Keperawatan
Tindakan keperawatan mandiri seperti prilaku, peningkatan kesehatan dan upaya
pencegahan, pengaturan posisi dan intervensi mandiri.
Tindakan keperawatan mencangkup tindakan mandiri dan kolaborasi
Tindakan mandiri : aktivitas perawat yang dilakukan atau yang didasarkan pada
kesimpulan sendiri dan bahan petunjuk dan perintah tenaga kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi: tindakan yang dilaksanakan atas hasil keputusan bersama
dengan dokter dan petugas kesehatan lain.
E. Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan implementasi sesuai dengan batas waktu ditetapkan dan situasi kondisi
klien, maka diharapkan klien :
1. Gangguan pola tidur klien efektif dengan kriteria hasil :
a. Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat
b. Pola tidur, kualitas dalam batas normal
c. Jumlah jam tidur dalam normal 6-8 jam/hari
2. Ansietas klien efektif dengan kriteria hasil :
a. Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan menunjukkan tehnik untuk
mengontrol cemas
b. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
c. Ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi Chasanah. 2011. Laporan Pendahuluan Dengan Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur
https://www.scribd.com/doc/59842168/laporan-pendahuluan-dengan-kebutuhan-dasar-istirahat-
tidur. Di akses pada 03 November 2017