Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR NUTRISI DAN CAIRAN

Tugas Keperawatan Dasar Profesi (KDP)

OLEH :

SYIFA WULANDARI

182101100005

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

STIKIM

2021
LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR NUTRISI DAN CAIRAN

A. Definisi

Nutrisi adalah proses tersedianya energi dan zat gizi serta zat-zat lain dari luar

makanan yang penting untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur

proses-proses dalam tubuh dan sumber tenaga bagi aktivitas tubuh. Nutrient

merupakan zat organik dan anorganik dalam makanan yang diperlukan tubuh agar

dapat bergungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan, aktivitas, mencegah

defisiensi, memelihara kesehatan dan mencegah penyakit, memelihara fungsi tubuh,

kesehatan jaringan dan suhu tubuh meningkatkan kesembuhan, dan membentuk

kekebalan. Komponen-komponen nutrien terdiri dari karbohidrat, protein, lemak,

viamin, dan mineral

Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisitubuh

tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalahsalah satu

bagian dari fisiologi homeostasis. Keseimbangan cairan dan elektrolitmelibatkan

komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuhadalah larutan yang

terdiri dari (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang

menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam

larutan. Cairan dan Elektrolit masuk ke dalamtubuh melalui makanan, minuman, dan

cairan intravena (IV) dan didistribusi keseluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan

dan elektrolit berarti adanyadistribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit

ke dalam seluruh bagiantubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung

satu dengan yanglainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang

lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: cairan intraselulerdan

cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalamsel di

seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada diluar sel dan

terdiri dari tiga kelompok yaitu: cairan intravaskuler (plasma),cairan interstitial dan

cairan transeluler.

B. Anatomi Fisiologi

Sistem pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, esophagus,lambung, dan usus.

Makanan yang masuk kedalam tubuh kita melaluibeberapa tahap, yaitu ingesti;

dimana intake makanan masuk ke dalam tubuh kita melalui proses memasukan

makanan ke dalam mulut, pengunyahan danmenelan; digesti dimana terjadi perubahan

fisik dan kimia zat makananuntuk dapat di absorbsi. Absorbsi dimana partikel zat

makanan dari salurancerna ke dalam aliran darah dan pembuluh limfe. Setelah tahap

digesti diabsobsi dilalui,molekul-molekul kecil siap di gunakan oleh tubuh

kita.Beberapa dari molekul molekul kecil tersebut di gunakan untuk alergi,

yanglainnya seperti asam amino di gunakan untuk membangun, memperbaiki

danmemproduksi sel. Bahan-bahan yang tidak dapat di digesti dan di absorbsiakan di

eliminasi oleh tubuh.

Sistem pencernaan terbagi atas organ utama dan organ aksesoris atau tambahan.

Organ utama sistem pencernaan terdiri atas rongga mulut yang didalamnya terdapat

palatum, pipi dan bibir, lidah gigi, kelenjar ludah, faring,esofagus (kerongkongan),

lambung (gaster), duodenum (usus halus),jejenunum, ileum, kolon yang terdiri atas

kolon asenden (naik), transversum(horizontal)dan desenden (menurun) dan rektum.

Sedangkan organaksesorisnya terdiri atas kelenjar kelenjar ludah (glandula saliva),

dimanaterdapat kelenjar parotis, kelenjar sublingualis dan kelenjar subnabdibularis.

Organ aksesoris lain yaitu hati/hepar dan pancreas.


C. Proses Kebutuhan nutrisi dan cairan

1. Nutrisi

Nutrien utama tubuh terdiri dari 4 yaitu :

1) Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid) untuk menyuplai energi bagi tubuh

2) Vitamin membantu penggunaan makronutrien dan mempertahankan jaringan

tubuh

3) Mineral mempertahankan homeostasis

4) Air sebagai pelarut dalam tubuh dan sebagai alat transport untuk
mendistribusikan nutrien ke jaringan

a) Makronutrien
Makronutrien sendiri memiliki fungsi yaitu:
- Sumber energi
Bentuk energi: ATP, fosfokreatin, dan zat molekul berenergi
tinggi. Fungsi: transport dan kerja mekanik.
- Sintesis
Sintesis bahan dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
pertahanan sel dan jaringan.
- Simpanan
Jika asupan lebih dari kebutuhan untuk energi dan sintesis, maka akan
disimpan sebagai glikogen dan lemak. Simpanan ini menyediakan
energi saat puasa.

b) Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang dibutuhkan sedikit tetapi herus di
suplai dalam diet. Vitamin larut air (B & C) & vitamin larut lemak (A,D,
E, K. ) Berperan penting dalam metabolisme yaitu dimana vitamin larut
air sebagai prekursor koenzim dan vitamin larut lemak sebagai koenzim,
hormon, & antioksidan.
c) Mineral
Elemen anorganik yang penting untuk pembentuk struktur & fungsi
tubuh Ada 2 kelompok:
1. Mineral utama: kebutuhan > 100mg/hari
2. Trace elements: kebutuhan < 100mg/hari
Mineral utama yaitu Ca, P, Mg, Na, K, Cl, & S. Dan jika mengalami
kekurangan dapat mengganggu fungsi tubuh. Semua hal di atas berhubungan
penting untuk melakukan metabolisme.

Maka dapat disimpulkan bahwa nutrisi sangat dibutuhkan sebagai


kebutuhan dasar manusia dikarenakan nutrisi adalah sumber energi utama
tubuh untuk mampu melakukan kerja organ, suplai nutrisi berhubungan
dengan laju metabolik, metabolisme, respirasi, kardiovaskular dan seluruh
sistem kerja tubuh. Karena tanpa nutrisi, keseluruhan sistem tubuh tidak akan
mampu bekerja.
2. Cairan

Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung

oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme seperti karbondioksida, yang semuanya

disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam bentuk ion

elektrolit. Contohnya NaCl akan dipecah menjadi ion Na+ dan Cl+. Pecahan elektrolit

tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan

negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuata positif disebut kation. Contoh

kation antara lain natrium, kalsium, dan magnesium, sedangkan anion antara lain

klorida, bikarbonat, dan fosfat.


D. Pathway

FAKTOR

Makanan Psikologi Infeksi Malabsorbsi

Toksin tidak dapat Ansietas Kuman masuk dan Meningkatkan


diabsorbsi berkembang di usus tekanan osmotik
halus

Penyerapan makanan Hiperperistaltik Hipersekresi dan elektrolit


di usus menurun
Peningkatan isi rongga usus

Distensi Abdomen

Hilang cairan & Gangguan integritas kulit


Mual Muntah
elektrolit berlebihan

Nafsu makan menurun

Gangguan keseimbangan Asidosis metabolik


Ketidakseimbangan nutrisi
cairan & elektrolit
kurang dari kebutuhan
Sesak

Gangguan pertukaran gas

Kekurangan volume cairran Resiko syok (Hipovolemi)


E. Faktor-faktor yang mempengaruhi

1. Usia, perbedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta aktivitas organ

sehingga dapat memengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.

2. Temperatur, suhu tubuh yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan

mlalui keringat cupuk banyak, sehingga tubuh akan banyak mengeluarkan cairan.

3. Diet. Apabila kekurangan nutrien tubuh akan memecah cadangan makanan yang

tersimpan di dalamnya sehingga dalam tubuh terjadi pergerakan cairan yang dapat

berpengaruh pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.

4. Stres, dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit melalui

proses peningkatan produksi ADH, karena proses ini dapat meningkatkan

metabolisme sehingga mengakibatkan terjadinya glikolisis otot yang dapat

menyebabkan retensi sodium dan air.

5. Sakit. Pada keadaan sakit terdapat banyak sel yang rusak, sehingga untuk

memperbaiki sel yang rusak dibutuhkan proses pemenuhan kebutuhan cairan yang

cukup. Keadaan sakit menimbulkan ketidakseimbangan sistem dalam tubuh, yang

mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit. (Haswita, 2017)

F. Manifestasi Klinis/Batasan Karakteristik

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

- Keram perut

- Nyeri perut
- Perubahan dalam sensasi rasa

- Penurunan berat badan

- Diare

- Rambut rontok yang berlebihan

- Asupan makanan kurang

- Napsu makan menurun

- Lemas

- Mual

- Muntah

- Ketidakmampuan untuk menelan makanan

2. Resiko ketidakseimbangan cairan elektrolit

- Sakit kepala

- Lemas

- Mual

- Muntah

- Diare

- Detak jantung cepat

- Keram otot

- Sering buang air kecil

- Kejang

- Kesemutan

- Mati rasa

- Keram perut

- Kebingungan

- Mudah marah
G. Diagnosa Keperawatan yang Berhubungan

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2. Resiko ketidakseimbangan cairan elektrolit

H. Intervensi Keperawatan

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nafsu makan

menurun

- Identifikasi status nutrisi

- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan

- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien

- Monitor asupan makanan

- Monitor berat badan

- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi

- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

- Ajarkan diet yang di programkan

- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis

nutrien yang dibutuhkan

2. Resiko ketidakseimbangan cairan b.d hilang cairan dan elektrolit berlebihan

- Monitor status hidrasi (frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian

kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)

- Monitor berat badan harian

- Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis

- Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam

- Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan

- Berikan cairan intravena, jika perlu


- Kolaborasi pemberian diuretik jika perlu

Anda mungkin juga menyukai