TINJAUAN TEORI
1.1.2 Etiologi
1) Pola defekasi tidak teratur ( kurang dari 5 x seminggu )
2) Penggunaan laksantif terlalu kecil
3) Stres psikologis naik
4) Kurang aktivitas
5) Usia
6) Diit yang tidak sesuai
7) Konstipasi atau impaksi fekal
8) Hemoroid
9) Pembedahan yang menurunkan kemampuan untuk mengejan
1.1.3 Fisiologi
1) Reflek defekasi intrinsik
Feses masuk rectum
Distensi rectum
1
2) Reflek defekasi parasimpatis
Feses masuk rectum
Defekasi BAB
Kontrasi otot abdominal dan diafragma
Defekasi
1.1.4 Klasifikasi
1) Konstipasi adalah, gangguan pada eliminasi akibat feses yang kering, keras
yang melewati usus besar.
2) Fecal Imfaction adalah masa yang keras dilipatan rectum akibat retensi dan
akumulasi feses yang berkepanjangan.
3) Inkontinensia alvi adalah hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol
pengeluaran feses dan gas yang melalui sfingter anus akibat kerusakan fungsi
sfingter atau persarafan didaerah anus. Hal ini disebabkan masalah-masalah
kejiwaan.
4) Diare adalah keluarnya feses cair dan menaikkan frekuensi BAB akibat
cepatnya chime melewati usus, sehingga usus besar tidak mempunyai cukup
waktu untuk menyerap air.
5) Hemoroid ( wasir ) adalah pelebaran vena didaerah anus sebagai akibat
peningkatan tekanan darah teresbut.
6) Kembung adalah flatus yang berlebihan di intestinal.
2
1.1.5 Manifestasi Klinis
1) Penurunan bising usus
2) Keluhan rectal penuh
3) Keluhan tekanan pada rectal
4) Perasaan pengosongan tak adekuat
5) Rsa ingin BAB
6) Sakit dibagian rectum
7) Perembesan
8) Spasmodik
9) Nyeri atau kejang abdomen
10) Kadang disertai darah atau mucus
11) Kadang vomitas atau nausea
12) Mengejan atau nyeri waktu defekasi
13) Feses bersifat iritan
14) Feses keluar untuk waktu tertentu
15) Irigasi pada daerah sekitar anus atau bokong
16) Distensi intestinal atau gaster
17) Pemeriksaan fisik : tympani
18) Rasa gatal
19) Rasa nyeri
20) Impaksi dapat teraba
1.1.7 Penatalaksanaan
1) Menganjurkan untuk banyak minum atau cair
2) Mengadakan pola kebiasaan untuk BAB
3) Pemberian katartik atau laksatif ( pencahar ) untuk melunakkan feses sehingga
merangsang peristaltic dan BAB
4) Pemberian enema
5) Pemberian makanan yang adekuat untuk mengurangi resiko eliminasi ( diit
tinggi serat dan sari buah )
6) Memperbanyak kegiatan fisik atau aktivitas
3
1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian
1.2.1.1 Anamnesa
1) Kaji batas karakteristik
(1) Pola eliminasi : kebiasaan dan saat ini
(2) Berapa frekuensi yang dipertimbangkan normal ?
(3) Penggunaan laksatif atau enema : jenis : seberapa sering ?
(4) Gejala atau keluhan yang berhubungan
Sakit kepala Haus
Kelemahan Nyeri
Letargi Kram
Anoreksia Penurunan atau penambahan berat
badan
(5) Kesadaran terhadap isyarat defekasi
2) Pengkajian factor-faktor yang berhubungan
(1) Gaya hidup
Tingkat aktivitas
Pekerjaan
Latihan
Nutrisi
Makanan atau minum yang digunakan selama 4 jam
(2) Terapi obat saat ini
Antibiotik Antasida
Steroid Depresan SSP
Besi
(3) Riwayat medical bedah
Keadaan saat ini
Kondisis masa lalu
Riwayat pembedahan ( kolostomi / ileostomi )
(4) Kesadaran tentang isyarat untuk defekas
1.2.3 Evaluasi
1) Kebutuhan eliminasi terpenuhi dalam waktu 2 X 24 jam
2) Kelainan feses dapat diketahui
3) Rasa nyaman pasien dapat terpenuhi saat BAB