BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. PENGKAJIAN
1.1. Data Umum
1) Nama Kepala Keluarga : Tn. P
2) Alamat :Dsn. Modangan RT03/RW03, Ngelegok
3) Pekerjaan : Guru
4) Pendidikan :S1
5) Komposisi keluarga
Status Imunisasi * Ket
Hub
Jenis B POLIO D Hepatitis Camp
No Nama dengan Umur Pendidikan
kelamin C P ak
KK
G T
1. Ny. L P Istri 52 Th SMA √ √ √ √ √ Sehat
√ √ √ √ √ Sehat
2. Nn. A P Anak 21Th SMA
√ √ √ √ √ sehat
3. Nn. L P Anak 24 Th S1
Kamar
Kamar
Ruang
Keluraga
Kamar
WC
Dapur
KM
3) Karakteristik Lingkungan :
Memiliki sirkulasi udara yang baik, dan memiliki sistem penerangan yang baik.
4) Mobilitas Geografis Keluarga
Sebagai penduduk Modangan tidak pernah transmigrasi maupun imigrasi
5) Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat :
Kebiasaan Tn.P dilingkungan sekitarnya, yaitu Tn. P selau berkumpul dan
berkomunikasi dengan tetangga pada waktu sore selalu menaati protokol kesehatan,
kebiasaan lainnya dari masyarakat di lingkungan sekitar rumah selalu melakukan
kerja bakti
6) Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga 4 orang ,ke puskesmas bersama saling mendukung satu sama
lain.
1.4. Struktur Keluarga
1) Pola Komunikasi
Anggota keluraga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari
dan mendapatkan informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan televise.
2) Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Tn. P pengambil keputusan adalah Tn. P selaku kepala rumah
tangga. Akan tetapi jika ada masalah selalu dimusyawarahkan bersama dengan istri
(Ny. L) yang tinggal serumah dengan Tn. P
3) Struktur Peran (Formal Dan Informal)
Peran yang dijalankan di keluarga Tn. P sudah sesuai dengan perannya masing-
masing dan tidak ada konflik peran. Dalam menjalankan peranya Tn. P mampu
melakukannya dengan baik.
4) Nilai Dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. P memegang ajaran agama Kristen dan menjalankannya dengan baik.
Norma sopan dan tidak ada konflik dengan norma yang ada.
1.5. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Dalam keluarga Tn. P semua anggota saling memiliki dan saling menghormati satu
sama lain, kebutuhan psikososial dalam keluarga sangat tinggi. Keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai pendapat antar anggota keluarga.
2) Fungsi Sosial
Keluarga Tn. P mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada
anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan menganjurkan anaknya
berpartisipasi dalam lingkungan sekitar misalnya jika ada kerja bakti maka berusaha
untuk mengikuti.
3) Fungsi Perawatan Keluarga
a. Kemampuan untuk mengenal masalah
Secara garis besar, keluarga Tn. P mampu mengenali masalah yang terjadi pada
keluarganya. Terbukti ketika pengkajian Tn. P mengerti mengenai hipertensi.
b. Kemampuan untuk mengambil keputusan
Keluarga Tn. P sudah mampu dalam mengambil keputusan dengan membawa
anggota keluarga yang sakit ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
c. Kemampuan untuk merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat anggota keluarga yang sakit keluarga Tn. P kurang mampu
melakukannya. Terbukti ketika pengkajian, pengaji menemukan bahwa Tn. P
mengatakan tidak teratur dalam minum obat anti hipertensi, Tn. P hanya minum
saat merasa sangat pusing. Menu makanan Tn. P tidak dibedakan, masih sama
seperti anggota keluarga yang lain yang tidak menderita hipertensi.
d. Kemampuan memelihara/memodifikasi lingkungan
Keluarga Tn. P belum mampu memelihara lingkungan rumah, Tn. P mengatakan
bahwa ia dan keluarganya jarang bersih-bersih rumah dikarenakan sibuk bekerja
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. P sudah mampu memanfatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
dengan baik. Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga Tn. P membawanya
untuk diperiksakan ke puskesmas yang berada di Dsn. Modangan.
4) Fungsi Reproduksi :
Keluarga Tn. P dikaruniai 2 orang anak dengan jarak kelahiran masing – masing
sekitar 5 tahun – 7 tahun.
1.6. Stress Dan Koping Keluarga
1) Stress Jangka Panjang Dan Jangka Pendek
Stres jangka panjang = Tn. P mengatakan jika merasakan pusing Tn. P takut kalau
terjadi sesuatu yang membahayakan dan takut jika terjadi penyakit stroke pada Tn. P
Jangka pendek :-
2) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor
Keluarga Tn. P menganggap stressor bukan masalah yang yang dapat menghambat
aktifitasnya. Jika ada masalah selalu dibicarakan bersama dengan istri dan anaknya.
3) Strategi Koping Yang Digunakan
Dalam menyelesaikan masalah kesehatan, keluarga mencari bantuan dengan berobat
ke pelayanan kesehatan yang ada yaitu puskesmas. Dalam menyelesaikan masalah,
keluarga juga selalu mendiskusikan dengan anggota keluarga yang lain.
4) Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga Tn. P tidak menggunakan adaptasi disfungsional melainkan menggunakan
strategi koping keluarga internal dimana setiap pemecahan masalah keluarga dilakukan
secara bersama
1.7. Pemeriksaan Fisik
NO NAMA ANGGOTA KELUARGA HASIL TTD
1 Tn. P Keadaan Umum : Lolita
Keadaan umum baik, Tn. P berpakaian
rapi, cara berbicara jelas TD : 140/90
mmHg
Kesadaran
GCS
Compsmentis
E : 4 V: 5 M : 6
Kepala:
Kepala simetris, rambut beruban
Kelopak mata simetris, konjungtiva
merah muda, sklera putih, Mukosa
mulut lembab, gigi tampak bersih
Leher:
Leher tampak bersih, tidak ada luka
bekas operasi tidak ada struma, tidak
ada nyeri telan.
Integumen :
Warna sawo matang, turgor kulit baik,
bersih tidak ada luka, tidak ada
skabies.
Ekstremitas:
tidak ada kelainan, tidak ada oedema pada
ekstremitas
MMT :
5 5
5 5
5 : mampu bergerak dengan luas gerak
sendi penuh, melawan gravitasi dan
melawan tahanan maksimal
2 Ny. L Keadaan umum baik Ny. N berpakaian
rapi berbicara jelas, TD : 120/80
mmHg
Kesadaran: Compsmentis
E : 4 V: 5 M : 6
NO NAMA ANGGOTA KELUARGA HASIL TTD
Kepala:
Kepala simetris, rambut beruban,
Simetris, Sklera Putih, konjungtiva
merah muda, Mukosa mulut lembab,
gigi tampak bersih,
Integument: warna sawo matang, bersih
tidak ada luka.
Ektermitas:
Tidak ada gangguan mobilitas, reflek
patela +/+, tidak ada oedema
MMT 5 5
5 5
5 : mampu bergerak dengan luas gerak
sendi penuh, melawan gravitasi dan
melawan tahanan maksimal.
3 Nn. A Keadaan umum baik Ny. N berpakaian
rapi berbicara jelas, TD : 120/80
mmHg
Kesadaran: Compsmentis
E : 4 V: 5 M : 6
Kepala:
Kepala simetris, rambut beruban,
Simetris, Sklera Putih, konjungtiva
merah muda, Mukosa mulut lembab,
gigi tampak bersih,
Integument: warna sawo matang, bersih
tidak ada luka.
Ektermitas:
Tidak ada gangguan mobilitas, reflek
patela +/+, tidak ada oedema
MMT 5 5
5 5
5 : mampu bergerak dengan luas gerak
sendi penuh, melawan gravitasi dan
melawan tahanan maksimal.
b. Obyektif :
Keluarga tampak cemas
dengan penyakit Tn. P dan
Tn. P saat merasakan
pusing Tn. P takut kalau
terjadi sesuatu yang
membahayakan dan takut
jika terjadi penyakit stroke
pada Tn. P
2 Kemungkinan masalah untuk dicegah : 2/2 x 2 = 2 Jika keluarga memahami apa yang
Sebagian sudah dijelaskan maka masalah dapat
Skala: 1 teratasi
3 Potensi masalah untuk dicegah : cukup 2/3 x 1 = 2/3 Keluarga Tn. P cukup mampu
Skala menerima informasi dan saran yang
2 diberikan
Total 4 1/3
Total 3 2/3
2 Pemeliharaan kesehatan tidak 18 Februari 2021 1. Mengobservasi tingkat kecemasan keluarga pada anggota Lolita Fabiola Rohani
efektif berhubungan dengan ketidak keluarga yang sakit
mampuan keluarga dalam 2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang perawatan dan
mengambil keputusan untuk diet yang dianjurkan dan yang di hindari oleh penderita
melakukan tindakan. Hipertensi
3. Memberikan penjelasan seberapa bahayanya penyakit yang
penderita hipertensi jika tidak di obati dengan tepat.
4. memberikan dukungan dan dorongan kepada keluarga
untuk mengubah pola hidupnya menjadi lebih baik
V. EVALUASI
N HARI / DIAGNOSA KRITERIA EVALUASI TANDA
O TANGGAL KEPERAWATAN TANGAN
KELUARGA
1. 18 Feb 2021 Manajemen kesehatan 1. Pengetahuan S : Tn. P dan keluarga mengatakan sudah Lolita
keluarga tidak efektif Tn. P dan keluarga dapat menjelaskan memahami tentang pengertian hipertensi
berhubungan dengan pengertian hipertensi dan merawat anggota dan pentingnya meminum obat secara rutin
ketidak mampuan keluarga keluarga yang memiliki penyakit hipertensi. bagi penderita hipertensi
mengenal masalah 2. Sikap O:
kesehatan Tn. P dan keluarga bekerja sama dalam Tn. P dan keluarga dapat menjelaskan
mengubah kebiasaan Tn. P yang tidak rutin kembali pengertian hipertensi
minum obat menjadi rutin minum obat. Tn. M dan keluarga dapat memberikan diet
3. Perilaku yang tepat bagi anggota keluarga yang
Kelurga mampu memberikan dukungan kepada menderita hipertensi.
anggota keluarga yang sakit dengan cara Ny. L dan keluarga dapat mendukung kepada
mengingatkan Tn. P untuk selalu minum obat anggota keluarga yang mendrita hipertensi
secara rutin dan memberikan makan untuk Tn. P untuk selalu meminum obat secara rutim.
yaitu diet hipertensi. A : Tujuan tercapai masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan mandiri.