Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

KEBUTUHAN DASAR KEBUTUHAN NUTRISI DI RUANG MAWAR


RSUD PROF. DR. MARGONO SUKARJO

OLEH:

JULIANUS

210104058

PRAKTIK PROFESI NERS

STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

2021
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Definisi
Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk
menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas penting dalam tubuhnya sendiri.
Nutrisi dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan zat-zat makanan penting
dengan kata lain nutrient adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh
menggunakannya.
Gangguan nutrisi terjadi kalau diet mengandung satu atau lebih nutrient dalam
jumlah yang tidak tepat (Santoso, 2015).
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh
dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi adalah untuk
memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangkadan
jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan
metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang
mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-
ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
(Dwipuji, 2016).
2. Etiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Fisiologis
a. Intake nutien
1) Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
2) Pengetahuan
3) Gangguan menelan
4) Perasaan tidak nyaman setelah makan
5) Anoreksia
6) Nausea dan vomitus
7) Intake kalori dan lemak yang berlebih
b. Kemampuan mencerna nutrient
1) Obstruksi saluran cerna
2) Malaborbsi nutrient
3) DM
2. Kebutuhan metabolisme
a. Pertumbuhan
b. Stres
c. Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan,hipertyroid)
d. Kanker
3. Gaya hidup dan kebiasaan
Kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler
4. Kebudayaan dan kepercayaan
Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok
5. Sumber ekonomi
Tinggal sendiri, Seseorang yang hidup sendirian sering tidak mempedulikan
tugas memasak untuk menyediakan makanannya.
6. Kelemahan fisik
Contohnya atritis atau cedera serebrovaskular (CVA) yang menyebabkan
kesulitan untuk berbelanja dan masak. Mereka tidak mampu merencanakan dan
menyediakan makanannya sendiri.
7. Kehilangan
Terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak untuk mereka
sendiri. Mereka biasanya tidak memahami nilai suatu makanan yang gizinya
seimbang.
8. Depresi
Menyebabkan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak mau bersusah payah
berbelanja, memasak atau memakan makanannya.
9. Pendapatan yang rendah
Ketidakmampuan untuk membeli makanan yang cermat untuk meningkatkan
pengonsumsian makanan yang bergizi.
10. Penyakit saluran pencernaan
Termasuk sakit gigi, ulkus
11. Obat
Pada lansia yang mendapat lebih banyak obat dibandingkan kelompok usia lain
yang lebih muda ini berakibat buruk terhadap nutrisi lansia. Pengobatan akan
mengakibatkan kemunduran nutrisi yang semakin jauh.
3. Manifestasi Klinik
Adapun tanda dan gejala yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
a. Gigi tidak lengkap dan ompong
b. Nafsu makan menurun
c. Lesu
d. Tidak semangat
e. BB kurang / lebih dari normal
f. Perut terasa kembung
g. Sukar menelan
h. Mual muntah
i. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita
rasa manis, asin, asam, dan pahit.
j. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
k. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
l. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi.
m. Penyerapan makanan di usus menurun
4. Penilaian Kebutuhan Nutrisi
1. Pengukuran Atropometri
a. BeratBadan ideal: (Tinggi Badan-100)±10%
b. LingkaranPergelangantangan
c. Lingkaranlenganatas (MAC/ Mid Aid Cirmumtance)
- Nilai normal wanita: 28.5 cm
- Nilai normal pria: 28,3 cm
d. Lipatan Kulit pada otot trisep (TSP/Tricep Skin Fold)
- Nilai normal wanita: 16,5-18 cm
- Nilai normal pria: 12,5-16,5 cm
e. Penilaian IMT (Indeks Massa Tubuh)

IMT = Berat badan ATAU IMT = Berat badan (lb) x


(kg) 704,5
Tinggi badan Tinggi badan (in)2
(m)2

2. Pengukuran Biokimia
a. Albumin (Normal:4-4,5 mg/100ml)
b. Transferin (Normal: 170-250 mg/100ml)
c. Hemoglobin/ Hb (Normal:12 mg%)
d. BUN (Normal: 10-20 mg/100ml)
e. Eskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki-laki:0,6-13 mg/100ml,
perempuan:0,5-1,0 mg/100ml)
5. Klasifikasi
1. KLASIFIKASI NUTRISI
a. Kurang dari Kebutuhan Nutrisi
Kondisi ketika individu, yang tidak puasa, mengalami atau berisiko
mengalami ketidakadekuatan asupan atau metabolisme nutrien untuk
kebutuhan metabolisme dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan.
Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakcukupan asupan nutrisi kebutuhan matabolisme.
Tanda klinis :
 Berat badan 10-20% dibawah normal
 Tinggi badan dibawah ideal
 Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
 Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
 Adanya penurunan albumin serum
 Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab :
 Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker
 Disfagia karena adanya kelainan
 Penurunan absrobsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa.
 Nafsu makan menurun
b. Lebih dari Kebutuhan Nutrisi
Kondisi ketika individu mengalami atau berisiko mengalami kenaikan berat
badan yang berhubungan dengan asupan yang melebihi kebutuhan
metabolik. Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik. Kelebihan
nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai
resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara
berlebih.
Tanda klinis :
 Berat badan lebih dari 10% berat ideal
 Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
 Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
 Adanya jumlah asupan yang berlebihan
 Aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
 Perubahan pola makan
 Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih
dari 20% berat badan normal. Perubahan pola makan normal yang
mengakibatkan perubahan berat badan. Munculnya resiko perubahan pola
makan normal yang mengakibatkan peningkatan berat badan.
d. Malnutrisi
Kurang nutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan
zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat
gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah
berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang
dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot, dan penurunan energi, pucat
pada kulit, membrane mukosa , konjungtiva, dan lain – lain.
e. Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas
serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
g. Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan
oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit
jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang
tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
h. Anoreksia Nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan,
ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen,
kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.
6. Penatalaksanaan
- Pemberian utrisi melalui oral
- Pemberian utrisi melalui pipa penduga/lambung
- Pemberian utrisi melalui parenteral
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

I. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi:
a. Identitas
Melakukan pengkajian yang meliputi nama pasien, jenis kelamin, umur,
status perkawinan, pekerjaan, alamat, pendidikan terakhir, tanggal masuk,
nomer register, diagnosa medis, dan lain-lain.
b. Riwayat Kesehatan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan,
tipe makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang lebih disukai,
yang dapat digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk
sekarang dan rencana makanan untuk masa selanjutnya.
 Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien saat dilakukan pengkajian
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien bercerita tentang riwayat penyakit, perjalanan dari rumah ke
rumah sakit
 Riwayat Penyakit Dahulu
Data yang diperoleh dari pasien, apakah pasien mempunyai penyakit di
masa lalu maupun sekarang
 Riwayat Penyakit Keluarga
Data yang diperoleh dari pasien maupun keluarga pasien, apakah
keluarga ada yang memiliki riwayat penyakit menurun maupun
menular.
c. Tingkat Aktifitas sehari-hari
Pola Istirahat /Tidur
 Waktu tidur
Waktu tidur yang dialami pasien pada saat sebelum sakit dan dilakukan
di rumah, waktu tidur yang diperlukan oleh pasien untuk dapat tidur
selama di rumah sakit
 Waktu bangun
waktu yang diperlukan untuk mencapai dari suatu proses NERM ke
posisi yang rileks, waktu bangun dapat dikaji pada saat pasien sebelum
sakit dan pada saat pasien sudah di rumah sakit
 Masalah tidur
apa saja masalah-masalah tidur yang dialami oleh pasien pada saat
sebelum sakit dan pada saat sudah masuk di rumah sakit
 Hal-hal yang mempermudah tidur
hal-hal yang dapat membuat pasien mudah untuk dapat tidur secara
nyenyak
 Hal-hal yang mempermudah pasien terbangun
hal-hal yang menyangkut masalah tidur yang menyebabkan pasien
secara mudah terbangun.
Pola Eliminasi
 Buang Air Kecil
Berapa kali dalam sehari, adakah kelainan, berapa banyak, dibantu atau
secara mandiri
 Buang Air Besar
Kerutinan dalam eliminasi alvi setiap harinya, bagaimanakah bentuk
dari BAB pasien (encer, keras, atau lunak)
 Kesulitan BAK / BAB
Kesulitan-kesulitan yang biasanya terjadi pada pasien yang kebutuhan
nutrisinya kurang, diet nutrisi yang tidak adekuat
 Upaya mengatasi BAK / BAB
Usaha pasien untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pola eliminasi
Pola Makan dan Minum
 Jumlah dan jenis makanan
Seberapa besar pasien mengkonsumsi makanan dan apa saja makanan
yang di konsumsi
 Waktu pemberian makanan
Rentang waktu yang diperlukan pasien untuk dapat mengkonsumsi
makanan yang di berikan
 Jumlah dan jenis cairan
Berapakah jumlah dan apasajakah cairan yang bisa dikonsumsi oleh
pasien yang setiap harinya di rumah maupun dirumah sakit
 Waktu pemberian cairan
Waktu yang di butuhkan pasien untuk mendapatkan asupan cairan
 Masalah makan dan minum
Masalah-masalah yang dialami pasien saat akan ataupun setelah
mengkonsumsi makanan maupun minuman
Kebersihan Diri / Personal Hygiene
 Pemeliharaan badan
Kebiasaan pasien dalam pemeliharaan badan setiap harinya mulai dari
mandi, keramas, membersihkan kuku dan lain-lain
 Pemeliharaan gigi dan mulut
rutinitas membersihkan gigi, berapa kali pasien menggosok gigi dalam
sehari
 Pola kegiatan lain
kegiatan yang biasa dilakukan oleh pasien dalam pemeliharaan badan
Data Psikososial
 Pola komunikasi
Pola komunikasi pasien dengan keluarga atau orang lain, orang yang
paling dekat dengan pasien
 Dampak di rawat di Rumah Sakit
Dampak yang ditimbulkan dari perawatan di Rumah Sakit
Data Spiritual
 Ketaatan dalam beribadah
 Keyakinan terhadap sehat dan sakit
 Keyakinan terhadap penyembuhan
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Composmentis, somnolen, koma, delirum
b. Tanda-tanda vital
Ukuran dari beberapa kriteria mulai dari tekanan darah, nadi, respirasi,
dan suhu
c. Pemeriksaan Kepala
Pada kepala yang dapat kita lihat adalah bentuk kepala, kesimetrisan,
penyebaran rambut, adakah lesi, warna, keadaan rambut
d. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : adakah sianosis, bentuk dan struktur wajah
e. Pemeriksaan Mata
Pada pemeriksaan mata yang dapat dikaji adalah kelengkapan dan
kesimetrisan
f. Pemeriksaan Hidung
Bagaimana kebersihan hidung, apakah ada pernafasan cuping hidung,
keadaan membrane mukosa dari hidung
g. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi : Keadaan telinga, adakah serumen, adakah lesi infeksi yang
akut atau kronis
h. Pemeriksaan Leher
Inspeksi : adakah kelainan pada kulit leher
Palpasi : palapasi trachea, posisi trachea (miring, lurus, atau bengkok),
adakah pembesaran kelenjar tiroid, adakah pembendungan
vena jugularis
i. Pemeriksaan Integumen
Bagaimanakah keadaan turgor kulit, adakah lesi, kelainan pada kulit,
tekstur, warna kulit
j. Pemeriksaan Thorax
Inspeksi dada, bagaimana bentuk dada, bunyi normal
k. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi dan Palpasi : mendeteksi letak jantung, apakah ada pembesaran
jantung
Perkusi : mendiagnosa batas-batas diafragma dan abdomen
Auskultasi : bunyi jantung I dan II
l. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bagaimana bentuk abdomen (simetris, adakah luka, apakah
ada pembesaran abdomen)
Auskultasi : mendengarkan suara peristaltic usus 5-35 dalam 1 menit
Perkusi : apakah ada kelainan pada suara abdomen, hati (pekak),
lambung (timpani)
Palpasi : adanya nyeri tekanan atau nyeri lepas saat dilakukan palpasi
m. Pemeriksaan Genetalia
Inspeksi : keadaan rambut pubis, kebersihan vagina atau penis, warna
dari kulit disekitar genetalia
Palpasi : adakah benjolan, adakah nyeri saat di palpasi
n. Pemeriksaan Anus
Lubang anus, peripelium, dan kelainan pada anus
o. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Kesimetrisan otot, pemeriksaan abdomen, kekuatan otot, kelainan pada
anus
p. Pemeriksaan Neurologi
Tingkat kesadaran atau meninggal ringan, syaraf otak, fungsi motorik,
fungsi sensorik
q. Pemeriksaan Status Mental
Tingkat kesadaran emosi, orientasi, proses berfikir, persepsi dan bahasa,
dan motivasi
r. Pemeriksaan Tubuh Secara Umum
Kebersihan, normal, postur
s. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum,
Hemoglobin, glukosa, elektrolit, dan lain-lain.
2. Diagnosa Keperawatan
 D.0019 Defisit Nutrisi :
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolism.
Penyebab :
- Ketidakmampuan menelan makanan
- Ketidakmampuan mencerna makanan
- Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
- Peningkatan kebutuhan metabolism
- Faktor ekonomi (mis, finansial tidak mencukupi)
- Faktor psikologis (mis, stres, keengganan untuk makan)

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif     : (tidak tersedia)     

Objektif :

- Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal.


Gejala dan Tanda Minor

Subjektif :

- Cepat kenyang setelah makan.


- Kram/nyeri abdomen.
- Nafsu makan menurun.

Objektif :

- Bising usus hiperaktif


- Otot pengunyah lemah
- Otot menelan lemah
- Membran mukosa pucat
- Sariawan
- Serum albumin turun
- Rambut rontok berlebihan
- Diare

Kondisi Klinis terkait :

- Stroke
- Parkinson
- Mobius syndrome
- Celebral palsy
- Cleft lip
- Cleft palate
- Amyotropic lateral sclerosis
- Kerusakan neuromuscular
- Luka bakar
- Kanker
- Infeksi
- AIDS
- Penyakit Crohn’s
- Enterokolitis
- Fibrosis kistik
Defisit Nutrisi

Luaran Utama             :  Status Nutris

Luaran Tambahan      :

- Berat Badan
- Eleminasi Fekal
- Fungsi Gastrointestinal
- Nafsu Makan
- Perilaku meningkatkan Berat Badan
- Status Menelan
- Tingkat Depresi
- Tingkat Nyeri

Tautan SDKI – SIKI 

Intervensi Utama :

- Manajemen Nutrisi
- Promosi Berat Badan.

Intervensi Pendukung :

- Edukasi Diet
- Edukasi Kemoterapi
- Konseling Laktasi
- Konseling Nutrisi
- Konsultasi
- Manajemen cairan
- Manajemen Demensia
- Manajemen Diare
- Manajemen Eliminasi Fekal
- Manajemen Energi
- Manajemen Gangguan Makan
- Manajemen Hiperglikemia
- Manajemen Kemoterapi
- Manajemen Reaksi Alergi
- Pemantauan Reaksi Alergi
- Pemantauan Cairan
- Pemantauan Nutrisi.
- Pemantauan Tanda Vital
- Pemberian Makanan
- Pemberian Makanan Enteral
- Pemberian Makanan Parenteral
- Pemberian Obat Intravena
- Terapi Menelan

 D.0018 Berat Badan Lebih


Definisi
Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan
usia dan jenis kelamin.

Penyebab
- Kurang aktivitas fisik harian
- Kelebihan konsumsi gula
- Gangguan kebiasaan makan
- Gangguan persepsi makan
- Kelebihan konsumsi alcohol
- Penggunaan energi kurang dari asupan
- Sering mengemil
- Sering memakan makanan berminyak/berlemak
- Faktor keturunan (mis. distribusi jaringan adiposa, pengeluaran
energi, aktifitas lipase lipoprotein, sintesis lipid, liposis)
- Penggunaan makanan formula atau makanan campuran (pada
bayi)
- Asupan kalsium rendah (pada anak-anak)
- Berat badan bertambah cepat (selama masa anak-anak, selama
masa bayi, termasuk minggu pertama, 4 bulan pertama, dan
tahun pertama)
- Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia <5
bulan

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif (tidak tersedia)

Objektif

- IMT >25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan panjang badan
lebih dari presentil 95 (pada anak <2 tahun) atau IMT pada
presentil ke 85-95 (pada anak 2-18 tahun)

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif (tidak tersedia)

Objektif

- Tebal lipatan kulit trisep >25 mm

Kondisi Klinis Terkait

- Gangguan genetic
- Faktor keturunan
- Hipotiroid
- Diabetes melitus maternal

Tautan Luaran Utama :

- Berat Badan.

SLKI

- Konseling Nutrisi.
- Manajemen berat badan.
- Promosi Latihan Fisik.

SIKI

- Edukasi diet.
- Manajemen Cairan
- Manajemen Hiperglikemia
- Manajemen Hipoglikemia
- Manajemen Nutrisi
- Manajemen Perilaku
- Modifikasi Perilaku Keterampilan Sosial
- Pemantauan Nutrisi
- Promosi Koping
- Reduksi Ansietas
 D.0020 Diare.
Definisi :
Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak terbentuk.
Penyebab
Fisiologis
- Inflamasi gastrointestinal.
- Iritasi gastrointestinal.
- Proses infeksi.
- Malabsorsi.

Psikologis

- Kecemasan.
- Tinkat stres tinggi.

Situasional

- Terpapar kontaminan.
- Terpapar toksin.
- Penyalahgunaan laksatif.
- Penyalahgunaan zat.
- Program pengobatan (Agen tiroid, analgesik, pelunak feses,
ferosultat, antasida, cimetidine dan antibiotik)
- Perubahan air dan makanan.
- Bakteri pada air.

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif (tidak tersedia).

Objektif

- Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam.


- Feses lembek atau cair.

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

- Urgency.
- Nyeri/kram abdomen.

Objektif

- Frekuensi peristaltik meningkat.


- Bising usus hiperaktif.

Kondisi Klinis Terkait

- Kanker kolon.
- Divericulitis.
- Iritasi usus.
- Crohn’s disease.
- Ulkus peptikum
- Gastritis.
- Spasme kolon.
- Kolitis ulseratif.
- Hipertiroidisme.
- Demam typoid.

- Malaria.
- Sigelosis.
- Kolera.
- Disentri.
- Hepatitis.

Tautan SDKI – SIKI :

Intervensi Utama :

- Manajemen Diare
- Pemantauan Cairan

Intervensi Pendukung :

- Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK


- Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan Pemberian
Makanan Enteral
- Edukasi Kemoterapi
- Pemantauan Elektrolit
- Pemberian Obat
- Pemberian Obat Intradermal
- Pemberian Obat Intravena
- Pemberian Obat Oral
- Konsultasi
- Irigasi Kolostorni
- Insersi Intravena
- Manajemen Cairan
- Manajemen Elektrolit
- Manajemeii Eliminasi Fekal
- Manajemen Kemoterapi
- Manajemen Lingkungan
- Manajemen Medikasi
- Manajemen Nutrisi
- Manajemen Nutrisi Parenteral
- Pengontrolan Infeksi
- Perawatan Kateter Sentral Perifer
- Perawatan Perineum
- Perawatan Selang Gastrointestinal
- Perawatan Stoma
- Promosi Berat Badan
- Reduksi Ansietas
- Terapi Intravena

DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan. EGC: Jakarta

Santoso, B. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Retrieved from :


https://www.academia.edu/.

Dwipuji. (2016). Konsep Dasar Kebutuhan Dasar Nutrisi. Retrieved from:


https://www.scribd.com/

Nanda International. 2015. Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi 2015.


Mediaction: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai