PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kontaminasiisalurranppernapasanaadaalahhsalahssatu masalahkkesahatan
paling serius diidunia, dan pegawai medissmemegang peranan penting paham
memajukan kenyamanannpopulasikkarena penyakit inimmenjadi4salah1satu
pencetus utama angka kesakitan dan kematian yeng tinggi. Bronkopneumoniaa
menjadiisalah satu kelainan saluran pernapasannyanggpaling sering terjadi
kepadaa penduduk, terutamaaanak-anak. (Husada,, 2018)
Menurut Jayani (2018) Kombinasi penyakit pada anakkdi bawah usia 28 hari,
hipoksia dan ketidaknyamanan neonatal, abnormal lahirbbawaan, mencret,
malaria,a,dan masalah kelahiran bawaan lainnya meningitis, malnutrisi, dan
jangkitan frekuensi pernafasannadalah pengantarrkehilangan nyawa paling umum
dengan anakkdiibawah usia lima tahun.0.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas penulis mengungkapkan problem pada proposal
karya tulis imliah yaitu “Bagaimana Literlatur Review Asuhan Keperawatan Pada
Anak bronkopnemumonia dengan Masalah Utama Bersihan Jalan Nafas Tidak
Efektif?”
C. Tujuan
Tujuanoumum
Harapan memahami gambaran karya tulis ilmiah literature review pada
“Asuhan Keperawatan Anak bronkopneumonia dengan Masalah Utama Jalan
Nafas Tidak Efektif”
D. Manfaat
1. Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui bagaimana tindakan dalam menangani anak
yeng mengalami bronkopneumonia serta masalah utama jalur nafas tidack
efektif.
2. Institusi pendidikan
Karya tulis ini diharapkan dapat menambah refrensi di perpustakaan dan
menjadi literature untuk penulisan karya tulis selanjutnya.
3. Penulis
Penulis dapat memperoleh pengalaman dan dapat menerapkan hasil studi
literature review keperawatan khususnya pada anak yang mengalami
bronkpneumonia.
4. Untuk bidangrkeperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perkembangan
ilmu pengetahuan, khususnya disiplin ilmu keperawatan mengenai asuhan
keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia.
BAB III
TINJAUANWPUSTAKA
A. Bronkopneumoniaea
1. Pengertianelah
Bronkopneumonia,e,juga dikenal sebagai pneumonia bronkial atau
pneumonia lobular, adalah penyakit paru-paru yang sering terjadi. Peradangan
terjadi di saluran bronkiolus pendek bronkiolus dan meluas secara tidak teratur
ke alveoli dan melintasi alveoli. PDPI Lampung, 2017)
Bronkopneumonia merupakan radang paru-paru yang mengenai
bebrapa dan munculnya titik-titik di lobus paru-paru infiltrate infeksi bakteri,
virus dan jamur. Pneumonia lobular adalah nama lain untuk bronkopneumonia
adalah peradangan lokal dari parenkim paru yang terlokasir, dan juga
mengenai bronkiolus dan alveolus yang mengelilinginya (Ayu,62017)
2. Anatomi fisiologidr
Berdasarkan Syaifudin(7(2016) sistem respirasi menurut teori
distribusikan atas 3 saluran pernafasan yaitu atas, bawah dan paru-paru. sistem
respirasi dibagi menjadi tiga diantaranya yaitu :
a. Saluran pernafasan bagian atas
Salurannepernafasan bagian atas yaitu berfungsi menyaring,
menghangatkan,oserta melembabkan udara yeng terhirup
1) Hidung
Hidung (nasal) adalah organ yang memungkinkan Anda untuk bernafas
(breathing) dan mencium (bau) (olfactory). Dengan alasnya di atas
pelat rahang atas dan pelat platina secara horizontal, konstruksi dan
bentuknya menyerupai piramida atau kerucut.
2) Faring
Faring (tenggorokan) adalah saluran otot yang berjalan sejajar dengan
dasar tengkorak dan vertebra serviks keenam.
3) Laringow
Laring adalah penghubung pernapasan di belakang faring, terjadi dari
dua lamina yang terus menerus di sentral tengah dan komponenotulang
rawanckyeng dihubungkan bersama oleh ligamen dan membran.
4) Epiglotis
Epiglottis adalah katup tulang yeng membantu menelan dengan
menutup laring.
b. Saluranepernafasan bagian bawahee
Tugas penghubung pernapfasan bagianrbawah adalah mensirkulasikan
hawa. selain itu juga berfungsi memproduksi surfaktan, saluran ini terdiri
atas beberapa bagian yaitu diantaranya :
1) Trakea
Dari laring ke ketinggian vertebra toraks kelima, trakea, sering dikenal
sebagai tenggorokan, panjangnya kira-kira 90cm. Trakea terdiri
dari716-206cincin tak lengkap yeng tersusun dalam pola cincin,
dilapisi selaput lendir yeng terjadi dari epitel bersilang, dan berhasil
memberhetikan debutalias zat asing.hvghv
2) Bronkusjhk
Bronkuseadalah aliran percabangannemaupun kelanjutanudari trakea
yeng memiliki 2acabang, satu di setiap sisi. Sisi kanan lebih sempit
dan lebih pendek dari kidal yeng berisi 3 lobusehulu, sentral, beserta
bawah, serta bronkuse yang makin memanjang.
3) Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang-cabang yang mengikuti bronkus.hyf.
c. Paru-parum
Paru-paru adalah organ utama sistem pernafasan, paru paru Diafragma
terletak di rongga dada antara tulang selangka dan diafragma. Paru-
paru dibagi menjadi lobus, yang diselelaputi Pleura paternal dan
viselaris, dan terlindung dari Cairan pleura yang mengandung
surfaktan Paru-paru kanan terdiri dari atas Paru-paru kiri memiliki tiga
lobus dan dua lobus.
3. Etiologi
Nurarif dan Kusuma (2015) mengklaim bahwa bronkopneumonia dari
umumnya disebabkan oleh penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap
patogenisitas organisme patogen. Mekanisme pertahanan tubuh terdapat pada
orang normal dan sehat. pernafsan itu termasuk dari refleks gelottis
sertambatuk, dan adanya lapisanhserta gerakan lendir dan batuk, serta adanya
lapisan dan gerakan lendir yeng menggerakan kuman keluar dari bagianoorgan
dan menyebar ke seluruh tubuh.
Bronkopneumoniaqdikarenakan oleh kuman, mikrob, danmjamur, yang
meliputi:
a. Kuman : Staphyloccus,
b. Mikrob : Pneumoniae
c. Jamure : Aspergillus Spesies Candida Albicans
d. Kongesti paru yang berkepanjangan menyebabkan hambatan makanan,
sekretoorofaringeal, atau isi lambung ke dalam paru.
4. Patofisiologi
Menurut Nurarif & Kusuma (2015) Sebagian besar penyebab
bronkopneumonia yaitu mikroorganisme (bakteri, jamur, virus) Percikan air
liur memungkinkan mikroorganisme untuk menembus, dan invasi ini terjadi.
ke saluran pernafasan atas dan meinmbulkan reaksi imunologis tubuh,
menyesuaikan diri maka dari itu menimbulkan peradangan, yang
menyebabkan tubuh menyesuaikan diri, sehingga timbul gejala demam pada
penderitanya.
Dalam keadaan sehat, bakteri tidak akan berkembang biak di paru-
paru, situasi ini dihasilkan oleh sistem pertahanan paru kontaminasi bakteri
pada paru-paru menunjukan sistem kekebalan yang melemah, memungkinkan
kuman berkembang biak dan menyebar karena adanya Infeksi saluran
pernapasan oleh mikroorganisme dan paru-paru dapat dilakukan dengan
berbagai metode, termasuk menghirup udara langsung dan aspirasi kotoran di
paru-paru, nosofaring serta orofaring. (Nurarif & Kusuma, 2015)
5. Klasifikasi
Brokopneumonia tiada yengpmemuaskan, serta pembagiannya
berdasarkannoanatomi lalu etiolagi. Bebrapa para pakar telah menunjukkan
maka6pembagian bermanfaat, bronkopneumonia denganpaetiologi yarng
dikonfirmasi secara klinis dan pengobatan yang lebih tepat (Brradley,12011)
6. Manifestasirklinislag
Brokopneumonia kebanyakan diawali dengan penghubung saluran
pernapasan atlas yang berlangsung beberapakhari, dan hawa tabuh meningkat
ke tingkat yang sangat tinggi. 37,6-40°C, kadang juga disertaiokejang akibat
suhu yang tinggi. Selain itu bisa menjadi super gelisah, pernapfasan kencang
beserta mengkal dan juga pernafasan cupingshidung den sianosis di daerah
hidungbbesertaamulut. Sedangkan, batukerata-rata tidack ditemui pada
mula3penyakit, seorang anakkhendak batuk3wsehabis beberapamhari, di
mana pada permulaan berbentukebatuk keringxkemudian naik batuk fertil.
dalam bronkopeumonia, pengaruh penelitian badan bergantung atas dimensi
kalangan yarng tertimpa. Dengan perkusiwtoraks kadang kala tiada adanyag
cacat. Dari auskultasiwebarangkali saja terdengar tersiar basah buih lembut
cukup alang. Apabila bronkopneumoniaw berprofesi satu 13konfluens, mudah
ataswperkusi tertangkap bunyi yarng memudar atas bunyi pernapfasan dengan
auskultasiweterdengar memadat. Akan tempat jalan keluar ronkiwedapat
tersiar kembali. Minus terapi kebanyakan metode dapat terjadi 2-3 minggu.
(PDPI Lampung, 2017)
7. Komplikasi
Menurut Asfihan (2019) bronkopneumonia atas turunan, makhluk
yarng bertambah lanjut usia (65 warsa), beserta jiwa atas kondisi prihal
khusus, berbagai diabeteso, lebih mungkin untuk mendapatkan, beberapa
komplikasi potensial bronkopneumonia meliputi:
a. infeksi darah
Bakteri menyusup ke arus cairan darah lan jangkitani sel lain,
mengakibatkan penyakit ini. Kegagalan organ dapat disebabkan oleh
infeksi darah atau sepsis.
b. Infeksi darah
Kala abses terbina di jalan napas paru-paru, itu disebut abses paru-paru.
Penyakit ini diperoleh penawar berupa antibotik. Namun dalam beberapa
kasus, pembedahan diperlukan untuk menghilangkannya.
c. Efusigpleurase
Efusiepleuraeyakni jenis efusi pleura yarng merupakan konndisi dimana
cairan menempati area antara paru-paru dan rongga dada Untuk memenuhi
bagian sekeliling paru-paruf serta lubuk dadar, daerah yarng jangkitan
kebanyakan dikasangkan pada pin atau selang. Jarum atau teropong
digunakan untuk mengosongkan cairan yang terinfeksi. Efusi dapat terjadi
sambil jumlah kasus hal yarng fatal, mungkin membutuhkan intervensik
oprasi demi mendukung drainase larutan.
d. Gagalbnafashgf
Keadaan ini gara-gara oleh akibat kebinasaan paru-paru yang akut, yang
menyebabkan badan tak mampu memadati keinginan O2 akibat kendala
fungsi pernafasan. Sebab ini dapat menyebabkan sel badan henti bekerja
lan berhenti bekerja jika tidak segera ditangani secepat mungkin
8. Pemeriksaan67penunjanggyd
Berdasarkan Kusuma (2015), prosedur berikut digunakan bagi
mendirikan diagnosis penjagaan bronkopneumonia:
a. Pemeriksaanklaboratoriume
1) Tes cairan atau Pemeriksaan darah
2) Pemeriksaan seputum
b. Pemeriksaan radiologi/ analisis radiologi
1) Rontgen thoraks
2) Bronskopi
9. Penatalaksanaan bronkopneumonia
Menurut Alexander & anggraeni (2017) Anak-anak dengan
bronkopneumonia dapat diobati dengan perawatan berikut :
a. Pasien diterapi dengan terapi oksigen, terapi hidrasi, dan antipiretik
Pasien mengkonsumsi parasetamol. Pasien berikut ini bisa mendapatkan
parasetamol dalam bentuk tetes (3x0,5 cc per hari), sirup, atau per oral.
Penggunaan parasetamol diindikasikan saat suhu tubuh naik hingga 38°C,
besserta akan melindungi pasien tetap nyaman lan memeriksa batuk.
b. Pasien ini mendapat pengobatan nebulisasi salbutamol memakai takaran 1
respul/80jam, situasi ini pantas dengan takaran yarng disarankan70,58
mg/kgBB. Penyembuhan menggunakan nebulizer tunjuanya guna
meredakan sesak napas yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas
atau bronkospasme yang disebabkan oleh hipersekresi lendir. Salbutamol
adalah agonisbeta 2 adrenergik selektif, terutama otot bronkial.
2. Katakkuncing
mencari makalah atau edaran memakai kata kunci lan oporator Boolen
(END, rOR NET, or END NET), yarng digunakan udalam memperluas atau
menginterpretasikan pencarian lan buatnya lewih gampang menentukan apa
yarng kita curi. penelitian artikel atau majalah yarng digunakan. Dalam judul
“Asuhan Keperawatan Pada Anak Yang Mengidap bronkopneumonia Dengan
Masalah Utama Bersihan Jalana Nafas”
3. Databes atau Search Engin
Fakta yarngmdigunakan dalam penelitian 1ni adalah file sekunder yarng
didapat dari hasil penelitian sebelumnya lan bukan berawal pengamatan
langsung. asal informasi data sekunder dikumpulkan dalam bentuk artikel
yang relevan dengan masalah dan dimasukkan ke dalam database. google
scholar, academia, jurnal syntax idea, onesearch, portal garuda, syntax
literature
Ekslusi n= 167
Tidak sesuai dengan metode dan
intervensi