PAULA MARANTIKA
(14401.20.043)
2. Anatomi Fisiologi
Pankreas adalah sekelompok kelenjar yang memanjang dari duodenum ke limpa dan berukuran
panjang sekitar 15 cm dengan lebar 5 cm dan berat rata-rata 60 hingga 90 gram. Itu terletak di belakang
perut di vertebra lumbalis pertama dan kedua. Sel-sel asinus yang mengeluarkan cairan pencernaan ke
dalam duodenum adalah salah satu dari dua jaringan utama yang membentuk pankreas.
Pemeriksaan
ETIOLOGI Patofisiologi Diagnostik
Menurut Corwin (2010), Penyakit metabolik yang disebut
diabetes melitus tipe II ditandai
ada beberapa penyebab dengan terjadinya hiperglikemia Kadar gula darah dapat diperiksa
untuk menentukan apakah
dari diabetes melitus, kronis. Faktor genetik dianggap
seseorang menderita diabetes.
memiliki dampak yang signifikan
yaitu : Pertama, jika ada keluhan khas, tes
terhadap perkembangan diabetes
glukosa darah 200 mg/dL sudah
a.Diabetes Melitus Tipe I melitus tipe II, meskipun fakta bahwa
cukup. Kedua, dengan mengukur
pola pewarisan tidak sepenuhnya glukosa darah puasa 126 mg/dL.
b.Diabetes Melitus Tipe II dipahami. Faktor lingkungan ini, Ketiga, dengan beban glukosa 75g
seperti gaya hidup, obesitas, dan Tes Toleransi Glukosa Oral 200
kurangnya latihan fisik, nutrisi, dan mg/dL. Tes toleransi glukosa oral
kadar asam lemak bebas yang tinggi, menantang untuk dilakukan dan
akan berinteraksi dengan faktor sangat jarang digunakan dalam
genetik tersebut (Permatasari, 2021). pengaturan klinis (Maghfuri, 2016).
Manifestasi Klinis Komplikasi Penatalaksanaan
Menurut Burke (2012), manifestasi Masalah terkait diabetes Adapun penatalaksanaan
klinis diabetes melitus tipe II dibagi menjadi dua diabetes melitus tipe II
dikategorikan menjadi 7 yaitu : kategori, menurut menurut Fatimah (2015), yaitu :
a. Poliuria (Peningkatan frekuensi Suddarth (2011) : a. Perencanaan Diet
buang air kecil) komplikasi akut dan b. Olahraga
b. Polidipsia (Peningkatan rasa haus komplikasi kronis. c. Pendidikan Kesehatan
dan minum) Hipoglikemia, DKA, dan d. Penanganan
c. Polifagia (Peningkatan rasa lapar) HHNS adalah konsekuensi
d. Kelemahan dan kelelahan
akut yang dihasilkan dari
e. Selain penurunan berat badan
intoleransi glukosa
yang signifikan, diabetes tipe I juga
sementara. Masalah kronis
dapat menyebabkan mual, muntah,
biasanya muncul 10
dan sakit perut.
sampai 15 tahun setelah
f. Intoleransi glukosa
diabetes melitus pertama
g. Sakit perut, mual, muntah,
kali bermanifestasi.
hiperventilasi
B. Tanaman Jambu Biji
1. Pengertian 3. Kandungan Daun Jambu Biji
Tidak ada musim, pohon jambu selalu Daun jambu biji mengandung tanin yang
dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah bertindak sebagai penghambat a-glukosidase,
karena mudah dibudidayakan dimana-mana. yang berguna untuk pencegahan hiperglikemia
Karena kurangnya pengetahuan tentang postprandial dengan memperlambat
manfaatnya, daun jambu biji belum penyerapan glukosa setelah makan. Daun jambu
dimanfaatkan secara umum. Fakta bahwa biji mengandung kalsium, yang dapat
daun jambu biji dapat menurunkan kadar gula meningkatkan pertumbuhan sel beta di
darah belum banyak diketahui. pankreas yang membuat insulin. Sebuah
2. Morfologi Jambu Biji penelitian menemukan bahwa 5 lembar daun
Ada empat varietas morfologi tanaman jambu biji mengandung 75% tanin dan 2,875
jambu biji yang berbeda menurut Maharani mg/g bahan kimia polifenol, yang mampu
(2013), antara lain: menjaga kadar gula darah. Sebagai tanggapan,
a. Daun kalsium merangsang produksi insulin dari sel
b. Batang beta di pulau Langerhans di pankreas.
c. Akar C. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pemberian Air Rebusan Daun Jambu Biji
A.Rancangan Studi Kasus B.Subyek Studi Kasus C.Fokus Studi
Proses
analisis
pengumpulan
data inilah
dan
yang