PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejumlah kasus Angka Kematian Ibu (AKI) tertinggi pada tahun 2019
terjadi 12 kasus kematian pada ibu. Kematian ibu hamil karena perdarahan
dalam bidang kesehatan, salh satu faktor risiko tingginya Angka Kematian
Ibu adalah anemia yang dialami pada saat melahirkan. Anemia merupakan
angka tertinggi kejadian ibu hamil dengan Anemia yaitu mencapai 44,4 %.
dan sebanyak 84,6%. Anemia pada ibu hamil terjadi pada kelompok usia
lebih rendah daripada nilai normal sesuai kelompok usia dan jenis
kelamin. Anemia pada ibu hamil terbagi menjadi Anemia ringan dimana
jumlah Hb ibu 10 hingga 9,9 gram per dl, kekurangan darah sedang
dimana jumlah Hemoglonim wanita 7,0 hingga 9,9 g/darah lengkap dan
Pada pria jumlah normal Hb <13,5 gr/100 ml dan pada wanita jumlah
2021).
besi tinggi dapat membantu tubuh menjaga suplai zat besi yang diperlukan
tubuh, menyediakan vitamin C dapat memenuhi zat besi dan asam folat.
peran dalam usaha promotif atau usaha promosi kesehatan serta kelas
hamil dengan kekurangan darah. Selain itu perawat memiliki peran dalam
(Rahayuningsih, 2021).
tahun 2019 dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil yaitu 98%.
provinsi dengan nilai tertinggi pemberian tablet Fe pada ibu hamil yaitu
terendah yaitu hanya 1,7%. Jawa Tengah berada di urutan ke-27 dengan
mg zat besi zat besi dapat meningkatkan nilai hemoglobin hingga 60%.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana menerapkan asuhan keperawatan dalam mencegah Anemia
ibu hamil?
C. Tujuan
Mengetahui bagaimana cara menerapkan asuhan keperawatan dalam
D. Manfaat Penelitian
1. Masyarakat secara luas
2. Penulis
ibu hamil.
1. Pengkajian Keperawatan
Menurut Ihsan (2017), pengkajian pada ibu hamil yaitu sebagai berikut :
a. Identitas Pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku dan diagnosis medis.
b. Keluhan Utama
Pasien mengeluh kelelahan dan pusing
c. Riwayat Medis
1) Riwayat medis sebelumnya
Pada pengkajian ditemukannya riwayat kehamilan
berdekatan, serta riwayat penyakit tertentu seperti penyakit yang
menyebabkan kekurangan darah.
2) Riwayat kehamilan serta melahirkan
Temukan pada hamil primigravida serta kehamilan berdekatan.
Menurut Rahayuningsih (2021), pengkajian riwayat kehamilan
dilakukan secara menyeluruh yaitu meliputi :
a) Ciri-ciri pasien (umur, kerjaan, suku, agama, anggota keluarga,
bb, tb).
b) Sejarah keluarga, misalnya penyakit keturunan mempengaruhi
kehamilan
c) Riwayat menstruasi berhubungan dengan menentukan HPHT.
1
1
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan menurut Bahrudin, M & Najib (2016) sebagai
berikut :
a. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang kekurangan darah
berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
b. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan
konsentrasi hemoglobin
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
d. Deifsit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien.
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Rencana tindakan
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Rencana tindakan
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Rencana tindakan
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan
dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana
keperawatan tercapai atau tidak. Dalam melakukan evaluasi perawat
harusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan menggambarkan
kesimpulan tentang tujuan yang dicapai serta kemampuan dalam
menghubungkan tindakan keperawatan pada kriteria hasil (Bahrudin, M
& Najib, 2016).
B. Konsep Anemia
5. Etiologi Anemia
Carol J. Green & Judith M.Wilkinson (2012) penyebab anemia dalam
kehamilan adalah :
a. Asupan zat besi yang tidak adekuat adalah penyebab umum pada
anemia. Pada kehamilan, penambahan zat besi dibutuhkan akibat
peningkatan produksi sel darah merah ibu dan janin.
b. Anemia defisiensi asam folat (anemia megaloblastik)
Kebutuhan asam folat meningkat selama kehamilan akibat
multiplikasi sel yang cepat, peningkatan ekskresi asam folat dalam
urine, dan kebutuhan janin.
c. Anemia yang disebabkan oleh genetic (misalnya, anemia sel sabit dan
talasemia) dapat timbul pada ibu hamil
7. Patofisiologi Anemia
Anemia kehamilan disebabkan oleh beberapa aspek yaitu ;
kekurangan zat besi, perdarahan, prosedur penghancuran sel darah merah
dalam tubuh sebelum waktunya, meningkatnya kepentingan za besi. Pada
masa kehamilan, suplai oksigen meningkat akhirnya produksi eritropenin
meningkat yang mengakibatkan volume plasma dan sel darah merah
meningkat. Tetapi, menurunnya konsentrasi Hemoglobin terjadi apabila
peningkatan volume plasma lebih besar dibandingkan dengan peningkatan
eritrosit (Ihsan, 2017).
Kapasitas plasma meluas dapat mengurangi Ht, konsentrasi Hb
serta hitung eritrosit, namun bukan menurunkan jumlah Hemoglobin atau
eritrosit dalam sirkulasi. Terdapat pendapat apabila kekurangan darah
fisiologi hamil memiliki tujuan sebagai viskositas darah ibu hamil dan
menyebabkan peningkatkan perfusi plasenta serta membantu transportasi
O2 dan zat gizi untuk janin (Ihsan, 2017).
Peningkatan kapasitas plasma dimulai selama kehamilan minggu
ke 6 serta mencapai puncak selama kehamilan minggu ke 24, tetapi
9. Komplikasi Anemia
a. Komplikasi kekurangan darah ibu hamil
Menurut Ihsan (2017), kekurangan darah sangat mengganggu
kesehatan wanita hamil pada awal kehamilan sampai masa nifas.
Anemia terjadi selama kehamilan dapat mengakibatkan keguguran,
melahirkan prematur, menghambat perkembangan janin dalam
kandungan, meningkatkan risiko terjadinya penyakit, mengancam
gagal jantung apabila Hb lebih rendah dari 6,0%, hamil anggur, mual
muntah berlebih, perdarahan saat melahirkan dan ketuban pecah dini.
Anemia juga mengakibatkan gangguan persalinan yaitu gangguan
mengejan, kala I berlangsung lama, kala dua sangat lama sehingga
membuat ibu lelah dan mengakibatkan tindakan operasi, kala III
dimana plasenta terlepas dari rahim serta perdarahan setelah
melahirkan yang disebabkan rahim tidak dapat berkontraksi,
perdarahan postpartum sekunder dan atonia uterus selama kala
keempat. Risiko yang timbul yaitu risiko terjadi subinvolusi uteri yang
menyebabkan pendarahan setelah melahirkan, risiko gagal jantung
sesaat setelah melahirkan, risiko penyakit selama nifas, atau
meningkatnya risiko penyakit payudara.
b. Komplikasi Anemia Pada Janin
Menurut Ihsan (2017), ibu hamil yang menderita anemia dapat
membahayakan janin seperti menurunnya asupan nutrisi, oksigen dan
plasenta dalam kandungan, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
risiko kematian intra-uteri, risiko keguguraan, berat badan lahir
rendah, risiko terjadinya cacat bawaan, peningkatan risiko infeksi
minyak, air serta mineral seperti fe, dan zat pertumbuhan terutama
zat pertumbuhan C. konsumsi hidangan yang berasal zat besi
diimbangi melalui konsumsi hidangan sumber zat pertumbuhan C
dalam meningkatkan penyerapan zat besi, konsumsi hidangan fe
non-heme.
d. Kebutuhan Nutrisi
Menurut Rahayuningsih (2021) nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil
adalah sebagai berikut :
1) Protein
Protein yang dibutuhkan ibu hamil yaitu hingga 60 g/hari. Zat
putih telur didapatkan melalui zat putih telur hewani seperti
gumpalan tubuh sapi, ayam, ikan, putih telur, keju, susu, serta lain
lain sedangkan zat putih telur tumbuhan yaitu polong-polongan,
tahu serta tempe.
2) Zat pertumbuhan
Zat pertumbuhan merupakan zat kelompok makhluk hidup
sangat penting dalam perkembangan serta peran biologi dalam
tubuh. Bagian tumbuhan serta daunan segar adalah sumber zat
pertumbuhan yang paling baik. Macam-macam zat pertumbuhan
yang bermanfaat bagi wanita hamil adalah :
a) Zat pertumbuhan folic acid
Zat pertumbuhan B9 nama lain folic acid. Folic acid sangat
penting dalam membentuk Asam Nukleat (neuclic acid) dan
inti sel. Defisiensi asam folat disebabkan karena sintesa asam
nukleat tidak tercukupi sehingga mengakibatkan anemia pada
wanita hamil. Mengkonsumsi sayuran, hati, kacang merah
serta kedelai sangat dianjurkan pada ibu hamil karena
mengandung asam folat yang banyak.
b) Zat pertumbuhan cyanocobalamin
Zat pertumbuhan cyanocobalamin merupakan zat
pertumbuhan berperan dalam penyerapan sel, perkembangan
Populasi/masalah Asuhan keperawatan pada ibu hamil Hubungan tingkat pengetahuan dan
dengan Anemia sikap ibu hamil dengan Anemia
Outcome Ada pengaruh antara edukasi Tidak ada pengaruh antara edukasi
aktivitas/istirahat dan manajemen aktivitas/istirahat dan manajemen
nutrisi untuk meningkatkan nutrisi pada ibu hamil dengan
pengetahuan pada ibu hamil anemia
Tahun terbit Jurnal yang terbit setelah tahun 2016 Jurnal yang terbit sebelum tahun
2016
Outcome : 1.250
Jumlah artikel yang sesuai
berdasarkan abstrak :
500 artikel
Ekslusi 480
2 artikel
Penulis Terbit Kapasitas Tema Metode (Desain, sampel, Hasil analisis Database
angka variable, instrument, analisis)