Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejumlah kasus Angka Kematian Ibu (AKI) tertinggi pada tahun 2019

terjadi di Kabupaten Brebes yaitu mencapai 37 kasus dan Kabupaten

Banjarnegara mencapai 36 kasus. Untuk Kabupaten Purbalingga hanya

terjadi 12 kasus kematian pada ibu. Kematian ibu hamil karena perdarahan

mencapai 24,5% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2019).

Tingginya Angka Kematian Ibu di Indonesia menjadi permasalahan utama

dalam bidang kesehatan, salh satu faktor risiko tingginya Angka Kematian

Ibu adalah anemia yang dialami pada saat melahirkan. Anemia merupakan

penyebab utama terjadinya perdarahan yang menjadi salah satu faktor

utama kematian ibu di Indonesia (Angrainy, 2017).

WHO memperkirakan Indonesia sebagai negara dengan salah satu

angka tertinggi kejadian ibu hamil dengan Anemia yaitu mencapai 44,4 %.

Sedangkan di Negara Malaysia hanya mencapai 31 %, Australia 15,4 %

dan Singapore 17,9 % (WHO, 2019). Hasil Riskedas 2018 memperkirakan

bahwa di Indonesia ibu hamil yang menderita Anemia mencapai 48,9 %

dan sebanyak 84,6%. Anemia pada ibu hamil terjadi pada kelompok usia

15-24 tahun (Kemenkes RI, 2019).

Politeknik Yakpermas Banyumas


1

Anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah

lebih rendah daripada nilai normal sesuai kelompok usia dan jenis

kelamin. Anemia pada ibu hamil terbagi menjadi Anemia ringan dimana

jumlah Hb ibu 10 hingga 9,9 gram per dl, kekurangan darah sedang

dimana jumlah Hemoglonim wanita 7,0 hingga 9,9 g/darah lengkap dan

Kekurangan darah berat dimana jumlah Hb wanita kurang dari 7 g/darah

lengkap (Rahayuningsih, 2021).

Rentang kadar normal Hemoglobin pada pria dan wanita berbeda.

Pada pria jumlah normal Hb <13,5 gr/100 ml dan pada wanita jumlah

normal Hb <12,0 gr/100 ml (Angrainy, 2017).

Dampak dari Anemia pada ibu hamil maupun janin yaitu

kesehatannya akan tergganggu, menyebabkan keguguran, melahirkan

premature, menyebabkan infeksi dan Pendarahan saat melahirkan.

Komplikasi lain dari Anemia dapat menimbulkan risiko terjadinya

kematian Intra-uteri, Abortus, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), risiko

terjadinya cacat bawaan, peningkatan risiko infeksi pada bayi hingga

kematian Prenatal atau tingkat intelegensi bayi rendah (Rahayuningsih,

2021).

Mengingat seberapa besar pengaruh anemia terhadap ibu hamil dan

janinnya, maka pencegahannya adalah selalu mengkonsumsi nutrisi yang

baik selama kehamilan. Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat

besi tinggi dapat membantu tubuh menjaga suplai zat besi yang diperlukan

tubuh, menyediakan vitamin C dapat memenuhi zat besi dan asam folat.

Politeknik Yakpermas Banyumas


2

Selain itu, sebelum hamil harus melakukan pemeriksaan untuk mengetahui

dasarnya dan juga melakukan tes laboratorium yang bertujuan untuk

mengetahui jumlah hemoglobin saat hamil (Ihsan, 2017).

Melihat pengaruh serta tingginya jumlah kejadian kekurangan darah

ibu hamil di Indonesia peran perawat sebagai petugas kesehatan adalah

peran dalam usaha promotif atau usaha promosi kesehatan serta kelas

wanita hamil dengan kekurangan darah, pencegahan atau usaha dalam

memberikan dorongan dan menjadi cerminan masyarakat seperti kebiasaan

mengkonsumsi makanan kaya zat besi, serta pengobatan yaitu usaha

mendampingi serta fasilitasi dalam meningkatkan kebutuhan gizi pada ibu

hamil dengan kekurangan darah. Selain itu perawat memiliki peran dalam

memberikan asuhan keperawatan yaitu dimana perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan seperti tindakan pendampingan dan

membantu klien dalam meningkatkan serta memperbaiki mutu kesehatan

diri melalui proses keperawatan serta memberikan asuhan keperawatan

yang meliputi aspek biopsikososial hingga keagamaan pasien

(Rahayuningsih, 2021).

Peran perawat seumpama komunikator yaitu perawat

mengkomunikasikan informasi sebelumnya proses melalui identifikasi

kepada pasien baik melalui tulisan maupun bicara, kemampuan perawat

berkomunikasi dapat menunjang tersampaikannya informasi secara jelas

serta tepat. Perawat seumpama pendidik yaitu perawat membantu pasien

buat mengenal kesehatan serta prosedur asuhan kesehatan yang mereka

Politeknik Yakpermas Banyumas


3

lakukan, baik dengan tujuan untuk pencegahan ataupun menyembuhkan.

Perawat seumpama advokat pasien dimana dalam menjalankan tugasnya

perawat dapat mewakili pasien dalam menyampaikan harapan serta

kebutuhannya untuk profesi kesehatan lain. Selain itu perawat dapat

membantu klien dalam menjaga seta menegakkan haknya, salah satunya

dalam pengambilan keputusan atas tindakan keperawatan yang akan

diberikan dan yang terakhir perawat sebagai pembimbing yaitu proses

membantu pasien untuk mengenali serta menghadapi sebuah permasalahan

untuk meningkatkan perkembangan personal seperti pemberian dukungan

kemarahan, kecerdasan, serta pikologis (Rahayuningsih, 2021).

Untuk mencegah Anemia ibu hamil diharapkan mendapatkan Tablet

Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan. Target Renstra

tahun 2019 dalam pemberian tablet Fe pada ibu hamil yaitu 98%.

Sedangkan tahun 2019 Indonesia hanya mencapai 64% dan tidak

mencapai target yang sudah ditentukan. Sulawesi Utara merupakan

provinsi dengan nilai tertinggi pemberian tablet Fe pada ibu hamil yaitu

100%, sedangkan Sulawesi Selatan merupakan provinsi dengan nilai

terendah yaitu hanya 1,7%. Jawa Tengah berada di urutan ke-27 dengan

pemberian TTD 48,7% (Kemenkes RI, 2019). Menurut (Ihsan, 2017)

mengkonsumsi tablet tambah darah hingga 320 mg dimana terkandung 60

mg zat besi zat besi dapat meningkatkan nilai hemoglobin hingga 60%.

Politeknik Yakpermas Banyumas


4

B. Rumusan Masalah
Bagaimana menerapkan asuhan keperawatan dalam mencegah Anemia

ibu hamil?

C. Tujuan
Mengetahui bagaimana cara menerapkan asuhan keperawatan dalam

mencegah Anemia ibu hamil

D. Manfaat Penelitian
1. Masyarakat secara luas

Menambah wawasan bagi masyarakat luas dan dapat dijadikan

referensi untuk menerapkan asuhan keperawatan di dunia kerja. Serta

memahami peran perawat dalam mencegah Anemia pada ibu hamil.

2. Penulis

Memperoleh wawasan dan mengaplikasikan di dunia nyata terkait

asuhan keperawataan dalam mencegah Anemia pada ibu hamil

3. Institusi Politeknik Yakpermas Banyumas

Di jadikan bahan referensi tambahan bagi institusi maupun

mahasiswa dalam rangka meningkatkan kualitas pengetahuan sikap

dan keterampilan dalam rangka memberikan asuhan keperawatan pada

ibu hamil.

Politeknik Yakpermas Banyumas


BAB II
PEMBAHASAN

A. Asuhan Keperawatan dengan Kekurangan Darah

1. Pengkajian Keperawatan
Menurut Ihsan (2017), pengkajian pada ibu hamil yaitu sebagai berikut :
a. Identitas Pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku dan diagnosis medis.
b. Keluhan Utama
Pasien mengeluh kelelahan dan pusing
c. Riwayat Medis
1) Riwayat medis sebelumnya
Pada pengkajian ditemukannya riwayat kehamilan
berdekatan, serta riwayat penyakit tertentu seperti penyakit yang
menyebabkan kekurangan darah.
2) Riwayat kehamilan serta melahirkan
Temukan pada hamil primigravida serta kehamilan berdekatan.
Menurut Rahayuningsih (2021), pengkajian riwayat kehamilan
dilakukan secara menyeluruh yaitu meliputi :
a) Ciri-ciri pasien (umur, kerjaan, suku, agama, anggota keluarga,
bb, tb).
b) Sejarah keluarga, misalnya penyakit keturunan mempengaruhi
kehamilan
c) Riwayat menstruasi berhubungan dengan menentukan HPHT.

1
1

Sejarah kehamilan dahulu seperti penyakit tambahan pada hamil, melahirkan,


neonatal, post partum ataupun nifas.

d) Sejarah awal hamil


e) Kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan, merokok, minum teh
dan kopi
d. Pola Aktivitas Sehari-hari
1) Pola makan
Ibu tidak mengkonsumsi makanan tinggi akan nutrisi seperti
sayuran hijau, daging merah serta tidak minum tablet tambah
darah.
2) Pola aktivitas/istirahat
Ibu hamil yang mengalami anemia akan mudah lelah, lemas, tidak
enak badan, serta membutuhkan lebih banyak waktu untuk
istirahat.
e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Wanita hamil tampak lemah, lesu, TD menurun, penurunan denyut
nadi, pernafasan melambat.
a) Kepala
Rambut rontok serta terdapat bintik hitam dimuka
b) Mata
Konjungtiva anemis dan skelera tidak ikterik
c) Mulut
Bibir putih serta selaput lendir kering
d) Payudara
Dilihat : puting timbul keluar
Diraba : daerah mammae serta semua kuadran pada ketiak
e) Skin
Dilihat : terdapat garis hitam dan garis coklat di perut

Politeknik Yakpermas Banyumas


2

Gambar 2. 1 Linea Nigra Gambar 2. 2 Striae Gravidarum


f) Abdomen
Dilakukan pengukuran Tinggi Fundus Uterus (TFU)
Lihat : besarnya perut bukan sesuai umur kehamilan
Raba : janin bukan teraba dengan jelas
Auskultasi : DJJ 120-130 x/menit
g) Ekstermitas
Capillary Refill Time kurang dari dua detik, adanya varises di
kaki, tidak terdapat udema, serta ujung jari dingin, melakukan
tes reflex patella menggunakan reflex hammer.

Gambar 2. 3 Pemeriksaan Patella


h) Vaginal
Melakukan pemeriksaan area vagina terlihat warna kebiruan
pada mukosa vagina, terjadi keputihan (Rahayuningsih, 2021).
i) Pangkal paha
Lakukan pemeriksaan pinggul saat pemeriksa meraba dimensi
pembesaran rahim dalam. Pemeriksaan ini dapat membantu
untuk mengetahui usia kehamilan. Pelvimetri klinis
(pengukuran dimensi dari panggul dengan palpasi selama

Politeknik Yakpermas Banyumas


3

pemeriksaan panggul internal) dapat dilakukan selama


pemeriksaan awal panggul. Tujuannya yaitu untuk
mengidentifikasi setiap perubahan dalam struktur panggul
yang mungkin menghambat atau menghalangi janin melewati
panggul selama persalinan (Rahayuningsih, 2021).
f. Tes Laboratorium
Melakukan tes laboratorium pada awal kehamilan dapat
memperoleh data kehamilan tentang perubahan fisiologi dan untuk
mengetahui risiko yang akan terjadi. Pemeriksaan laboratorium dasar
yaitu :
Hemoglobin : biasanya Hb selama trimester pertama serta ke tiga
<11 gr/darah lengkap dan selama trimester dua
<10,5 gr/dl
Hematokrit : <3,7% (normal 37-41%)
Sel darah merah : <2.8 juta/mm³ (normal 4,2-5,4 juta/mm³)
Trombosit : <200.000 (normal 200.000 – 400.000/mel)

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan menurut Bahrudin, M & Najib (2016) sebagai
berikut :
a. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang kekurangan darah
berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
b. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan
konsentrasi hemoglobin
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
d. Deifsit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien.

Politeknik Yakpermas Banyumas


4

3. Perencanaan Keperawatan (Intervensi)


Tabel 2.1 Perencanaan Keperawatan Menurut SLKI dan SIKI (2018)

Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Rencana tindakan

Kurangnya Setelah dilakukan SIKI (2018)


pengetahuan ibu tindakan keperawatan Intervensi Utama : Edukasi Kesehatan
hamil tentang mengharapkan tingkat Observasi :
kekurangan pengetahuan membaik - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
darah dengan kriteria hasil : menerima informasi
berhubungan SLKI (2017) Terapeutik
dengan kurang 1. Verbalisasi - Sediakan materi dan media pendidikan
terpapar keinginan dalam kesehatan
infromasi belajar tentang - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kekurangan darah kesepakatan
ibu hamil membaik - Berikan kesempatan untuk bertanya
2. Mampu Edukasi
meyampaikan
- Jelaskan faktor risiko yang dapat
pengertian
mempengaruhi kesehatan
kekurangan darah
Kolaborasi
pada wanita hamil
membaik
3. Perilaku mengikuti
saran edukasi
kesehatan yang
diberikan meningkat

Politeknik Yakpermas Banyumas


5

Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Rencana tindakan

Perfusi perifer Setelah dilakukan SIKI (2017)


tidak efektif tindakan keperawatan Intervensi Utama : Pemantauan Hasil
berhubungan diharapkan perfusi Laboratorium
dengan perifer meningkat Obervasi :
penurunan dengan kriteria hasil: - Identifikasi pemeriksaan laboratorium yang
konsentrasi SLKI (2017) diperlukan
hemoglobin 1. Denyut nadi perifer - Monitor hasil laboratorium yang diperlukan
meningkat - Periksa kesesuaian hasil laboratorium
2. Warna kulit pucat dengan penampilan klinis pasien
menurun Terapeutik :
3. Edema perifer - Ambil sampel darah/sputum/pus/jaringan
menurun atau lainnya sesuai protokol
4. Kelemahan ottot
- Interpretasikan hasil pemeriksaan
menurun
laboratorium
5. Pengisian kapiler
Edukasi :
membaik
6. Turgor kulit
Kolaborasi :
membaik
- Kolaborasi dengan dokter jika hasil
7. Tekanan darah
laboratorium memerlukan intervensi media
sistolik membaik
8. Tekanan darah
diastolik membaik
Ketidakmampua Setelah dilakukan SIKI (2018)
n beraktivitas pelaksanaan Intervensi Utama : Manajemen Energi
berhubungan keperawatan diharapkan Observasi :
dengan toleransi aktivitas - Monitor pola dan jam tidur
kelemahan meningkat dengan Terapeutik :
kriteria hasil: - Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
1. Kemudahan dalam stimulus
melakukan aktivitas - Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau
sehari-hari gerak aktif
2. Ibu hamil sudah Edukasi :
tidak mengeluh lelah - Anjurkan melakukan aktivitas secara
3. Perasaan lemah pada bertahap
ibu hamil menurun - Anjurkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan

Politeknik Yakpermas Banyumas


6

Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan

Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Rencana tindakan

Defisit Nutrisi Setelah dilakukan SIKI (2018)


berhubungan tindakan keperawatan Intervensi utama : Manajemen Nutrisi
dengan diharapkan status nutrisi Observasi :
ketidakmampua membaik dengan - Identifikasi status nutrisi
n mengabsorpsi kriteria hasil: - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrien 1. Porsi makanan yang nutrient
dihabiskan - Monitor asupan makanan
meningkat - Monitor berat badan
2. Pengetahuan tentang
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
standar asupan
Terapeutik :
nutrisi yang tepat
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
pada ibu hamil
meningkat
- Berikan makanan tinggi serat untuk
3. Berat badan ibu mencegah konstipasi
hamil membaik - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
4. Indeks Massa Tubuh protein
(IMT) ibu hamil Edukasi :
membaik - Anjurkan posisi duduk, jika perlu
5. Nafsu makan ibu - Ajarkan diet yang di progamkan
hamil membaik Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlu

4. Pelaksanaan Keperawatan (Implementasi)


Langkah berikutnya adalah pelaksanaan atau intervensi.
Pelaksanaan merupakan tahap keempat dalam proses keperawatan dengan
melaksanakan berbagai statergi keperawatan (tindakan keperawatan) yang
telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan. Dalam tahap ini
perawat harus mengetahui berbagai hal diantaranya bahaya-bahaya fisik

Politeknik Yakpermas Banyumas


7

dan perlindungan pada pasien, teknik komunikasi, kemampuan dalam


prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-hak dari pasien serta dalam
memahami tingkat perkembangan pasien (Bahrudin, M & Najib, 2016).

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan
dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana
keperawatan tercapai atau tidak. Dalam melakukan evaluasi perawat
harusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan menggambarkan
kesimpulan tentang tujuan yang dicapai serta kemampuan dalam
menghubungkan tindakan keperawatan pada kriteria hasil (Bahrudin, M
& Najib, 2016).

B. Konsep Anemia

1. Definisi Kehamilan dan Anemia


a. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan melalui
proses ovulasi, migrasi spermatozoa menuju ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai waktunya
dilahirkan. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan
pertama mulai usia 0 sampai 12 minggu pertama, triwulan ke dua
masuk usia 13 minggu sampai 28 minggu, dan triwulan ketiga yaitu
usia 29 minggu sampai 42 minggu (Rahayuningsih, 2021).
Pada masa kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan zat besi
dimana meningkatnya kebutuhan zat besi pada ibu hamil berguna
untuk pertumbuhan janin. Selama trimester pertama usia 3 bulan
kehamilan kebutuhan Fe relative rendah hanya 0,8 mg per hari, dan
terjadi peningkatan pada trimester kedua dan ketiga, yaitu 6,3 mg/hari
(Rahayuningsih, 2021).
b. Definisi Anemia

Politeknik Yakpermas Banyumas


8

Anemia adalah keadaan dimana berkurangnya sel darah merah


(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak
mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh
jaringan (Ihsan, 2017).
Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan jumlah Hb dalam
darah <11 g% pada trimester pertama atau jumlah Hb <10,5 g% pada
trimester kedua yaitu 4-6 bulan usia kehamilan (Rahayuningsih,
2021). Anemia pada ibu hamil terbagi menjadi yaitu Anemia ringan
dimana jumlah Hb ibu 10 g/dl – 10,9 gr per darah lengkap,
kekurangan darah sedang dimana jumlah Hb wanita 7,0 g/darah
lengkap – 9,9 g/dl dan Anemia berat yaitu jumlah Hb ibu <7,0 /dl
(Rahayuningsih, 2021).
Rentang kadar normal Hemoglobin pada pria dan wanita berbeda.
Pada pria jumlah normal Hb <13,5 gr/100 ml dan pada wanita jumlah
normal Hb <12,0 gr/100 ml (Angrainy, 2017).

2. Fisiologi kekurangan darah pada ibu hamil


Fisiologi Anemia kehamilan merupakan perubahan terjadi selama
hamil dan mempengaruhi jumlah sel darah merah normal selama hamil,
meningkatnya volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma, tidak
disebabkan oleh meningkatnya sel darah merah. Meningkatnya frekuensi
sel darah merah dalam sirkulasi bukan diimbangi peningkatan volume
plasma, kesenjangan ini tampak dari adanya penurunan jumlah Hb.
Pengenceran darah pada wanita hamil sebab karena adanya meningkatnya
volume plasma 30% hingga 40%, meningkatnya sel darah merah 18%
sampai 30% serta Hb 19%. Secara fisiologis, pengenceran darah
menolong mengurangi aktivitas cordis. Pengenceran darah kedapatan
pada usia hamil 10 minggu serta akan sampai puncaknya selama
kehamilan usia 24 minggu trimester kedua serta akan meningkat sampai
pada ditrimester ketiga (Rahayuningsih, 2021).

Politeknik Yakpermas Banyumas


9

3. Kategori kekurangan darah dalam kehamilan


Kalsifikasi anemia dalam kehamilan menurut Janah (2012), dibagi
menjadi 3 kategori yaitu sebagai berikut :
a. Anemia ringan, dimana kadar hemoglobin dalam tubuh 9-10 gr%
b. Anemia sedang, dimana kadar hemoglobin dalam tubuh 7-8 gr%
c. Anemia berat, dimana kadar hemoglobin dalam tubuh <7 gr%

4. Macam-macam anemia dalam kehamilan


Menurut Rahayuningsih (2021), macam-macam anemia dalam kehamilan
adalah sebagai berikut :
a. Anemia kekurangan zat Besi
Anemia Gizi Besi (AGB) merupakan anemia yang muncul
dikarenakan kekurangan zat besi yang menyebabkan fungsi organ
tidak berjalan sebagaimana fungsinya serta mengganggu pembentukan
sel darah merah. Kekurangan fe terjadi karena frekuensi zat besi
penyerapan dalam tubuh bukan tercukupi. Secara keseluruhan, ada
tiga penyebab Anemia Gizi Besi (AGB) seperti kekurangan zat besi
makanan misalnya ikan, daging, hati, bayam dan lain-lain, yang
meningkatkan gizi zat besi tubuh terutama pada periode
perkembangan janin dalam kandungan selama kehamilan, makanan
pada pasien dengan sakit kronis,dan adanya peningkatan eksresi zat
besi dari tubuh yang mengakibatkan hemoragi, penyakit cacing, serta
periode haid.
b. Anemia Kekurangan Folic Acid
Folic Acid adalah salah satu vitamin yang kebutuhannya meningkat
selama kehamilan. Kekurangan asam folat menyebabkan kepekaan
meningkat, kelelahan, serta sulit istirahat pada wanita hamil.
Kurangnya folic acid parah menyebabkan kekurangan darah
megaloblastik dikarenakan asam folat berfungsi untuk metabolisme.
Selama penyerapan baik, mengubah makanan menjadi energi, sel
darah merah menjadi matang, sintesis genetic yang diiturunkan,

Politeknik Yakpermas Banyumas


10

bertumbuhnya sel, maupun pembentukan heme. Gejala anemia


megaloblastik yaitu diare, depresi, kelelahan, sangat mengantuk, pucat
dan frekuensi nadi menjadi lambat.
Penatalaksanaan kekurangan asam folat yaitu dengan pemberian
folat secara oral sebanyak 1 sampai 5 mg per hari. Ibu hamil mendapat
sedikitnya 400 mikrogram (mcg) asam folat per hari.

c. Kekurangan darah B12


Kekurangan darah dengan gejala kelelahan hebat karena
kekurangan B12 dalam tubuh. Vitamin bermanfaat untuk
pembentukan RBC (Red Blood Cell). Anemia perniciosa bukan
disebabkan karena kekurangan vitamin B12 dalam makanan tetapi
tidak tercukupi aspek intrinstik yaitu pengeluaran getah lambung
memerlukan sebagai penyerapan zat pertumbuhan B12 dalam tubuh
wanita hamil. Gejala kekurangan darah adalah kelehan dan kelemahan
yang ekstrim, diare, depresi, rasa kantuk yang berlebihan, mudah
tersinggung dan pucat.

5. Etiologi Anemia
Carol J. Green & Judith M.Wilkinson (2012) penyebab anemia dalam
kehamilan adalah :
a. Asupan zat besi yang tidak adekuat adalah penyebab umum pada
anemia. Pada kehamilan, penambahan zat besi dibutuhkan akibat
peningkatan produksi sel darah merah ibu dan janin.
b. Anemia defisiensi asam folat (anemia megaloblastik)
Kebutuhan asam folat meningkat selama kehamilan akibat
multiplikasi sel yang cepat, peningkatan ekskresi asam folat dalam
urine, dan kebutuhan janin.
c. Anemia yang disebabkan oleh genetic (misalnya, anemia sel sabit dan
talasemia) dapat timbul pada ibu hamil

Politeknik Yakpermas Banyumas


11

d. Merokok, tinggal ditempat yang sangat tinggi, dan kehamilan dapat


meningkatkan risiko perkembangan anemia karena kondisi tersebut
meningkatkan kuantitas sel darah merah yang dibutuhkan tubuh

6. Tanda dan Gejala Anemia Pada Ibu Hamil


Menurut Janah (2012), tanda dan gejala pada ibu hamil adalah sebagai
berikut :
a. Bagian dalam kelopak mata, lidah, dan kuku pucat
b. Lemah dan merasa cepat lelah
c. Kunang-kunang
d. Napas pendek
e. Nadi meningkat
f. pingsan
g. Tekanan darah rendah

7. Patofisiologi Anemia
Anemia kehamilan disebabkan oleh beberapa aspek yaitu ;
kekurangan zat besi, perdarahan, prosedur penghancuran sel darah merah
dalam tubuh sebelum waktunya, meningkatnya kepentingan za besi. Pada
masa kehamilan, suplai oksigen meningkat akhirnya produksi eritropenin
meningkat yang mengakibatkan volume plasma dan sel darah merah
meningkat. Tetapi, menurunnya konsentrasi Hemoglobin terjadi apabila
peningkatan volume plasma lebih besar dibandingkan dengan peningkatan
eritrosit (Ihsan, 2017).
Kapasitas plasma meluas dapat mengurangi Ht, konsentrasi Hb
serta hitung eritrosit, namun bukan menurunkan jumlah Hemoglobin atau
eritrosit dalam sirkulasi. Terdapat pendapat apabila kekurangan darah
fisiologi hamil memiliki tujuan sebagai viskositas darah ibu hamil dan
menyebabkan peningkatkan perfusi plasenta serta membantu transportasi
O2 dan zat gizi untuk janin (Ihsan, 2017).
Peningkatan kapasitas plasma dimulai selama kehamilan minggu
ke 6 serta mencapai puncak selama kehamilan minggu ke 24, tetapi

Politeknik Yakpermas Banyumas


12

meningkat hingga kehamilan minggu ke 37. Pada tingkat tertinggi,


volume plasma sekitar 40% lebih tinggi pada ibu hamil. Penurunan
hematokrit, konsentrasi hemoglobin, dan hitung sel darah merah biasanya
tampak pada minggu ke 7 sampai ke 8 kehamilan dan akan turun hingga
minggu ke 16 sampai 22 ketika titik keseimbangan tercapai (Ihsan, 2017).
Jumlah sel darah merah dalam sirkulasi darah bertambah sebanyak
450 ml dan volume plasma bertambah 45 sampai 65 % sekitar 1000 ml.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya pengenceran darah dikarenakan
jumlah eritrosit tidak sebanding dengan peningkatan plasma darah. Pada
akhirnya, volume plasma akan sedikit menurun menjelang usia akhir
kehamilan dan kembali normal tiga bulan setelah melahirkan. Presentase
peningkatan volume plasma yang terjadi selama kehamilan, antara lain
plasma darah 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pada awal
kehamilan, volume plasma meningkat dengan cepat sejak usia kehamilan
6 minggu dan kemudian laju peningkatan melambat. Jumlah eritrosit
mulai meningkat pada trimester II dan mencapai puncak pada trimester III
(Ihsan, 2017).

8. Dampak anemia pada kehamilan


Anemia menngakibatkan kekuatan fisik pada wanita hamil berkurang
dikarenakan pasokan oksigen (O2) dalam sel tubuh tidak terpenuhi. Pada
ibu hamil, anemia dapat menaikan jumlah penyakit baru selama
kehamilan maupun proses melahirkan. Risiko mortalitas terkait
kehamilan, angka kematian ibu hamil, angka kelahiran premature, berat
badan lahir rendah, serta tingkat mortalitas persalinan bertambah. Selain
itu, perdarahan prenatal dan setelah persalinan terlihat pada ibu yang
kekurangan darah dan dapat membahayakan dikarenakan ibu yang
kekurangan darah tidak dapat mencegah perdarahan saat akan melahirkan
(Rahayuningsih, 2021).
Pengaruh anemia selama masa hamil berawal dari gejala yang sangat
ringan sampai terjadinya kegururan, Kelahiran Premature, perdarahan saat

Politeknik Yakpermas Banyumas


13

melahirkan, gangguan nifas (pertahanan terhadap penyakit dan stress


akibat produksi Air Susu Ibu yang kurang sehingga bayi tidak dapat asi),
serta gangguan pada janin seperti keguguran, kelainan kelahiran
premature, mikrosomi, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah),
kematian perinatal, dan lain-lain (Rahayuningsih, 2021).

9. Komplikasi Anemia
a. Komplikasi kekurangan darah ibu hamil
Menurut Ihsan (2017), kekurangan darah sangat mengganggu
kesehatan wanita hamil pada awal kehamilan sampai masa nifas.
Anemia terjadi selama kehamilan dapat mengakibatkan keguguran,
melahirkan prematur, menghambat perkembangan janin dalam
kandungan, meningkatkan risiko terjadinya penyakit, mengancam
gagal jantung apabila Hb lebih rendah dari 6,0%, hamil anggur, mual
muntah berlebih, perdarahan saat melahirkan dan ketuban pecah dini.
Anemia juga mengakibatkan gangguan persalinan yaitu gangguan
mengejan, kala I berlangsung lama, kala dua sangat lama sehingga
membuat ibu lelah dan mengakibatkan tindakan operasi, kala III
dimana plasenta terlepas dari rahim serta perdarahan setelah
melahirkan yang disebabkan rahim tidak dapat berkontraksi,
perdarahan postpartum sekunder dan atonia uterus selama kala
keempat. Risiko yang timbul yaitu risiko terjadi subinvolusi uteri yang
menyebabkan pendarahan setelah melahirkan, risiko gagal jantung
sesaat setelah melahirkan, risiko penyakit selama nifas, atau
meningkatnya risiko penyakit payudara.
b. Komplikasi Anemia Pada Janin
Menurut Ihsan (2017), ibu hamil yang menderita anemia dapat
membahayakan janin seperti menurunnya asupan nutrisi, oksigen dan
plasenta dalam kandungan, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
risiko kematian intra-uteri, risiko keguguraan, berat badan lahir
rendah, risiko terjadinya cacat bawaan, peningkatan risiko infeksi

Politeknik Yakpermas Banyumas


14

pada bayi sampai terjadinya kematian perinatal ataupun tingkat


intelegensi bayi rendah.

10. Cara mencegahan kekurangan darah


Pencegahan kekurangan darah yaitu mengkonsumsi makanan gizi
biasa melaui jumlah fe cukup cukup sebagai pemenuhan keperluan tubuh
wanita selama hamil. Fe di dapatkan melalui mengkonsumsi gumpalan
tubuh merah misalnya daging sapi. Fe dapat dijumpai pada sayuran hijau
gelap contohnya bayam dan kangkung, buncis, kacang polong. Selain
mengkonsumsi zat besi haru seimbang dengan kebiasaan makan yang
baik yaitu konsumsi vitamin dan suplemen yang kaya akan Fe untuk hasil
yang memuaskan (Rahayuningsih, 2021).

11. Penatalaksanaan ibu hamil dengan anemia


Menurut Rahayuningsih (2021), penatalaksanaan ibu hamil dengan
kekurangan darah adalah sebagai berikut :
a. Obat
Mengkonsumsi tablet Fe serta kontrol bulanan di rumah sakit terdekat.
b. Pemberian bimbingan
Pemberian bimbingan membantu pengetahuan ibu hamil mengenai
definisi anemia, etiologi anemia, usaha pencegahan anemia,
manifestasi klinis anemia, serta pengaruh anemia pada kehamilan.
c. memberitahukan kebiasaan makan yang baik
Kebiasaan makan yang sehat selama kehamilan membantu tubuh
mengatasi permintaan khusus karena hamil, dan mempunyai efek
yang baik selama bayi sehat. Kebiasaan mengunyah yang baik pada
wanita hamil yaitu dengan makan hidangan mengandung kalori dan
nutrisi yang cukup misalnya zat tenaga, zat pertumbuhan, mineral,
serat, lemak, zat putih telur serta air. Pola makan pada ibu hamil yaitu
frekuensi makan, jenis makanan, jumlah makanan, serta pemilihan
makanan.
1) Jumlah makanan

Politeknik Yakpermas Banyumas


15

Makan banyak sebelum hamil dari 1 sampai 2 piring bahkan


makan sampai lima x perhari. Mematuhi tabel mengunyah wanita
hamil yang sudah ditetapkan, seperti makan hidangan yang
bernutrisi 3 kali perhari selama waktu sesuai seperti pada waktu
mengunyah pagi, mengunyah siang, serta mengunyah malam, dan
2 kali mengunyah snack. wanita hamil tidak mengkonsumsi
hidangan yang mengandung sumber fe mengakibatkan keperluan
zat besi wanita hamil tidak cukup. Jika konsumsi hidangan tidak
cukup, tubuh mengalami kurang zat besi (Fe).
2) Macam-macam makanan
Macam-macam makanan dapat dipengaruhi dari pemilihan
lauk pauk dalam mencapai status nutrisi yang cukup dan
seimbang. Nutrisi yang cukup dapat terpenuhi yaitu dengan
memilih menu yang bervariasi. kebiasaan makan atau macam-
macam makanan sumber zat besi dapat mempengaruhi tingkat
penyerapan zat gizi dalam tubuh. Contohnya, zat besi hewani yang
dapat diabsorbsi tubuh 20 hingga 30% dan zat besi nabati
diabsorpsi tubuh hanya 5%. Ibu hamil dengan kebiasaan makan
dimana tidak mengkonsumsi lauk hewani seperti daging atau
kelebihan makan makanan protein lauk nabati maka dapat
mempengaruhi penyerapan zat besi sehingga mengakibatkan
terjadinya anemia.
3) Asupan makanan
Selama kehamilan, kebutuhan makanan pada ibu hamil
meningkat seiring dengan perkembangan janin. Jika kualitas dan
kuantitas makanan yang dikonsumsi kurang baik, maka dapat
mempengaruhi kesehatan seperti kekurangan nutrisi dalam tubuh
sehingga dapat menyebabkan anemia.
4) Memilih makanan
Ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mengandung sumber
nutrisi butuhkan tubuh, antara lain zat tenaga, zat putih telur, zat

Politeknik Yakpermas Banyumas


16

minyak, air serta mineral seperti fe, dan zat pertumbuhan terutama
zat pertumbuhan C. konsumsi hidangan yang berasal zat besi
diimbangi melalui konsumsi hidangan sumber zat pertumbuhan C
dalam meningkatkan penyerapan zat besi, konsumsi hidangan fe
non-heme.
d. Kebutuhan Nutrisi
Menurut Rahayuningsih (2021) nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil
adalah sebagai berikut :
1) Protein
Protein yang dibutuhkan ibu hamil yaitu hingga 60 g/hari. Zat
putih telur didapatkan melalui zat putih telur hewani seperti
gumpalan tubuh sapi, ayam, ikan, putih telur, keju, susu, serta lain
lain sedangkan zat putih telur tumbuhan yaitu polong-polongan,
tahu serta tempe.
2) Zat pertumbuhan
Zat pertumbuhan merupakan zat kelompok makhluk hidup
sangat penting dalam perkembangan serta peran biologi dalam
tubuh. Bagian tumbuhan serta daunan segar adalah sumber zat
pertumbuhan yang paling baik. Macam-macam zat pertumbuhan
yang bermanfaat bagi wanita hamil adalah :
a) Zat pertumbuhan folic acid
Zat pertumbuhan B9 nama lain folic acid. Folic acid sangat
penting dalam membentuk Asam Nukleat (neuclic acid) dan
inti sel. Defisiensi asam folat disebabkan karena sintesa asam
nukleat tidak tercukupi sehingga mengakibatkan anemia pada
wanita hamil. Mengkonsumsi sayuran, hati, kacang merah
serta kedelai sangat dianjurkan pada ibu hamil karena
mengandung asam folat yang banyak.
b) Zat pertumbuhan cyanocobalamin
Zat pertumbuhan cyanocobalamin merupakan zat
pertumbuhan berperan dalam penyerapan sel, perkembangan

Politeknik Yakpermas Banyumas


17

polikel dalam membentuk sel darah merah pada wanita hamil.


Gejala yang terjadi apabila kekurangan vitamin B12 adalah
lelah, pusing, anemia pada ibu hamil, dan terjadi peradanagan
disaraf. Sumber vitamin cyanocobalamin yaitu gumpalan
tubuh, hewan petelur, hewan air, telur, usus, keju, hati, udang,
serta macam-macam siput laut.
c) Zat pertumbuhan asrobic acid
Zat pertumbuhan asrobic acid berperan dalam senyawa zat
aditif. Zat aditif berfungsi menyerahkan electron kepada
molekul O2 serta menstabilkan zat aditif menjaga melalui
kehancuran cel.
3) Mineral
Mineral adalah senyawa anorganik biasanya dijumpai bentuk ion.
Mineral yang perlukan oleh wanita adalah :
a) Fe
Zat besi adalah barang tambang kecil sangat besar dalam
tubuh, terhitung 3 sampai 5 gram ditubuh manusia. Fe
berperan penting dalam tubuh sebagai transportasi untuk
mengangkut O2 dari paru-paru menuju jaringan tubuh, sebagai
transportasi pengangkut electron didalam sel, serta sebagai
bagian integral dari respon molekul protein dalam jaringan
tubuh makhluk hidup.
Peran fe untuk tubuh yaitu sebagai pengangkutan O2 dan
CO2 untuk membentuk darah tubuh. Zat besi wanita hamil
berperan utama dalam membentuk serta pertahankan eritrosit
sehingga sirkulasi O2 serta penyerapan nutrisi yang
dibutuhkan dapat terjamin.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya kebutuhan fe
wanita. Pertumbuhan bertujuan sebagai memenuhi keperluan
pertumbuhan embrio karena membutuhkan fe, pertumbuhan
tali pusar serta meningkatnya kapasitas darah dalam tubuh.

Politeknik Yakpermas Banyumas


18

Selama trimester keperluan fe cukup rendah yaitu 0,8 mg


perhari, kemudian mengalami peningkatan yang relative
sedang selama trimester kedua maupun ketiga, yaitu 6,3 mg
perhari. Selama trimester pertama, ibu tidak mengalami
menstruasi sehingga kebutuhan zat besi sedikit dan di dalam
kandungan pertumbuhan janin masih lambat. Memasuki
trimester kedua dan trimester ketiga sel darah merah
mengalami peningkatan yaitu hingga 35%.
Peningkatan ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan janin
akan oksigen yang ditransport sel darah merah dalam tubuh.
Agar kekurangan akan zat besi terpenuhi maka ibu hamil harus
memenuhi kebutuhan zat besinya yaitu sekitar 40-50 mg/hari.
Terdapat dua jenis zat besi dalam makanan, ada zat besi
heme bersumber dari Hb dan mioglobin berasal dari produk
hewani dan fe nonheme yang berasal dari makanan nabati.
Senyawa besi heme didapatkan melalui gumpalan tubuh,
ayam, serta macam-macam ikan. Zat besi heme diabsorbsi
sedikitnya 2 sampai 3 lebih baik dibanding senyawa besi non
heme sampai zat besi bagus konsumsi ibu hamil yaitu berasal
melalui hewan sebab nilai bilogis lebih tinggi. Hidangan kaya
fe yaitu gumpalan tubuh merah, hati, hewan air, kuning telur,
polong-polongan, bahan kedelai, roti, serelia tumbuk, daunan
hijau (bayam, kangkung, daun singkong, daun papaya) serta
macam-macam buah seperti alpukat dan stroberi.
b) Calsium
Selama kehamilan kebutuhan Ca tubuh ibu meningkat.
Kalsium bermanfaat sebagai pertumbuhan tulang janin
didalam rahim. Dokter menganjurkan mengkonsumsi Calsium
sekitar 1200 mg/hari selama masa kehamilan dan menyusui
pada ibu. Tetapi, kalsium adalah salah satu senyawa yang
dapat menghambat wanita hamil dalam absorbs fe kedalam

Politeknik Yakpermas Banyumas


19

tubuh karena 1 mg kalsium bisa menghambat absorbsi fe


dengan konsentrasi 0,00687 gram per hari dalam tubuh.

Politeknik Yakpermas Banyumas


BAB III
METODE PENULISAN

A. Strategi Pencarian Literature


1. Framework yang digunakan
Strategi yang digunakan untuk mencari artikel yaitu menggunakan
PICOS framework:
a. Population/problem, populasi atau masalah yang akan dianalisis
b. Intervention, suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus
perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang
penatalaksanaan
c. Comparation, penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai
pembanding
d. Outcome, hasil atau luaran yang diperoleh pada penelitiam
e. Study design
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu artikel
yang berkaitan dengan kekurangan darah pada ibu hamil.
Intervensinya adalah untuk menangani anemia pada ibu hamil
dengan membandingkan penatalaksanaan pengaruh antara edukasi
aktivitas/istirahat dan manajemen nutrisi untuk meningkatkan
pengetahuan pada ibu hamil.
2. Kata kunci
Hubungan tingkat pemahaman ibu hamil tentang anemia AND
Asuhan keperawatan ibu hamil dengan anemia. Dimana setelah
memasukan kata kunci tersebut muncul beberapa artikel atau jurnal
yang sesuai dengan kata kunci, sehingga dari beberapa artikel yang
muncul peneliti menentukan judul “ Asuhan Keperawatan Pada Ibu
Hamil Dengan Anemia”.

Politeknik Yakpermas Banyumas


1

3. Database atau Search engine


Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data sekunder yang
diperoleh bukan dari penelitian secara langsung, namun didapatkan
dari hasil analisi yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Sumber
data sekunder yang didapat berupa artikel atau jurnal yang relevan
dengan topik dilakukan menggunakan database melalui academia, E-
resources.perpusnas, google cendekia (google scholar), jurnal syntax
idea, LIPI, onesearch, portal garuda, syntax literature.

B. Kriteria Inklusi dan Eklusi


Tabel 3.1 Kriteria inklusi dan ekslusi dengan format PICOS

Kriteria Inklusi Ekslusi

Populasi/masalah Asuhan keperawatan pada ibu hamil Hubungan tingkat pengetahuan dan
dengan Anemia sikap ibu hamil dengan Anemia

Intervention Intervensi untuk menangani anemia Intervensi menangani ansietas atau


pada ibu hamil kecemasan pada ibu hamil dengan
anemia

Comparation Adanya intervensi pembanding Tidak ada intervensi pembanding

Outcome Ada pengaruh antara edukasi Tidak ada pengaruh antara edukasi
aktivitas/istirahat dan manajemen aktivitas/istirahat dan manajemen
nutrisi untuk meningkatkan nutrisi pada ibu hamil dengan
pengetahuan pada ibu hamil anemia

Study design Deskriptif Systematic/Literature review

Tahun terbit Jurnal yang terbit setelah tahun 2016 Jurnal yang terbit sebelum tahun
2016

Bahasa Bahasa Indonesia Selain Bahasa Indonesia

1. Seleksi Studi dan Penelitian Kualitas


a. Hasil pencarian dan seleksi studi
Berdasarkan hasil pencarian melalui search engine Indonesia
menggunakan kata kunci yang sudah didapat menggunakan Boolean
Operator didapatkan peneliti menemukan 4.850 jurnal sesuai dengan

Politeknik Yakpermas Banyumas


2

kata kunci yang dimasukan. Jurnal analisi kemudian diskrining,


sebanyak 20 jurnal diekslusi karena terbitan tahun 2016 ke bawah.
Assessment kelayakan terhadap 4.848 buku harian, buku harian yang
dipublikasi serta buku harian tidak sesuai kriteria inklusi dilakukan
ekslusi. Sehingga mendapatkan 2 jurnal yang dilakukan review.

Jumlah artikel yang terjaring di Ekslusi 4.250


awal pencarian :
Partisipan : 2.000
4.850 artikel
Intervensi :1.000

Outcome : 1.250
Jumlah artikel yang sesuai
berdasarkan abstrak :

500 artikel
Ekslusi 480

Jumlah artikel yang dapat diakses Partisipan : 350


fulltext atau eligible :
Intervensi :80
10 artikel
Outcome : 50

Jumlah artikel yang disintesis


memenuhi criticalapprasial :

2 artikel

Proposal karya tulis ilmiah ini disintesis menggunakan metode naratif


dengan mengelompokkan data hasil ekstrasi sejenis sesuai hasil yang
diukur dalam menjawab tujuan. Jurnal analisi yang sesuai kriteria
inklusi kemudian dikumpulkan serta buat ringkasan jurnal meliputi
nama peneliti, tahun terbit, judul, metode dan hasil penelitian serta
database.

Politeknik Yakpermas Banyumas


3

Tabel 3.2 Daftar artikel hasil pencarian

Penulis Terbit Kapasitas Tema Metode (Desain, sampel, Hasil analisis Database
angka variable, instrument, analisis)

Ferida 2021 - Asuhan D : penerapan asuhan Ada perbedaan Google


Rahayuni keperawat keperawatan bermakna antara scholar
ngsih an pada S : seorang ibu hamil dengan evaluasi sebelum
primigrav kekurangan darah dan sesudah
ida V : Askep pada primigravida dilakukan
dengan dengan kekurangan darah penerapan
Anemia I : Format asuhan keperawatan asuhan
di dan standar operasional keperawatan
wilayah pelaksanaan tindakan
kerja A : one grup pre test-post test
psukesma design
s gamping
II
Yogyakart
a

Andry 2017 - Asuhan D : Penerapan asuhan Ada perbedaan Google


Hutaman keperawat keperawatan bermakna antara scholar
Ihsan an wanita S : Purposive sampling evaluasi sebelum
hamil V : Asuhan Keperawatan ibu dan sesudah
dengan hamil dengan anemia dilakukan
kekuranga I : Format asuhan keperawatan penerapan
n darah di dari pengkajian sampai evaluasi asuhan
wilayah A : one grup pre test-post test keperawatan
kerja design
puskesma
s
belimbing
kota
padang

Politeknik Yakpermas Banyumas

Anda mungkin juga menyukai