Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (KDM)


INTOLERANSI AKTIFITAS
Dosen Pembimbing : Binarti Dwi Wahyuningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes

NURUL AZIZ
202003087

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Konsep Kebutuhan
1.1 Definisi/deskripsi kebutuhan
Aktivitas adalah suatu energi ayau keadaan bergerak dimana
manusia memerlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan
aktivitas (pergerakan) merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan dengan kebutuhan dasar tidur dan saling mempengaruhi
seperti istirahat.

1.2 Batasan karakteristik (data mayor minor)

1.2 Fisiologi sistem/ Fungsi normal sistem pergerakan


Pergerakan merupakan rangkaian yang terintegrasi dengan
sistem muskuluskeletal. Sisttem muskuluskeletal berfungsi sebagai :
a. Mendukung dan memberi bentuk jaringan tubuh
b. Melindungi bagian tubuh tertentu seperti hati, ginjal,
otak, dan paru-paru.
c. Tempat mengankatnya otot dan tendon
1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi sistem
pergerakan
1. Kesehatan fisik
Penyakit, cacat tubuh, dan imobilisasi akan mempengaruhi
pergerakan tubuh
2. Keadaan nutrisi
Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan
obesitas dapat menyebabkan pergerakan kurang bebas
3. Emosi
Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh
seseorang. Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan
semangat yang kemudian sering di manifestasikan dengan
kurangnya aktifitas.
4. Kelemahan neuromuskel dan skeletal
Adanya abnormal postur seperti lordosis dapat berpengaruh
terhadap pergerakan.
1.4 Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem
pergerakan
1. Gangguan pada tulang
Fisura atau yang biasa disebut retak tulang atau patah tulang
2. Gangguan pada sendi
Dapat terjadi memar sendi yaitu robeknya selaput sendi
3. Gangguan pada otot
Jenis-jenis gangguan pada otot meliputi kaku leher, kram atau
nyeri otot, dan keseleo.
II. Rencana asuhan klien dengan gangguan kebutuhan istirahat dan
aktivitas
2.1 Pengkajian
2.1.1 Riwayat keperawatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Proses penyakit atau cedera dapat mempengaruhi fungsi
sistem tubuh atau aktivitas. Seseorang yang mengalami
patah tulang akan kesulitanuntuk melakukan aktifitas yang
bebas. Misalnya saat klien menderita penyakit tertentu
sehingga klien harus selalu beristirahat ditempat tidur tetapi
pada akhirnya berakibat pada kelumpuhan.
b. Riwayat penyakit dahulu
Gaya hidup mempengaruhi aktifitas dan istirahat
tubuh.perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi
kemampuan mobilitas seseorang karena berdampak pada
perilaku kebiasaan sehari-hari. Seseorang yang kurang
bergerak dan berolahraga akan mengalami kelemahan otot.
Demikian pula dengan orang yang pernah menjalani
operasi, karena adanya nyeri mereka cenderung bergerk
lebih lamban.
c. Riwayat penyakit keluarga
Apabila ada penyakit seperti jantung, struk maka akan
beresiko berpengaruh terhadap aktivitas.

2.1.2 Pemeriksaan fisik: data fokus


a. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien berpengaruh terhadap aktivitas.
Dengan mengkaji menggunakan skala koma glasgow GCS
dengan hasil 14-15 normal atau disfungsi ringan, 11-13
disfungsi sedang, 10 atau kurang disfungsi berat
1. Respon membuka mata
4: spontan
3: terhadap perintah
2: terhadap nyeri
1: tidk ada respon
2. Respon verbal
5 : terorientasi
4 : bingung
3 : kata-kata yang tidak teratur
2 : tidak dapat dimengerti
1 : tidak ada
3. Respon motorik
6: mematuhi pemerintah
5: melokalisasi nyeri
4: penarikan karena nyeri
3: fleksi abnormal
2: tidak dapat dimengerti
1: tidak ada respon
b. Postur atau bentuk tubuh
1. Skoliosis
Melengkungnya tulang belakang kearah samping,
mengakibatkan tubuh melengkung kearah kanan dan
kiri.
2. Kifosis
Perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara
keseluruhan sehingga orang menjadi bengkok
3. Lordosis
Kelengkungan tulang belakang kearah depan sehingga
kepala tertarik kearah belakang
c. Ekstermitas
Kaji kekuatan otot dengan menggunakan skala kekuatan
otot:
0: kontraksi otot tidak terdeteksi
1: kejapan yang hamper tidak tereteksi atau bebas kontraksi
dengan observasi atau palpasi
2: pergerakan aktif bagian tubuh dengan mengeliminasi
grafitasi
3: pergerakan aktif hanya melawan grafitasi dan tidak
melawan tahanan
4: pergerakan aktif melawan grafitasi dan sedikit tahanan
5: pergerakan aktif melawan tahanan penuh tanpa adanya
kelelahan otot

2.1.3 Pemeriksaan penunjang


a. Sinar X
Tulang menggambarkan kepadtan tulang tekstur dan
perubahan hubungan tulang
b. CT Scan
Menunjukkan rincian bidang tertentu tulang dan dapat
memperlihatkan tumor jaringan lunak atau cedera tendon.
CT Scan digunakan untuk mengidentivikasi lokasi dan
panjangnya patah tulang di daerah yang sulit dievaluasi
c. MRI (magnetik resonance imaging)
Digunakan untuk memperlihatkan abnormalitas (misal:
tumor atau penyempitan jalur jaringan lunak melalui tulang)
2.2 Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
Diagnosa 1: Intoleransi aktivitas
2.2.1 Definisi
Intoleransi aktivitas adalah ketidak kecukupan energi
fisiologis atau psikologis untuk melanjutkan atau
menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang ingin atau harus
dilakukan

2.2.2 Batasan karakteristik


a. Subjectiv
1. Ketidak nyamanan atau dipsneu saat beraktivitas
2. Lmelaporkan keletihan atau kelemahan
b. Objectiv
1. Frekuensi jantung atau tekanan darah tidak normal
sebagai respon terhadap aktivitas
2. Perubhan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia

2.2.3 Faktor yang berhubungan


a. Tirah baring dan imobilisasi
b. Kelemahan umum
c. Ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
d. Gaya hidup kurang gerak

2.2.4 Diagnosa 2: deprifasi tidur


2.2.5 Definisi
Priode waaktu yang lama tanpa tidur (terputusnya kesadaran
relatif yang periodik dan alami secara terus menerus).
2.2.6 Batasan karakteristik
a. Subjectiv
1. Ansietas
2. Mengantuk disiang hari
3. Keletihan
4. Halusinasi
5. Peningkatan sensitifitas
b. Objectiv
1. Konfusi akut
2. Agitasi
3. Ansietas
4. Penurunan kemampuan fungsi
5. Tremor pada tangan
2.2.7 Faktor yang berhubungan
a. Perubahan tahap tidur yang berhubungan dengan proses
penuaan
b. Dimensia
c. Ketidak adekuatan aktivitas disiang hari
d. Mimpi buruk
2.3 Perencanaan
Diagnosa1:intoleransi aktifitas
2.3.1 Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria): berdasarkan
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam pasien
mampu:
a. Mengidentifikasi aktivitas atau situasi yang minumbulkan
kecemasan yang dapat mengakibatkan intoleransi aktifitas
b. Berpartisipasi dalam aktifitas fisik yang dibutuhkan dengan
peningkatan normal denyut jantung, frekuensi pernapasan, dan
tekanan darah serta memantau pola dalam batas normal.
c. Menampilkan aktifitas kehidupan sehari-hari dengan beberapa
bantuan misalnya (eliminasi dengan bantuan eliminasi kekamar
mandi)
2.3.2 Intervensi keperawatan dan rasional:
berdasarkan NIC
a. Intervensi : beri anjuran dan bantuan dalam
aktifitas fisik, kognitif, sosial, dna sepiritual yang
spesifik untuk meningkatkan rentang frekuensi
atau durasi aktifitas individu.
Rasional: membantu pasien agar mudah dalam
melakukan aktifitas.
b. Intervensi : atur penggunaan energi untuk
mengatasi atau mencegah kelelahan dan
mengoptimalkan fungsi
Rasional : energi yang optimal dan cukup akan
mempermudah dalam melakukan aktivitas
c. Intervensi : lekukan terapi latihan fisik, mobilitas
sendi
Rasional : gerakan tubuh aktif atau pasif untuk
mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas
sendi
Diagnosa 2: deprifasi tidur
2.3.3 Tujuan dan Kriteria hasil berdasarkan NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam pasien
mampu:
a. Melaporkan penurunan gejala deprifasi tidur (misalnya konfusi,
ansietas, mengantuk pad siang hari, gangguan perseptual dan
kelelahan)
b. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan yang dapat
meningkatkan tidur atau istirahat
c. Mengidentifikasi faktor yang dapat menimbulakn deprifasi tidur
2.3.4 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC
a. Intervensi: lakukan managemen energi
Rasional : penggunaan energi yang cukup dapat megatasi atau
mencegah keletihan dan mengoptimalkan fungsi
b. Intervensi : lakukan managemen alam dan perasaan
Rasional: untuk menciptakan kestabilan, pemulihan
peningkatan alam perasaan

III. Daftar Pustaka


Anonim 2016. Konsep instirahat dan tidur. Tersedia dalam <
Respiratori.usu.ac.id.>

Anonim 2016. Gangguan Pergerakan. Tersedia dalam <


www.pendidikan.com>

Jackson M & Jackson L. (2011). Seri Panduan Praktis keperawatan


klinis. Jakarta: Erlangga

Walkinson J. M & Ahern N. R. (2011). Buku Saku Diagnosis


Keperawatan Edisi 9. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai