Anda di halaman 1dari 12

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang hasil penelitian dari jurnal yang telah di analisis yang mencakup kajian teoritis

dan kajian empiris tentang penerapan Metode Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) Tim di Rumah Sakit.

4.1 Hasil

Tabel 0.1 Hasil Analisis Jurnal

No Judul Nama peneliti Metode Hasil


1. Pengembangan Model Ayla Kaya dan  D : Literatur review  Nilai-nilai profesional dan kepuasan kerja, kepuasan
Nilai Profesional dalam I_lkay Boz  S :- pasien, dan perawatan pasien dengan penekanan pada
Keperawatan (Kaya &  V: Model Nilai kesadaran akan nilai-nilai profesional dalam
Boz, 2017) profesonal keperawatan. Deskripsi nilai-nilai profesional dan
 I : Skala nilai konsep yang relevan diharapkan dapat memediasi
Profesioal peningkatan kepuasan pasien, kepuasan kerja
 A:- perawat, dan kualitas asuhan keperawatan. Dalam
PVM, hubungan nilai-nilai profesional dengan
kepuasan kerja telah dijelaskan dan tanggung jawab
untuk peningkatan kepuasan pasien, kepuasan kerja
perawat, dan akses ke asuhan keperawatan
berkualitas tinggi telah dijelaskan. Data literatur
mengungkapkan bahwa nilai-nilai profesional
perawat yang tinggi merupakan faktor penting yang
meningkatkan kepuasan kerja dan kualitas asuhan

60
61

keperawatan seiring dengan kepuasan pasien terhadap


asuhan keperawatan yang diterimanya. Penelitian
selanjutnya berdasarkan PVM dapat mengungkapkan
apakah model tersebut membantu perawat untuk
menawarkan perawatan yang lebih efektif dan
meningkatkan kepuasan pasien dan kepuasan kerja
perawat. Menggunakan model dalam studi lebih
lanjut dengan sampel dan budaya yang berbeda akan
memberikan kontribusi besar untuk evaluasi
fungsionalitas PVM. Data masa depan dengan PVM
dalam kohort yang berbeda dengan budaya yang
berbeda diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang besar untuk evaluasi fungsionalitas PVM.
2. Nilai Profesional Batool Poorchangizi,  D : deskriptif-  Hubungan antara pengalaman dan pengembangan
Perawat dan Mahasiswa Fariba Borhani, analitik cross-sectional nilai profesional kurang jelas. Meskipun perawat
Perawat: studi banding Abbas Abbaszadeh,  S : Random memiliki lebih banyak pengalaman, mereka tidak
(Poorchangizi, Borhani, Moghaddameh sampling memiliki nilai rata-rata NPVS-R yang lebih tinggi
Abbaszadeh, Mirzaee, Mirzaee dan Jamileh  V: Nilai profesional secara signifikan dibandingkan dengan mahasiswa
& Farokhzadian, 2019) Farokhzadian  I : Kuesioner keperawatan. Ini menunjukkan kekurangan
 A : Statistic pendidikan dan klinis, yang mengarah pada promosi
deskriptif nilai-nilai profesional yang tidak memadai. Anggota
fakultas dan manajer rumah sakit dapat
mengembangkan nilai-nilai profesional mahasiswa
dan perawat keperawatan secara dramatis dengan
berfokus pada penanaman profesionalisme dan
aktivisme.
3. Nilai keperawatan Bonnie J. Schmidt  D : Literatur review  Definisi kerja dari nilai-nilai keperawatan profesional
profesional: Analisis PhD, RN, CNE &  S:- disajikan sebagai prinsip keperawatan profesional
62

konsep (Bonnie J. Erin C.  V: Nilai dari martabat manusia, integritas, altruisme, dan
Schmidt PhD, RN & McArthurMLIS keperawatan profesional keadilan yang berfungsi sebagai kerangka kerja untuk
McArthurMLIS, 2017)  I : Skala nilai standar, praktik profesional, dan evaluasi. Definisi ini
profesional sesuai dengan kode etik dan temuan penelitian 3,45
 A:- dan mendukung keberadaan nilai-nilai umum yang
diungkapkan dalam kode etik keperawatan. Kode etik
ini dapat menjadi titik awal untuk lebih memahami
konsep penting ini. Teori caring yang ada dapat
memandu pemeriksaan hubungan atribut yang
mendefinisikan nilai-nilai keperawatan profesional
untuk mengeksplorasi apakah ini adalah dimensi dari
nilai yang menyeluruh dari caring.
4. Indah Sholihati  D : deskriptif dengan  Mayoritas responden menyatakan metode pemberian
Gambaran Penerapan cross sectional asuhan keperawatan 53 orang (52%) tidak efektif,
Model Praktik  S: Disproportionate sedangkan responden lain menyatakan efektif 49
Keperawatan Profesional Stratified Random Sampling orang (48%). Distribusi responden berdasarkan nilai-
Menurut Persepsi  V: penerapan MPKP nilai profesional, mayoritas menyatakan 68 orang
Perawat Pelaksana Di  I : kuesioner (66,7%) baik, sedangkan 34 (33,3%) responden
Irna B Rsup Fatmawati  A: Chi square menyatakan kurang. Distribusi responden
Jakarta (2012) berdasarkan hubungan profesional, mayoritas
menyatakan 58 orang (56,7%) baik, sebanyak 44
orang (43,1%) responden menyatakan kurang.
Distribusi responden tentang pendekatan manajemen
keperawatan, mayoritas menyatakan 54 (52,9%) baik,
dan 44 orang (43,15) responden menyatakan kurang.
Pendapat responden tentang sistem pemberian
kompensasi dan penghargaan, 51 orang (50%)
menyatakan puas, dan responden lain menyatakan 51
63

orang (50%) tidak puas, sistem kompensasi dan


penghargaan seimbang.
5. Analisis Pelaksanaan Rutmauli Hutagaol, D : kualitatif studi kasus  Hasil skala skor professional rata-rata perawat
Keperawatan Nilai Hanny Handiyani, S : 517 dikatakan cukup kuat. Dari 26 item pertanyaan
Professional Di rumah Nurdiana V: pelaksanaan nilai dikategorikan menjadi tiga nilai professional perawat.
sakit referral Jakarta profesional Hasil tertinggi dalam nilai-nilai professional
I : kuesioner (skala nilai adalahkepercayaan sedangkan yang terendah adalah
profesional ) professional. Penerapan semua nilai professional masih
A : menggambarkan celah kurang terutama oleh keperawatan pemimpin.
yang ditemukan
6. Implementasi Model La ode Syaiful  D : kualitatif dengan  Hasil penelitian menunjukkan dari sisi struktur
Praktik Keperawatan Islamy, Zainul pendekatan studi kasus model praktik keperawatan profesional (MPKP) dari
Profesional Di RSUD Abidin, Rinita  S:- semua tahapan-tahapan model praktik keperawatan
Kota Bauba (2019) Andriani, Henni  V : implementasi profesional (MPKP) yang terlaksana dengan baik
Arisanti MPKP hanya pembentukan tim dan Hand Over, sedangkan
 I : wawancara dan pre conference, post conference dan ronde
observasi keperawatan tidak terlaksana dengan baik. Dari sisi
 A : reduksi data, proses implementasi model praktik keperawatan
penyajian data, dan profesional di RSUD Kota Baubau menggunakan
penarikan kesimpulan metode keperawatan primer modifikasi tim tetapi
belum sesuai dengan standar sebab masih terbatasnya
sumberdaya manusia baik ketua tim maupun anggota
yang mempunyai pendidikan Ners yang masih
kurang.
 Dari sisi penerapan nilai-nilai profesional telah
dilaksanakan dengan baik seperti memperlakukan
pasien dengan baik, keluarga pasien sebagai mitra
dan menghargai otonomi pasien. Nilai-nilai
64

profesional yang belum dilaksanakan di RSUD Kota


Baubau adalah tehnik komunikasi yang kurang baik
dari perawat yang melaksanakan tindakan
keperawatan, kadang-kadang terjadi miskomunikasi
antara perawat dengan pasien atau keluarganya.
7. Penerapan Model Kesuma Atmaja,  D : Cross sectional  Penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional
Praktek Keperawatan Hajjul Kamil  S : Total sampling (MPKP) dengan pendekatan konsep Hoffart dan
Profesional Di Rumah  V : Penerapan Woods di Ruang Rawat Inap Kelas III BLUD Rumah
Sakit Cut Nyak Dhien MPKP Sakit Cut Nyak Dhien Meulaboh berada pada
(2018)  I : Kuesioner katagori sesuai sebanyak 60%, Pelaksanaan nilai-nilai
 A : Analisis professional dalam penerapan MPKP pada katagori
deskriptif sesuai sebanyak 73,8%, Pelaksanaan hubungan
professional dalam penerapan MPKP pada katagori
sesuai sebanyak 78,8%, Pelaksanaan pendekatan
manajemen dalam penerapan MPKP pada katagori
sesuai sebanyak 76,3%, Pelaksanaan kompensasi dan
penghargaan dalam penerapan MPKP pada katagori
tidak sesuai sebanyak 85,0%. Pelaksanaan metode
pemberian asuhan keperawatan dalam penerapan
MPKP pada katagori tidak sesuai sebanyak 78,8%
8. Hubungan Penerapan Yunita Sirait  D : cross sectional  Hasil analisis univariat berdasarkan nilai profesional
Mpkp Pemula Dengan  S : simple random diketahui penerapan nilai profesional dengan kategori
Tingkat Kepuasan sampling baik sebesar 56,5% dan kategori kurang baik sebesar
Kerja Perawat Dan  V : penerapan 43, 5%.
Dokter Pada Ruangan MPKP, tingkat kepuasan  Hasil univariat berdasarkan pendekatan menegemen
Mpkp (2012) pasien diketahui penerapan pendekatan manajemen dengan
 I : Kuesioner kategori baik sebesar 50,4% dan kategori kurang baik
 A : chi square sebesar 49, 6%,
65

 Hasil univariat berdasarkan sistem asuhan


keperawatan diketahui penerapan sistem pemberian
asuhan keperawatan dengan kategori baik sebesar
53,9% dan kategori kurang baik sebesar 46, 1%,
 Hasil univariat berdasarkan penerapan hubungan
profesional diketahui dengan kategori baik sebesar
60,9% dan kategori kurang baik sebesar 39, 1%,
 Hasil univariat berdasarkan sistem kompensasi dan
penghargaan diketahui penerapan hubungan
profesional dengan kategori baik sebesar 60% dan
kategori kurang baik sebesar 40%
9. Gambaran Pelaksanaan Fitria Felia  D : kuantitatif  Gambaran pelaksanaan model praktik keperawatan
Model Praktik dengan simple deskriptif profesional di RS. Dr. Moewardi Surakarta yang
Keperawatan  S : total sampling menggunakan metode modifikasi tim primer sebagian
Profesional Di Rumah  V : pelaksanaan besar dikategorikan dalam keadaan baik. Gambaran
Sakit Dr. Moewardi mpkp pelaksanaan model praktik keperawatan profesional
Surakarta (2018)  I : kuesioner dilihat dari kinerja perawat yakni dari 33 responden
 A : univariate 22 (66,7 %) dikategorikan baik dan 11 (33.3 %)
dikategorikan cukup, pelaksanaan dokumentasi
asuhan keperawatan dari 33 responden 26 (78,8 %)
responden dikategorikan baik dan 7 (21,2 %)
responden dikategorikan cukup, motivasi kerja
perawat dikategorikan tinggi dengan prosentase 78,8
% dan kepuasan yang dicapai perawat juga dapat
dikategorikan puas dengan prosentase 57,6%.
10. Penerapan Model Mohamad Kasim, D : Literatur review  Pelaksanaan proses pendelegasian di rumah sakit
Manajemen Perubahan Muh. Abdurrouf S:- militer Jakarta belum optimal, dapat disebabkan oleh
Lewin untuk V: Model Manajemen beberapa hal yang peneliti miliki melakukan analisis
66

Pengoptimalisasian Perubahan Lewin untuk dengan menggunakan diagram tulan ikan dan
Fungsi Manajemen Pengoptimalisasian Fungsi menemukan beberapa masalah.
dalam Keperawatan Manajemen dalam
Delegasi Antara Kepala Keperawatan Delegasi
Perawat dan TIM Antara Kepala Perawat dan
Pemimpin di RS Militer TIM Pemimpin
Jakarta I:-
A:-
67

4.2 Pembahasan

Hasil dari analisis 10 jurnal 9 (90%) dari 10 jurnal menyatakan bahwa

penerapan Metode Praktik Keperawatan Profesional dalam kategori baik dan

1 (10%) dari 10 jurnal menyatakan bahwa Penerapan Metode Praktik

Keperawatan Profesional sudah terlaksana tetapi tidak sesuai dengan standar

keperawatan.

Hasil dari analisis 10 jurnal terdapat 6 jurnal yang menyatakan bahwa

dalam penerapan Metode Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) lebih

dominan dengan nilai professional. Hasil penelitian dari (Sholihati, 2012)

yang bejudul Gambaran Model Praktik Keperawatn Profesional Menutut

Perawat Pelaksana di Ruang Irna B RSUD Fatmawati Jakarta, mayoritas

responden menyatakan metode pemberian asuhan keperawatan 53 orang

(52%) tidak efektif, sedangkan responden lain menyatakan efektif 49 orang

(48%). Distribusi responden berdasarkan nilai-nilai profesional, mayoritas

menyatakan 68 orang (66,7%) baik. Distribusi responden berdasarkan

hubungan profesional, mayoritas menyatakan 58 orang (56,7%) baik.

Distribusi responden tentang pendekatan manajemen keperawatan, mayoritas

menyatakan 54 (52,9%) baik. Pendapat responden tentang sistem pemberian

kompensasi dan penghargaan, 51 orang (50%) menyatakan puas, dan

responden lain menyatakan 51 orang (50%) tidak puas, sistem kompensasi

dan penghargaan seimbang.

Nilai professional merupakan inti dari Model Praktik Keperawatan

Profesional, yang meliputi : nilai intelektual, komitmen moral, otonomi,


68

kendali dan tanggung gugat (Sitorus, 2011). Penelitian ini serupa dengan

penelitian dari (Wati, Ernawaty, & Nurju’ah, 2011) yang berjudul Analisa

Pelaksanaan Pemberian Pelayanan Keperawatan Di Ruang Murai I Dan Murai

Ii Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau membuktikan bahwa lebih dominan

pada nilai professional dengan hasil analisis hubungan antara nilai-nilai

profesional dengan pelaksanaan pemberian pelayanan keperawatan diperoleh

bahwa ada 10 orang perawat (83,3%). Jadi peneliti mengasumsikan bahwa

terdapat pernyataan yang menguatkan bahwa nilai-nilai profesional

merupakan komponen utama pada suatu praktik keperawatan professional,

dengan dibuktikan hasil yang dominan pada nilai professional yang baik maka

sangat mudah untuk melakukan penerapan Metode Praktik Keperawatan

Profesional (MPKP) sesuai dengan standar keperawatan.

Hasil dari analisis 10 jurnal terdapat 2 jurnal yang menyatakan bahwa

dalam penerapan Metode Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) lebih

dominan pada sistem dokumentasi asuhan keperawtan. Hasil penelitian dari

(Feliya, 2018) yang berjudul Gambaran Pelaksanaan Model Praktik

Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta, dengan

hasil pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan dari 33 responden 26

(78,8 %) responden dikategorikan baik.

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan maka dalam pemberian

asuhan keperawatan, seluruh tenaga keperawatan mutlak menerapkan standar

asuhan keperawatan (Depkes, 2011). Metode pemberian asuhan keperawatan,

Sistem pemberian asuhan keperawatan mempunyai makna suatu penugasan


69

bagi tenaga perawat yang digunakan dalam memberikan pelayanan praktik

keperawatan pada klien. Metode tersebut mendeskripsikan falsafah organisasi,

strukur, pola ketenagaan dan klien. Dalam perkembangan keperawatan

menuju layanan profesional, digunakan beberapa metode pemberian asuhan

keperawatan, misalnya metode kasus, fungsional, tim dan keperawatan

primer. Dalam praktik keperawatan profesional, metode yang paling

memungkinkan pemberian asuhan keperawatan profesional adalah metode

keperawatan yang menggunakan keperawatan primer (Basuki, 2018).

Penelitian ini serupa dengan (Kasim & Abdurrouf, 2016) yang berjudul

Peningkatan Kualitas Pelayanan Dan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan Dengan Metode Tim, pelaksanaan dokumentasi asuhan

keperawatan dari 33 responden 26 (78,8 %) responden dikategorikan baik dan

7 (21,2 %) responden dikategorikan cukup. Jadi peneliti mengasumsikan

dalam penerapan asuhan keperawatan sangat mempengaruhi berjalannya

penerapan Metode Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) sehingga jika

sistem asuhan keperawatan tidak berjalan dengan baik dan dalam penetapan

model asuhan tidak tepat maka akan berdampak dalam pelaksanaan MPKP

sesuai dengan standar keperawatan atau tidak sesuai dengan standar

keperawatan.

Hasil dari analisis 10 jurnal terdapat 2 jurnal yang menyatakan bahwa

dalam penerapan Metode Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) lebih

dominan pada hubungan professional. Hasil penelitian dari (Atmaja & Kamil,

2018) yang berjudul Penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional Di


70

Rumah Sakit Cut Nyak Dhien, pelaksanaan nilai-nilai professional dalam

penerapan MPKP pada katagori sesuai sebanyak 73,8%, Pelaksanaan

hubungan professional dalam penerapan MPKP pada katagori sesuai

sebanyak 78,8%, Pelaksanaan pendekatan manajemen dalam penerapan

MPKP pada katagori sesuai sebanyak 76,3%, Pelaksanaan kompensasi dan

penghargaan dalam penerapan MPKP pada katagori tidak sesuai sebanyak

85,0%. Pelaksanaan metode pemberian asuhan keperawatan dalam penerapan

MPKP pada katagori tidak sesuai sebanyak 78,8%.

Hubungan profesional, dibutuhkan hubungan profesional antara

perawat dan praktisi kesehatan lain. Pemberian asuhan kesehatan pada klien

diberikan oleh beberapa anggota tim kesehatan. Tetapi memiliki fokus pada

pemberian asuhan kesehatan pada klien. Karena banyaknya anggota tim

kesehatan terlibat, maka diperlukan kesepakatan tentang cara melakukan

hubungan kolaborasi tersebut. Hubungan ini terjadi malalui sistem

pendokumentasian klien, operan tugas jaga, konferensi awal dan akhir serta

pada pembahasan kasus (Sitorus, 2011). Penelitian ini serupa dengan

penelitian (Sirait, 2012) yang berjudul Hubungan Penerapan MPKP Pemula

dengan Tingkat Kepuasan Kerja Perawat dan Dokter pada Ruangan MPKP

Pemula di RS PGI Cikini Jakarta, lebih dominan pada penerapan hubungan

profesional diketahui dengan kategori baik sebesar 60,9%. Jadi peneliti

mengasumsikan dengan dominannya hubungan profesional yang baik dan

hubungan professional sangat baik dalam proses asuhan keperawatan maka

jika hubungan profeional baik sistem asuhan keperawatan juga baik sehingga
71

keterkaitan ini akan membawakan dua hasil sekaligus yang sesuai dengan

prosentase pencapaian yang baik.

Anda mungkin juga menyukai