Anda di halaman 1dari 41

Teori Pendukung Promkes

MUH. ZUL AZHRI R


Pengertian : Proses untuk meningkatkan
kemampuan orang dalam mengendalikan dan
meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai
keadaan sehat, seseorang atau kelompok
harus mampu mengidentifikasi dan menyadari
aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan
merubah atau mengendalikan lingkungan
(Piagam Ottawwa, 1986)

Promosi Kesehatan merupakan program yang


dirancang untuk memberikan perubahan terhadap
manusia, organisasi, masyarakat dan lingkungan

30/09/2017
Strategi Promosi Kesehatan (WHO, 1984)
3

1. Advokasi (advocacy)
Agar pembuat kebijakan mengeluarkan peraturan yang
menguntungkan kesehatan

2. Dukungan Sosial (social support)


Agar kegiatan promosi kesehatan mendapat dukungan
dari tokoh masyarakat

3. Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)


Agar masyarakat mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan kesehatannya
Strategi Promkes (Piagam Ottawa, 1986)
4

1. Kebijakan Berwawasan Kesehatan


2. Lingkungan yang Mendukung
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan
4. Keterampilan Individu
5. Gerakan Masyarakat
Five level of Prevention
(Leavel & Clark):

Health Promotion (Promosi kesehatan)


Specific Protection (Perlindungan khusus)
Early Diagnosis and Prompt Treatment
(Diagnosis dini dan pengobatan segera)
Disability Limitation (Mengurangi terjadinya
kecacatan)
Rehabilitation. (pemulihan)
Sasaran Promosi Kesehatan
6

Sasaran Primer
Sesuai misi pemberdayaan. Misal : kepala keluarga, ibu
hamil/menyusui, anak sekolah

Sasaran Sekunder
Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat,
tokoh adat, tokoh agama

Sasaran Tersier
Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari
pusat sampai ke daerah
Ruang Lingkup Promkes

Ilmu dicakup Promkes dikelompokkan


2 bidang :
1. Ilmu Perilaku Dasar membentuk
Perilaku Manusia
2. Ilmu-Ilmu yg diperlukan u/ Intervensi
Perilaku
Teori Kurt Lewin (1)

Pertama, Anda harus mencairkan es untuk dapat mengubah


bentuknya (unfreeze). Kemudian Anda harus memasukkan air
es ke dalam wadah dengan bentuk yang Anda inginkan (change).
Terakhir, Anda harus membekukan bentuk baru tersebut
(refreeze).
Unfreez
e
Fase ini mencakup kegiatan membantu orang-
orang untuk memahami bahwa yang di perlukan
adanya suatu perubahan dan juga
meningkatkan bahwa situasi yang sudah tidak
memadai. Dengan kata lain pada fase ini status
yang ada (status quo) di guncang sehingga
orang orang merasa tidak nyaman dan
menuntut perubahan.
Merupakan tahap pertama perubahan merupakan usaha
mempersiapkan individu/kelompok untuk menerima
perubahan yang diperlukan.
Change
Setelah memunculkan gejolak dan ketidakpastian
dalam tahap unfreeze, tahap change atau
perubahan adalah di mana orang mulai
menyelesaikan ketidakpastian dan mencari cara
baru untuk melakukan sesuatu. Orang-orang mulai
percaya dan bertindak dengan cara yang
mendukung arah baru.
Transisi dari unfreeze ke change tidak terjadi dalam
semalam; orang-orang membutuhkan waktu untuk
menerima
arah baru dan berpartisipasi secara proaktif dalam
perubahan.
Refrezee
Ketika perubahan mulai terbentuk dan orang-
orang telah menerima cara-cara kerja baru,
organisasi ini siap memasuki tahap refreeze.

Fase dimana membekukan hasil perubahan yang


telah terjadi menjadi permanen. Fase ini
mencakup kegiatan memperkuat perubahan-
perubah yang telahdilaksanakan sedemikian
rupa, hingga cara-cara baru hasil perubahan
tersebut menjadi berhasil.
Kurt Lewin mengajukan model
yang terdiri dari tiga langkah :

Change
Memastikan Memastikan
bahwa siap Terapkan Perubahan yang
untuk perubahan dilakukan bersifat
berubah yang di permanen
inginkan
Unfreeze refreeze
THE HEALTH BELIEF MODEL
(HBM)
Pendahuluan

HBM dikembangkan th 1950 yg berisi konsep yg


memprediksi mengapa seseorang mengambil
tindakan u/ mencegah atau mengontrol penyakit
Pada awalnya Hocbaum (1958) mpelajari persepsi/
keyakinan ttg apakah individu percaya bahwa
mereka rentan thd TB dan keyakinan mereka thd
deteksi dini thd TB.
Pendahuluan
Hasil:
jika individu menganggap diri mereka rentan
thd TB dan
mereka percaya bahwa kondisi tsb akan
berdampak serius dan
Percaya bahwa deteksi dini akan bermanfaat dlm
mengurangi kerentanan thd pykt tsb dan
Percaya bahwa manfaat yg didpt > biaya
skrinning
Mereka cenderung utk mengambul tindakan yg
mereka percaya akan mengurangi risiko tsb
Komponen hbm

1. Kerentanan yg dirasakan (perceived


susceptibility)
2. Keseriusan yg dirasakan (perceived severity)
3. Manfaat yg dirasakan (perceived benefits)
4. Hambatan yg dirasakan (perceived barriers)
5. Isyarat/ petunjuk u/ bertindak (cues)
6. Efikasi diri / percaya diri (self efficacy)
1. Kerentanan yg
dirasakan
(Perceived susceptibility)

a. Definisi: Keyakinan ttg kemungkinan mengalami


risiko/ rentan thd penyakit
b. Aplikasi: menentukan populasi berisiko dan tingkat
risiko.
Wanita yg berisiko terkena ca mammae: riwayat
keturunan, tidak menikah, menikah tapi tak punya anak,
punya anak tapi tdk menyusui,wanita yg hamil diatas
35, menarch dibawah 12 th, wanita diatas 50 th, wanita
yg mdpt TSH
1. Kerentanan yg
dirasakan
(Perceived susceptibility)

c. Contoh: Ketika seorg wanita merasa memiliki


keturunan yang memiliki riwayat ca mammae maka dia
akan percaya bahwa dia bisa terkena ca mammae pd
suatu saat nanti shg dia akan tergerak untuk melakukan
deteksi dini
2. Keseriusan yg dirasakan
(Perceived severity)
a. Definisi: Keyakinan ttg keseriusan penyakit tsb thd
individu atau masyarakat
b. Aplikasi: menetukan konsekuensi dr risiko dan
kondisi penyakit ca mammae
c. Contoh: seorang wanita akan merasakan btpa
seriusnya dampak dari ca mammae bila tdk
dideteksi dan ditangani sejak dini. Dampak klinis
sakit, cacat, mati
dampak sosial tdk dicintai o/ suami, krisis body
image
3. Manfaat yg dirasakan
(Perceived benefits)
20

a. Definisi : Keyakinan dlm keberhasilan dr


suatu tindakan yang disarankan u/
mengurangi risiko atau keseriusan suatu
penyakit
b. aplikasi: menetukan tindakan yg hrs
diambil (bgmn, kpn, dmn, efek positif yg
diharapkan)
c. Contoh: seorang wanita merasa terancam,
maka dia akan yakin bahwa tindakan
sarari, mammografi, pembedahan, akan
mengurangi ancaman tsb
4. Rintangan yg dirasakan
(Perceived Barriers)

a. Definisi: Keyakinan ttg rintangan yg akan


ditemukan dlm mengambil suatu tindakan
b. Aplikasi : mengidentifikasi dan mengurangi
persepsi tambahan melalui peyakinan kembali,
mengkoreksi informasi yang salah,
memberikan bantuan
c. Contoh: tindakan mammografi memiliki
kekurangan yaitu: mahal, rasa tdk nyaman.
seorg wanita ketika akan melakukan
mammografi akan berpikir: apakah biaya yg
saya keluarkan sebanding dg hasilx?
Oos FR
5. Isyarat untuk Bertindak
a. Definisi: strategi u/ mengaktifkan kesiapan
seseorang dlm melakukan tindakan
b. Aplikasi : menyediakan informasi bgmn caranya
meningkatkan kesadaran dg menggunakan sistim
yg paling sesuai
c. Contoh: adax kampanye pd media massa, nasihat
atau anjuran dokter teman ttg ca mammae dan
mammografi

Oos FR
a. Definisi: Keyakinan kemampuan individu dlm
mengambil tindakan
b. contoh: selain seorg wanita merasa bahwa
terancam dg ca mammae, dan yakin bahwa
manfaat yg didapatkan ketika melakukan
mamografi sesuai dg biaya yg dikeluarkan, maka
dia juga harus merasa yakin bahwa mereka
kompeten u/ mengatasi rintangan yg ada dr
tindakan sarari, mamografi
c. aplikasi:
- memberikan pelatihan dan bimbingan dalam
melakukan tindakan yg disarankan
- Menentukan penetapan tujuan yg progresif
- Penguatan secara verbal
- Menunjukkan/ memperagakan perilaku yg
disarankan
- Mengurangi kecemasan
7. Variabel Lainnya
a. Variabel demografis, sosiologis, dan
kebudayaan dpt mempengaruhi scr tdk
langsung dlm mengambil tindakan
b. Contoh: tingkat pendidikan wanita yg
lebih tinggi akan mempengaruhi seorang
wanita dalam keyakinanx ttg ancaman
thd ca mammae, manfaat dan hambatan
pada saat melakukan mammografi dan
operasi.

Oos FR
HBM
Fx Kepercayaan tindakan
modifikasi/p individu
rediposisi

Kerentana
n& ancaman
1. Demografis :
keparahan
umur, sex,
ras
perilaku
2. Sosial sesorang
manfaat
psikologis:
kepribadian,
pengalaman
sebelumnya
rintangan
3. Struktur:
kelas sosek, Isyarat/
pengetahuan tanda
Percaya
diri
PENATALAKSANAAN PROMOSI MAMOGRAFI
BERDASAR KONSEP HBM (Skinner)
Pembelajaran Bentuk teori
1. Mengakui bahwa skrinning efektif u/ mendeteksi dini ca Manfaat
mammae
2. Menyadari bahwa manfaat yg didapatkan akan sangat Manfaat
besar dr pelaksanaan skrinning
3. Menyadari bahwa risiko terkena ca mammae akan Kerentanan
meningkat dg betambahx usia
4. Mengakui bahwa banyak faktor yg dpt bertindak sbg Hambatan
penghalang u/ melakukan skrinning ca mammae
5.Menidentifikasi pertanyaan yg dpt digunakan u/ Prinsip
midentifikasi manfaat dan hambatan yg dirasakan dr pendidikan kes
skrinnig dan dx
perilaku
6. Pilih pesan yg relevan Penyesuaian
pesan
7.Merasakan peningkatan keyakinan bahwa peserta yg sdh Percaya diri
Oos FR
percaya diri dpt terdorong u/ melakukan mammografi
THEORY OF REASONED ACTION (TRA)
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (TPB),
AND
THE INTEGRATED BEHAVIORAL MODEL
(IBM)
TRA dan TPB berfokus kepada motivasi seseorang
berperilaku tertentu yaitu dengan adanya niat perilaku
merupakan perilaku awal yang terbaik dan pada akhirnya
dapat membuat seseorang bersikap ( Attitude )
TPB adalah perluasan dari TRA yang selanjutnya diperluas
dengan IBM.
TRA dan TPB berfokus pada konstruksi sikap ( attitude )
,norma subjektif dan kontrol yang dirasakan menjelaskan
perbedaan antara sejumlah perilaku yang berbeda termasuk
perilaku kesehatan.
Fisbein,1967 mengemukakan bahwa Dalam TRA dikembangkan
hubungan antara sikap ( Attitude ),niat ( intention ) dan
perilaku ( Behaviour )

Perubahan dalam pada salah satu faktor diatas dapat mengakibatkan


perubahan pada perilaku.

misalnya pada penederita kanker payudara,dia akan berperilaku


mendeteksi dini dan mencari proses penyembuhan apabila dia
mempunyai niat awal dan sikap yang positif terhadap kanker
payudara,dengan demikian dia akan berperilaku memeriksakan dirinya
melalui pemeriksaan yang tepat yaitu mammografy

Jadi penentu perilaku yang terpenting adalah niat perilaku ( Behavioural


Intention ), sehingga menghasilkan sebuah sikap ( Attitude ) kearah
menjalankan perilaku dan norma subjektif ( Subjective norm ) yang
terkait dengan perilaku.
Bagan TRA / TPB
Kepercayaan
Variabel Perilaku
eksternal
Konskuensi Sikap
Variabel yang akan
Demografi terjadi
Keyakinan
Normatif Norma
Sikapnya Niat
subyektif Perilaku
Terhadap target
Motovasi untuk
memenuhi
Sifat Perilaku
Kepribadian Kontrol
Keyakinan
Pengendalian
Variabel Masing- Perilaku
Kekuatan yang
Masing Individu dirasakan
lain
CONTOH APLIKASI DALAM ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG
BERPENGARUH PSK UNTUK BERKUNJUNG KE VCT
Belieft Attitude Intension Behaviour

Pertimbangan
keuntungan dan
kerugian ikut
VCT Sikap PSK
tentang VCT
Konsekuensi
yang terjadi bila
ikut VCT
Niat
Berkunjun
Kepercayaan berkunjung
g ke VCT
terhadap sikap ke VCT
orang penting
tentang VCT
Norma
Subyektif
dari individu
Motivasi Orang PSK
Lain yang
dianggap
penting tentang
VCT
Dalam TPB ditambahkan kontrol yang dirasakan
( Perceived Control ) terhadap perilaku dimana akan
ada pertimbangan situasi bagi seseorang untuk
berperilaku.
Dalam bersikap ditentukan adanya kepercayaan
individu terhadap hasil atau atribut dalam
melakukan perilaku

Jika seseorang percaya bahwa hasil bernilai positif


maka pelaksanaan perilakunya akan memiliki sikap
positif pula.
Sedangkan norma subjektif ditentukan oleh adanya
kepercayaan normatif ( Normative Belief ) yakni
apakah penting baginya referent Induvidual ( orang
yang dianggap penting ) menyetujui atau tidak
pelaksanaan perilaku tersebut.

Misalnya seseorang yang percaya bahwa referent berfikir


tidak boleh/tidak menyetujui suatu perilaku maka akan
ada norma subjektif negative atau sebaliknya.
Namun Tidak semua orang termotivasi untuk memenuhi
harapan referent dan dia akan memiliki norma subjektif
yang relatif normal ( tidak mudah dipengaruhi apabila
referent berfikir negatif )
Pengukuran Konsep TRA dan TPB
Skala nilai 5 atau 7 poin atau melalui
Pengukuran skala antara Tidak Mungkin-mungkin
atau tidak setuju-setuju .
Misalnya :
Saya berhenti
Artinya seseorang akan menilai bahwa jika dirinya
merokok berhenti merokok akan menyebabkan berat
akan menyebabkan badannya naik.
Berat badan saya naik

Maka Evaluasi orang tersebut terhadap hasil ini diukur dengan cara
memintanya menilai derajat dimana Berat badan saya naik
maka nilainya baik atau buruk
Tidak Dihitung dari kepercayaan
Langsung perilaku,normatif dan kontrol

Pengukuran

Menggunakan dengan skala


Langsung
seperti diatas misalnya baik-
buruk .
Pengukuran langsung ini sangat
penting karena lebih berhubungan
kuat dengan niat ( intention ),
norma subjektif, control yang
dirasakan.
Lawrance W Green

Prodisposing
Factor

Health Enabling Health


Promotion Factor Behavior

Reinforcing
Factor
Factor Predisposisi
Faktor yang mempermudah atau mempredisposisi
terjadinya perilaku dari diri seseorang atau
masyarakat. Seperti: Pengetahuan dan Sikap
Seseorang Atau Masyarakat Terhadap apa yang
dilakukan.
example : perilaku ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya ke tenaga medis.
Factor Enabling (faktor pemungkin / pendukung)

Faktor pemungkin / pendukung perilaku seperti:


fasilitas. Sarana dan prasarana yangmendukung atau
memfasilitasi terjadinya perilaku seseorang
masyarakat.
example : perilaku seseorang ibu hamil , maka di
perlukan adanya bida atau dokter. Fasilitas periksa
hamil sepertipuskesmas, RS, klinik dan Posyandu.
Factor Reinforcing (faktor Penguat)

Faktor yang menjadi penguat dari faktor predisposisi


dan faktor enabling.
example : pengetahuan. Sikap dan fasilitas masil
belum menjamin terjadinnya prilaku seseorang
atau masyarakat. Masyarakat sdh tahu ttg KB
tetapi ada yang belum ikut KB di karenakan tokoh
masyarakat di daerah tersebut belum ikut KB.

tokoh masyarakat ini merupakan faktor


reinforcing terjadinnya perilaku seseorang atau
masyarakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai