Proposal penelitian
Oleh:
Alfath Nusanta Negarawan
NIM : P07120118035
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim Pembimbing
Poltekkes kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi DIII Keperawatan Palu
Menyetujui
Ketua Program Studi D-III Keperawatan Palu
ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim Penguji
Poltekkes kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi DIII Keperawatan Palu
pada bulan Mei 2021.
Menyetujui
Ketua Program Studi D-III Keperawatan Palu
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI......................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan penelitian...........................................................................................3
D. Manfaat penelitian.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
A. Konsep Tentang Pneumonia.........................................................................6
1. Pengertian..................................................................................................6
2. Etiologi......................................................................................................6
3. Patofisiologi...............................................................................................8
4. Pathway.....................................................................................................9
5. Tanda dan Gejala.....................................................................................10
6. Penatalaksanaan.......................................................................................10
7. Pemeriksaan penunjang...........................................................................11
8. Komplikasi..............................................................................................12
B. Konsep Asuhan Keperawatan Pneumonia..................................................13
1. Pengkajian Keperawatan.........................................................................13
2. Diagnosis Keperawatan...........................................................................16
3. Perencanaan Keperawatan......................................................................17
4. Implementasi Keperawatan....................................................................29
5. Evaluasi Keperawatan.............................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................35
A. Jenis Penelitian............................................................................................35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................................35
iv
C. Subjek Penelitian.........................................................................................35
D. Definisi Operasional...................................................................................35
E. Pengumpulan Data......................................................................................36
F. Analisis data................................................................................................37
G. Etika Penelitian..........................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................42
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang biasanya terjadi pada saluran nafas bawah akut (Nurarif, 2015). Infeksi
ini berupa radang paru-paru yang disertai adanya produksi sputum dan di
tandai dengan gejala batuk disertai sesak nafas. Penyakit ini disebabkan oleh
agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma dan substansi asing, jamur
gejala dan dampak pneumonia juga dipengaruhi oleh jenis bakteri pemicu
infeksi, usia, dan kondisi kesehatan pengidap. Meski begitu, setidaknya ada
seperti demam, batuk kering atau batuk berdahak kental berwarna kuning atau
dan pendek, rasa sakit di dada ketika menarik napas atau batuk (Meadow,
2015).
pneumonia pada tahun 2017 masih tinggi mencapai 6,3 juta jiwa. Kematian
disebabkan oleh penyakit menular seperti pneumonia (15%), diare (9%), dan
malaria (7%) (WHO, 2017). WHO memperkirakan pada Tahun 2017, ada
1
2
pneumonia di Indonesia pada tahun 2017 berada pada urutan ke-8 setelah India
2017).
atas. Selain itu, pneumonia merupakan salah satu dari 10 besar penyakit rawat
inap di rumah sakit, dengan proporsi kasus 53,95% laki-laki dan 46,05%
rendah yaitu sebesar 30,94%, namun dari tahun ke tahun terus meningkat dan
mencapai puncak pada tahun 2015 yaitu sebesar 72,24%. Salah satu upaya
(Dinkes, 2018).
Data Rekam Medik RSUD Tora Belo Sigi, Pada pengambilan data awal
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
sumber bacaan bagi mahasiswa yang terkait pada asuhan keperawatan pada
penelitian ini diharapkan sebagai pedoman dan tolak ukur keberhasilan yang
Penumonia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
biasanya dari suatu infeksi saluran pernafasan bawah akut (INSBA) dan
ditandai dengan gejala batuk serta sesak nafas yang disebabkan oleh agen
radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi dan dapat dilihat
pernapasan bawah dengan tanda dan gejala seperti batuk dan sesak napas.
Hal ini diakibatkan oleh adanya agen infeksius seperti virus, bakteri,
2017).
2. Etiologi
6
7
penggolongannya yaitu:
Adeno virus.
Mycobacterium tuberkolusis.
neuroformans.
asing.
e. Sindrom Loeffer
f. Pneumonia hipostatik
g. Non mikroorganisme:
1) Merokok
2) Bahan kimia
3. Patofisiologi
kongesti, lobus-lobus yang terkena menjadi berat, merah, dan sebab secara
karena sel darah merah mengalami lisis atau pecah, sementara eksudat
sehingga arsitektur paru tetap utuh. Reaksi pleura mungkin mereda dengan
paru melalui inhalasi udara, juga dapat melalui aspirasi dari nasofaring atau
(Djojodibroto, 2014).
9
4. Pathway
PNEUMONIA Intoleransi
Aktivitas
Compliance paru
Terhirup
Masuk ke alveoli
Pola Nafas
Tidak Efektif
Proses peradangan
Gangguan
Hipertermia Berkeringat, nafsu makan & Kerja sel goblet Sputum Pertukaran Gas
minum Produksi sputum Tertelan
ke
lambung Cairan
menek
Resiko Hipovolemia an
Konsolidasi cairan Konsolidasi syaraf
sputum di jalan nafas cairan sputum di frenik
lambung us
Nyeri Akut
(Sumber: (Mansjoer dkk (2017) (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017))
10
demam atau panas tinggi disertai batuk berdahak yang produktif, napas
cepat (frekuensi nafas >50 kali/menit), selain itu pasien akan merasa nyeri
dada seperti ditusuk pisau atau sesak, sakit kepala, gelisah dan nafsu makan
a. Batuk
b. Dispnea
c. Lemah
d. Demam
e. Pusing
g. Produksi sputum
obstruksi jalan nafas. Tanda dan gejalanya antara lain: takipneu, demam,
dan batuk disertai penggunaan otot bantu nafas dan suara nafas abnormal
6. Penatalaksanaan
1) Oksigen 1-2/menit
Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
3) Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap
2016).
7. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan diagnostik
organisme khusus.
12
8. Komplikasi
seperti bakteremia (sepsis), abses paru, efusi pleura, dan kesulitan bernapas.
Bakteremia dapat terjadi pada pasien jika bakteri yang menginfeksi paru
masuk ke dalam aliran darah dan menyebarkan infeksi ke organ lain, yang
juga dapat menyebabkan akumulasi cairan pada rongga pleura atau biasa
disebut dengan efusi pleura. Efusi pleura pada pneumonia umumnya bersifat
jumlah banyak beserta dengan nanah disebut empiema. Jika sudah terjadi
1. Pengkajian Keperawatan
diidentifikasi juga. Segala perubahan dalam suhu dan nadi, jumlah sekresi,
bau sekresi, dan warna sekresi, frekuensi dan keparahan batuk, serta
takipnea atau sesak nafas harus dipantau. Konsolidasi pada paru-paru dapat
krekles) dan hasil perkusi (pekak pada bagian dada yang sakit) (Brunner &
Suddarth, 2013).
2014).
14
a. Identitas pasien
b. Keluhan utama
produksi sputum berlebih, sesak napas, dan nyeri dada. Keluhan utama
pada bersihan jalan napas tidak efektif adalah batuk tidak efektif, mengi,
c. Riwayat kesehatan
jalan napas tidak efektif dirasakan, berapa lama dan berapa kali
riwayat sesak napas, batuk dalam jangka waktu lama, sputum berlebih
d. Aktivitas/istirahat
e. Sirkulasi
pucat.
f. Makanan/cairan
g. Pemeriksaan fisik
muncul yaitu di keadaan umum pasien tampak lemah dan sesak nafas,
takikardi, respirasi takipnea atau dispnea serta nafas dangkal, dan suhu
hidung jika pasien mengalami sesak akan terdengar nafas cuping hidung.
fremitus pada daerah yang terkena. Perkusi terdengar suara pekak karena
2. Diagnosis Keperawatan
tertahan
alveolus-kapiler
makanan
3. Perencanaan Keperawatan
tertahan
Kriteria hasil:
3) Mengi menurun
4) Wheezing menurun
5) Dispnea menurun
6) Sianosis menurun
Intervensi keperawatan:
1) Observasi
karakteristik)
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
perlu
alveolus-kapiler
gas meningkat
Kriteria hasil:
1) Dispnea menurun
3) Pusing menurun
7) Membaik
8) Sianosis membaik
Intervensi keperawatan:
Pemantauan respirasi
20
1) Observasi
i) Monitor AGD
2) Terapeutik
3) Edukasi
membaik
Kriteria hasil:
4) Dispnea menurun
Intervensi keperawatan:
1) Observasi
wheezing, ronki)
2) Terapeutik
3) Edukasi
kontra indikasi
22
4) Kolaborasi
perlu
menurun
Kriteria hasil:
3) Meringis menurun
Intervensi keperawatan:
Manajemen nyeri
1) Observasi
23
intensitas nyeri.
2) Terapeutik
meredakan nyeri
3) Edukasi
4) Kolaborasi
24
membaik
Kriteria hasil:
Intervensi keperawatan:
Manajemen nutrisi
1) Observasi
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
termoregulasi membaik
Kriteria hasil:
1) Menggigil menurun
Intervensi keperawatan:
Manajemen hipertermia
1) Observasi
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
aktivitas meningkat
Kriteria hasil
6) Sianosis menurun
Intervensi keperawatan:
Manajemen energi
1) Observasi
2) Terapeutik
suara, kunjungan)
28
d) Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
3) Edukasi
tidak berkurang
4) Kolaborasi
asupan makanan
membaik
Kriteria hasil:
2) Dispnea menurun
Intervensi keperawatan:
Manajemen hipovolemia
1) Observasi
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
NaCl 0,4%)
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
perubahan hasil yang telah ditetapkan yaitu, adaptasi pada klien (Nursalam,
2016).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Studi kasus di batasi oleh tempat, dan waktu, serta kasus yang dipelajari berupa
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2021 di ruang Mahoni
C. Subjek Penelitian
RSUD Tora Belo Sigi dengan penyakit Pneumonia serta dilakukan asuhan
keperawatan
D. Definisi Operasional
35
36
1. Pengkajian keperawatan
2. Diagnosis keperawatan
3. Perencanaan keperawatan
4. Implementasi keperawatan
yang sfesifik.
5. Evaluasi keperawatan
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
3. Dokumentasi
keperawatan.
F. Analisis data
1. Pengumpulan data
2. Penyajian data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk table, gambar, bagan, dan narasi
evaluasi.
3. Kesimpulan
G. Etika Penelitian
dicegah itu dapat berupah cedera fisik (luka ataupun aktivitas yang
oleh orang yang memiliki kualifikasi yang baik khususnya jika penelitian
tersebut adalah peneliti yang akan melakukan uji coba obat sebaiknya tidak
terlebih dahulu.
keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari paksaan untuk
alamat asal subyek dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga
Dalam hal ini yang perlu dilakukan oleh seorang penelitit yaitu
(Pamungkas, 2017).
42
DAFTAR PUSTAKA