Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN

KEPERAWATAN
PALIATIF DI INDONESIA
B Y. K E L O M P O K 4
PENDAHULUAN

• Keperawatan paliatif adalah pendekatan untuk meningkatkan


kualitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi
penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan
penderitaan terhadap rasa sakit dan memberikan dukungan
fisik, psikososial dan spiritual yang dimulai sejak tegaknya
diagnosa hingga akhir kehidupan pasien (World Health
Organization, 2014)
SEJARAH PERKEMBANGAN PERAWATAN
PALIATIF DI INDONESIA
• RS dr.Soetomo Surabaya(1990) kelompok perawatan
paliatif dan pengontrolan nyeri kanker

• “Tim Perawatan Paliatif” pertama di Indonesia.

• “Pusat pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri”


• Februari 1992: Pelayanan Perawatan Paliatif dimulai di
RS.Dr.SoetomoPelayanan tersebut didukung 11 orang
Dokter dan seorang apoteker yang telah menempuh
pendidikan perawatn paliatif untuk level Post Graduate
Diploma melalui pendidikan jarak jauh dari salah satu
universitas yang berada di Negara bagian Austalia Barat, Kota
Perth
• Oktober 1992 : Dipimpin oleh DR.R.Soenarjadi Tedjawinata
(Bapak Paliatif Indonesia) : menginisiasi sebuah kegiatan
seminar nasional dan Workshop yang bertema “Manajemen
Nyeri Kanker” yg dihadiri oleh sekitar 14 perwakilan rumah
sakit pendidikan di Indonesia
2006 : Di Jakarta Terbentuk “ Rumah Rachel” yang
menyediakan layanan perawatan paliatif khusus untuk anak
yang menderita kanker dan HIV/AIDS , fasilitas perawatan
paliatif yang pertama yang focus pada anak-anak

2007 : melalui kementerian kesehatan telah menerbitkan aturan


berupa kebijakan perawatan paliatif (Keputusan Menkes No.
812/ Menkes/ SK/ VII/ 2007).
DASAR KEPUTUSAN MENKES
NO. 812/MENKES/SK/VII/2007
• Kasus penyakit yang belum dapat disembuhkan semakin
banyak jumlahnya baik pada dewasa maupun anak
• Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien
dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan selain
dengan perawatan kuratif dan rehabilitative juga diperlukan
perawatan paliatif bagi pasien dengan stadium terminal.
TENTANG
KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF

• kondisi pelayanan kesehatan yang belum mampu memberikan


pelayanan yang dapat menyentuh dan memenuhi kebutuhan
pasien dengan penyakit stadium terminal yang sulit
disembuhkan
• Pada stadium tersebut prioritas layanan tidak hanya berfokus
pada penyembuhan, akan tetapi juga berfokus pada upaya
peningkatan kualitas hidup yang terbaik pada pasien dan
keluarganya
• Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut maupun
terminal dapat mengakses layanan kesehatan seperti rumah
sakit baik umum maupun swasta, puskesmas, rumah
perawatan, dan rumah hospis
• Saat peraturan ini diterbitkan ada 5 rumah sakit yang menjdai
pusat layanan perawatan paliatif, dimana rumah sakit tersebut
berlokasi di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan
Makassar

• pelayanan perawatan paliatif belum menunjukkan signifikansi:


diakibatkan oleh minimnya penddikan dan pelatihan tentang
perawatan paliatf untuk tenaga kesehatan, dan juga jumlah
tenaga kesehatan yang belajar secra formal mengenai
perawatan paliatif juga masih sangat sedikit

• Untuk level pasca sarjana di bidang perawatan paliatif hanya


tersedia di universitas di Negara maju seperti Australia,
Amerika Serikat, dan Inggris
2007 : Pelayanan paliatif tingkat puskesmas dibuka, yaitu
Puskesmas Balongsari Surabaya

2008 : Pihak puskesmas mengadakan pelatihan perawatan


paliatif untuk relawan dengan mendapatkan dukungan dari
pemerintah Kota Surabaya.

2013 : Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jendral


pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
mengeluarkan panduan teknis palayanan paliatif kanker
KESIMPULAN

• Perawatan paliatif merupakan perawatan yang sangat


bermanfaat bagi pasien dengan penyakit terminal. Perawatan
paliatif bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien
,serta memberikan perawatan terbaik untuk pasien sampai
akhir hayat pasien tersebut. Perkembangan keperawatan
paliatif di Indonesia semakin berkembang ditandai dengan
mulainya digelar berbagai kegiatan seminar dan workshop
tentang keperawatan paliatif serta munculnya Kepmenkes RI
tahun 2013 tentang Pedoman Teknis Pelayanan Paliatif
Kanker.
SARAN

• Mengingat perawatan paliatif berfokus pada peningkatan kualitas


hidup yang terbaik pada pasien dan keluarganya diharapkan
kepada seluruh perawat agar dapat lebih baik lagi dalam
menjalankan perannya dalam mengahadapi kasus-kasus pasien
yang membutuhkan perawatan paliatif juga dengan meningkatkan
minat dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang
perawatan paliatif sehingga keperawatan palatif di Indonesia
dapat semakin berkembang.
• Diharapkan dukungan dari pemerintah agar dapat membuka
pusat pusat layanan paliatif care di berbagai wilayah di Indonesia
selain dari 5 Rumah Sakit yan ada di Jakarta, Yogyakarta,
Surabaya, Denpasar dan Makassar
Terima Kasih….

Anda mungkin juga menyukai