Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“HERNIA NUCLEUS PULPOSUS (HNP)”

oleh

Kelompok 5

Kelas B17

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HERNIA NUCLEUS PULPOSUS (HNP)

Topik : Hernia Nucleus Pulposus (HNP)


Sub Topik : Pengertian HNP, penyebab HNP, manifestasi klinis akibat HNP,
pencegahan HNP, dan penanganan HNP
Sasaran : Warga Dusun Tegal Bai RT001/RW005, Kelurahan Karangrejo,
Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember
Tempat : Rumah Bapak Yanto
Hari / Tanggal : Senin, 15 April 2019
Waktu : 25 menit
Penyuluh : Zahratun Nafi’ah 15-137
Reka Saputri Mega Ratna S. 15-269
Ella Shafira R. M 17-057
Intan Syah Bintang 17-062
Dicky Primadika Aprinova 17-066
Rizkiana Rasman 17-069
Faiq Rojannah 17-073
Filda Muktiani 17-076
Nurlinda Mustiko Rahayu 17-080
Levi Nadya Nur Imamah 17-083
Hanifah Putri Sari 17-086
Ilfi Priwandani 17-090
Rachma Ayu Dewanti 17-093
Riki Ahmad Fahrezi 17-097
Arsanda Dwi Prawisdha 17-101
Vivi Dwi Novita Sari 17-105
Bintari Yuli Nuraziza 17-108
I. Analisa Data
A. Kebutuhan Peserta Didik
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) memiliki pervalensi 1 – 2% dari
populasi. Terdapat perbandingan yang setara antara wanita dan pria yaitu
1:1. HNP merupakan salah satu penyebab dari nyeri punggung bawah dan
merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di Amerika Serikat
sekitar 1 dari 10 penyakit terbanyak di Amerika Serikat dengan angka
pervalensi berkisar antara 7,6 – 37% dengan insiden tertinggi dijumpai pada
usia 45-60 tahun. Menurut data WHO tahun 2012, nyeri pinggang bawah
memiliki pervalensi pada populasi kurang lebih 16.500.000 per tahun di
Inggris. Pasien dengan penyakit Hernia Nucleus Pulposus yang berobat
jalan berkisar 1.600.000 orang sedangkan yang dirawat di rumah sakit
kurang dari 1.000.000 orang. Dari keseluruhan nyeri punggung bawah yang
mendapat tindakan operasi berjumlah 24.000 orang/tahun. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Kuppuswany, dkk 2017 pada orang dewasa usia 20-29
tahun didapatkan data bahwa 45 dari 76 individu berjenis kelamin
perempuan menderita penyakit Hernia Nucleus Pulposus, sedangkan 31
individu lainnya berjenis kelamin laki-laki (Kuppuswamy, 2017).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Jember pada hari Rabu, 03 April 2019 pukul 10.00
WIB yang dilaksanakanan di Dusun Tegal Bai RT001/RW005 Kelurahan
Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember didapatkan data
bahwa pada desa tersebut memiliki kurang lebih 85 KK yang kebanyakan
masyarakatnya bekerja sebagai buruh tani dengan pendidikan terakhir SD
dan SMP. Pekerjaan sebagai buruh tani banyak dilakukan oleh ibu rumah
tangga dan wanita dimana memiliki presentase 60% yang umumnya bekerja
sebagai buruh tani tembakau serta juga terdapat 4 orang petani di desa
tersebut. Pada wawancara bersama ketua RT yang bernama Bapak Yanto,
didapatkan keluhan yang dialami oleh warga yang dikhususkan pada wanita
yang bekerja sebagai buruh tani yaitu nyeri tulang belakang, pegal-pegal
pada tangan, dan pusing.
Dari data yang didapat, maka diagnose yang tepat ditegakkan adalah
defisiensi pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
yang ditandai dengan kurangnya informasi dan kurangnya sumber
pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat Dusun Tegal Bai. Salah satu
intervensi yang akan diterapkan yaitu pemberian pendidikan kesehatan bagi
warga Dusun Tegal Bai yang bertujuan untuk memberikan informasi terkait
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) khususnya pada pada kalangan wanita.

B. Karakteristik Peserta Didik


Sebagian besar masyarakat Dusun Tegal Bai RT001/RW005
Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember
berpendidikan SD dan SMP.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 25 menit, diharapkan warga
Dusun Tegal Bai RT001/RW005 Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari,
Kabupaten Jember menjadi lebih paham akan

III. Tujuan Instruksional Khusus


1. Pengertian HNP
a. Masyarakat dapat memahami pengertian HNP
2. Penyebab HNP
a. Masyarakat dapat memahami penyebab dari HNP
3. Memahami tanda dan gejala akibat HNP
a. Masyarakat dapat memahami tanda dan gejala yang muncul akibat HNP
4. Cara Pencegahan HNP
a. Masyarakat dan memahami cara pencegahan HNP
5. Cara Penanganan HNP
a. Masyarakat dapat memahami cara penanganan HNP
IV. Materi (Terlampir)
a. Pengertian HNP
b. Penyebab HNP
c. Tanda dan gejala akibat HNP
d. Pencegahan HNP
e. Cara Penanganan HNP
V. Metode
Ceramah dan diskusi
VI. Media
Text power point dan leaflet
VII.Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 Pembukaan  Memberikan salam  Menjawab
2 menit  Perkenalan salam
 Menjelaskan TIU dan TIK  Mendengarkan
 Menjelaskan prevalensi HNP di dan
wilayah Dusun Tegal Bai, memperhatikan
RT001/RW005, Kelurahan
Karangrejo, Kecamatan
Sumbersari, Jember
 Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Inti  Menanyakan (review) kepada  Menjawab
15 menit masyarat tentang HNP atau pertanyaan
Saraf terjepit penyuluh
 Menjelaskan materi tentang :  Mendengarkan
a. Pengertian HNP dan
b. Penyebab HNP memperhatikan
c. Tanda dan gejala akibat  Bertanya pada
HNP penyuluh bila
d. Pencegahan HNP masih ada yang
e. Cara Penanganan HNP belum jelas
3 Penutup  Diskusi  Menjawab
3 menit  Menyimpulkan pertanyaan
 Mengucapkan salam penutup  Memperhatikan
 Menjawab
salam
VIII. Evaluasi
a. Jelaskan pengertian HNP atau saraf terjepit
b. Jelaskan Penyebab dari HNP atau saraf terjepit
c. Jelaskan Tanda dan gejala akibat HNP atau Saraf terjepit
d. Jelaskan Pencegahan HNP atau saraf terjepit
e. Jelaskan Cara penanganan HNP atau sraf terjepit

IX. Referensi
Adisti, S., P., Yudiyanto, Subagya, Anggraini, R. 2018. Korelasi Antara Numeric
Rating Scale Dengan Peningkatan Monosit Pada Pasien Hernia Nukleus
Pulposus Lumbal. Collasum Neurology. 1(1): 20-23.

Helmi Zairin, N. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba


Medika.

Kuppuswamy. 2017. Prevalence of Lumbar Disc Hernation and Disc Degeneration


in Asymptomatic Indian Subject: An MRI Based Study. International Journal
of Orthopaedic Science. Vol 3(4): 357-360.

Lucas, M., S. Antradi. 2003. Nyeri Punggung. Use Neorontin. 13-148.

Muttaqin, A. 2008. Pengantar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem


Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Samara, D. 2004. Lama dan Sikap Duduk Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Nyeri
Pinggang Bawah. Kedokteran Trisakti. 23(2): 63-67.

Satyanegara. 2010. Ilmu Bedah Syaraf Satyanegara. Ed.4. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

Surya, A. P. 2015. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Hernia Nukleus


Pulposus L4-L5 di RST Prof. Dr. Soedjono Magelang. Surakarta: Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Lampiran Materi

A. Pengertian Hernia Nucleus Pulposus (HNP)


Hernia Nukleus Pulposus (HNP) yang lebih dikenal dengan ini
“saraf terjepit” adalah penonjolan inti dari diskus yang menjadi bantalan
tulang belakang sehingga penonjolan tersebut akan menekan saraf.
Akibatnya timbul rasa sakit, kesemutan, dan kelemahan pada anggota gerak
seperti pada daerah punggung, pinggang, dan lengan. HNP ini biasa terjadi
karena adanya trauma sedang yang terjadi terus menerus sehingga terjadi
penonjolan inti yang menekan saraf tersebut (Muttaqin, 2008).

B. Penyebab Hernia Nucleus Pulposus (HNP)


Faktor resiko (Surya, 2015) adalah :
1. Usia
Usia berhubungan dengan proses alami penuaan. Dimana semua
jaringan tubuh mulai mengalami kelemahan sejalan dengan
pertambahan usia. Dengan adanya tekanan atau beban yang tinggi,
bagian dalam nucleus pulposusu dapat menonjol keluar melalui robekan
atau bagian yang lemah dari anulus fibrosus.
2. Trauma berat dan obesitas
Kebiasaan mengangkat benda berat dengan cara yang salah dan obesitas
dapat meningkatkan resiko terjadinya robekan atau trauma yang cukup
berat pada diskus di daerah tulang belakang terutama daerah punggung
bagian bawah (pinggang).
3. Merokok
Asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen pada cakram dan
meningkatkan risiko pengikisan tulang punggung.

C. Tanda dan Gejala Hernia Nucleus Pulposus (HNP)


Gejala yang timbul biasanya adalah rasa nyeri yang terjadi di
pinggang bagian bawah yang kemudian menjalar ke saraf. Rasa nyeri ini
disebabkan oleh beberapa faktor seperti gerakan pinggan, mengedan, berdiri
atau duduk untuk waktu yang lama. Keluhan yang dirasakan yakni
kesemutan dan menurunnya kekuatan otot sehingga hal yang biasanya
dilakukan ketika kambuh adalah beristirahat dengan berbaring (Satyanegara,
2010).
Tanda tanda pada saat pemeriksaan fisik yakni ketegangan otot dan
terbatasnya pergerakan pinggang. Defisit neurologis yang timbul yakni
penurunan atau hilangnya refleks akhiles dan lutut, penurunan kekuatan
motorik otot dan penurunan sensasi raba dan tusuk (Satyanegara, 2010).

D. Pencegahan Hernia Nucleus Pulposus (HNP)


Menurut Lucas, (2013) Pencegahan HNP yaitu:
a. Olah raga secara teratur untuk memperkuat otot seperti berlari dan
berenang pada usia produktif yang masih aktif;
b. Menghindari olahraga atau kegiatan yang menimbulkan trauma (memar,
luka, nyeri dll);
c. Hindari mengangkat benda yang berat dan mengedukasi tentang cara
pengangkatan benda tersebut dengan benar;
Mengangkat beban dengan berjalan (memindahkan barang), maka posisi
badan dengan tulang belakang bertumpu pada panggul, punggung agak
di miringkan kebelakang, maka perut/ atas dada menerima sebagian
berat beban, dimana tangan rapat ke badan menyangga benda tersebut.

Memindahkan barang dari kiri ke kanan atau sebaliknya dengan cara


memutar badan sangat tidak dianjurkan dan berbahaya sekali. Yang
benar adalah posisi berdiri, dimana benda yang akan dipindah berada
didepan kita, arah kaki lurus, sedang arah berputar, posisi kaki 90  0 tidak
boleh lebih.
Memindahkan barang atau tabung seperti ganbar, maka posisi beban
harus sama antara beban tangan kiri dan beban tangan kanan.

Gambar diatas adalah batas beban angkat pada wanita dan pria.
d. Tidur pada tempat yang datar;
e. Mengurangi berat badan; dan
f. Melakukan istirahat segera saat terjadi nyeri.

E. Penanganan Hernia Nucleus Pulposus (HNP)


Menurut Lucas, (2013) penanganan HNP yaitu:
a. Tirah baring, yaitu dilakukan pada alas tidur yang keras dan diberi
matras tipis diaman kedua tungkai sebaiknya diganjal dengan bantal
dibawah lutut. Tirah baring sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 48
jam, karena terbukti tidak lebih menguntungkan karena tirah baring
yang terlalu lama akan menghambat penyembuhan akibat kurangnya
nutrisi diskus.
b. Memberikan kompres hangat / dingin pada bagian tubuh yang nyeri
untuk mengurangi peregangan otot dan peradangan otot.
c. Pemberian obat pelemas otot, seperti hot in cream, reason dll
d. Pemberian obat anti nyeri untuk mengurangi rasa neri dan peradangan,
seperti parasetamol, aspirin dan tramadol.
e. Melakukan gaya hidup sehat untuk mengurangi berat badan berlebih.
f. Ultrason memberikan penghangatan pada kulit untuk meredakan nyeri
akut dan penyembuhan jaringan.
g. Melakukan latihan ringan dan terapi secara rutin.
h. Beberapa terapi operatif dilakukan pada HNP ketika pasien mengalami
gejala ringan dan gangguan fungsional 6-12 minggu, seperti:
- Disektomi, yaitu dengan menggunakan laser disektomi yang
nantinya laser tersebut akan membakar inti bantalan sendi tulang
belakang sehingga volume bantalan sendi akan berkurang. Dengan
berkurangnya volume bantalan sendi ini, maka penonjolan yang
menekan saraf atau memenuhi rongga tulang belakang, kembali
menjadi normal dan nyeri akan hilang.
- Percutaneous distectomy, yaitu teknologi terbaru dalam pembedahan
untuk mengatasi HNP, yaitu dengan pengambilan tonjolan bantalan
tulang belakang yang menekan saraf dengan sayatan operasi yang
hanya selebar 1,8-2 cm, selain itu pembedahan sayatan kecil
semacam ini berlangsung cepat yaitu sekiran 45 menit dan masa
pemulihan operasi berlangsung 1-2 hari dan pasien tidak
memerlukan rawat inap pasca operasi.
- Laminotomy, yaitu melakukan pembedahan pada punggung untuk
mengangkat tulang dan jaringan yang menebabkan tekanan
padatulang belakang. Laminotomy dilakukan pada seseorang jika
gejala yang ditimbulkan akibat penekanan saraf tulang belakang
sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, dan ketika pengobatan lain
sudah tidak efektif meredakan keluhan pada penderita.

Anda mungkin juga menyukai