TUMOR MEDIASTINUM
Disusn Oleh :
201102040145
2021
LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR MEDIASTINUM
A. Pengertian
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam mediastinum yaitu rongga di
antara paru-paru kanan dan kiri yang berisi jantung, aorta, dan arteri besar, pembuluh darah
vena besar, trakea, kelenjar timus, saraf, jaringan ikat, kelenjar getah bening dan
salurannya. (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003).
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di mediastinum yaitu rongga imaginer
di antara paru kiri dan kanan. Mediastinum berisi jantung, pembuluh darah besar, trakea,
timus, kelenjar getah bening dan jaringan ikat. (Elisna Syahruddin).
Tumor adalah suatu benjolan abnormal yanga ada pada tubuh, sedangkan mediastinum
adalah suatu rongga yang terdapat antata paru-paru kanan dan paru-paru kiri yang berisi
jantung, aorta, dan arteri besar, pembuluh darah vena besar, trakea, kelenjar timus, saraf,
jaringan ikat, kelenjar getah bening dan salurannya. Jadi, tumor mediastinum adalah
tumor yang berada di mediasinum. Tidak ada hal yang lebih spesifik yang dapat mencegah
tumor mediastinum. (Dr. Agus Rahmadi, 2016)
B. Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor adalah:
1. Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja pembersih cerobong
asap. Zat yang mengandung karbon dianggap sebagai penyebabnya.
2. Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal dan pengaruh
protein bisa menekan atau meningkatkan perkembangan tumor.
3. Faktor fisik
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang dihasilkan oleh jamur
pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus timbulnya tumor.
5. Penyebab bioorganisme
Misalnya virus, pernah dianggap sebagai kunci penyebab tumor dengan
ditemukannya hubungan virus dengan penyakit tumor pada binatang percobaan.
Namun ternyata konsep itu tidak berkembang lanjut pada manusia.
6. Faktor hormon
Pengaruh hormon dianggap cukup besar, namun mekanisme dan kepastian peranannya
belum jelas. Pengaruh hormone dalam pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ
yang banyak dipengaruhi oleh hormone tersebut.
C. Tanda dan Gejala
1. Mengeluh sesak nafas, nyeri dada, nyeri dan sesak pada posisi tertentu
(menelungkup)
2. Sekret berlebihan
3. Batuk dengan atau tanpa dahak
4. Riwayat kanker pada keluarga atau pada klien
5. Pernafasan tidak simetris
6. Unilateral Flail Chest
7. Effusi pleura
8. Egophonia pada daerah sternum
9. Pekak/redup abnormal pada mediastinum serta basal paru
10. Wheezing unilateral/bilateral
11. Ronchii
D. Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kanker/karsinoma lain, penyebab dari timbulnya karsinoma
jaringan mediastinum belum diketahui secara pasti; namun diduga berbagai faktor
predisposisi yang kompleks berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya
jaringan/sel-sel kanker pada jaringan mediastinum. Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma
dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang
memakan waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik. Adakalanya
berbagai bentuk karsinoma sulit terdeteksi secara pasti dan cepat oleh tim kesehatan.
Diperlukan berbagai pemeriksaan akurat untuk menentukan masalah adanya kanker pada
suatu jaringan. Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang berproliferasi
maka secara mekanik menimbulkan desakan pada jaringan sekitarnya; pelepasan berbagai
subtansia pada jaringan normal sebagai prostalandin, radikal bebas dan protein – protein
reaktif secara berlebihan ebagai ikutan dari timbulnya karsinoma meningkatnya daya rusak
sel- sel kanker terhadap jaringan disekitarnya terutama pada jaringan yang relatif lemah.
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan ang longgar
mengakibatkan el- sel yang dihasilkan dari jaringan lebih mudah untuk pecah dan
menyebar ke berbagai organ tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar, pembuluh darah
mapun melalui peristiwa mekanis dalam tubuh. Adanya pertumbuhan sel – sel progresif
pada mediastinum secara mekanik menyebabkan penekanan (direct pressure/ indirect
pressure) serta dapa menimbulkan destruksi jaringan sekitar, yang menimblkan manifestasi
seperti infeksi pernafasan lain seperti sesak nafas, nyeri inspirasi, peningkatan produksi
sputum, bahkan batuk darah ata lendir berarna merah. (patays terlampir)
E. Patways
F. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
Tindakan bedah memegang peranan utama dalam penanggulangan kasus tumor
mediastinum
2. Obat-obatan
a) Immunoterapi
Misalnya interleukin 1 dan alpha interferon
b) Kemoterapi
Kemoterapi telah menunjukkan kemampuannya dalam mengobati beberapa
jenis tumor.
c) Radioterapi
Masalah dalam radioterapi adalah membunuh sel kanker dan sel jaringan
normal. Sedangkan tujuan radioterapi adalah meninggikan kemampuan untuk
membunuh sel tumor dengan kerusakan serendah mungkin pada sel normal.
G. Komplikasi
Komplikasi dari kelainan mediastinum mereflekikan patologi primer yang utama dan
hubungan antara struktur anatomic dalam mediastinum. Tumor atau infeksi dalam
mediastinum dapat menyebabkan timbulnya komplikasi melalui: perluasan dan penyebaran
secara langsung, dengan melibatkan struktur-struktur (sel-sel) bersebelahan, dengan
tekanan sel bersebelahan, dengan menyebabkan sindrom paraneoplastik, atau melalui
metastatic di tempat lain. Empat komplikasi terberat dari penyakit mediastinum adalah:
1. Obstruksi trachea
2. Sindrom Vena Cava Superior
3. Invasi vascular dan catastrophic hemorrhage, dan
4. Rupture esofagus
H. Asuhan Keperawatan
- Diagnosa Keperawatan utama
Dyspnea
- Intervensi Keperawatan
- Implementasi Keperawatan
Agus Rahmadi,2010.http://www.eramuslim.com/konsultasi/sehat/tumormediastinum-
itu- apa.htm. Diakses tanggal 30 September 2010
ElisnaSyahruddin,dkk.2010.http://jurnalrespirologi.org/jurnal/Okto09JRI/Penatalaksana
an %20tumor%20mediastinum_6_.pdf. Diakses tanggal 30 September 2010