DENGAN
OLEH
KELOMPOK VI
MUNAWARAH :1602052
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah yang maha kuasa karena berkat Karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Gangguan Citra Tubuh yang di
berikan kepada dosen kami Ns.Helena Patricia,M.Kep selaku pengajar mata kuliah
keperawatan Jiwa 2.
Kami menyadari walaupun bagaimana kami berusaha menyajikan makalah ini dengan
maksimal akan tetapi pasti ada kekurangan. Jadi kami harapkan kritik dan saran dari Ibu,
teman-teman, dan siapapun yang membaca makalah ini, sehingga dengan saran dan kritiknya
kami dapat menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya dan dalam kehidupan
kami agar tetap terus barusaha untuk lebih baik.
Sekian kata pengantar dari kami apabila ada kata yang salah kami mohon maaf. Sekali
lagi kami mengatakan kami sangat berharap saran dan kritik agar kami dapat menjadi lebih
baik lagi.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa merupakan tantangan
yang unik karena masalah kesehatan jiwa mungkin tidak dapat dilihat langsung seperti pada
masalah kesehatan fisik, memperlihatkan gejala yang berbeda, dan muncul oleh berbagai
penyebab. Kejadian masalalu yang sama dengan kejadian saat ini, tetapi mungkin muncul
gejala yang berbeda. Banyak klien dengan masalah kesehatan jiwa tidak dapa tmenceritakan
masalahnya bahkan mungkin menceritakan hal yang berbeda dan kontradiksi. Kemampuan
mereka untuk berperan dalam menyelesaikan masalah juga bervariasi (Depkes RI. 1993).
Gangguan citratubuh adalah kekacauan pada cara seseorang merasakan citratubuhnya.
Evaluasi diri dan perasaan tentang kemampuan diri negatif, yang dapat diekspresikan secara
langsung atau tidak langsung.
Suatu gangguan citra tubuh dapat diketahui perawat dengan mewawancarai dan
mengamati pasien secara berhati-hati untuk mengidentifikasi bentuk ancaman dalam citra
tubuhnya (fungsi signifikan bagian yang terlibat, pentingnya penglihatan dan penampilan
fisik bagian yang terlibat); arti kedekatan pasien terhadap anggota keluarga dan anggota
penting lainnya dapat membantu pasien dan keluarganya .
Hubungan saling percaya antara perawat dan klien merupakan dasar utama dalam
melakukan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa. Hal ini penting karena peran
perawat dalam asuhan keperawatan jiwa adalah membantu klien untuk dapat menyelesaikan
masalah sesuai kemampuan yang dimiliki. Klien mungkin menghindar atau menolak
berperan serta dan perawat mungkin cenderung membiarkan, khususnya pada klien yang
tidak menimbul kan keributan dan yang tidak membahayakan (Depkes RI. 1993).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian gangguan citra tubuh?
2. Apa itu etiologi citra tubuh?
3. Apa itu Faktor-faktor yang mempengaruhi Citra Tubuh?
4. Apa itu Citra Tubuh Negatif dan Positif ?
5. Apa itu Tanda dan Gejala ?
6. Apa itu Faktor Predisposisi dan Faktor Presipitasi?
7. Apa itu Pohon masalah gangguan citra tubuh ?
3
8. Apa itu Tindakan keperawatan untuk klien dengan gangguan citra tubuh ?
9. Apa itu Implementasi keperawatan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian gangguan citra tubuh?
2. Untuk mengetahui etiologi citra tubuh?
3. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Citra Tubuh?
4. Untuk mengetahui Citra Tubuh Negatif dan Positif ?
5. Untuk mengetahui Tanda dan Gejala gangguan citra tubuh ?
6. Untuk mengetahui Faktor Predisposisi dan Faktor Presipitasi?
7. Untuk mengetahui Pohon masalah gangguan citra tubuh ?
8. Untuk mengetahui Tindakan keperawatan untuk klien dengan gangguan citra tubuh ?
9. Untuk mengetahui Implementasi keperawatan ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Citra Tubuh
Citra tubuh dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik.
Perubahan perkembangan yang normal seperti pertumbuhan dan penuaan mempunyai efek
penampakan yang lebih besar pada tubuh dibandingkan dengan aspek lainnya dari konsep
diri. Selain itu, sikap dan nilai cultural dan social juga mempengaruhi citra tubuh. Pandangan
pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh persepsi dan pandangan orang
lain. Cara individu memandang dirinya mempunyai dampak yang penting pada aspek
psikologinya. Pandangan yang realistic terhadap dirinya, menerima dan mengukur bagian
tubuhnya akan membuatnya lebih merasa aman sehingga terhindar dari rasa cemas dan
meningkatkan harga diri.
6
2. Menarik diri.
Menjadi sadar akan kenyataan, ingin lari dari kenyataan , tetapi karena tidak
mungkin maka lari atau menghindar secara emosional, menjadi pasif, tergantung ,
tidak ada motivasi dan keinginan untuk berperan dalam perawatannya.
2. Faktor Presipitasi
Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
kejadian mengancam kehidupan
Ketegangan peran hubugnan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana
individu mengalaminya sebagai frustasi.
7
G. Pohon masalah
8
8. Memberi kesempatan klien mendemostrasikan alfirmasi positif (3)
9. Memberi pujian yang realistis atas kemampuan klien
10. Mengajarkan klien untuk meningkatkan citra tubuh dan melatih bagian tubuh yang
terganggu dengan :
Menggunakan protese, cosmetik/ alat lain sesegera mungkin dan menggunakan
pakaian baru
11. Memotifasi klien untuk melakukan aktifitas yang mengarah pada pembentukan tubuh
yang ideal
12. Menyusul jadwal kegiatan sehari-hari
13. Memotifasi klien untuk melakukan aktifitas sehari-hari dan terlibat aktifitas keluarga
sosial
9
- Terapi aktifitas kelompok (TAK)
Terapi kelompok yang dapat dilakukan untuk pasien dengan gangguan citra tubuh:
1. TAK simulasi persepsi untuk HDR
Sesi 1 : identifikasi kemampuan / hal positif pada diri
Sesi 2: melatih kemampuan/ hal positif pada diri
2. Pendidikan kesehatan pada kelompok keluarga klien gangguan citra tubuh
I. Implementasi keperawatan
Mengkaji tanda dan gejala gangguan citra tubuh
Mendiskusikan dengan persepsi tentang citra tubuh
Mendikusikan dengan klien potensi bagian tubuh yang lain
Membantu klien untuk meningkatkan fungsi tubuh yang terganggu
Membantu klien untuk mengoptimalkan bagian tubuh yang masih normal
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ,ukuran, bentuk, dan fungsi tubuh karena tidak sesuai
dengan yang diinginkan (stuart, 2009).
Citra tubuh adalah bagaimana cara individu mempersepsikan tubuhnya, baik secara
sadar maupun tidak sadar yang meliputi ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi tubuh
berikut bagian-bagiannya. Dengan kata lain, citra tubuh adalah kumpulan sikap individu, baik
yang disadari ataupun tidak yang ditujukan terhadap dirinya.
B. Saran
Setiap orang harus bisa menerima apapun yang ada pada dirinya, sehingga jika ada
ketidakpuasan persepsi terhadap tubuhnya tidak membuat individu merubah dirinya kearah
yang negatif. Maka ketika individu berhasil untuk menerima dirinya sendiri dan bisa
mencapai sesuatu hal tersebut. Dan pada akhirnya pandangan manusia dalam
mendeskripsikan pandangan terhadap citra tubuhnya bukan memburuk tetapi berharap lebih
baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
12