Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN JIWA
PADA PASIEN DENGAN WAHAM

OLEH
DAHLIA VANLESDIAN PUTRI (1911015)
DEVITA DWI NURPASHA (1911018)
ELISA DHEA CINDY SYLVIA (1911020)
FARICHA OKTARINA P (1911021)
KHARISMA AYUNDA AGNESTI (1911025)
SALMAN ROZIQ (1911031)

STIKES PATRIA HUSADA BLITAR


PRODI S1 KEPERAWATAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

Hari :

Pertemuan :

SP/ Dx : 1 (Satu)/ Waham

Ruangan :

Nama Klien : Tn S

A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Pasien Ny.S mengalami gangguan jiwa berupa gangguan proses berfikir /
waham sejak 1 bulan yang lalu. Namun baru dirawat di RSJ SEHAT
SEJAHTERA minggu yang lalu. Pasien masuk RSJ dikarenakan klien
mengatakan bahwa dirinya adalah nabi, merasa mempunyai kekuatan
ghaib, dan menurut keyakinan nya, klien dapat menyembuhkan orang
sakit. Menurut anggota keluarganya (istri), awal mula nya klien
bermimpi. Dalam mimpinya klien merasa diberi kekuatan oleh malaikat.
Hingga akhirnya klien mengalami gangguan jiwa seperti sekarang. Dan
semenjak mengalami hal tersebut, klien tidak lagi bekerja tetapi hanya
dirumah dan melakukan kegiatan agama secara berlebihan.
Data Subjektif
 Klien mengatakan bahwa dirinya dalah tuhan
 Klien mengungkapkan bahwa dirinya memiliki kekuatan super
 Klien mengatakan bahwa orang lain ingin melukai dirinya/
mencederai dirinya
 Klien mengatakn bahwa dirinya sudahmeninggal
 Klienmengatakan bahw adirinya dikejar oleh orang lain

Data Objektif
 Ekspresi wajah sedih/ gembira/ marah
 Gerakan tidak terkontrol
 Mudah tersinggung
 Isi pembicaraan tidak sesuai dengan realita
 Tidakbisa membedakan antara kenyataan dengan bukan
 Menghindar dari orang lain
 Mendominasi pembicaraan
 Bicara kasar
 Menjalankan kegiatan ibadah berlebihan
2. Diagnosa keperawatan
Perubahan proses pikir : Waham
3. Tujuan tindakan keperawatan
 Klien dapat mengidentifikasi penyebab waham
 Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala waham
 Klien dapat mengidentifikasi akibat waham
 Klien dapat berorientasi terhadap realita (waktu, orang, tempat)
 Klien dapat memasukan latihan orientasi realita ke dalam jadwal
harian
4. Tindak Keperawatan
 Mengidentifikasi tanda dan gejala waham
 Mengidentifikasi penyebab waham
 Mengidentifikasi akibat waham
 Melatih klien untuk berinteraksi terhadap realita
 Menganjurkan klien memasukan latihan orientasi realita ke dalam
jadwal harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi mas/mba”
b. Evaluasi/ validasi
“Masih ingat dengan saya? “ Bagaimana perasaan mas hari ini ? “
c. Kontrak
“ Baiklah sesuai janji kita kemarin, kita aka berbincang tentang
perasaan mas/mba rasakan sekarang “
“ Berapa lama kira-kira mas/mba mau berbincang ? Bagaimana kalau
10 menit ?
“Di mana mas/mba mau berbincang ? “
d. Tujuan pembicaraan
“ Tujuan dari pembicaraan kitayaitu ingin mengetahui
penyebab,tanda, gejala dari apa yang mas rasakan dan kita akan
berlatih tentang berorientasi mas “
2. Fase Kerja
“ Sekarang mas/mba ini berpikir bahwa mas/mba ini nabi? “. Tetapi tetap
sulit bagi saya untuk mempercayai bahwa mas ini nabi “. “ karena setahu
saya nabi sudah tidak ada lagi. Memang kenapa mas berpikir bahwa
mas/mba ini nabi ? “. Bisa diceritakan awal mulanya . “ Oh jadi karena
waktu itu mas bermimpi bahwa mas diangkat menjadi seorang nabi. “
Lalu, apakah mas tahu siapa nabi terakhir kita ? “ Ya betul, Nabi terakhir
kita adalah nabi Muhammad SAW. “ Apa mas tahu, jika nabi terakhir
kita telah wafat?, “ kapan Nabi kita wafat? “ Ya, sudah lama kan? Jadi
sekarang mas sudah menyadari bahwa nabi terakhir kita suda wafat? Dan
mas berarti hanya manusia biasa, setuju?. “ Jadi sekarang mas sudah
mengerti kan kalau nabi terakhir kita telah wafat dan mas adalah
manusia biasa ?” setuju?’
3. Fase Terminasi
“ Bagaiman perasaan mas setelah kita berbincang-bincang, apa yang
telah kita bicarakan ?”
“ Bagaimana kalau kita latihan mengatasi ini? Kita buat jadwal ? setuju
mas?
“ Bagaimana jika besok kita bertemu lagi untuk membicarakan obat yang
harus mas minum, setuju ? “ Untuk waktunya mas ingin jam berapa?
Bagaimana jika jam 10.00 ?’ setuju ? lalu untuk tempatnya di ruang tamu
saja bagaimana ? .
“ Baiklah sampai bertemu besok mas, selamat pagi”.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

Hari :

Pertemuan :

SP/ Dx : 2 (Dua)/ Waham

Ruangan :

Nama Klien :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak
sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga,
bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik,
sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah
tegang, mudah tersinggung.
2. Diagnosa keperawatan : Waham
3. Tujuan
a. Tujuan umum
Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan yang dimiliki.
b. Tujuan Khusus
1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki.
2) Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi.
3) Pasien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian.
4. Strategi Pelaksanaan
1) Fase Orientasi
“Selamat pagi pak..”
“Masih ingat dengan saya?”
“Baik perkenalkan yaa pak nama saya perawat XY biasanya di panggil X
saya bertugas di sini dari jam 07.00 sampai jam 14.00 siang nanti. “Dengan
pak M ya?”
“Bagaimana perasaan bapak M hari ini?”
“Bapak kelihatan gagah sekali ya pagi ini..”
“Baik pak M, sesuai dengan kontrak kita kemarin yaa pak, hari ini kita
bertemu jam 09.00, waktunya ± 15 menit, di taman ini untuk membahas
kemampuan-kemampuan yang di miliki oleh bapak M yaa..”

2) Fase Kerja
“Baik pak M, sekarang bapak bisa menceritakan kepada saya, kemampuan-
kemampuan apa saja yang bisa bapak lakukan?”
“Wah hebat sekali, ternyata bapak M pandai melukis yaaa..”
“Bisa pak M ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar melukis,
siapa yang dulu mengajarkannya kepada pak M, dimana?”
“Bisa pak M peragakan kepada saya bagaimana cara melukis yang baik
itu.”
“Wah, bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk
kemampuan pak M ini? Berapa kali sehari/seminggu bapak mau melukis?”
“Apa yang pak M harapkan dari kemampuan melukis ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan pak M yang lain selain melukis?”
3) Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang
kemampuan dan hobi pak M tadi?”
“Setelah ini coba pak M lakukan latihan melukis sesuai denga jadwal yang
telah kita buat ya?”
“Saya senang sekali hari ini bisa mengobrol dengan bapak,,bagaimana
kalau besok kita ketemu lagi?”
“Baik pak M besok kita ketemu jam berapa pak?”
“Waktunya berapa menit?”
“Tempatnya dimana?”
“Baik pak M, besok kita ketemu lagi yaa pak jam 09.00 waktunya ± 15
menit di taman yaa pak. Besok kita akan membicarakan tentang obat yang
harus pak M minum, setuju?”
“Selamat beraktifitas kembali yaa pak M, selamat pagi..”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

Hari :

Pertemuan :

SP/ Dx : 3 (Tiga)/ Waham

Ruangan :

Nama Klien :

A. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Perubahan proses pikir: Waham
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat melakukan jadwal kegiatan harian dengan baik
b. Klien mengetahui tenntang penggunaan obat secara teratur
c. Klien mau memasukkan minum obat teratur kedalam jadwal kegiatan
harian
3. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur
c. Menganjurkan memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat siang bu, bu ketemu saya lagi? Masih ingat saya?Iya, saya
……., Ibu bisa panggil saya ……. ya? Saya bertugas hari ini jam 07.00
sampai jam 13.00, tapi nanti sore saya kembali lagi”
b. Evaluasi/Validasi
“Hari ini bagaimana perasaannya bu, semalam tidurnya enak, makannya
gimana hari ini mau makan tidak? Mau kan ya? Obatnya juga sudah
diminum?”
c. Kontrak
“baiklah sesuai janji kemarin, hari ini kita akan ngobrol-ngobrol lagi ya
bu? Bagaimana kalau saya beri tahu ibu tentang manfaat minum obat, ibu
mau?Selama 10 menit ya bu?”

2. Kerja
“Tadi obatnya sudah diminum apa belum, bu? Kalau sudah ibu tau tidak
manfaat dari minum obat tadi?perasaan ibu bagaimana setelah minum obat?
Wah, kalau begitu obatnya harus diminum setiap hari ya bu! Karena obat-
obatan itu untuk membantu pemulihan ibu, biar ibunya cepat sembuh, kalau
tidak diminum bakalan lama disininya, katanya ingin cepat pulangkan?Jadi
obatnya tadi ada 2 jenis ya bu 1 sirup.Sirupnya diminum pagi dan sore,
siangnya tidak.Pilnya diminum pagi, siang, dan sore.Kalau setelah minum
obat ibu gliyeng-glieyeng dipakai istirahat saja ya? Minum obat ini biar
ibunyan cepat sembuh lo bu,kalau ibu berhenti minum obatnya nanti ibu gak
sembuh-sembuh jadi tambah lama disininya. Kalau begitu biar tidak lupa
minum obatnya kita masukkan dijadwal kegiatan harian bagaimana?Ibu saya
juga mau lihat ibu sudah melakukan sesuai jadwal hari ini?”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bu sekarang setelah kita berbincang-bincang?”
b. Evaluasi objektif
“Jadi manfaat minum obat tadi apa?”
c. Rencana tindak lanjut
“karena ibu sudah tau manfaat dari minum obat teratur mulai nanti siang
jangan lupa obatnya diminum ya bu?”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi, dan saya akan lihat
kegiatan apa saja yang sudah ibu lakukan?”
2) Waktu
“Besok kita ketemu lagi jam 11.00 ya bu, bagaimana?”
3) Tempat
“Bagaimana kalau ditempat biasa kita ngobrol?”

Anda mungkin juga menyukai