Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN: WAHAM

Syafinna Rahmadhita_2110711098_Kelas C

STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2) WAHAM

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Mayor
1) Mengatakan bahwa ia adalah artis, nabi, presiden, wali, dan lainnya yang tidak
sesuai dengan kenyataan.
2) Curiga dan waspada berlebih pada orang tertentu.
3) Merasa diintai dan akan membahayakan dirinya.
4) Merasa yakin menderita penyakit fisik

Minor

1) Tidak mampu mengambil keputusan.


2) Merasa khawatir sampai panik.

b. Data Objektif
Mayor
1) Mudah tersinggung.
2) Marah
3) Waspada
4) Menarik diri
5) Inkoheren
6) Perilaku seperti isi wahamnya.
Minor

1) Bingung
2) Perubahan pola tidur
3) Kehilangan selera makan.

2. Diagnosa Keperawatan: Waham


3. Tujuan
a. Kognitif, klien mampu:
1) Menyebutkan orientasi terhadap realitas (orang, tempat, dan waktu).
2) Menyebutkan kebutuhan yang belum terpenuhi.
3) Menyebutkan aspek positif yang dimiliki.
b. Psikomotor, klien mampu:
1) Berorientasi terhadap realitas (orang, tempat, dan waktu).
2) Memenuhi kebutuhan.
3) Melatih aspek positif yang dimiliki.
4) Minum obat dengan prinsip 8 benar (benar obat, benar klien, benar waktu, benar
cara, benar dosis, benar manfaat, benar kedaluwarsa, dan benar dokumentasi).
c. Afektif, klien mampu:
1) Merasakan manfaat dari latihan yang dilakukan.
2) Merasa nyaman dan tenang.

4. Tindakan Keperawatan

1) Sikap perawat: kalem, lembut, netral, jujur, hindari pertentangan, bicara jelas,
dan simpel.
2) Tidak mendukung dan tidak membantah waham klien.
3) Yakinkan klien berada pada lingkungan yang aman.
4) Bantu klien untuk orientasi realitas (orang, tempat, dan waktu).
5) Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi.
6) Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan yang realistis.
7) Diskusikan kemampuan/aspek positif yang dimiliki klien.
8) Latih klien dalam melakukan kemampuan/aspek positif yang dimiliki.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Preorientasi
Perawat telah menyiapkan kesiapan diri dan hal-hal yang dibutuhkan seperti jadwal
harian, alat tulis, dan telah membaca rekam medis pasien. Sebelum masuk ke ruangan,
perawat telah mencuci tangan terlebih dahulu dan siap melakukan intervensi.

2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, mbak. Masih ingat dengan saya? Wah, ternyata mbak masih ingat
saya ya. Baik, saya izin perkenalan lagi ya, ini dengan Ners Syafinna, biasa
dipanggil Ners Fina. Hari ini ners bertugas dari jam 07:00 sampai jam 14:00 siang.
Boleh disebutkan lagi nama lengkap mbak dan tanggal lahirnya? Mbak senang
dipanggil apa?”

b. Evaluasi
“Bagaimana kabarnya hari ini mbak?”
“Baik ya. Mbak masih ingat mbak ada dimana?”

c. Validasi
“Coba lihat gelang yang terpasang di tangan mbak, boleh disebutkan nama dan
tulisan yang ada disitu? Jadi, mbak Intan sedan ada di rumah sakit karena mbak
sedang ada masalah di kesehatannya.”
“Bagaimana dengan latihannya kemarin? Apakah mbak sudah memikirkan hal-hal
positif atau hobi yang digemari mbak?”
“Wah bagus, kalau begitu mari kita masukkan ke jadwal harian ya.”

d. Kontrak
1) Tujuan
“Baik Mbak, bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang hobi atau
kegemarannya ya. Tujuannya agar mbak mengetahui hal-hal positif apa saja
yang dimiliki dan bisa dilakukan nanti untuk mengisi kegiatan mbak.”
2) Waktu
“Kita akan berbincang – bincang sekitar 15 menit saja. Apakah mbak bersedia?”
3) Tempat
“Jika kita berbicaranya disini saja, apakah Mbak sudah merasa nyaman?”

3. Fase Kerja
“Karena kemarin ners memberikan PR untuk memikirkan kegiatan positif dan hobi apa
saja yang dimiliki mbak, boleh sebutkan kira-kira apa saja hobi atau kegiatan yang
disukai mbak?”
“Wah, rupanya mbak suka menyanyi ya. Tidak semua orang bisa bernyanyi seperti itu
loh. Apalagi mbak memang ada ilmu untuk memanfaatkan teknik menyanyinya sebaik
mungkin.”
“Bisa diceritakan kepada ners kapan pertama kali belajar menyanyi? Siapa yang
mengajarkannya?”
“Apakah hobi mbak untuk menyanyi didukung oleh orangtua? Bagaimana
tanggapannya?”
“Baik, orang tua mbak tidak mendukung mbak untuk meneruskan hobi menyayi karena
dianggap aib wanita ya. Menurut ners, menyanyi itu tidak apa apa asalkan memang niat
dan lagu yang disampaikan memang baik dan tujuannya untuk menyampaikan pesan
ke orang banyak. Jadi mbak harus percaya diri soal bakatnya dan tunjukkan ke orang
tua bahwa mbak mampu.”
“Coba ners ingin dengar mbak menyanyi lagu apa saja, boleh? Wah, bagus sekali mbak
nyanyinya. Ners sampai bengong nih liatnya.”
“Karena latihan kita sudah selesai, mari kita masukkan ke jadwal harian. Coba kita buat
jadwal untuk hobi mbak ini ya, mbak ingin latihan menyanyi berapa kali dalam
seminggu?”
“Apa yang mbak harapkan dari menyanyi untuk kedepannya?”

4. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Mbak Intan setelah kita berbincang-bincang mengenai
hobinya?”

b. Evaluasi Objektif
“Setelah ini jangan lupa untuk melakukan latihan menyanyi sesuai jadwal yang
sudah kita tulis tadi ya.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Untuk besok, kita akan latihan mengeni cara minum obat yang benar.”

d. Kontrak yang Akan Datang


1) Topik
“Baik, mbak. Kita sudah mengobrol selama 15 menit. Besok kita akan
berdiskusi lagi mengenai cara minum obat yang benar.”
2) Waktu
“Besok mbak mau bertemu ners jam berapa?”
3) Tempat
“Mbak mau berbincang-bincang dimana besok?”

e. Salam Penutup
“Baiklah mbak, sesuai kontrak tadi ners akan datang di jam 12:00. Tempatnya disini
lagi seperti tadi, ya. Kalau begitu saya pamit dan mbak bisa lanjutkan aktivitasnya
lagi. Saya permisi, selamat pagi mbak.”

Anda mungkin juga menyukai