Seorang laki-laki 36 tahun dibawa ke RSJ respati oleh keluarga karena sudah 1 bulan ini
mengalami perubahan perilaku. Dia menyampaikan kesetiap orang bahwa dirinya adalah
reinkarnasinya Ir.sukarno.
DS. Saya adalah bapak proklamatornya Indonesia
DO. Tampak berdandan seperti sukarno, dan berbicara seperti sukarno
Selama dirumah sakit pasien mandi 1 kali / hari setiap pagi, beribadah sholat hanya 2 kali setiap
jam 12 dan jam 7 malam. Setelah dikaji, pasien punya riwayat masuk rumah sakit jiwa pada
tahun 2013, dan terakhir minum obat 1 bulan yang lalu.
A. LAPORAN PENDAHULUAN
1. Keluhan Utama
a) Data Subjektif
Pasien mengatakan “Saya adalah bapak proklamatornya Indonesia”
b) Data objektif
Pasien Tampak berdandan seperti sukarno, dan berbicara seperti sukarno
2. Peroses Terjadinya Masalah
a) Faktor presdisposisi
Faktor sosial budaya
Seseorang yang merasa di asingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbul nya
waham
Faktor psikologis
Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda bertentangan dapat menimbulkan
ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan
Faktor genetik
Faktor biokimia
Dopamin, norepinepin, dan zat halusinogen lain nya di duga dapat menjadi
penyebab waham pada seseorang
b) Faktor presipitasi
Rangsangan lingkungan yang sering menjadi pencetus terjadinya waham yaitu
klien mengalami hubungan yang bermusuhan, terlalu lama diajak bicara, objek yang
ada dilingkungannya dan suasana sepi (isolasi). Suasana ini dapat meningkatkan
stress dan kecemasan.
3. Pohon masalah
4. Diagnosa keperwatan
Diagnose keperawan klien dengan waham berdasarkan pohon masalah yaitu :
a) Gangguan peroses piker : waham
b) Harga diri rendah kronik
c) Kerusakan komunikasi verbal
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) UNTUK
PASIEN
Ruangan : Melati
No RM :-
Pertemuan ke : 1 (satu)
1. Peroses keperawatan
a. Kondisi pasien
b. Diagnose keperawatan
Perubahan isi pikir : waham
c. Tujuan keperawatan
1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya ; mengunkapkan perasaannya
dan kemampuan positif yang dimilikinya.
2) Pasien mampu mengidentifikasi kebuthan yang tidak terpenuhi.
3) Pasien dapat berhubungan dengan realistis.
4) Klien dapat menggunakan obat dengan benar.
2. Strategi komunikasi terapeutik
a. Orientasi
1) Salam terapeutik
“Selamat pagi bapak udin, perkenalakan nama saya Harniwati, bapak bisa
memanggil saya Harni. Saya perawat jaga dirumah sakit ini. Maaf sebelumnya
bapak kalau boleh tau bapak namanya siapa? , abang biasanya senangnya
dipanggil siapa? O bung karno ya…. Tujuan saya kesini untuk berbincang-
bincang dengan bapak bung karno tentang apa yang bapak bung karno rasakan
sekarang?”
2) Evaluasi / validasi
3) Kontrak
Topik
“Baiklah bapak bung karno, bagaimana kalua sekarang kita berbincang-
bincang tentang perasaan yang abang rasakan?”
Waktu
“Berapa lama bapak bung karno mau kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau kita berbincang-bincangnya 15 menit saja?”
Tempat
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang menurut abang ? baikalah kita
berbicang-bincang di ruangan ini sja ya.”
b. Kerja
“ Baiklah Bung Karno baiklah bapak bung karno mari kita berbincang-bincang
tentang perasaan bapak bung karno rasakan saat ini?”
“Bapak mau buru-buru mau kemana?”
“Baik pak, kalau mau memproklamasikan kemerdekaan apa saja yang perlu
dipersiapkan?”
“Kalau seperti itu mana teksnya pak? Panggungnya dimana ? rakyatnya mana pak?
mulainya kapan pak?”
“Menurut bapak bangsa Indonesia merdeka kapan pak?”
“Kalau seperti itu, sekarang tanggal berapa pak?”
“Seperti yang sudah bapak sebutkan. Berarti bangsa Indonesia sudah merdeka pak.
Dan bapak Ir soekarno sudah memproklamasikan kemerdekaan sejak 70 tahun yang
lalu pak.
“Tadi bapak mengatakan sendiri bahwa bangsa Indonesia merdeka 17 Agustus 1945,
dan bapak juga mengatakan bahwa sekarang tanggal 14 April 2015, nah kalau
seperti itu apa bapak masih merasa kalau bapak adalah bung Karno?”
“Kalau seperti itu kita akan membicarakan hal itu lagi di lain kesempatan ya pak.
Coba bapak ceritakan kepada saya kegiatan apa saja yang sudah bapak lakukan dari
mulai bapak bangun tidur sampai bapak tidur?.
“Bapak sudah makan ?”
“Bapak dalam sehari makannya berapa kali?”
“Bagus sekali pak, nah dalam satu hari bapak berapa kali mandi ?”
“Menurut bapak dalam satu hari kita sebaiknya berapa kali mandi?”
“Ia pak bagus sekali jadi kita perlu mandi 2x sehari, pagi dan sore agar tubuh kita
bersih dan tidak gatal-gatal. Saya dengar tadi bapak sholatnya jam 12 dan jam 7
malam ya pak. Menurut bapak dalam 1 hari kita diwajibkan untuk sholat berapa
kali?”
“Kapan saja pak?”
“Benar sekali pak, bapak sudah menyebutkan waktu sholat. jadi dalam 1 hari kita
sholat 5 kali pak.”
“Bagaimana kalau sholat dan mandi kita masukkan ke jadwal kegiatan harian bapak.
Apakah bapak sudah mempunyai jadwal kegiatan harian?”
“Baik sekarang saya akan membantu bapak membuat jadwal kegiatan hariannya ya
pak. Silakan bapak tulis disini, nomor, hari, tanggal, jam, nama kegiatan, dan
evaluasi ya pak. Di evaluasinya ada 3 kolom, yang pertama kolom M, yang kedua
kolom B, dan yang ketiga, kolom T. bapak bisa tuliskan kegiatan mandi dan sholat
dalam kegiatan harian bapak. Bapak mau dalam sehari berapa kali mandi dan
sholat?”
“Baik pak, bapak silahkan tuliskan disini untuk kegiatan mandi dan sholatnya. Disini
ada kolom M, bapak silahkan centang jika bapak melakukan kegiatan secara
mandiri, kolom B jika bapak melakukan kegiatan dengan bantuan dan kolom T
bapak centang jika bapak tidak melakukan kegiatan yang bapak tuliskan. Seperti itu
pak, apakah ada yang ingin ditanyakan pak?”
c. Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
“Bagaiman perasaan bapak bung karno setelah kita mengobrol tentang masalah
yang bapak bung karno rasakan?”
Evaluasi objektif
“Coba bapak ulangi apa saja kegiatan yang bapak lakukan sehari-hari.?.
wah..bagus sekali yak pak “
2) Rencana tindak lanjut
“Jam berapa biasanya bapak akan melakukan kegiatan sehari-hari bapak? Mari
kita masukan ke dalam buku jadwal yang saya kasih ke bapak.”
3) Kontrak
Topik
“Baiklah bapak bung karno , besok pertemuan selanjut kita akan membahas
tentang kebutuhan yang bapak perlukan.”
Waktu
Bagaimana kalau kita akan mengobrol lagi besok pagi jam berapa bagusnya
pak ? bagaimana kalau seperti biasa jam 9 pagi?
Tempat
“Bagaimana kalau kita bertemu disini lagi pak.?”
“Baiklah pak besok kita ketemu lagi ditempat ini ada yang mau di tanyakan
lagi pak kalau tidak ada saya pamit dulu. Assalamualikum…”
.
C. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA
PASIEN
1. Tujuan Keperawatan
a) Keluarga mampu membina hubungan saling percaya ; mengidentifikasi waham pasien.
b) Keluarga mampu memfasilitasi untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhi oleh
wahamnya
c) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara optimal.
2. Strategi Komunikasi Terapeutik
a) Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualikum Buk, Dek,perkenalkan nama saya harni,saya perawat yang dinas
di ruang melati ini.Saya yang merawat bpk udin selama ini. Nama ibu dan adek
siapa,senangnya di panggil siapa?”bagaimana kalo sekarang kita membicarakan
masalah bpk udin dan cara merawat bpk udin dirumah.”
2. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan ibu dan adek pagi ini.?”
3. Kontrak
Topik
“Baiklah ibu dan adek bagaimana kalo sekarang kita membicarakan masalah
bapak Udin dan cara merawat bapak udin dirumah.”
Waktu
“Berapa lama ibu dan adak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau kita
berbincang-bincangnya 30 menit saja”
Tempat
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang menurut ibu lia dan adek ana ?
baikalah kita berbicang-bincang di ruangan ini sja ya.”
b) Kerja
“Buk,dek, apa masalah yang ibu/adek rasakan dalam merawat bapak Udin?
“
SKENARIO UNTUK PASIEN DAN KELUARGA DENGAN WAHAM
Perawat 1 : Harniwati
Perawat II : Mardiana
pasien : Pahrudin
Keluarga : Lia Asli Lotim Sridaya
Pembaca Narasi : Dian susilawati