Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


WAHAM

Nama :
Pipit Rizky Irianti (20214663058)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

Hari : Senin
Pertemuan :1
SP/Dx : 1 (satu)/waham
Ruangan : Melati
Nama klien : Tn. K
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif
 Klien mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan
 Klien mengungkapkan bahwa dirinya memiliki kekuatan super
 Klien mengatakan bahwa orang lain ingin melukai dirinya/mencederai
dirinya
 Klien mengatakan bahwa dirinya sudah meninggal
 Klien mengatakan bahwa dirinya dikejar oleh orang lain
Data Objektif
 Ekspresi wajah sedih/gembira/marah
 Gerakan tidak terkontrol
 Mudah tersinggung
 Isi pembicaraan tidak sesuai dengan realita
 Tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan bukan
 Menghindar dari orang lain
 Mendominasi pembicaraan
 Bicara kasar
 Menjalankan kegiatan ibadah berlebihan

2. Diagnosa keperawatan
Perubahan proses pikir: Waham

3. Tujuan tindakan keperawatan


 Klien dapat mengidentifikasi penyebab waham
 Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala waham
 Klien dapat mengidentifikasi akibat waham
 Klien dapat berorientasi terhadap realita (waktu, orang, tempat)
 Klien dapat memasukkan latihan orientasi realita ke dalam jadwal harian
4. Tindak keperawatan
 Mengidentifikasi tanda dan gejala waham
 Mengidentifikasi penyebab waham
 Mengidentifikasi akibat waham
 Melatih klien untuk berinteraksi terhadap realita
 Menganjurkan klien memasukkan latihan orientasi realita kedalam jadwal
harian

B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi mas”
“perkenalkan nama saya ners pipit rizky irianti biasanya dipanggil ners pipit.
Saya bertugas pada pagi hari ini dari jam 07.00-14.00. apakah benar bapak
adalah Tn. K?
b. Evaluasi/validasi
“ bagaimana perasaan bapak hari ini?”
c. Kotrak
“baiklah sesuai janji kita kemarin, kita akan berbincang-bincang tentang
perasaan bapak yang dirasakan sekarang”
“berapa lama kira-kira bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit?”
“ dimana bapak mau berbincang-bincang?”
d. Tujuan pembicaraan
“ Tujuan dari pembicaraan kita yaitu ingin mengetahui penyebab, tanda,
gejala dari apa yang bapak rasakan dan kita akan berlatih tentang berorientasi
pak“

2. Fase Kerja
“ Sekarang bapak ini berpikir bahwa bapak ini nabi? “. Tetapi tetap sulit bagi saya
untuk mempercayai bahwa bapak ini nabi”. “karena setahu saya nabi sudah tidak
ada lagi. Memang kenapa bapak berpikir bahwa bapak ini nabi ?”. “ Bisa
diceritakan awal mulanya”. “Oh jadi karena waktu itu bapak bermimpi bahwa
bapak diangkat menjadi seorang nabi. “Lalu, apakah bapak tahu siapa nabi
terakhir kita? “ Ya betul, Nabi terakhir kita adalah nabi Muhammad SAW. “ Apa
bapak tahu, jika nabi terakhir kita telah wafat?, “ kapan Nabi kita wafat? “Ya,
sudah lama kan? Jadi sekarang bapak sudah menyadari bahwa nabi terakhir kita
sudah wafat? Dan bapak berarti hanya manusia biasa, setuju?. “ Jadi sekarang
bapak sudah mengerti kan kalau nabi terakhir kita telah wafat dan bapak adalah
manusia biasa ?” setuju?”

3. Fase Terminasi
“Bagaiman perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang, apa yang telah kita
bicarakan?”. “ Bagaimana kalau kita latihan mengatasi ini? Kita buat jadwal ?
setuju pak?“ Bagaimana jika besok kita bertemu lagi untuk membicarakan tentang
kemampuan yang bapak miliki, setuju?”. “Untuk waktunya bapak ingin jam
berapa? Bagaimana jika jam 10.00 ?’ setuju ? lalu untuk tempatnya di ruang tamu
saja bagaimana ?
“ Baiklah sampai bertemu besok mas, selamat pagi”.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
Hari : Selasa
Pertemuan :2
SP/ Dx : 2 (Dua)/ Waham
Ruangan : Melati
Nama Klien : Tn. K
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan,
merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak
tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung.

2. Diagnosa keperawatan : Waham

3. Tujuan
a. Tujuan umum
Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan yang dimiliki.

b. Tujuan Khusus
1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
2) Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
3) Pasien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian.

4. Strategi Pelaksanaan
1) Fase Orientasi
“Selamat pagi mas”
“Masih ingat dengan saya?”
“Bagaimana perasaan bapak K hari ini?”. “Bapak kelihatan gagah sekali ya
pagi ini..”
“Baik pak K, sesuai dengan kontrak kita kemarin yaa pak, hari ini kita
bertemu jam 10.00, waktunya ± 15 menit, di ruang tamu ini untuk membahas
kemampuan-kemampuan yang di miliki oleh bapak K yaa..”
2) Fase Kerja
“Baik pak K, sekarang bapak bisa menceritakan kepada saya, kemampuan-
kemampuan apa saja yang bisa bapak lakukan?”
“Wah hebat sekali, ternyata bapak K pandai melukis yaaa..”
“Bisa bapak K ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar melukis,
siapa yang dulu mengajarkannya kepada bapak, dan dimana?”
“Bisa bapak K peragakan kepada saya bagaimana cara melukis yang baik itu.”
“Wah, bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan
bapak K ini? Berapa kali sehari/seminggu bapak mau melukis?”
“Apa yang bapak K harapkan dari kemampuan melukis ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan bapak K yang lain selain melukis?”

3) Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang
kemampuan dan hobi bapak K tadi?”. “Setelah ini coba bapak K lakukan
latihan melukis sesuai denga jadwal yang telah kita buat ya?”
“Saya senang sekali hari ini bisa mengobrol dengan bapak,,bagaimana kalau
besok kita ketemu lagi?”
“Baik bapak K besok kita ketemu jam berapa pak?”
“Waktunya berapa menit?”
“Tempatnya dimana?”
“Baik bapak K, besok kita ketemu lagi yaa pak jam 09.00 waktunya ±10
menit di taman yaa pak. Besok kita akan membicarakan tentang obat yang
harus bapak minum, setuju?”
“Selamat beraktifitas kembali yaa bapak K, selamat pagi”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
Hari : Rabu
Pertemuan :3
SP/ Dx : 3 (Tiga)/ Waham
Ruangan : Melati
Nama Klien : Tn. K
A. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Perubahan proses pikir: Waham

2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat melakukan jadwal kegiatan harian dengan baik
b. Klien mengetahui tenntang penggunaan obat secara teratur
c. Klien mau memasukkan minum obat teratur kedalam jadwal kegiatan harian

3. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
c. Menganjurkan memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi bapak”

b. Evaluasi/Validasi
“Hari ini bagaimana perasaannya pak, semalam tidurnya enak, makannya
gimana hari ini mau makan tidak? Mau kan ya? Apakah obatnya juga sudah
diminum?”

c. Kontrak
“baiklah sesuai janji kemarin, hari ini kita akan ngobrol-ngobrol lagi ya pak?
Bagaimana kalau saya beri tahu bapak tentang manfaat minum obat, apakah
bapak mau? Selama 10 menit ya pak?

2. Kerja
“Tadi obatnya sudah diminum apa belum, pak? Kalau sudah bapak tau tidak
manfaat dari minum obat tadi? perasaan bapak bagaimana setelah minum obat?”.
“Wah, kalau begitu obatnya harus diminum setiap hari ya pak! Karena obat-
obatan itu untuk membantu pemulihan bapak, biar bapak juga cepat sembuh,
kalua tidak diminum bakalan lama disini, katanya ingin cepat pulangkan?” .” Jadi
obatnya tadi ada 2 jenis ya pak 1 sirup. Sirupnya diminum pagi dan sore, siangnya
tidak. Pilnya diminum pagi, siang, dan sore. Kalau setelah minum obat bapak
pusing dipakai istirahat saja ya?”. “Kalau begitu biar tidak lupa minum obatnya
kita masukkan dijadwal kegiatan harian bagaimana?” “bapak saya juga mau lihat
apakah bapak sudah melakukan sesuai jadwal hari ini?

3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak sekarang setelah kita berbincang- bincang?”

b. Evaluasi objektif
“Jadi manfaat minum obat tadi apa ya pak?”

c. Rencana tindak lanjut


“karena bapak sudah tau manfaat dari minum obat teratur mulai nanti siang
jangan lupa obatnya diminum ya pak?”

d. Kontrak yang akan dating


1) Topik
“bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi, dan saya akan lihat kegiatan apa
saja yang sudah bapak lakukan?”

2) Waktu
“Besok kita ketemu lagi jam 11.00 ya pak, bagaimana?”

3) Tempat
“Bagaimana kalau ditempat biasa kita ngobrol ya pak. Apakah setuju?”

Anda mungkin juga menyukai