Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP

1) KEPERAWATAN JIWA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :
Yuspia Lestari
18210100132

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi pasien:
Klien mengatakan malas mandi, tidak mau menyisir rambut, tidak mau menggosok gigi,
tidak mau memotong kuku, tidak mau berhias, dan tidak mau menggunakan alat mandi atau
kebersihan diri. Klien tampak kotor, badan bau, pakaian kotor, mulut bau, gigi kotor, rambutt kotor,
kuku panjang dan penampilan tidak rapih.
B. Diagnosa keperawatan:
Defisit perawatan Diri
C. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat menjelaskan pentingnya kebersihan diri
3. Klien dapat melakukan kebersian diri dengan bantuan perawat
4. Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri
5. Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri
D. Tindakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Diskusikan dengan klien pentingnya kebersihan diri
3. Diskusikan dengan klien cara menjaga kebersihan diri
4. Bantu klien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
5. Berikan pujian kepada klien atas usahanya
6. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. ORIENTASI
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi , perkenalkan nama saya Yuspia Lestari, bisa panggil saya Pia . Boleh
tau nama _ siapa? Lebih suka di panggil apa ?saya mahasiswa profesi Ners Universitas
Indonesia Maju ,saya praktek di sini selama 3 minggu dari tanggal 12 September - 30
September 2022, saya praktek dari pagi hari jam 08.00-13.00 WIB
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan hari ini? “Bagaimana
tidurnya semalam, nyenyak ?”.
c. Kontrak:
a. Topik
” , pagi ini kita bertemu untuk berkenalan dan berbincang-bincang mengenai masalah yang
hadapi".
b. Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana bila 15 menit saja
?”
c. Tempat
“ mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan ya
?”.
d. Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang hari ini agar kita kenal lebih dekat satu sama lain
dan mengetahui permasalahan yang hadapi”.
B. KERJA
1. “Nah, sekarang kita akan berbincang-bincang mengenai pentingnya perawatan diri. Apakah
anda sudah mandi hari ini?
2. Apakah yang menyebabkan tidak mandi hari ini?
3. Mengapa tidak melakukan perawatan diri?
4. Apakah tau pentingnya menjaga kebersihan diri?
5. Menurut apa dampak bila tidak melakukan kebersihan perawatan diri?”
C. TERMINASI
1. Evaluasi respons pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi pasien [subyektif]:
“bagaimana perasaan saat mandi? Bagaimana perasaan setelah kita bincang-bincang?”.
b. Evaluasi perawat [obyektif setelah reinforcement
“sekarang coba sebutkan apa saja yang di siapkan saat mandi serta cara- cara mandi
yang baik yang sudah lakukan tadi?’
2. TIndak lanjut pasien
“saya berharap setelah kita berbincang-bincang tentang pentingnya kebersihan perawatan diri,
manfaat perawatan diri, kerugian tidak menjaga kebersihan perawatan diri, dan cara-cara
menjaga kebersihan perawatan diri, bisa lebih baik dalam menjaga kebersihan diri dan
masukkan dalam jadwal kegiatan ya”.
3. Kontrak yang akan datang:
a. Topik :
“ bagaimana bila besok saya akan dtang kembali untuk berbincang- bincang
mengenai memotong kuku yang baik dan benar?”
b. Waktu :
“jam berapa besok kita akan bertemu? Bagaimana bila jam 10.00 pagi? Berapa lama
kita akan bincang-bincang? Bagaimana bila 15 menit saja ya ?”
c. Tempat :
“dimana kita akan melakukan bincang-bincang? Bagaimana kalau di meja makan
kembali?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi pasien:
Klien mengatakan ingin pindah agama, sering melakukan hubungan intim sebelum
masuk rumah sakit, sering mengatakan hal-hal yang jorok, terasa akan mati,klien mengatakan terlalu
banyak dosa. Klien terlihat bingung. Klien terlihat mondar mandir
B. Diagnosa keperawatan:
Harga Diri Rendah
C. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
3. Klien dapat memikus kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang telah dibuat
D. TIndakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
3. Bantu klien memilih kemampuan yang masih dapat di kembangkan
4. Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan
5. Berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien
6. Ajarkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. ORIENTASI
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi , perkenalkan nama saya Yuspia Lestari, bisa panggil saya Pia. Boleh
tau nama _ siapa? Lebih suka di panggil apa ?saya mahasiswa profesi Ners Universitas
Indonesia Maju ,saya praktek di sini selama 3 minggu dari tanggal 12 September – 30
September 2022, saya praktek dari pagi hari jam 08.00-13.00 WIB
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan hari ini? “Bagaimana
tidurnya semalam, nyenyak ?”.
c. Kontrak:
e. Topik
” , pagi ini kita bertemu untuk berkenalan dan berbincang-bincang mengenai masalah yang
hadapi".
f. Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana bila 15 menit saja
?”
g. Tempat
“ mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan ya
?”.
h. Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang hari ini agar kita kenal lebih dekat satu sama lain
dan mengetahui permasalahan yang hadapi”.
B. KERJA
1. “Sudah berapa lama disini?
2. Apa yang menyebabkan _ berada disini?
3. Siapa yang membawa kesini?
4. Tadi saya melihat sendirian dan melamun saja?
5. sedang memikirkan apa?
6. Apakah ada yang membuat tidak melakukan apapun?
7. Kegiatan apa yang lakukan sehari-hari?”.
C. TERMINASI
1. Evaluasi respons pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi pasien [subyektif]:
“Bagaimana perasaan setelah kita bincang-bincang?”.
b. Evaluasi perawat [obyektif setelah reinforcement
“sekarang coba sebutkan kegiatan apa saja yang lakukan?”
2. TIndak lanjut pasien
“saya berharap setelah kita berbincang-bincang dapat percaya diri, dan dapat menyalurkan
kemampuan serta jangan lupa masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ya ?”.
3. Kontrak yang akan datang:
a. Topik :
“ bagaimana bila besok saya akan datang kembali untuk memilihkan kegiatan yang
akan lakukan dan membuat jadwal kegiatan harian ?”
b. Waktu :
“jam berapa besok kita akan bertemu? Bagaimana bila jam 10.00 pagi? Berapa lama
kita akan bincang-bincang? Bagaimana bila 15 menit saja ya ?”
c. Tempat :
“dimana kita akan melakukan bincang-bincang? Bagaimana kalau di meja makan
kembali?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HALUSINASI
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi pasien:

Klien mengatakan sering mendengar bisikan sebelum tidur,klien mengatakan susah tidur,bila
suara itu muncul saya gelisah dan tidak bisa tidur, yang biasa saya lakukan adalah berdo’a.Klien
tampak gelisah,klien sering mondar mandir,klien terlihat menyendiri
B. Diagnosa keperawatan:
Halusinasi
Pendengaran
C. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengenal halusinasinya
3. Klien dapat mengendalikan halusinasinya
4. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
D. TIndakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Diskusikan jenis halusinasi klien
3. Diskusikan isi halusinasi klien
4. Diskusikan waktu halusinasi muncul
5. Diskusikan durasi halusinasi saat muncul
6. Diskusikan apa yang membuat halusinasi muncul
7. Diskusikan respon klien terhadap halusinasinya
8. Ajarkan klien cara mengendalikan halusinasinya
9. Ajakan klien memasukkan cara menghardik halusinasinya dalam jadwal kegiatan harian
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. ORIENTASI
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi , perkenalkan nama saya Yuspia Lestari, bisa panggil saya Pia. Boleh
tau nama _ siapa? Lebih suka di panggil apa ?saya mahasiswa profesi Ners Universitas
Indonesia Maju ,saya praktek di sini selama 3 minggu dari tanggal 12 September – 30
September 2022, saya praktek dari pagi hari jam 08.00-13.00 WIB
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan hari ini? “Bagaimana
tidurnya semalam, nyenyak ?”.
c. Kontrak:
a. Topik
” , pagi ini kita bertemu untuk berkenalan dan berbincang-bincang mengenai
masalah yang hadapi".
b. Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana bila 15 menit saja
?”
c. Tempat
“ mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan ya
?”.
d. Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang hari ini agar kita kenal lebih dekat satu sama lain dan
mengetahui permasalahan yang hadapi”.
B. KERJA
1. “Sudah berapa lama disini?
2. Apa yang menyebabkan _ berada disini?
3. Siapa yang membawa kesini?
4. Apakah mendengar suara yang mengganggu?
5. Saya percaya dengan yang apa yang dengar tetapi saya tidak dapat
mendengarnya. Dalam satu hari berapa kali suara itu muncul?
6. Sekarang saya akan mengajarkan cara untuk mengendalikan suara yang muncul, tutup
kedua telinga dengan tangan dan sebut “pergi,pergi, kamu
suara palsu” ulangi 5kali. Bila sudah mengerti dan pintar bisa

melakukannya di dalam hati tanpa harus menutup telinga.


C. TERMINASI
1. Evaluasi respons pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi pasien [subyektif]:
“Bagaimana perasaan setelah melakukan teknin menghardik?”.
b. Evaluasi perawat [obyektif setelah reinforcement
“Sekarang coba lakukan kembali cara menghardik?”
2. TIndak lanjut pasien
“Saya berharap setelah kita berbincang-bincang dapat melkaukan teknik menghardik
untuk mengontrol suara-suara yang menganggu dan memasukannya ke dalam jadwal
kegiatan harian ya ?”.
3. Kontrak yang akan datang:
a. Topik :
“ Bagaimana bila besok saya akan datang kembali untuk membuat jadwal
kegiatan harian ?”
b. Waktu :
“Jam berapa besok kita akan bertemu? Bagaimana bila jam 10.00 pagi? Berapa
lama kita akan bincang-bincang? Bagaimana bila 15 menit saja ya
?”
c. Tempat :
“Dimana kita akan melakukan bincang-bincang? Bagaimana kalau di meja makan
kembali?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ISOLASI SOSIAL
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi pasien:

Klien mengatakan malas berinteraksi dan klien mengatakan tidak mau berinteraksi dengan
orag lain. Dan klien tampak menyendiri, tidak mau berbicara dengan orang lain.klien tampak
menyendiri,terlihat tidak mau berinteraksi dengan orang lain, kontak mata klien kurang dan klien
tidak berinisiatif untuk berinteksi dengan orang lain.
B. Diagnosa keperawatan:
Isolasi Sosial
C. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial
4. Klien mampu menyebutkan kerugian dari tidak berhubungan sosial
5. Klien dapat melaksanakan hubungan sosail secara bertahap
6. Klien dapat menjelaskan perasaannya setelah melakukan hubungan sosial
7. Klien dapat dukungan keluarga dalam memperluas hunungan sosial
D. TIndakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial klien
3. Mendiskusikan tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
4. Mendiskusikan tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
5. Mengajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang
6. Mengajurkan klien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain
dalam jadwal kegiatan harian klien
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi , perkenalkan nama saya Yuspia Lestari, bisa panggil saya Pia
. Boleh tau nama siapa? Lebih suka di panggil apa ?saya mahasiswa profesi Ners
Universitas Indonesia Maju ,saya praktek di sini selama 3 minggu dari tanggal 12 September
– 30 September 2022, saya praktek dari pagi hari jam 08.00-13.00 WIB
2. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan hari ini? “Bagaimana
tidurnya semalam, nyenyak ?”.
3. Kontrak:
a. Topik
” , pagi ini kita bertemu untuk berkenalan dan berbincang-bincang mengenai
masalah yang hadapi".
b. Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana bila 15 menit saja
?”
c. Tempat
“ mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan ya
?”.
d. Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang hari ini agar kita kenal lebih dekat satu sama lain dan
mengetahui permasalahan yang hadapi”.
B. KERJA
1. “Sudah berapa lama disini?
2. Apa yang menyebabkan _ berada disini?
3. Siapa yang membawa kesini?
4. Apakah mempunyai teman?
5. Kenapa tidak berbincang-bicang dengan teman disini?
6. Apakah sering menyapa teman ?
7. Bila banyak teman, tidak akan merasa sendiri dan kesepian lagi ”.
C. TERMINASI
1. Evaluasi respons pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi pasien [subyektif]:
“Bagaimana perasaan setelah berbincang-bincang tadi?”.
b. Evaluasi perawat [obyektif setelah reinforcement
“sekarang coba lakukan kembali cara berkenalan?”
2. TIndak lanjut pasien
“saya berharap setelah kita berbincang-bincang dapat melakukan teknik
berkenalan dengan teman dan orang baru yang mendekati ”.
3. Kontrak yang akan datang:
a. Topik :
“ bagaimana bila besok saya akan datang kembali untuk membuat jadwal
kegiatan harian ?”
b. Waktu :
“jam berapa besok kita akan bertemu? Bagaimana bila jam 10.00 pagi? Berapa lama
kita akan bincang-bincang? Bagaimana bila 15 menit saja ya ?”
c. Tempat :
“dimana kita akan melakukan bincang-bincang? Bagaimana kalau di meja makan
kembali?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi pasien:

Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan, klien merasa orang sekitarnya jahat
dan mengancam, klien juga tampak tegang, muka merah, mata melotot, nada suara tinggi, sering
menggepal tangan, dan klien jalan mondar-mandir.
B. Diagnosa keperawatan:
Perilaku Kekerasan
C. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu menyebutkan penyebab perilaku kekerasan
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
4. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
6. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam menggungkapkan kemarahannya
7. Klien dapat mendemontrasikan latihan cara mengontrol perilaku kekerasan fisik
D. TIndakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Diskusikan penyebab perilaku kekerasan
3. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan
4. Diskusikan perilaku kekerasan yang biasa digunakan
5. Diskusikan akibat perilaku kekerasan
6. Latih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik: tarik nafas dalam
7. Masukkan ke jadwl kegiatan harian klien
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi , perkenalkan nama saya Yuspia Lestari, bisa panggil saya Pia
. Boleh tau nama siapa? Lebih suka di panggil apa ?saya mahasiswa profesi Ners
Universitas Indonesia Maju ,saya praktek di sini selama 3 minggu dari tanggal 12 September
– 30 September 2022, saya praktek dari pagi hari jam 08.00-13.00 WIB
2. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan hari ini? “Bagaimana
tidurnya semalam, nyenyak ?”.
3. Kontrak:
a. Topik
” , pagi ini kita bertemu untuk berkenalan dan berbincang-bincang mengenai masalah yang
hadapi".
b. Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana bila 15 menit saja
?”
c. Tempat
“ mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan ya
?”.
d. Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang hari ini agar kita kenal lebih dekat satu sama lain dan
mengetahui permasalahan yang hadapi”.
B. KERJA
1. “Sudah berapa lama disini?
2. Apa yang menyebabkan _ berada disini?
3. Siapa yang membawa kesini?
4. Apakah sebelumnya pernah marah?
5. Kondisi apa yang membuat marah?
6. Apakah ada kerugian yang timbul dari yang lakukan?
7. Maukah belajar cara untuk mengontrol kemarahan agar tidak ada kerugian
yang timbul?
8. Bagaimana bila kita belajar satu cara dulu?”
C. TERMINASI
1. Evaluasi respons pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi pasien [subyektif]:
“Bagaimana perasaan setelah melakukan teknik tarik napas dalam?”.
b. Evaluasi perawat [obyektif setelah reinforcement
“sekarang coba lakukan kembali cara teknik menarik napas?”
2. TIndak lanjut pasien
“saya berharap setelah kita berbincang-bincang dapat melakukan teknik tarik napas dalam
bila kesal dan marah. Jangan lupa masukkan dalam jadwal kegiatan harian ya”
3. Kontrak yang akan datang:
a. Topik :
“ bagaimana bila besok saya akan datang kembali untuk membuat jadwal kegiatan harian
?”
b. Waktu :
“jam berapa besok kita akan bertemu? Bagaimana bila jam 10.00 pagi? Berapa lama kita
akan bincang-bincang? Bagaimana bila 15 menit saja ya ?”
c. Tempat :
“dimana kita akan melakukan bincang-bincang? Bagaimana kalau di meja
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
RISIKO BUNUH DIRI
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi pasien:

Klien mengatakan ingin mengakhiri kehidupannya karena klien merasa disekelilingnya


(keluarga dan teman) tidak ada yang mau memperhatikannya. Klien ingin mati, klien pernah mencoba
bunuh diri, klien juga mengatakan putus asa karena di putuskan pacarnya satu tahun lalu, klien
tampak murung, tidak bergairah, sering menyendiri, membawa tali, ada bekas percobaan bunuh diri
di lengannya sebelah kiri.
B. Diagnosa keperawatan:
Risiko Bunuh Diri
C. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat terlindung dari bunuh diri
3. Klien dapat mengekspresikan perasaannya
4. Klien dapat meningkatkan harga dirinya
5. Klien dapat menggunakan koping yang adaptif
6. Klien dapat menggunakan dukungan sosial
D. TIndakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Identifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klien
3. Amankan benda-benda yang dapat membahayakan klien
4. Lakukan kontrak treatment
5. Ajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
6. Latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi , perkenalkan nama saya Yuspia Lestari, bisa panggil saya Pia
. Boleh tau nama siapa? Lebih suka di panggil apa ?saya mahasiswa profesi Ners
Universitas Indonesia Maju ,saya praktek di sini selama 3 minggu dari tanggal 12 September
– 30 September 2022, saya praktek dari pagi hari jam 08.00-13.00 WIB
2. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan hari ini? “Bagaimana
tidurnya semalam, nyenyak ?”.
3. Kontrak:
e. Topik
” , pagi ini kita bertemu untuk berkenalan dan berbincang-bincang mengenai masalah yang
hadapi".
f. Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana bila 15 menit saja
?”
g. Tempat
“ mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan ya
?”.
h. Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang hari ini agar kita kenal lebih dekat satu sama lain dan
mengetahui permasalahan yang hadapi”.
B. KERJA
1. “Sudah berapa lama disini?
2. Apa yang menyebabkan _ berada disini?
3. Siapa yang membawa kesini?
4. Menurut benda apa saja yang dapat membahayakan diri ?
5. Nah, sekarang saya akan mengajarkan cara untuk mengendalikan dorongan bunuh diri yang
selalu muncul kepada ”.
C. TERMINASI
1. Evaluasi respons pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi pasien [subyektif]:
“Bagaimana perasaan setelah melakukan teknik napas?”.
b. Evaluasi perawat [obyektif setelah reinforcement
“sekarang coba lakukan kembali cara mengendalikan dorongan bunuh diri yang
telah kita lakukan bersama tadi ?”
2. TIndak lanjut pasien
“saya berharap setelah kita berbincang-bincang dapat melakukan teknik nafas
bila ada dorongan bunuh diri dan masukkan dalam jadwal kegiatan ya”.
3. Kontrak yang akan datang:
a. Topik :
“ bagaimana bila besok saya akan datang kembali untuk mengevaluasi
kegiatan harian ?”
b. Waktu :
“jam berapa besok kita akan bertemu? Bagaimana bila jam 10.00 pagi? Berapa lama
kita akan bincang-bincang? Bagaimana bila 15 menit saja ya ?”
c. Tempat :
“dimana kita akan melakukan bincang-bincang? Bagaimana kalau di meja
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
WAHAM
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi pasien:

Klien mengatakan bahwa dirinya bernama Allah, memiliki kebesaran atau


kekuasaan khusus, klien terlihat terus ngoceh tentang pemahaman yang dimilikinya,
Pembicaraan klien cenderung diulang, Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
B. Diagnosa keperawatan:
Waham
C. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat melakukan komunikasi dengan baik
3. Klien dapat menyebutkan nama perawat
4. Klien dapat menggungkapkan perasaannya
D. TIndakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Bantu orientasi realita
3. Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
4. Bantu klien memenuhi kebutuhannya
5. Anjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi , perkenalkan nama saya Yuspia Lestari, bisa panggil saya Pia
. Boleh tau nama siapa? Lebih suka di panggil apa ?saya mahasiswa profesi Ners
Universitas Indonesia Maju ,saya praktek di sini selama 3 minggu dari tanggal 12 September -
30 September 2022, saya praktek dari pagi hari jam 08.00-13.00 WIB
2. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan hari ini? “Bagaimana
tidurnya semalam, nyenyak ?”.
3. Kontrak:
a. Topik
” , pagi ini kita bertemu untuk berkenalan dan berbincang-bincang mengenai masalah yang
hadapi".
b. Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana bila 15 menit saja
?”
c. Tempat
“ mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan ya
?”.
d. Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang hari ini agar kita kenal lebih dekat satu sama lain dan
mengetahui permasalahan yang hadapi”.
B. KERJA
1. “Sudah berapa lama disini?
2. Apa yang menyebabkan _ berada disini?
3. Siapa yang membawa kesini?
4. Saya mengerti apa yang rasakan dan saya percaya atas itu. Tampaknya
sedang gelisah? Oh,... jadi merasa takut.
5. Apakah sudah punya jadwal kegiatan harian?
6. Boleh saya lihat?
7. Apakah suka melakukannya?
8. Bagaimana dengan hasilnya?”.
C. TERMINASI
1. Evaluasi respons pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi pasien [subyektif]:
“Bagaimana perasaan setelah berbincang-bincang? Kegiatan apa yang
sudah lakukan?”.
b. Evaluasi perawat [obyektif setelah reinforcement
“sekarang coba sebutkan nama saya? Coba _ sebutkan kembali kegiatan apa
yang akan lakukan?”.
2. TIndak lanjut pasien
“saya berharap setelah kita berbincang-bincang dapat melakukan kegiatan yang
sudah rencanakan, bila butuh bantuan panggil saja saya?”.
3. Kontrak yang akan datang:
c. Topik :
“ bagaimana bila besok saya akan datang kembali untuk mengevaluasi
kegiatan harian ?”
d. Waktu :
“jam berapa besok kita akan bertemu? Bagaimana bila jam 10.00 pagi? Berapa lama
kita akan bincang-bincang? Bagaimana bila 15 menit saja ya ?”
e. Tempat :
“dimana kita akan melakukan bincang-bincang? Bagaimana kalau di meja

Anda mungkin juga menyukai