1) KEPERAWATAN JIWA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Jiwa
Disusun Oleh :
Yuspia Lestari
18210100132
Klien mengatakan sering mendengar bisikan sebelum tidur,klien mengatakan susah tidur,bila
suara itu muncul saya gelisah dan tidak bisa tidur, yang biasa saya lakukan adalah berdo’a.Klien
tampak gelisah,klien sering mondar mandir,klien terlihat menyendiri
B. Diagnosa keperawatan:
Halusinasi
Pendengaran
C. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengenal halusinasinya
3. Klien dapat mengendalikan halusinasinya
4. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
D. TIndakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Diskusikan jenis halusinasi klien
3. Diskusikan isi halusinasi klien
4. Diskusikan waktu halusinasi muncul
5. Diskusikan durasi halusinasi saat muncul
6. Diskusikan apa yang membuat halusinasi muncul
7. Diskusikan respon klien terhadap halusinasinya
8. Ajarkan klien cara mengendalikan halusinasinya
9. Ajakan klien memasukkan cara menghardik halusinasinya dalam jadwal kegiatan harian
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. ORIENTASI
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi , perkenalkan nama saya Yuspia Lestari, bisa panggil saya Pia. Boleh
tau nama _ siapa? Lebih suka di panggil apa ?saya mahasiswa profesi Ners Universitas
Indonesia Maju ,saya praktek di sini selama 3 minggu dari tanggal 12 September – 30
September 2022, saya praktek dari pagi hari jam 08.00-13.00 WIB
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan hari ini? “Bagaimana
tidurnya semalam, nyenyak ?”.
c. Kontrak:
a. Topik
” , pagi ini kita bertemu untuk berkenalan dan berbincang-bincang mengenai
masalah yang hadapi".
b. Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana bila 15 menit saja
?”
c. Tempat
“ mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan ya
?”.
d. Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang hari ini agar kita kenal lebih dekat satu sama lain dan
mengetahui permasalahan yang hadapi”.
B. KERJA
1. “Sudah berapa lama disini?
2. Apa yang menyebabkan _ berada disini?
3. Siapa yang membawa kesini?
4. Apakah mendengar suara yang mengganggu?
5. Saya percaya dengan yang apa yang dengar tetapi saya tidak dapat
mendengarnya. Dalam satu hari berapa kali suara itu muncul?
6. Sekarang saya akan mengajarkan cara untuk mengendalikan suara yang muncul, tutup
kedua telinga dengan tangan dan sebut “pergi,pergi, kamu
suara palsu” ulangi 5kali. Bila sudah mengerti dan pintar bisa
Klien mengatakan malas berinteraksi dan klien mengatakan tidak mau berinteraksi dengan
orag lain. Dan klien tampak menyendiri, tidak mau berbicara dengan orang lain.klien tampak
menyendiri,terlihat tidak mau berinteraksi dengan orang lain, kontak mata klien kurang dan klien
tidak berinisiatif untuk berinteksi dengan orang lain.
B. Diagnosa keperawatan:
Isolasi Sosial
C. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial
4. Klien mampu menyebutkan kerugian dari tidak berhubungan sosial
5. Klien dapat melaksanakan hubungan sosail secara bertahap
6. Klien dapat menjelaskan perasaannya setelah melakukan hubungan sosial
7. Klien dapat dukungan keluarga dalam memperluas hunungan sosial
D. TIndakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial klien
3. Mendiskusikan tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
4. Mendiskusikan tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
5. Mengajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang
6. Mengajurkan klien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain
dalam jadwal kegiatan harian klien
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi , perkenalkan nama saya Yuspia Lestari, bisa panggil saya Pia
. Boleh tau nama siapa? Lebih suka di panggil apa ?saya mahasiswa profesi Ners
Universitas Indonesia Maju ,saya praktek di sini selama 3 minggu dari tanggal 12 September
– 30 September 2022, saya praktek dari pagi hari jam 08.00-13.00 WIB
2. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan hari ini? “Bagaimana
tidurnya semalam, nyenyak ?”.
3. Kontrak:
a. Topik
” , pagi ini kita bertemu untuk berkenalan dan berbincang-bincang mengenai
masalah yang hadapi".
b. Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana bila 15 menit saja
?”
c. Tempat
“ mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan ya
?”.
d. Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang hari ini agar kita kenal lebih dekat satu sama lain dan
mengetahui permasalahan yang hadapi”.
B. KERJA
1. “Sudah berapa lama disini?
2. Apa yang menyebabkan _ berada disini?
3. Siapa yang membawa kesini?
4. Apakah mempunyai teman?
5. Kenapa tidak berbincang-bicang dengan teman disini?
6. Apakah sering menyapa teman ?
7. Bila banyak teman, tidak akan merasa sendiri dan kesepian lagi ”.
C. TERMINASI
1. Evaluasi respons pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi pasien [subyektif]:
“Bagaimana perasaan setelah berbincang-bincang tadi?”.
b. Evaluasi perawat [obyektif setelah reinforcement
“sekarang coba lakukan kembali cara berkenalan?”
2. TIndak lanjut pasien
“saya berharap setelah kita berbincang-bincang dapat melakukan teknik
berkenalan dengan teman dan orang baru yang mendekati ”.
3. Kontrak yang akan datang:
a. Topik :
“ bagaimana bila besok saya akan datang kembali untuk membuat jadwal
kegiatan harian ?”
b. Waktu :
“jam berapa besok kita akan bertemu? Bagaimana bila jam 10.00 pagi? Berapa lama
kita akan bincang-bincang? Bagaimana bila 15 menit saja ya ?”
c. Tempat :
“dimana kita akan melakukan bincang-bincang? Bagaimana kalau di meja makan
kembali?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi pasien:
Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan, klien merasa orang sekitarnya jahat
dan mengancam, klien juga tampak tegang, muka merah, mata melotot, nada suara tinggi, sering
menggepal tangan, dan klien jalan mondar-mandir.
B. Diagnosa keperawatan:
Perilaku Kekerasan
C. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu menyebutkan penyebab perilaku kekerasan
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
4. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang digunakan
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
6. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam menggungkapkan kemarahannya
7. Klien dapat mendemontrasikan latihan cara mengontrol perilaku kekerasan fisik
D. TIndakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Diskusikan penyebab perilaku kekerasan
3. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan
4. Diskusikan perilaku kekerasan yang biasa digunakan
5. Diskusikan akibat perilaku kekerasan
6. Latih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik: tarik nafas dalam
7. Masukkan ke jadwl kegiatan harian klien
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi , perkenalkan nama saya Yuspia Lestari, bisa panggil saya Pia
. Boleh tau nama siapa? Lebih suka di panggil apa ?saya mahasiswa profesi Ners
Universitas Indonesia Maju ,saya praktek di sini selama 3 minggu dari tanggal 12 September
– 30 September 2022, saya praktek dari pagi hari jam 08.00-13.00 WIB
2. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan hari ini? “Bagaimana
tidurnya semalam, nyenyak ?”.
3. Kontrak:
a. Topik
” , pagi ini kita bertemu untuk berkenalan dan berbincang-bincang mengenai masalah yang
hadapi".
b. Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana bila 15 menit saja
?”
c. Tempat
“ mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan ya
?”.
d. Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang hari ini agar kita kenal lebih dekat satu sama lain dan
mengetahui permasalahan yang hadapi”.
B. KERJA
1. “Sudah berapa lama disini?
2. Apa yang menyebabkan _ berada disini?
3. Siapa yang membawa kesini?
4. Apakah sebelumnya pernah marah?
5. Kondisi apa yang membuat marah?
6. Apakah ada kerugian yang timbul dari yang lakukan?
7. Maukah belajar cara untuk mengontrol kemarahan agar tidak ada kerugian
yang timbul?
8. Bagaimana bila kita belajar satu cara dulu?”
C. TERMINASI
1. Evaluasi respons pasien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi pasien [subyektif]:
“Bagaimana perasaan setelah melakukan teknik tarik napas dalam?”.
b. Evaluasi perawat [obyektif setelah reinforcement
“sekarang coba lakukan kembali cara teknik menarik napas?”
2. TIndak lanjut pasien
“saya berharap setelah kita berbincang-bincang dapat melakukan teknik tarik napas dalam
bila kesal dan marah. Jangan lupa masukkan dalam jadwal kegiatan harian ya”
3. Kontrak yang akan datang:
a. Topik :
“ bagaimana bila besok saya akan datang kembali untuk membuat jadwal kegiatan harian
?”
b. Waktu :
“jam berapa besok kita akan bertemu? Bagaimana bila jam 10.00 pagi? Berapa lama kita
akan bincang-bincang? Bagaimana bila 15 menit saja ya ?”
c. Tempat :
“dimana kita akan melakukan bincang-bincang? Bagaimana kalau di meja
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
RISIKO BUNUH DIRI
I. Proses Keperawatan
A. Kondisi pasien: