Anda di halaman 1dari 3

SOP RELAKSASI NAFAS DALAM

Atur posisi pasien dengan posisi duduk ditempat tidur atau dikursi
2. Letakkan satu tangan pasien diatas abdomen ( tepat bawah iga) dan tangan lainnya berada
di tengah-tengah dada untuk merasakan gerakan dada dan abdomen saat bernafas
3. Keluarkan nafas dengan perlahan-lahan
4. Tarik nafas dalam melalui hidung secara perlahan-lahan selama 4 detik sampai dada dan
abdomen terasa terangkat maksimal, jaga mulut tetap tertutup selama menarik nafas
5. Tahan nafas selama 3 detik
6. Hembuskan dan keluarkan nafas secara perlahan-lahan melalui mulut selama 4 detik
7. Lakukan secara berulang dalam 5 siklus selama 15 menit dengan periode istirahat 2 menit (
1 siklus adalah 1 kali proses mulai dari tarik nafas, tahan dan hembuskan).
Efektifitas lama pelaksanaan relaksasi nafas dalam untuk mendapatkan hasil yang lebih
maksimal, berdasarkan hasil penelitian Hendraman (2010). Sebaiknya teknik relaksasi nafas
dalam yang dilakukan secara berulang dengan benar dan dengan pendekatan secara relegius,
sehingga dapat merangsang rasa nyaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan toleransi
persepsi dalam menurunkan rasa nyeri yang dialami. Jika seseorang mampu meningkatkan
toleransinya terhadap nyeri maka seseorang akan mampu beradaptasi dengan nyeri, dan juga
akan memiliki pertahanan diri yang baik pula.
Hendraman, 2010. Efektifitas lama pelaksanaan relaksasi nafas dalam, Jakarta : EGC
Nugraha, L. N., & Adisaputro, S. (2017). Hipnoterapi Pada Pasien Nyeri Kronik. Berkala
Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, 2(2), 317. https://doi.org/10.21460/bikdw.v2i2.54
SOP HIPNOTERAPI

Teknik relaksasi menggunakan standard deepening yakni berupaya memasukkan pasien


dalam state hipnotik yang dimulai dengan menghadirkan kembali kenangan tempat/situasi
yang nyaman bagi pasien. Dimulai dengan memposisikan tubuh dengan nyaman (berbaring-
duduk), dan dapat dibantu dengan iringan musik relaksasi kemudian mengambil napas
panjang sebanyak 3 kali, inspirasi melalui hidung dan ekspirasi melalui mulut secara
perlahan. Setelah pernapasan ketiga kalinya maka pasien diarahkan untuk menutup mata.
Secar sistematis, pasien dipandu dengang hitungan mundur dari sepuluh hingga satu dengan
semakin berkurangnya hitungan maka gambaran tadi semakin nyata dan dapat dirasakan
kembali secara fisik dengan ditandai adanya REM (Rapid Eye Movement). Setelah tercapai
kondisi REM maka pasien diarahkan untuk menikmati sejenak kenyamanan tersebut. Tahap
selanjutnya dalam kondisi REM dipertahankan, teknik cognitive distraction diterapkan.
Teknik ini akan memandu pasien mengubah gambaran nyaman tadi menjadi urutan sensasi
suhu dan warna tanpa menghilangkan sensasi nyaman yang ada. Dengan tetap nyaman,
pasien dipandu untuk mengumpamakan warna merah sebagai rasa panas dan panas tersebut
dianalogikan dengan rasa nyeri. Lambat laun terapis akan memandu pasien mengubah warna
merah secara bertahap menjadi merah muda, kuning, hijau muda, hijau tua, biru tua dan biru
langit yang nyaman di mata seiring perubahan warna tadi pasien
disugesti suhu pada bagian tubuh yang nyeri tadi menjadi semakin sejuk hingga sensasi nyeri
tadi berkurang atau bila pasien memiliki sugestibilitas tinggi, rasa nyeri tadi menghilang.
Setelah beberapa saat terapis akan menanyakan kepada pasien kondisi sensasi nyeri tersebut,
biasanya jawaban dari pasien akan lambat merespon sehingga tunggu saja sejenak, Bila
jawaban pasien masih nyeri dan mengganggu maka proses analogi warna dan suhu diulang
sampai rasa nyeri berkurang. Setelah mendapat respon bahwa rasa nyeri berkurang maka
dengan tetap mempertahankan pada fase REM akan dilanjutkan pada tahap anchoring. Pada
tahap anchoring pasien diminta untuk menikmati rasa nyaman baik dengan kondisi tubuh
yang tidak nyeri sambil dikembalikan gambaran peristiwa menyenangkan pada saat tahap
relaksasi. Terapis akan memandu dengan hitungan maju dari 1-10. Pada hitungan ke-1 pasien
mulai dipandu untuk membentuk gambaran di pikiran tentang visualisasi keadaan yang
nyaman, hitungan ke-2 intensitas visualisasi diperkuat untuk mengembalikan suasana secara
detail, hitungan ke-3 pasien disugesti untuk melibatkan ke seluruhan pancaindera dan
dilibatkan secara emosional, hitungan ke-4 pasien diarahkan untuk fokus pada sensasi emosi
yang dirasakan akibat visualisasi yang diperkuat, hitungan ke-5 intensitas emosional mulai
ditingkatkan, hitungan ke-6 intensitas emosional terus ditingkatkan dan disugestikan sebagai
realitas dalam pikiran pasien, hitungan ke-7 pasien disugestikan untuk semakin fokus pada
sensasi emosi yang dirasakan, hitungan ke-8 dimana 80% rasa nyaman memuncak maka
terapis akan memberikan sebuah stimulus (misalkan sentuhan di bahu kanan atau
mengarahkan pasien tarik napas), pada hitungan ke-9 pasien disugesti untuk menikmati
sensasi emosi yang ada dan hitungan ke-10 pasien diajak untuk perlahan memasuki alam
sadar dan memperhatikan menghilangnya sensasi secara perlahan, kemudian pasien
diarahkan untuk mengangguk bila sensasi sudah menghilang secara sempurna, kemudian
pasien diajak untuk membuka mata pada hitungan ke-3 Setelah itu berikan penjelasan bahwa
setiap ada rasa tidak nyaman/ nyeri maka lakukan stimulus yang diberikan pada tahap
terakhir tadi dan pasien diyakinkan dengan pernyataan bahwa sensasi nyaman akan hadir
seperti saat proses hipnoterapi. Hal ini berguna agar pasien bisa mandiri dan tidak bergantung
pada terapis. Anchor tersebut dapat dimungkinkan berkurang atau menghilang, bila mana hal
tersebut terjadi maka dapat diarahkan untuk berkunjung kembali untuk hipnoterapi cukup
pada tahap anchoring saja. Temuan ilmiah dari respon hipnosis dan sugesti hipnosis yang
berkaitan dengan faktor biologi, psikologi dan sosial. Tanda “+/-” mengindikasikan faktor
tersebut dapat secara positif dan negatif bila dikaitkan dengan respon hipnosis. Tanda “+”
mengindikasikan faktor tersebut memiliki keterkaitan yang konsisten dan kebanyakan positif
dalam respon hipnosis.
(Nugraha & Adisaputro, 2017)

Nugraha, L. N., & Adisaputro, S. (2017). Hipnoterapi Pada Pasien Nyeri Kronik. Berkala
Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, 2(2), 317. https://doi.org/10.21460/bikdw.v2i2.54

Anda mungkin juga menyukai